NovelToon NovelToon
KEJEBAK CINTA

KEJEBAK CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Pernikahan rahasia / Mantan
Popularitas:662
Nilai: 5
Nama Author: Bunny0065

Sebagai murid pindahan, Qiara Natasha lupa bahwa mencari tahu tentang 'isu pacaran' diantara Sangga Evans dan Adara Lathesia yang beredar di lingkungan asrama nusa bangsa, akan mengantarkannya pada sebuah masalah besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunny0065, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

First Kiss

"Selain peristiwa tidak terduga dan tidak diinginkan yang mengakibatkan kerugian bagi manusia, kerusakan terhadap lingkungan. Coba kalian berikan pemahaman menurut masing-masing tentang arti bencana!" lantang Bu Liza.

Natasha mengangkat tangan. "Bencana adalah sesuatu sebab disengaja atau tidak akibat adanya perbuatan campur tangan manusia."

Kevin menoleh kagum kepada perempuan cantik di dekatnya yang memberikan tanggapan secepat kilat. Tidak mau dianggap lemot segera Kevin ikut mengacungkan jari. "Bencana adalah sesuatu hanya Tuhan yang tahu!"

"Bencana adalah hal yang masih bisa dipastikan kapan akan terjadinya, setelah manusia melakukan observasi terlebih dahulu menggunakan alat pendeteksi khusus, juga sesuatu sulit dihindari kejadiannya karena bencana merupakan teman setia alam yang mustahil bisa kita cegah terjadinya kalau alam sudah berkehendak," timpal Sangga.

"Bencana adalah menakutkan!" sambung Adara.

Murid lainnya mengangguk-angguk memilah salah satu pengertian mendekati paling tepat dari jawaban keempat orang tersebut.

"Kevin, jelaskan pendapatmu, kenapa bencana hanya Tuhan yang tahu?" tanya Bu Liza.

"Karena Tuhan pencipta alam semesta enggak ada yang mustahil di dunia ini kalau Tuhan sudah berkata Kun, maka Jadilah. Misalnya di suatu daerah bencana sudah ditetapkan terjadi gempa, guncangan pun akan terjadi," jawab Kevin.

"Seratus point' untuk Kevin," ucap Bu Liza.

"Ketua gitu lho!" sombong Kevin menepuk dada.

"Selanjutnya Natasha, berikan contoh bencana alam yang ada campur tangannya manusia," pinta Bu Liza.

"Membuang sampah sembarangan ke selokan mengakibatkan tersumbatnya pipa sehingga air meluap ke daratan," jawab Natasha.

"Seratus untuk kamu," bangga Bu Liza.

"Makasih, Bu."

"Berikutnya Adara. Di mana letak mengerikannya ketika terjadi bencana?" lanjut Bu Liza.

"Dampak dari bencananya itu sendiri, Bu," singkat Adara.

"Seratus." Bu Liza menambahkan nilai plus di agendanya.

"Supaya kalian memahami materi semester dua kali ini, sekarang dipandu oleh Sangga, kalian turun keluar untuk belajar detail tentang peristiwa bencana," tutur Bu Liza menutup buku geografi.

"Bawa catatan, Bu?" tanya Sangga sudah siap menggantikan peran gurunya.

"Seperti biasa bukunya tetap dibawa, tiba di lokasi, kamu kasih lihat prakteknya ke teman-teman, jelaskan, selesai itu kumpulkan ke saya," jelas Bu Liza.

Bingung mencerna situasi mendadak jungkir balik, Natasha bengong di tempat menatap Sangga yang mendapat tugas spesial kegiatan ngajar-mengajar menggantikan Bu Liza.

*

Adara menyalip beberapa orang di depannya semata untuk memeluk mesra lengan kiri pemandu perjalanan.

"Abis praktek aku minjam buku kamu, tanganku lagi mager nulis," kata Adara.

"Lihat catatan orang lain, rencananya aku mau menyalin dari buku Natasha," balas Sangga.

"Cewek baru itu? Kenapa enggak minjam milik Gibran?" tanya Adara.

"Lagi pengen minjam catatan punya anak baru."

Adara menengok ke belakang melihat siswi baru yang sedang bercengkrama asyik dengan Gibran, Kevin, serta Alleta.

"Kamu enggak naruh perasaan suka terhadap Natasha?" cemas Adara.

Sangga mengedikkan bahu. "Semoga enggak."

Sedangkan di posisi belakang, obrolan keempat murid merambat ke topik perang tebak-tebakan.

"Tumbuhan apa yang mirip payung?" cetus Alleta.

"Gayung!" tebak Kevin.

"Itu nama benda dodol, bukan tumbuhan!" ralat Gibran.

"Jawaban Lo rubah huruf depan doang, salah!" ujar Alleta.

"Jamur?" tebak Natasha.

"Benar!" seru Alleta memeluk gembira pada teman pintarnya.

"Emang jamur tumbuhan? Perasaan sayuran, deh!" sanggah Kevin.

"Sayuran perasaan Lo, perasaan gue jamur bahan tambahan seblak, Lo pernah nyobain seblak campur jamur onoki?" Gibran merangkul bahu Kevin.

"Jamur Enoki, Gib!" koreksi Alleta.

"He'em jamur itu maksud gue."

"Belum nyobain," geleng Kevin.

