anda hamil nona.
apa? apa maksud semua ini dokter? bagaimana ceritanya aku hamil? aku tidak pernah melakukan hal laknat itu pada siapapun. bahkan aku tidak pernah disentuh oleh laki-laki manapun.
bagaikan petir menyambar di siang bolong, dunia Angel seakan runtuh mendengar pernyataan dokter itu. Bagaimana caranya seorang gadis perawan mengandung? bayi apakah yang dikandung olehnya? apakah dia mengandung anak jin? oh,, tidak. Itu tidak mungkin. dia bukan wanita yang suka keluyuran. Bukan pula wanita nakal.
"ini gak mungkin, ini gak mungkin, aku gak mungkin hamil, aku gak mungkin hamil dokter " pecahlah sudah suara tangis gadis malang itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
USG
Sapa menyapa sudah selesai, mereka berkumpul di ruang keluarga. Riko menceritakan perkembangan pembangunan hotel yang mereka pantau di kota B. Semua berjalan sesuai harapan mereka, Delon dan yang lainnya senang mendengarnya.
"Aku tidak salah mengirim kalian kesana!" Ucap Delon
"Tentu saja, bukankah itu tugas kami? untuk apa kami kesana jika tidak bisa melakukan tugas dari bos?" Sahut Riko.
"Pikirkan kebahagiaan kalian juga. Jangan hanya memikirkan pekerjaan!" Ucap Damian.
"Kebahagiaan bos adalah kebahagiaan kami Om. Jika sudah saatnya, kita pasti akan menemukannya " Ucap Alex.
"Sampai kapan? Kalian sudah hampir kepala tiga. Sudah saatnya membangun rumah tangga " Ujar Damian.
"Riko akan segera menyusul, Om dia sudah punya Sarah. Aku akan menyusul setelah mereka menikah " sahut Alek.
"Benarkah? aku sangat senang mendengarnya " Damian senang, jika salah satu diantara keduanya menikah. Dengan begitu, yang satunya pasti akan segera menyusul.
"Iya Om, tapi mungkin masih beberapa bulan lagi " Sahut Riko.
"Jangan terlalu lama, nanti Sarah diambil orang " Ucap Elisabeth.
"Bagaimana kabar keponakan kami kakak ipar? " Tanya Riko, mengalihkan pembicaraan.
"Puji Tuhan baik, mereka sehat dan aktif. Sejauh ini tidak ada keluhan." Jawab Angel.
"Syukurlah, kita panik mendengar kakak ipar yang hampir tertusuk." Ucap Alex.
Angel melirik Sarah
"Maaf, aku tidak bisa bohong sama mereka" Ucap Sarah cengengesan.
"Itu benar, sepertinya pria itu di bayar mahal sama orang yang menyuruhnya. Dia sanggup melakukan tindakan kriminal di tempat umum. Dan sampai sekarang, mulut pria itu masih bungkam, dia tidak mau mengungkap dalang atas perbuatannya." Ujar Angel.
"Aku akan mencari tau siapa pria itu. Kita pasti punya cara untuk membuatnya buka mulut " Ucap Riko
"Pasti, jika tangan kiri saja yang diikat, tangan kanan masih bisa bekerja " Sahut Alek.
"Aku percaya sama kalian!" Ujar Delon.
"Dia mantan karyawan kak Delon, dulu dia bekerja di bagian marketing." Ucap Rian.
"Apa dia dipecat? " Tanya Alek.
"Iya, dia kedapatan mencuri data penting perusahaan."
"Ohhh, aku kenal orang itu. Kalau gak salah... dia tinggal di kost-kostan jalan Denai sekitar satu kilometer dari kantor!" Ucap Riko.
"Kamu tau tempatnya? " Tanya Rian.
"Aku pernah mengantarnya. Waktu itu mobilnya mogok, jadi aku mengantarnya ke rumahnya." Riko menjelaskan.
"Apa dia punya keluarga? " Tanya Alek.
"Punya, dia punya istri yang cantik, dan manja"
Sarah yang mendengar kekasihnya memuji perempuan lain cantik terbakar api cemburu.
"Awas aja kamu ntar" Batin Sarah
"Manja? berarti benar, ada orang yang dibelakangnya" Ucap Alex.
"Itu yang sedang aku selidiki!" Sahut Rian.
Elisabeth hanya mendengarkan mereka, karena bosan dia mengambil foto hasil usg Angel. Dia senyum-senyum sendiri membayangkan dirinya menggendong bayi menggemaskan itu. Sama halnya dengan Damian, pria itu juga memandangi gambar hasil usg cucunya dengan terkagum-kagum.
"Lihatin apa? asyik benar dari tadi. Senyum senyum sendiri lagi " Ucap Riko yang memperhatikan sepasang suami istri itu.
