NovelToon NovelToon
Takdir Pernikahan Kita

Takdir Pernikahan Kita

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Pelakor / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Romansa / suami ideal
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Wulandari

Menduda selama 3 tahun lamanya. Membuat sang pria akhirnya memutuskan untuk menikah lagi. Pernikahan telah terjadi, namun saat setelah menikah dan mengajak sang istri bulan madu, di perjalanan pria itu berhenti mencari makanan.

Alangkah terkejutnya saat ia melihat sang istri yang meninggal 3 tahun lamanya masih hidup dan berjualan makanan tersebut.

Wanita itu tidak mengingat sang pria.

Apa sebenarnya yang terjadi?

Apa yang akan pria itu lakukan?

Akankah ia kembali pada istri pertamanya atau meninggalkan istrinya itu?

Simak ceritanya hanya di aplikasi noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman - 34

Sesuai rencana Rose memasukkan obat ke dalam susu yang di buatnya. Lalu ia menyuruh pembantu untuk memberikan susu pada Henry dan Alano. Berhubung Henry tengah berada di dalam kamar Alano sesaat suaminya itu pulang dari luar. Ia tidak bisa melakukan hal itu.

Rose sangat di larang masuk ke dalam sana saat Henry mengajarkan Alano. Henry memang memiliki jadwal jam untuk mengajar Alano.

Saat ini adalah waktunya kedua insan beda usia itu meminum susu bersama. Rutinitas mereka lakukan sebelum tidur. Alano tidak mau minum susu jika Henry juga tidak meminum susu. Maka Henry lakukan demi anaknya.

"Dad, kapan kita bisa tidur di rumah mommy Bella? Aku sangat merindukan pelukan mommy saat tidur. Rasanya aku sudah tidak tahan ingin bertemu dengannya. Kemarin mommy tidak hadir di tempat les. Kata miss Caterina, mommy sibuk banyak dan pesanan kue dari pelanggannya. Apa daddy bisa mengajak ku ke sana saat daddy libur bekerja?" Alano tidak bersemangat saat Bella tidak hadir kemarin. Padahal ia telah menyiapkan sebuah gambar untuk di perlihatkan pada Bella.

Henry melihat raut wajah Alano, ia tidak bisa banyak berkata-kata apa pun kecuali membuat Alano lebih bersabar lagi. "Aku tidak bisa berjanji Al. Aku juga sedang sibuk mencari informasi tentang mommy mu itu. Tapi kau tenang saja. Secepat mungkin daddy akan pastikan mommy kembali ke rumah ini. Kau akan puas bersamanya setiap hari."

Alano tersenyum bahagia mendengar perkataan Henry. Ia juga kembali bersedih saat adanya Rose. "Apa daddy akan menceraikan mommy Rose?" Alano ingin mendengar penjelasan dari keputusan Henry.

Henry mengangguk dengan cepat. "Bukannya itu yang harus kita lakukan Al. Lagian kau tau sendiri, aku tidak bisa menerima pernikahan ini. Mommy Rose juga akan semakin tersakiti dengan tingkah ku. Aku juga ingin dia bahagia dengan kehidupannya. Aku tidak bisa melakukan itu semua agar mommy Rose bahagia. Aku hanya bisa berharap ada pria lain yang bisa membuatnya bahagia."

Alano kembali tersenyum bahagia mendengar keputusan Henry. Ia tidak sabaran dengan kondisi yang telah di katakan Henry. "Aku akan tidur bersama mommy setiap hari." Alano sudah memboking duluan tempatnya tidur bersama mommy-nya itu.

"Lakukanlah Al. Kau pantas mendapatkan itu semua." Henry juga tidak sabaran dengan masa yang akan mereka lakukan bersama. Ia tidak tahu saja arti kata Alano yang akan memiliki mommy-nya kapan pun dan dimana pun. Akankah itu menjadi bumerang bagi Henry? Henry tidak terpikirkan akan hal itu.

Suara ketukan terdengar pertanda Alano dan Henry harus meminum susu. Henry juga telah melihat jam yang ternyata mereka harus menyelesaikan pembelajaran malam ini. Salah satu pembantu di sana langsung membuka pintu. "Ini susunya tuan." ucap wanita paruh baya yang terlihat masih muda dan sudah melayani keluarga Henry cukup lama.

Henry dan Alano meminum serentak. Beberapa tegukan saja susu itu kandas seketika. Mereka berdua kembali meletakkan gelas itu ke nampan yang masih di pegang Irene. "Kalau begitu saya permisi tuan." ia segera keluar dan menutup pintu.

