NovelToon NovelToon
Badai Pasti Berlalu

Badai Pasti Berlalu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Teen School/College / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Ana Caroline pekerja paruh waktu di selah selah sekolahnya.
Dia yatim piatu dan memiliki 2 adik yang masih bersekolah.
Dia murid pindahan, dan memiliki lika liku yang penuh intrik dan pembullyan di sekolah.
ketika dia suskses, dia mengetahui rahasia atas kematian ibunya.
Dan itu bersangkut pautan dengan calon mertuanya.
Bagaimana pacarnya mengahdapi permusuhan calon istrinya dengan ibunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 34

"Kenapa kamu selalu usil akan hidup orang?

Bukannya kamu dekat dengan Boby? Jadi jangan pernah ikut campur dengan urusanku. Karena aku tidak akan bisa diam saat orang yang aku sayang ada yang menggangunya."

Vera menatapnya dengan sinis.

"ya, ya, kamu bisa ngomong apa saja, tapi jika orang tuamu yang berbicara, saya rasa kamu tidak akan membantah bukan?"

Suara Vera sedikit mengancam, memang saat ini perusahaan ayahnya ada di bawah kuasa ayahnya Vera, dan ayahnya Vera banyak membantu perusahaan ayahnya.

Sebenarnya mereka tidak tahu siapa yang menekan perusahaan ayahnya Boy, tapi ayah Vera bersedia membantu.

"hah, jadi begitu" ucapanya pelan, next you.

Dia melihat waktu di tangannya, sudah sore.

Dia pamit dengan asistennya, dan menyuruh untuk tidak mengikutinya.

"berikan saja alasan yang bagus jika kedua orang itu bertanya kemana aku"

"baik bos"

Kemudian dia melangkah keluar, dan salah satu wanita di situ melihatnya, dan hendak mengikuti, tapi salah satu bawahan Boy menghalangi, mengakibatkan kekecewaan di wajahnya.

Boy memasuki mobilnya dan pergi mejauh dari rumah orang tuanya itu.

Dia pergi ke restoran tempat kerja Ana, ketika dia sampai di area restoran dia menelpon Ana.

Dengan cepat Ana langsung turun dan menemui Boy yang sudah berdiri bersandar di sisi mobilnya.

Dengan stelan jas dan kaca mata hitamnya, membuat Ana tersenyum merasa geli.

'Wah, lelakiku tampan sekali' pikirnya saat mendekati Boy.

Sedangkan Boy di sana juga sudah dag dig dug tidak karuan.

'wah, wanitaku ternyata sekarang lebih tinggi dan cantik' ucapnya dalam hati dan sambil memperbaiki posisi berdirinya menjadi tegak.

Ketika mereka sudah berhadap - hadapan Boy membuka kaca matanya, dan terlihatlah sepasang mata elangnya yang lembut menatap Ana.

Dengan cepat Ana langsung menjatuhkan dirinya ke pelukan Boy.

"Aku sangat kangen sama kamu" ucap Ana dengan manja.

Boy tersenyum gembira.

"hmm, aku juga rindu kamu Na, coba negara kita dekat, sudah aku mendatangimu tiap hari"

"deh, gombal" ucap Ana sambil mencubit perut Boy dengan manja.

kemudian mereka masuk ke dalam mobil di kursi belakang, agar duduknya tidak terpisah.

Ketika sudah duduk di dalam, kembali Boy memeluk Ana dengan erat. Dia menghirup dalam -dalam aroma tubuh Ana, yang membuat dia tenang dan merasa ini bukan mimpi.

"Hei, aku tidak bisa bernafas" ucap Ana yang merasa pelukan Boy terlalu kuat.

"maaf, aku terlalu bahagia" ucapnya lembut.

Ana bersandar di bahu Boy dengan tenang.

"apa rencanamu kedepannya Boy?"

Tapi Boy tidak menjawab, dia menarik dagu Ana dan mencium bibirnya.

Ana menutup matanya menikmati ciuman yang di berikan Boy dengan lembut.

Setelah Boy puas melahap bibir Ana yang sekarang terasa bengkak dan kebas.

"aku ingin menikahimu"

Ana : "Heh?"

"kenapa kamu tidak mau?"

"mau sih, tapi kan aku belum ketemu orang tuamu dan belum tentu apakah mereka setuju denganku?"

"ya, nanti aku kabari orang tuaku kapan mereka punya waktu buat ketemu kamu, soalnya mereka berdua selalu sibuk"

"baiklah, kita juga harus mendapat restu dari mereka untuk menikah"

"iya sayang, tenang saja"

"bagaimana kalau kamu sudah di jodohkan dengan anak teman ayah atau ibumu?"

"siapa yang mau nikah sama orang yang tidak di cinta?"

"mana tau mereka lebih baik dari aku, dan tiba - tiba kamu ketemu dan menyukainya."

"ana, jangan mikir macam - macam, aku hanya nikah sama kamu."

"ok, baiklah, aku tunggu restu ayah dan ibumu"

1
Kenneth
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Dewi Harefa: makasih suportnya
total 1 replies
Đông đã về
Pengen baca lagi dan lagi!
Dewi Harefa: makasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!