"Hehehe, ini Ko, tante lagi lihat foto kedua cucu tante. Mereka sangat menggemaskan" Sahut Elisabeth memperlihatkan hasil usg itu.
"Wah, ganteng banget, jelas banget ya gambarnya!" Riko sangat senang melihat gambar kedua janin itu.
"Wih, gambarnya bagus banget, kayak udah lahir!" Alex tak kalah kagum.
"Iya dong, itu hasil usg lima dimensi" Sahut Delon bangga.
"Ck, ck, ck, luar biasa!" Sarah ikut melihat gambar kedua janin itu.
"Aku sudah tidak sabar bertemu mereka!" Ucap Elisabeth.
"Iya Ma. Papa juga!" Ujar Damian.
"Ah senangnya punya keponakan ganteng-ganteng!" Ucap Sarah membayangkan dirinya menggandeng tangan kedua bocah imut.
"Zaman yang semakin canggih, dulu foto janin itu hanya hitam-putih." Ucap Damian mengingat gambar hasil usg kedua putranya.
"Tentu saja, Pa dulu itu kan hanya ada 2d, sama 3d. Sekarang sudah ada 4d, sama 5d. Gambarnya jauh lebih bagus. Berwarna dan jelas " Sahut Angel.
"Kamu benar, Nak kita yang melihatnya merasa puas. Jauh beda sama yang dulu," Ucap Damian.
"awku jadi kebayang memeluk mereka. Wah senangnya..." Ucap Sarah dengan mata tertutup. Bibirnya tersenyum membayangkan dua bayi dalam pangkuannya.
Hahaha
Mereka semua tertawa melihat mimik wajah Sarah yang sangat lucu, saat menghayal.
***
Di sebuah Rumah Sakit, terlihat seorang pria sedang menemani istrinya untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap bulannya. Mereka masuk ke dalam kamar pemeriksaan setelah nama istrinya dipanggil seorang perawat. Dokter melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap wanita hamil itu. Dokter tersenyum melihat sepasang suami istri itu.
"Bagaimana Dok?" Tanya si suami.
"Semua baik Pak. Detak jantung janinnya bagus, berat janin normal, tingginya juga lumayan. Sampai sini, semuanya aman" Jawab pak dokter.
"Kenapa istriku masih sering mual-mual dan muntah Dok? " Ucap suami.
"Itu wajar, Pak usia kandungan istri bapak masih sepuluh minggu. Di trimester pertama, seorang ibu hamil sering mengalaminya. Nanti di trimester kedua akan berkurang atau akan berhenti. Tapi, ada juga yang terus mengalami mual muntah hingga trimester ketiga" dokter menjelaskan.
"Oh, begitu ya Dok" Ucap suami.
"Nafsu makan ibu bagaimana? " Tanya pak dokter.
"Selera makanku biasa, Dok cuma setiap bangun tidur pasti mual dan muntah!" Jelas si istri.
"Sekarang kita usg ya bu!"
"Baik Dok."
Dokter mengambil gel, mengoleskannya di perut wanita hamil itu. Dia meletakkan transducer di atas perut wanita itu, menggerakkannya secara perlahan.
"Ini gambar janin Ibu sama Bapak. Ukurannya masih kecil, masih sebesar buah lengkeng. Berat badannya sekitar delapan gram, dengan tinggi dua koma lima puluh lima. Meskipun masih termasuk mungil, namun dia sudah tumbuh semakin kuat" Jelas sang dokter.
"Masih bulat ya Dok, belum terbentuk!" Ucap si suami.
"Belum Pak. Nanti setelah minggu ke dua puluh satu sampai ke minggu ke dua puluh dua, fisiknya sudah terbentuk sempurna. Dia akan terlihat seperti manusia kecil. Minggu ke dua puluh lima, alis dan rambutnya sudah mulai tumbuh. Berat badannya juga semakin bertambah. Minggu ke dua puluh enam, si kecil sudah bisa menghirup dan mengeluarkan cairan ketuban." Dokter menjelaskan.
"Masih lumayan lama juga ya dok?" Ucap si suami lagi.
"Hehehe, yang sabar Pak. Usia janin dalam kandungan itu sembilan bulan. Proses pertumbuhannya mengikuti bulannya juga. Setiap bulannya, dia akan semakin besar dan semakin kuat. Bentuknya juga akan semakin jelas, dan akan terlihat seperti kita di minggu kedua puluh enam ke atas"
"Hehehe, iya, Dok makasih!" Ucap si suami cengengesan.
"Baik, saya akan berikan vitamin. Selama ibu mengatur pola hidup yang baik, semua akan baik-baik saja. Jangan meminum minuman beralkohol, jangan mengangkat beban berat, dan jangan merokok!"
"Baik, terima kasih Dokter!" Sahut keduanya.
semangat
semangat berkarya akak thor,... 💪💪💪
semangat... 💪💪💪
lanjut terus.