Mata Henry begitu saja terasa sangat mengantuk. Sepertinya ia kelelahan hari ini.

"Lebih baik kau tidur. Besok kau harus bangun pagi dan berangkat sekolah." perintah Henry dengan Alano menaiki ranjangnya. Henry menyelimuti anak semata wayangnya itu. "Berdoa dulu sebelum tidur."

Alano mengangkat tangannya dengan doa yang ia pinta pada tuhannya. Tidak begitu lama ia melepaskan tangannya itu.

"Semoga kau bermimpi indah Al. Aku kembali ke kamar untuk tidur." Henry mengelus kepala Alano dengan lembut. Ia berjalan meninggalkan anaknya sendirian.

Alano melihat foto Emillia di sisi sampingnya. "Mommy, kau dan aku akan tidur bersama tanpa daddy di kamar ini. Kau adalah wanita milik ku satu-satunya. Daddy tidak boleh menyentuh mu sedikit pun." Alano pastikan itu.

Sedangkan Henry tidak terpikirkan untuk tidur di ruang kerja malam ini. Ia membutuhkan tempat ternyaman malam ini. Henry juga tidak melihat Rose berada di kamar itu. 'Ternyata dia paham juga dengan maksud ku yang terus menjauhinya. Kamar ini tidak cocok untuk mu Rose.' Henry langsung tidur begitu saja.

Rose merasa inilah waktu yang tepat untuk masuk ke dalam kamar. Ia pun akan memulai reaksinya. Rose membayangkan bahwa Henry tengah menahan Hasratnya. Bayangan Rose terhadap penampilan Henry saat ia masuk ke dalam kamar itu sudah kemana-mana.

Rose dengan perasaan bahagia masuk ke dalam kamar itu. Ia terdiam saat melihat Henry langsung tidur dan tidak bersikap agresif. 'Apa obatnya belum sepenuhnya bekerja ya? Oh aku tau harus ada pancingan. Henry pasti sedang menahan itu semua.' Rose menggantikan pakaiannya dengan cukup terlihat semuanya. Ia perlahan mendekati Henry.

Beberapa menit sembari memegang tubuh Henry, suaminya tak kunjung bereaksi dan bergerak sama sekali. Rose terdiam. 'Kenapa Henry tidak kunjung bangun?' ia pun mempunyai sebuah ide. Rose membuka semua pakaiannya Henry. Jika Henry tidak beraksi maka ia yang akan berbuat demikian. Rose akan menikmati setiap momen itu.

Setelah semuanya ia nikmati Henry masih juga tidak bangun. Rose terpaksa menaikkan benda milik Henry yang terlihat berbeda dari ukuran Aldo. Lebih berisi dan besar. 'Aku tidak sabaran merasakannya.' setelah bermain Rose merasakan benda itu tidak kunjung hidup. Rasanya ikut tertidur bersama lelapnya Henry saat ini.

Dari tadi ia hanya memegang tanpa melakukan apapun pun. 'Argggh... Sial! Sebenarnya kenapa Henry tidak bereaksi sih? Obatnya benar kok bertulis obat perangsang. Aku membacanya dengan baik. Kalau seperti ini sudah jelas ada yang salah dengan obat itu.' Rose kembali berpikir dengan cara lain. 'Kalau bukan cara berhubungan maka harus membuat suasana itu terlihat benar-benar terjadi bukan.'

Rose kembali turun dari ranjang untuk menggunakan pakaian agar bisa menutupi tubuhnya saat ini. Ia mengambil ponselnya dan membawa ke luar kamar.

Alano yang belum tidur dan merasa haus, ia juga lupa memberitahukan Irene untuk menyiapkan air putih di dalam kamarnya. Terpaksa Alano mengambil air putih itu sendiri. Ia keluar kamar dan tidak sengaja melihat Rose tampak terlihat gelisah sembari memegang ponselnya ke arah ruangan lain.

Alano mengikuti pergerakan Rose yang terlihat menelepon seseorang. Alano penasaran, ia pun sedikit mengintip.

"Kau harus menemui aku sekarang. Aku tunggu di belakang rumah." Rose langsung mematikan panggilannya.

Alano semakin curiga ia pun berlarian tanpa bersuara untuk masuk ke dalam kamarnya. Ia harus mengikuti mommy tirinya itu. Rose sendiri tidak menyadari akan pintu kamar Alano terbuka sedikit. Sedangkan Alano kembali keluar saat Rose sudah turun dari tangga. Ia pun membawa tas kecilnya itu.

