NovelToon NovelToon
Cinta Sabrina

Cinta Sabrina

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Mengubah Takdir / trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: cacasakura

"kamu pembunuh"
"kamu pembawa keburukan bagi kehidupanku"
"seharusnya kamu tidak pernah lahir"

Sabrina harus menanggung semua perkataan dan perlakuan buruk dari ayah kandungnyan yang sangat membencinya. Hingga akhirnya Sabrina di buang oleh ayah kandungnya sendiri.

Semua kesedihan Sabrina berakhir saat Bibi adik dari ibunya mengajaknya tinggal bersama keluarga besar ibu Sabrina di kota Solo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 28

Mobil milik Raka memasuki pelataran rumah sakit Arbecio Medical hospital. Wibisana dan Helena telah sampai di rumah sakit lebih cepat, mereka segera mendorong bankar dengan di bantu perawat membantu membaringkan Candra. Eliana menangis sesegukan melihat opanya yang tidak berdaya.

Adrian tidak banyak bicara, dia dan Wibisana masuk ke dalam ruangan khusus untuk memeriksa Candra. Helena mulai menginterogasi Raka dan Eliana. Bertanya apa yang sebenarnya terjadi, Eliana menatap Raka untuk meminta persetujuannya untuk menceritakan apa yang membuat Candra terkena serangan.

Helena sangat terkejut dan sedih, dia sama sekali tidak menyangka jika Bima dan Anjani melakukan sesuatu yang di larang agama.

Satu jam berlalu, Adrian dan Wibisana keluar dengan wajah sedih. Helena segera menghampiri suaminya bertanya tentang papa mertuanya.

“Bagaimana dengan keadaan papa, pi?” tanya Helena khawatir.

“saat sekarang papa masih dalam keadaan kritis. kami harus segera mengoperasi papa, saat ini jantung untuk transplantasi dalam perjalanan dari kota Bandung” Adrian duduk di ruang tunggu dengan wajah tertekuk.

“lalu kenapa papa belum di operasi pi?” tanya Helena heran.

“dokter bedah Fendi yang seharusnya menangani operasi opa, berada di jepang untuk pertemuan tentang metode bedah terbaru. Jika kita menunggu dokter Fendi takutnya opa...” Wibisana tidak melanjutkan perkataannya membuat Helena, Raka dan Eliana mengerti jika kondisi Candra sangat mengkhawatirkan.

“kak Raka, papi bagaimana keadaan opa?” tanya Bima baru saja datang bersama Anjani. Tampak kemarahan di mata Adrian yang langsung menghampiri Bima melayangkan tamparan cukup kuat ke wajahnya.

Raka dan Wibisana segera memegangi Adrian yang terlihat sangat marah, Helena dan Eliana menghampiri Bima juga Anjani yang terlihat ketakutan.

“pi, tenang.... semua ini pasti ada penjelasannya. Jangan tersulut emosi, bicarakan dengan baik-baik, papa pasti tidak akan menyukai hal ini” Helena menengahi Adrian.

Adrian menarik nafasnya berusaha tenang, Raka membantu menjelaskan duduk permasalahan hingga kecurigaannya pada Adrian.

“pi, semua ini kecelakaan. Ada orang yang ingin mencelakai Raka dengan memberi minuman yang sudah di campur obat. Tapi minuman itu Raka berikan pada Bima membuat Bima bereaksi sehingga terjadilah hal yang kita lihat di kamar itu” jelas Raka membantu Bima dan Anjani.

Eliana teringat saat Anjani yang menghilang dari toilet.

“Jani, sewaktu di toilet kamu menghilang kemana? Kenapa kamu bisa berada di kamar Kak Bima?” Eliana bertanya pada Anjani yang juga kebingungan menjelaskan bagaimana.

“aku...aku nggak terlalu ingat. Samar-samar aku melihat seseorang menolongku mengantar ke kamar setelah itu aku nggak bisa ingat apa pun sampai opa dan om datang” jelas Anjani dengan wajah tertunduk.

“Elia bilang kamu sempat meminum minuman, minum apa?” tanya Wibisana yang sudah mengetahui ceritanya dari Raka Dan Eliana.

“aku nggak tahu itu minuman apa, tapi setelah meminumnya aku merasa pusing dan panas” jelas Anjani lagi.

Adrian termenung mendengar pembelaan diri mereka, sudah sangat jelas ada yang menjebak mereka.

