Kembali Padaku, Istri Kecil

"Boleh Mommy duduk di sini?"

Dara tersentak kaget mendengar itu, kemudian dengan cepat ia menoleh dan bergeser.

"Tentu Mom, duduk lah" Jawab Dara mempersilahkan wanita yang sudah ia anggap seperti Mommy nya sendiri.

Anastasya terkekeh samar. "Kamu tuh masih muda tapi sering banget kaget 'ya" Canda nya seraya duduk.

Dara mengusap tengkuk nya dengan senyum kikuk. "Habis nya suara langkah Mommy tidak terdengar"

Anastasya menggeleng sama kemudian menatap lekat wajah mungil yang begitu cantik bahkan mengalahkan kecantikan nya semasa muda.

Dan tentu hal itu membuat Dara salah tingkah dan berakhir meluruskan pandangan nya ke arah bunga-bunga yang tengah bermekaran di taman khusus itu.

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya langsung Anastasya.

"Apa?" Tanya balik Dara refleks. "Emm,, aku tidak memikirkan apapun Mom. Aku hanya sedang menikmati indah nya tanaman bunga milik Mommy"

"Jangan berbohong Dara" Sahut Anastasya.

Dara pun mengalihkan pandangan nya menatap wanita di samping nya.

"Kamu sudah menganggap Mommy seperti Mama kamu sendiri 'bukan?" Tanya Anastasya.

Dara mengangguk.

"Jadi katakan apa yang kamu pikirkan" Lanjut Anastasya mengusap surai panjang Dara.

Dara masih terdiam, wanita itu menatap wajah wanita di samping nya yang terlihat begitu tulus sejak awal pertemuan nya.

"Apa sampai sekarang kak Dariel masih berhubungan dengan wanita itu?" Tanya Dara pada akhirnya dengan nada ragu.

Anastasya tersenyum sesaat, ternyata benar dugaan nya sejak sarapan tadi dari ekspresi wajah Dara pun Anastasya sudah bisa melihat nya.

"Kalau Mommy bilang tidak, apa kamu percaya?" Tanya Anastasya.

Dara kembali terdiam menatap wajah Anastasya dengan tatapan polos yang tidak ada perubahan sejak dahulu.

"Baiklah, Dariel memang masih menemui wanita itu tetapi tidak sering"

Deg.

Kenyataan pahit yang Dara dengar dari mulut wanita yang melahirkan suami nya sendiri.

"Dari laporan para orang suruhan Daddy, Dariel memang beberapa kali menemui wanita itu. Tetapi hanya sekedar menolong atau tidak hanya berbicara sebentar" Terang Anastasya.

Dara masih diam dengan tangan yang saling meremat ujung mini dress yang ia pakai.

"Dan kemarin, Dariel sudah menjauhi wanita itu tetapi dia datang kepada Dariel untuk meminta pertolongan"

"Pertolongan apa?"

Anastasya tersenyum singkat. "Dia di ganggu dan di ancam oleh seorang pria cabull"

Mata Dara melotot sesaat, tidak percaya.

"Dan itu ternyata memang benar, Daddy mencari tau setelah Dariel menjelaskan pertemuan nya kemarin dengan wanita itu"

"Lalu?"

Anastasya menggeleng samar. "Mommy tidak tau lagi bagaimana selanjutnya"

Dara menghela pelan kemudian menyandarkan punggung nya pada sandaran bangku taman itu.

"Sekarang boleh Mommy bertanya?" Tutur lembut Anastasya dengan senyum tipis nya.

"Apa itu Mom?"

"Apa kamu mencintai Dariel?"

Dara yang semula menatap Anastasya pun kini langsung meluruskan pandangan nya.

Jemari nya saling meremat mendapat pertanyaan seperti itu dari Mertua nya sendiri!.

"Dara.." Lembut Anastasya membawa tangan Dara untuk di genggam nya.

Dara pun kembali menatap Anastasya yang tiada henti nya tersenyum tipis nan begitu lembut.

"Apa kamu mencintai Dariel?" Ulang Anastasya.

Pasalnya sejak awal ia tidak tau bagaimana perasaan menantu nya terhadap putra nya.

"Kalau aku bilang, aku mencintai kak Dariel. Mommy percaya?" Tanya ragu Dara.

Anastasya langsung mengangguk. "Mom percaya apapun yang kamu ucapkan sayang" Jawab nya semangat.

"Dan setelah semua ini, Mom yakin di dalam hati kamu pasti ada Dariel" Lanjut nya.

Dara tersenyum masam kemudian menganggukkan kepala nya.

"Ya, aku memang mencintai kak Dariel bahkan sejak beberapa bulan kami menikah saat itu" Jujur Dara dengan tatapan lurus yang terkesan kosong.

"Tetapi rasa cinta ku ternyata hanya menyakiti diri ku, apalagi setelah tau kak Dariel belum bisa melupakan cinta pertama nya" Lanjut nya.

"Lalu apa kamu percaya kalau Dariel begitu mencintai mu?" Tanya Anastasya.

Dara terkekeh di sana, kepala nya menggeleng.

"Entah lah, terkadang aku percaya tetapi kepercayaan ku langsung hancur begitu mengingat kejadian itu bahkan hingga saat ini"

Anastasya, wanita itu kembali tersenyum dan membawa Dara ke dalam pelukan nya.

"Mommy tau ini sangat berat, dan Mom juga tidak menyangka Dariel seperti ini"

"Tidak apa Mom" Jawab Dara membalas pelukan Anastasya.

"Boleh Mommy meminta sesuatu?" Tanya Anastasya seraya melepaskan pelukan nya.

"Apa itu?"

"Hampiri wanita itu dan beri dia pemahaman bahwa Dariel suami mu"

"Apa aku bisa?"

Anastasya mengangguk semangat. "Kamu pasti bisa, demi Daniel dan keluarga kecil kalian!" Seru nya semangat.

**

*

Brak!

"Berhenti menganggu ku, Jennita!" Bentak marah Dariel seraya menutup kasar pintu mobil nya.

Jennita yang tiba-tiba masuk ke dalam mobil Dariel pun langsung keluar dan menatap wajah marah pria di sebrang nya.

"Aku sudah membantu mu kemarin, dan karena itu Daddy ku ingin kembali memisahkan ku dengan istri dan putra ku!"

Jennita termenung sesaat sebelum akhirnya wanita itu berjalan mendekat ke arah Dariel.

"Stop it!" Dariel menunjukkan Jennita dengan rahang mengetat nya.

"Kamu benar-benar berubah setelah menemukan wanita itu" Ujar Jennita.

"Sejak awal aku sudah berubah dengan penyesalan terbesarku!" Sahut Dariel.

Jennita tertawa kemudian kembali mendekat dan memegang bahu Dariel.

"Hidup mu sungguh menyedihkan, sudah sebesar ini namun masih di awasi oleh orang tua mu" Bisik Jennita.

Dariel mendorong tubuh Jennita dengan tangan terkepal kuat.

"Shut up, bit'ch!" Umpat Dariel.

...****************...

Alloo, maaf ya author jarang up..

Karena seperti manusia pada umum nya yang setiap menjelang hari raya akan sibuk🤭

Terima kasih untuk kalian yang masih stau sejauh ini🥰🥰❤️‍🔥