Sebelum mengikuti Rose, Alano masuk ke kamar Henry. Rupa Henry kini tidak menggunakan pakaian atas, daddy-nya juga terlihat tertidur terlelap. "Dad bangun... Dad bangun..." Alano berusaha membangunkan Henry. Akan tetapi Henry tak kunjung bangun.

Alano akhirnya meninggalkan Henry dan mengikuti jalan Rose ke arah belakang. Pintu belakang juga tidak tertutup dengan rapat. Ia dengan mudah mengikuti langkah Rose yang ternyata Rose sedang bertemu seseorang. 'Itukan tuan Aldo.' Alano tidak bisa mendengarkan pembicaraan Rose dan Aldo.

Entah mengapa Alano malahan melihat penampakan yang tidak semestinya anak itu lihat. Alano dengan cepat mengambil ponselnya dan merekam dari kejauhan. Matanya ia tutup sedikit. Aldo begitu leluasa mengecup leher serta semua tubuh Rose.

Alano tak tahan dengan semua itu. Ia mematikan ponselnya. Sepertinya rekaman yang tak terlalu panjang mau pun pendek itu cukup membuktikan bahwa mommy tirinya tengah berselingkuh.

Alano kembali masuk ke kamarnya. Ia sampai-sampai lupa dengan air putih yang ingin ia ambil.

Alano tidak bisa tidur, ia tidak menyangka mommy tirinya berselingkuh di belakang daddy-nya. 'Aku harus tidur dan memberitahu daddy.' Alano menyelimuti semua tubuhnya. Ia pun berusaha keras menutupi matanya agar bisa tertidur.

1
Alexandra Juliana
The End Thor
Muji Lestari
pandai alano buat ayahnya stress/Facepalm/
Vivie
Sumpah ini novel buat air mata ku mengalir sedih banget+masuk bgt sma alur ceritanya /Sob//Sob//Sob/
Evi lidia Sari
emg membasmi ulet keket itu radak susa ya??
juhaina R💫💫
lanjutt nunggu kisah alano smga cepet brojol y🤣
Alexandra Juliana
Jgn bilang anak gadis itu anaknya si Rose dan Aldo..
Alexandra Juliana
Sesuai ---> seusia
Vivie
Alano jdi pria dewasa pengen kak buat cerita alano juga😁
dika edsel
aku tunggu lapaknya dobel A alano alice ya mak...hi..hi..ngarep banget nih?! angan2ku dah melambung tinggi nih..pasti seru kisah alano ini😁
Vivie: Iya ni aku juga penasaran gimana kelanjutannya si Alano sama Alice semoga kk authornya mendengar hehehe🙈🙈
total 1 replies
juhaina R💫💫
alano udah jdi lelaki dewasa nih 😅
dika edsel
aku jd bayangin deh..andai alano dibuatkan lapak sendiri pasti seru..😁
Author_Cici: Maunya gtu kak, cuman blm sempat 😊
total 1 replies
Vivie
Hebat bgt Emillia hamil lagi tapi semuanya ngk termasuk alano sedangkan alano pengen punya adik pasti dia seneng bgt
Vivie
Akhirnya ada waktu untuk berduaan
juhaina R💫💫
akhirnya y bisa berduaan curi curi wktu🤭
juhaina R💫💫: pastinya kak 🤗🤗
Author_Cici: Kak enggak kayak bgtu apa?🤭
total 2 replies
Alexandra Juliana
Hamil 4 bulan dan kembar pasti sdh terlihat baby bump nya dong Thor, masa Henry tdk menyadarinya perubahan bentuk tubuh istrinya, dan Alano juga masa g memberitahukan pd ayahnya klo dia akan mempunyai adik secara Alano selalu menguasai Emillia. Apakah saking sibuknya shg Henry benar2 tdk berinteraksi dgn istrinya begitu lama?
Author_Cici: bener bgt kak
total 1 replies
Alexandra Juliana
Grandpa Thor bukan Grendfa
juhaina R💫💫
issshh KK kok udah tamat aja y😀
juhaina R💫💫
wahhh mas Adrian pengertian y 🤭 kasihan t suaminya manyun aja kurang kasih dan perhatian sama istrinya🤗
juhaina R💫💫
🤭🤭🤭🤭🤭
juhaina R💫💫
jiwa jomblo cen meronta ronta stelah adegan mobil bergoyang 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!