“Raka, apa kamu sudah menyuruh orang untuk memeriksa CCTV?” tanya Adrian,

“sudah pi, kita hanya menunggu kabar saja” kata Raka menenangkan Adrian.

“sekarang, gi mana dengan opa kak?” Tanya Bima.

“kurang baik” Raka terlihat cemas,

“pi, bukannya papi merekrut murid berbakat Dr. James yang di Jerman itu. Kalo tidak salah dia ponakannya Wulan, namanya... “ Helena mengingat ponakan sahabatnya yang juga dokter bedah.

“mbak Sabrina!!” Anjani memberanikan diri menatap keluarga Wiguna.

“iya Sabrina, Jani tolong hubungi mbakmu. Kami sangat butuh bantuannya, Mami mohon, “ pinta Helena, saat ini lebih penting baginya menyelamatkan Candra.

Adrian menatap dingin Anjani, dia masih terlihat sangat marah namun dia harus mengesampingkan rasa amarahnya demi Candra.

“Jani, tolong hubungi Sabrina dan minta juga seluruh keluarga besarmu datang ke Jakarta. Kita harus membicarakan permasalahan ini. Katakan pada Sabrina jika kami mengirimkan pesawat jet malam ini” Adrian menatap dingin Bima.

“ba ba ba baik om” Anjani segera mengeluarkan ponselnya menghubungi Sabrina, dia menatap layar ponselnya yang menunjukkan pukul setengah satu malam.

“Raka, siapkan pesawat jet pribadi kita untuk menjemput Sabrina dan keluarga besarnya. Semakin cepat semakin baik” pinta Adrian berdiri di depan pintu ruang ICU, perintahnya langsung di laksanakan Raka. Dia lalu menghubungi sekretarisnya Selly untuk segera memerintahkan pilot melakukan penerbangan tengah malam karena emergency.

Anjani mencari kontak Sabrina lalu menekan tombol hijau menghubungi. Sabrina yang baru saja menyelesaikan shalat malamnya segera mengangkat telepon dari adiknya,

“Assalamualaikum dek, kamu belum tidur?” tanya Sabrina sambil melipat mukenanya, rambut panjang lurus dan lebat terurai menambah nilai plus kecantikannya.

“waalaikum salam, belum mbak”

Kening Sabrina mengkerut saat mendengar suara Anjani yang lemah,

“Kamu kenapa Jani? Apa kamu sakit atau ada masalah?” tanya sabrina membuat Anjani terdiam,

“Jani, kamu kok diam?” Sabrina bingung, dia dapat merasakan jika Anjani dalam keadaan yang tidak baik.

“Jani baik-baik saja kok mbak, Mbak papinya Elia meminta mbak dan seluruh keluarga untuk datang ke Jakarta sekarang. Opanya Elia terkena serangan jantung Mbak dan harus segera di operasi. Terus jantung yang akan di gunakan untuk transplantasi dalam perjalanan ke Arbecio Medical Hospital. Beliau juga mengatakan akan ada pesawat jet yang akan menjemput mbak dan keluarga di sana” Jelas Anjani.

“Jani ada apa sebenarnya? Kenapa tuan Adrian meminta keluarga kita juga datang?” Sabrina bingung saat Adrian juga meminta seluruh keluarga untuk datang.

“mbak, saat ini Jani nggak bisa menjelaskannya lewat ponsel, lebih baik saat semuanya sudah di sini akan Jani jelaskan apa yang sebenarnya terjadi, sebaiknya sekarang mbak dan keluarga bersiap-siap untuk berangkat malam ini” jelas Anjani

“Baiklah kalo itu maunya kamu, mbak akan bersiap-siap dulu. Sampai jumpa di sana yo. Assalamualaikum” Sabrina mengakhiri panggilannya dan segera membangunkan semua anggota keluarga Adiwijaya.

Walaupun masih mengantuk, Selly segera melaksanakan perintah Raka menghubungi pilot untuk melakukan penerbangan ke Surakarta yang memakan waktu sekitar sejam lebih.

Raka menatap iba pada Anjani yang terlihat kacau,

“mi, lebih baik mami, Eliana dan Anjani pulang saja biar Bima yang akan mengantar mami dan yang lainnya. Ada Raka, papi dan Wibisana yang menemani opa di sini” Raka meminta Helena untuk pulang.

Helena ingin menolak, namun dia melihat Anjani dan Eliana yang sudah kelelahan. Terlebih Anjani yang terlihat kacau dan pucat, walau rasa sakit di bagian sensitifnya sudah berkurang.

