" Cinta Melati "

Suasana canggung masih sangat terasa. Melati hanya diam menatap cincin didepannya. Sedangkan Arjuna berusaha mencairkan suasana.

"Makannya dihabisin dulu Melati, setelah ini kita ke tempat Lila untuk mengantarkan hadiahnya. " ucap Arjuna.

Melati hanya mengangguk dan menyimpan cincinnya.

Setelah semua selesai makan. Melati dan Arjuna melaju ke salah satu apartemen.

Ternyata Lila sudah menunggu di lobby apartemen.

" Lila, mana anak-anak? " tanya Arjuna.

"Mereka sudah tidur kan besok sekolah, kalian dari mana? Melati kamu cantik sekali aku sampai pangkling sama kamu. " ucap Lila.

"Kak Lila apa kabar, selamat ulang tahun ya. " jawab Melati.

"Terimakasih Melati, kamu harus bahagia Melati. Jangan pikirkan apapun. " ucap Lila sambil memeluk tubuh ramping Melati.

Melati terdiam memikirkan ucapan Lila.

"Ini kado buat kamu dari aku dan Melati Lil, semoga kamu selalu bahagia. " ucap Arjuna.

"Terimakasih kalian harusnya tidak perlu repot-repot, tadi papa juga mengirimkanku paket kado ulang tahun. " jawab Lila.

"Ya sudah Lila, aku mau segera pulang karena takut Melati kecapekan. Lihat saja muka Melati dia tegang terus. " goda Arjuna pada Melati.

"Sana pulang dan ingat apapun keputusan kalian aku akan selalu dukung. " ucap Lila sambil mengantarkan mereka kembali ke lobby depan.

Lila memang mengetahui rencana Arjuna yang mengungkapkan cinta kepada Melati. Bahkan Lila mendukung penuh berharap mereka menjadi jodoh dan tidak dipisahkan oleh apapun.

Disisi lain jalan apartemen, ternyata Ferdi masih membuntuti mereka berdua. Entah apa maksud Ferdi sedari tadi membuntuti mobil Arjuna.

Arjuna dan Melati berpamitan untuk Pulang. Mereka mengendari mobil dengan kecepatan kencang karena jalan sudah mulai sepi.

Tetapi Arjuna menaruh curiga saat melihat kaca belakang seperti ada yang sedari tadi mengikutinya.

Tetapi Arjuna tidak ambil pusing karena buat Arjuna jika itu bahaya yang mengancam harusnya saat Arjuna ditempat sepi seperti ini dia menghentikan laju mobil miliknya.

Suasana di dalam mobil menjadi cukup canggung.

"Melati, besok kamu ikut denganku ya. " ucap Arjuna membuyarkan lamunan melati.

"Tapi tuan pekerjaan saya banyak. Saya sepertinya tidak bisa ikut. " tolak Melati halus.

Arjuna terdiam, apa yang dia takutkan benar terjadi Melati menjadi menjaga jarak kepadanya.

"Melati aku mampir ke mini market sebentar ya, mau ada yang aku beli. "

Melati menjawab dengan anggukan.

Saat sampai di mini market Arjuna turun dan mengajak Melati. Tetapi Melati tidak mau ikut. Akhirnya Melati hanya diam di dalam mobil.

Setelah Arjuna masuk kedalam mini market kesempatan Ferdi untuk mendatangi Melati. Dia mengetuk kaca mobil yang membuat Melati kaget.

"Buka Melati, atau aku hancurkan kaca mobil milik pacarmu ini. " gertak Ferdi

"Ada apa lagi Ferdi, kenapa kamu tidak lelah mengurusi ku, hubungan kita sudah selesai. Sudah cukup buatku semua sakit ini. " ucap Melati sedikit marah.

"Halah, ternyata kamu yang berselingkuh dengan lelaki kaya ini kan. Tapi kamu menebar muka dan cerita sedih ke orang lain. Sampai orang lain berfikir kalau aku lah yang salah. "

" Kamu bilang apa Ferdi, siapa yang berselingkuh. Dia bukan pacarku. "

"Ingat Melati,jika aku tidak bisa memilikimu orang lain juga tidak bisa memikikimu.

"Aku akan bikin kamu menderita sama seperti aku yang menderita mengejarmu. Akan aku katakan kepada lelaki kaya itu jika kamu masih pacarku. Akan ku katakan jika kamu hanya seorang pelacur yang mencari harta lelaki-lelaki kaya. "

"Jaga ucapanmu Ferdi! " Melati geram dan menampar ferdi.

