NovelToon NovelToon
Ketua Osis Galak Itu Suamiku

Ketua Osis Galak Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Misteri / Tamat / Contest / Perjodohan
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Bintang Selatan

Bagi Raka, menikah dengan Aluna itu bencana, seperti Gempa dengan kekuatan 10 SR. Dan sialnya, dia tidak bisa mengelak karena perjodohan konyol orang tuanya.

Dan, bagi Aluna, menikah dengan Raka adalah ajang balas dendam, karena Raka yang selalu menghukumnya di sekolah.

Tapi ternyata, ada satu hal yang mereka lupa, bahwa waktu bisa merubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bintang Selatan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

^^^SUDUT PANDANG IVAN RAKA PRATAMA^^^

Luna demam

Kami sudah kembali ke kontrakan, rasanya cukup rindu juga.

Saya menatap Luna yang sedang tidur, wajahnya kacau, matanya bengkak bekas menangis, saya tidak tahu apa yang terjadi pada Luna, maksudku, saya tidak tahu jika gadis yang sering kena hukuman di sekolah itu se cengeng itu, se lucu itu dan se menggemaskan itu. 

Akhir-akhir ini saya amat menyenanginya, mengaguminya dan entahlah mungkin saya menyukainya.

Ternyata minta bantuan kepada Indra ada baiknya juga. Setelah kejadian di atap sekolah dengan Bu Marina, saya mencari kontak Indra di grup kelas sebelas.

Saya meminta informasi tentang siapa  dan apa yang sebenarnya terjadi dengan Luna.

Tapi ternyata bahkan Indra saja tidak tahu akan hal itu. Akhirnya dia membantuku untuk membajak ponselnya. Makanya waktu itu Indra dan Febi membantuku untuk meminjam ponsel Luna sehingga dia tidak sadar jika selama ini ponselnya sedang ku bajak.

Saya nggak ada maksud apa-apa selain ingin mengenal Luna lebih dekat. Dan lagi, Luna itu tanggung jawabku, saya harus tahu semuanya tentang Luna. Meski Indra mengancam jangan pernah membuka pesan Indra ataupun Febi.

Luna mengeratkan tubuhnya, memeluk tubuhnya sendiri dan seolah menciut dua kali lipat dari tubuhnya.

Saya berdecak, Luna ini kalau tidur suka sekali menyingkap bajunya.  Mataku jadi ternodai karena perut rata nya Luna yang putih.

Saya membetulkan bajunya yang terlipat-lipat.

"Ka." Ucap Luna. Saya menatap wajahnya, dia terpejam. Dasar Luna selain tidurnya gegah, suka mendengkur dia juga suka mengigo nggak jelas.

Tiba-tiba saja saya teringat chat-chat yang masuk di ponsel Luna.

Luna ini ternyata wanita yang cuek untuk meladeni nomer tidak di kenal, padahal saya tahu itu nomer teman satu kelasnya. Bahkan dia hanya menyimpan enam puluh nomer saja di kontaknya. Ajaib kan, untuk wanita se cantik dan seimut Luna dia nggak pernah chatan sama orang yang nggak penting.

Dan lagi, ada satu hal yang buat saya menyukainya eh salah, mengaguminya akhir-akhir ini. Dia ini emang beneran pinter, terbukti dia yang sering ngajarin  temen-temennya di kelas kalau ada yang nggak paham.bahkan Putri saja yang ranking satu di kelasnya suka nanya-nanya pelajaran ke Luna. Dan Luna mengajarinya sampai Putri bilang terimakasih berkali-kali di chat.

Dari dulu, saya selalu ingin punya wanita yang cerdas, dan Allah ngasih itu ke saya melalui Luna.

saya mendekati wajah Luna, hendak mencium keningnya, memanjatkan doa untuknya.

Saat saya mencium lembut keningnya, kulitnya panas sekali. Dia demam. Pantas tadi mengeratkan tubuhnya. Mungkin panas-dingin.

"Luna." Saya menepuk pipinya pelan.

Dan ajaibnya dia langsung bangun, padahal kalau pagi dia di bangunin susah banget.

"Dingin." Katanya pelan.

"Pusing juga." Ujar Luna lagi.

Saya membangunkan dan membiarkan nya bersandar di tumpukan bantal.

Dia memasukan termometer di dalam bajunya. Dan memperlihatkan hasilnya. Suhu tubuhnya tinggi, 39° Celcius.