"Lezat tau rekomen buat Lo harus nyicip soalnya enaknya bikin nagih!" saran Natasha.

Nada antusias Natasha kedengaran sampai barisan depan membuat Sangga mengukir senyum mencari makna kata diakhir kalimat. 'Nagih'. Apanya yang bikin nagih?

Perjalanan rombongan kelas Xl A, memasuki setengah perut hutan Chaise. Natasha mengernyit dahi mengamati keadaan di sekeliling.

"Guys, dengerin gue! Harap simpan alat tulis kalian menjadi satu tumpukan, abis itu ikutin gue ke sini," perintah Sangga seraya membebaskan lengan dari kalengan Adara dan menyambung langkah mendekati genangan air di bawah akar pohon besar yang jaraknya tidak jauh dari tempat teman-temannya berada.

Natasha menaruh asal pena dan bukunya, berlari kecil menghampiri Sangga.

"Kenapa kami di bawa ke hutan? Lo menyalahi aturan apa kata bu guru," protes Natasha.

"Siapa yang menyalahi aturan? Gue menuruti instruksi bu Liza," balas Sangga seadanya.

"Jelas-jelas Lo menyalahi aturan, harusnya lapangan prakteknya bukan di sini," bantah Natasha berusaha meluruskan kekeliruan.

Sangga menoleh ke arah teman-temannya yang tengah kompak menertawai entah ada hal lucu apa di situ. Sebenarnya Sangga tidak perduli pada mereka, dan segera memojokkan Natasha ke batang pohon besar di dekatnya.

Perlakuan Sangga di luar prediksi sungguh mengagetkan, Natasha menahan nafas saat first kiss nya dicuri tanpa aba-aba.

"Ini baru dinamakan menyalahi aturan," bisik Sangga lepas mencumbu.

Setelah bibirnya dicium sembarangan, Natasha mengangkat tangan hendak menampar pipi tirus pelaku pelecehan, namun Sangga lebih dulu menangkap pergelangannya dengan cepat.

"Berani nampar, hati Lo jadi tawanan gue," peringat Sangga.

"Gue enggak takut!" desis Natasha.

"Lo nantang? It's okay." Sangga menunjukkan senyum miring.

Sesudahnya Sangga menarik Natasha menjauhi pohon dan mengusap lembut pergelangan tangan gadis yang sekarang berdiri menghadapnya.

"Mau gue elus lebih lama?" tawar Sangga dengan seutas senyum.

Natasha menatap tajam, menarik tangan enggan disentuh tetapi pergelangannya justru dicengkeram erat oleh Sangga.

"Lepasin detik ini juga," desis Natasha.

Bukannya tersentuh rasa kasihan Sangga malah mengedikkan bahunya acuh.

"Lo berdua lagi ngapain!" ganggu Cakra.

Sangga dan Natasha kontan menoleh ketika teman lainnya berlarian menghampiri.

"Jodoh orang jangan diembat!" sindir Kevin tidak terima siswi baru itu didekati oleh cowok yang sudah dianggapnya saingan berat.

Sangga mengabaikan kecemburuan terus-terang diperlihatkan Kevin. Lagi pula, jodoh itu rahasia di tangan Tuhan tidak ada yang tahu pasti jodoh sesungguhnya Natasha kelak adalah siapa.

"Jangan sentuh jodoh gue," lanjut Kevin memasang ekspresi serius, tanpa segan menyingkirkan pegangan Sangga dipergelangan tangan Natasha hingga lepas.

Natasha kembali menahan nafas sesaat Kevin melakukan pembelaan.

"Sadar diri bro, Lo udah punya Adara enggak usah banyak tingkah dekati jodoh gue," nada bicara Kevin meninggi satu oktaf.

Adara meraih lengan Sangga dan beradu tatap dengan Kevin. "Daripada nuduh pacar gue yang aneh-aneh, tanya sama jodoh Lo, kenapa dia dekati Sangga," sergahnya.

"Gue lihat pergelangan tangan Natasha digigit semut," ucap Sangga, tentu berbohong.

Mata Natasha membulat sempurna, rasanya ingin sekali mencakar wajah Sangga sampai tidak berbentuk karena semudah itu mengumbar kebohongan.

"Coba gue lihat," penasaran Alleta.

Seketika Natasha dikerubungi teman kelasnya.

"Kulit Lo merah."

"Bekas gigitan semut nya mana? Enggak keliatan."

"Ini yang warna merah."

"Lah, bekas nya seluas ini, semut macam apaan!"

"Tadi kan Sangga sempat pegang tangan Natasha mungkin bekas semutnya hilang."

"Maksud Lo pegangan Sangga ajaib bisa menghilangkan bekas gigitan hewan berukuran mikro gitu?"

"Bisa jadi."

Ocehan konyol orang-orang disekitar tak dihiraukan, Natasha menyentuh bibir mengikuti kode diperlihatkan Sangga untuk mengusap bibir.

Alleta yang melihat sikap Natasha lantas melayangkan pertanyaan. "Lo haus?"

1
Không quan tâm🧚‍
Gak nyangka endingnya bakal begini keren!! 👍
Naruto Uzumaki
Bosen gak ada akhirnya!
Bunny Bear: Belum juga selesai, memang alur agak lambat sih
total 1 replies
minsook123
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!