Ferdi yang tidak terima berusaha membuka paksa pintu mobil. Tangannya berusaha meraih badan melati. Karena melati terus mundur menghindar membuat lengan gaunnya robek karena ditarik Ferdi.

" Heh, apa yang kamu lakukan di mobilku. " teriak Arjuna.

Ferdi yang melihat Arjuna datang segera lari mengendarai motornya. Arjuna berniat mengejarnya tetapi untuk saat ini Melati lebih penting.

Arjuna segera masuk mobil dan mengecek Melati. Terlihat Melati yang sangat syok dan menangis. Belum lagi lengan sebelah kirinya robek ulah dari Ferdi.

Arjuna yang tidak tega segera memeluk Melati. Dan siapa sangka Melati membalas pelukannya.

" Sudah Melati, jangan menangis lagi. Aku akan melindungimu. Tapi ceritakan siapa Ferdi sebenarnya. Kenapa dia terus menganggumu dari kemarin. " ucap Arjuna sambil terus memeluk dan membelai rambut Melati.

Melati yang masih syok tidak sanggup menjawab pertanyaanya. Dia hanya menangis dipelukan Arjuna.

Rasanya dekapan Arjuna begitu menenangkan untuk Melati. Dia merasa ada tempat berlabuh setelah ayahnya.

Saat beberapa menit Melati tenang, Arjuna pelan melepaskan pelukannya. Dan memandang wajah Melati yang ketakutan.

Dalam hatinya Arjuna berjanji akan terus menjaga Melati dari apapun termasuk dari papanya.

"Melati, pegang janjiku. Aku akan menjagamu sampai kapanpun dan dari siapapun akan ku pastikan tidak ada yang berani menyakitimu. " ucap Arjuna.

Kata-kata Arjuna membuat Melati nyaman, merasa tenang dan merasa tersanjung. Karena nyatanya ada seorang pangeran berjuang demi dirinya.

" Terima kasih tuan. maafkan aku merepotkanmu. "

Arjuna tersenyum mendengar jawaban Melati. Rasanya Arjuna semakin jatuh cinta kepada Melati.

Hujan tiba-tiba turun dengan deras. kaca mobil yang belum sempat di tutup akhirnya di tutup oleh Arjuna.

Mereka berdua masih saling pandang dan bertatap. Tanpa Arjuna sadari.

Wajahnya mendekat ke wajah Melati. Urung dia lakukan kecupan di bibir Melati.

"Tetapi apa ini kenapa Melati tidak menghindariku. Kenapa dia terdiam seakan menyambutku? " gumam Arjuna.

Karena tidak ada larangan dari Melati. Arjuna pun memberanikan diri mengecup bibir merah Melati.

Bahkan Melati membalas kecupan Arjuna. Bibir mereka beradu di bawah guyuran hujan. tangan Melati yang awalnya berada dibawah akhirnya bergerak memeluk tubuh Arjuna.

Dan ciuman itu berlanjut beberapa menit. Rasanya langit pun merestui karena hujan semakin deras hingga orang lain tak melihat kearah mobil yang berpakir di mini market itu.

" Melati, aku mecintaimu" ucap Arjuna

Bukannya menjawab Melati malah memberikan ciuman lagi kepada Arjuna.

Bibirnya yang lembut dirasakan oleh Arjuna. Dan lidah mereka berdua beradu.

Saat hujan sedikit reda Arjuna dan Melati melepaskan kecupannya.

Mereka hanya bisa terdiam menatap kedepan. Memikirkan apa yang barusan terjadi. Arjuna tau jika Melati sangat canggung.

Dalam hatinya Melati menyalahkan dirinya sendiri kenapa melakukan itu.

" Bodoh sekali aku, tadi ditembak tuan Arjuna aku menolak tapi kenapa aku malah diam dan membalas ciumannya. Bahkan rasanya badanku panas, entah perasaan apa ini membuatku melupakan kesedihanku tadi. "

gumam Melati.

"Melati kita jalan pulang ya, sudah malah. Biar kamu juga bisa istrahat. " ucap arjuna membuyarkan lamunan nakal melati.

Mobil berjalan menembus malam dan hujan. Sesekali arjuna mengecek kekaca mengamati apakah masih ada yang mengikutinya.

Arjuna tidak ingin Melati merasa tidak nyaman. Karena itu semaksimal mungkin Arjuna menjaga kenyamanan untuk wanita yang dia cintai.

...****************...