Menikah dengan cinta pertama mungkin adalah hal yang membahagiakan, tapi tidak dengan ku. Sebelum semua itu terjadi aku harus pergi darinya sejauh mungkin agar pernikahan ini tidak terjadi.
saat di bangku SMA, Alice yang penuh dengan semangat menyatakan cintanya pada Sean, tapi laki-laki itu hanyahanya menatapnya remeh dan pergi begitu saja. Setelah kejadian itu Alice tidak pernah lagi ingin berurusan dengan Sean sampai orang tua mereka berencana untuk menikahkan mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jane Alicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Mereka bertiga berdiri bersama selama perjamuan berlangsung, sesekali mereka berbicara dengan beberapa orang yang datang ke mereka untuk membahas tentang bisnis.
"Al ini udah udah di pertengahan acara aku udah ga kuat, ayo temani aku cari angin diluar"
"Emang boleh?"
"Boleh bu, biasanya ada balkon yang terbuka"
"Kalau gitu Pak mau ikut ga?"
"Engga Bu saya disini saja" Pak Jhon meolak karena ingin mendengar kelanjutan acaranya
"Oke, kami pergi ya pak, nanti kalau mau pulang atau ada apa-apa hubungi saya Pak"
Ray menarik tangan Alice pelan sebelum dia selesai berbicara jadi Pak Jhon hanya mengangguk saja sebagai jawaban
------------
Di balkon Alie langsung melepas tangan Ray yang menariknya dengan keras
"Woi bisa sabar gak?, aku belum selesai bicara tadi" Alice kesal dengan Ray
"Ya maaf, habisnya sih aku udah ga tahan lagi, rasanya mau muntah"
"Ray kau sakit?" Alice menyentuh kening Ray
"Engga aku hanya kurang oksigen aja, di dalam terlalu ramai, hidungku ga tahan dengan bau parfum yang bermacam-macam"
"lah kau juga pake parfum"
"Ya itukan beda cerita Al, masa gitu aja ga paham Direktur macam apa ini?" Ray berbicara dengan bercanda
TUUUK
Alice langsung memukul kepala Ray dengan tas kecil yang di tangannya
"Gini-gini aku terkenal ya dimana-mana, jangans embarangan bicara"
"Iya deh, yang paling terkenal"
"Ray kenapa kau ada disini, ini kan pertemuan perusahaan?"
"Karena aku pengusaha sekaligus Dokter ganteng" Ray menyentuh pipinya dan membuat ekspresi lucu
"Ganteng-ganteng gila. hahahhahha" Alice tertawa karena ucapannya sendiri
"Eeee dibilangin ga percaya" Ray terlihat kesal dengan tanggapan Alice
"Kalau gitu kau pengusaha apa?"
"Aku lebih ke penerus sih bukan ke pengusahanya"
"Haaa?!, kau serius?" Alice merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan Ray
"Iya Al, kau ingatkan aku ini cucu siapa?"
"Loh trus gelar doktermu gimana?, kau ga jadi dokter lagi?, kenapa diteruskan ke kau bukan ke Papamu atau saudaramu yang lain?"
"Bu tolong pertanyaannya di kontrol ya bu,tolong pelan-pelan biar aku bisa jawab, kalau cepat-cepat aku jadi ga tau mau jawab apa"
"Oh....sory-sory aku terlalu kaget"
"Jadi....ceritnya itu gini, kan kau tau sendiri Papa aku gimana. jadi karna itu aku yang jadi penerus" Ray berbicara dengan ekspresi yang sedih
"Ray yang sabar ya.." Alice menepuk tangan Ray dengan lembut
"Seandainya aku bukan laki-laki pasti ga gini ceritanya"
"Woilah,,kau mau jadi waria?"
"Ide bagus, jadi otomatis aku di coret dari KK ,ahahahha"
"Tapi kan tetap aja karna itu udahdi wariskan ke kau"
"Iya ya... apa aku mati aja?"
"Heh..jangan bicara sembarangan, nanti kalau kau udah megang perusahaan, aku melamar kesana"
"Serius, kau mau bantu aku?,emang kontrak mu udah habis?"
"Kontrakku tinggal sebentar lagi, jadi kau mau ga nerima aku di tempatmu?"
"Makasi Al, kau terus bantuin aku dari awal kita ketemu, tapi aku belum bisa bantu apa-apa"
"Kau bisa bantu aku dengan gaji yang tinggi nanti"
"HAHAHAHA" Mereka tertawa bersama dan hening seketika
"Aku cape Al..." Ray berbicara dengan nada yang ingin menangis
Alice hanya diam mendengar perkataan Ray, dia sangat paham dengan situasi yang dihadapi Ray karena mereka sudah kenal dari SMA
Kakek Ray adalah pengusaha yang sukses tapi anak satu-satunya yaitu Papa Ray memilih menjadi Dokter dari pada meneruskan usahanya. Kakek Ray kesal karena keputusan anaknya tapi dia tidak bisa memaksa karena anaknya itu sangat keras kepala .
Saat Ray lahir kakeknya langsung mewariskan perusahaannya ke Ray dan membuat wasiat tertulis, jadi sejak lahir Ray sudah menaggung beban untuk jadi pewaris.
Ray adalah anak pertama dikeluarganya, dia memiliki 3 saudara perempuan meskipun dia punya saudara laki-laki tetap saja dia yang jadi pewaris. (kaciaaaan)