“baiklah, jika terjadi sesuatu segera hubungi mami” Helena mengikuti saran Raka, dia lalu mendekati Adrian memegangi pundak memberi kekuatan pada suaminya.

“Pi...” Helena dapat melihat kesedihan di mata Adrian yang berusaha tegar.

“Nggak apa-apa mi, papi akan menghubungi mami jika terjadi sesuatu. Sebaiknya mami dan Elia mengajak Anjani pulang, dia terlihat kacau” kata Adrian yang memegang kedua bahu istrinya.

*************

secepatnya author akan up lagi tiap hari, mohon bersabar menunggu kelanjutannya...🤗🤗🤗🤗

tetap terus dukung Author😊😊😊

dengan cara like, vote dan tipnya.....ya.... plisss🙏🏻🙏🏻🙏🏻

jangan lupa juga kasih rate dan commetnya yang positif agar Author semakin semangat💪🏻💪🏻💪🏻 buat nulisnya...✍️✍️✍️

( Π_Π )

makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗

❤️❤️❤️❤️❤️ all...

1
Ira
keren
Nie
pemeran utamanya Sabrina tpi jarang dimunculin
#ayu.kurniaa_
.
Setyani Putri handayani
thor next kalo mau pakai b.jawa harusnya disesuaikan sama adat jawinya..karna solo ini jawi alus banget..dan kalimat jawa dinovel ini menurutku blm pas dan kasar bhasanya untuk bhs jawa
Linda Yani
harusnya bukan him tp her
Aini Nurkamilah
Aku suka baca nya kata kata nya rapi,, aku juga bikin novel tapi karna pemula dan mungkin kata kata nya kurang efektif dan tidak rapi jadi seperti ada yang kurang dan sedikit peminat...

Bagus kak cerita nya,, semoga aku bisa terinspirasi dari novel nya kakak...
Taa
ceritanya gak seru blibet gak happy
Wiedya Stuti
Luar biasa
Wiedya Stuti
Biasa
Meyma Chamie
Adela Thor bukan helena
Dewi Agustin
Luar biasa
Quen
Nginih kalau terlalu baik jadi orang gasih pelajaran ajah di undur undur mereka bukanya kapok malah akan makin menjadi si sabrina juga yang susah nantinya berlindung dari kata"apa dengan membalas mereka akan berhenti"jika ga di kasih pelajaran meraka akan makin seenaknya dan sifat si sabrina aga plin plan kalau sejak awal si sabrina bersikap tegas dan ngasi pelajaran ke meraka semua ini ga akan terjadi dalam hati kecilnya si sabrina masih menerapkan kasih sayang ayahnya tapi apa yang dia dapet karena kelemahan hatinya orang di sekitarnya jadi kena imbas sekarang kakek dan ayahnya entar siapa lagi yang akan jadi korban karena kelemahan hati si sabrina nunggu semua keluarga yang sayang sama dia mati semua dan hidup keluarga nya ancur baru sadar harus kasih pelajaran ke ayah biadab nya
Mariana Laitti
maaf thor q kecewa sama alur ceritax,makax skip mulai dri nico tidur ma sabrina,pikiranq di akhir cerita sabrina bakalan kembali ke raka,tp aaahh bikin q kecewa
A Yes
ya loe action dong, telpon Papa nya dulu
jaman now koq lelet🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Quen
Kalau sifat nya dibikin lemah terus nanti pas gede ya ketemu mereka lagi malah akan makin sengsara si sabrina
Risy Risyda
TQ author
Happy....
ditunggu karya lainnya
A Yes
kenapa gak kepikiran Sabrina aja, gak akan siremehkan Ulat Bulu, secara Sabrina dokter, pintar dan cantik💃💃💃 klo Anjani kan ketahuan anak magang dan diposisi Receptionis hotel ya bakalan siremehin lah ama iulet bulu😂🤪😂🤪😂🤪
A Yes
😂😂😂😂😂 mulut nyaaa dahbkaya Genk Mak Mak berdaster💃💃💃💃💃🤪🤪🤪🤪😂😂😂😂
A Yes
klo pake "a" jadi kesannya yg baca "ngapak"🤭😂 ya
awak dewek = Ibu dewe
Ngapa = Ngopo
A Yes
Subhanallah, astagfirullah ,,,, bapak kualat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!