"Dingin Raka." Katanya. Tiba-tiba saja dia memelukku erat.

"Kita ke dokter yah."

Luna ini tinggi di banding dengan teman-temannya, meski denganku dia hanya sebahuku saja. Tapi itu buat badanku sakit karena terus-terusan gendong Luna. Kayak sekarang. Saya menggendongnya menuju mobil, iya, saya memang kesini memakai mobil karena motorku masih ada di Ummi.

Dia meringkuk di mobil selama saya melajukannya menuju rumah sakit terdekat.

Untung saja tadi sebelum pulang ke kontrakan Papa Luna memberiku uang cash, katanya itu uang bulanan Luna. Orang tua Luna sudah tiga kali memberiku uang bulanan milik Luna, dan setiap bulannya selalu sama, sepuluh juta nilainya. Saya sering mikir kenapa Luna bisa kuat cuma di kasih dua puluh ribu perhari sedangkan sebelumnya sepuluh juta perbulan. Itu juga yang membuatku mengagumi Luna, ternyata dia termasuk gadis yang nggak mengejar materi, dan menerima apapun yang dia punya.

Saya menggendongnya sekali lagi memasuki rumah sakit. Karena hari sudah larut malam, saya jadi mudah mendaftarnya.

Luna sudah mendapatkan kamar inap, dan sekarang saya sedang berbincang dengan dokternya.

"Ini yang di kaki apa?" Tanya Dokter saat dia selesai mendengarkan detak jatung Luna dari stetoskop.

"Dia kemarin terkena paku, Dok." Jawabku.

Dokter tadi langsung membuka kain kasa yang menyelimuti telapak kaki Luna. Lalu memperlihatkan lukanya padaku.

Telapak kaki Luna membengkak, agak kebiruan dan keunguan.

"Kasa nya belum di ganti yah?" Tanya Dokternya.

Saya menggeleng, lupa.

"Kamu tahu Tetanus?"

"Hm, tahu Dok."

"Temen mu ini seperti nya kena gejala Tetanus, gejala Tetanus itu di awali dengan demam tinggi, dan masa inkubasinya sekitar dua sampai  dua belas harian. " Tutur dokter.

"Harusnya temen kamu ini di bawa ke sini setelah terkena paku, agar langsung di suntik."

Dokter tadi menyuntikan vaksin ke Luna, untung saja Luna ini orangnya tukang tidur, pasti di mimpinya dia sedang di gigit semut. Haha.

"Kalau misal besok demamnya belum reda, saya akan melakukan penanganan khusus, Tetanus ini susah di sembuhkan asal kamu tahu. Bahkan Tetanus ini akan membuat si korban mati perlahan-lahan secara menderita."

"Dok, tolong jangan berkata seperti itu." Kataku, saya nggak mau Luna kenapa-kenapa.

"Keluarga nya mana? Harusnya disaat kayak gini gadis sebelia dia di temani keluarganya." Ucap Dokter.

Saya berdeham canggung.  "Saya suaminya Dok."

Dokter tadi terperanjat kaget. Lalu menatapku dari bawah ke atas.

"Kalian nikah muda?" Tanyanya kaget.

Saya hanya mengangguk saja sebagai jawabannya.

"Baiklah, kalau begitu, jaga isteri kamu baik-baik." Ucapnya sambil tersenyum.

^^^*CUPLIKAN EPISODE SELANJUTNYA*^^^

"Hukum tetaplah hukum Raka." Kata Bobi yang sedang menghukumku karena masuk telat.

Sebenarnya saya tidak tega meninggalkan Luna sendiri di rumah sakit, meski kondisinya sudah membaik tapi kayaknya dia masih sakit terbukti dia hanya diam saja saat saya mencium nya untuk membangunkannya.

"Iya Bobi, Iya." Ujarku. Lalu lari keliling lapangan.

Ini kali pertama saya kena hukuman, memang bener yah. Karma itu pasti terjadi.

Beberapa yang lewat menatapku terkejut, mungkin mereka mikir gini.

'ih, ketua osis kok di hukum.' pasti gitu.

Di tatap banyak mata kayak gitu buat saya mikir, gimana perasaan Luna yang sering di hukum kayak gini? Maksudku, saya yang di tatap kayak gitu berasa harga diriku sudah hilang. Dan gimana dengan Luna?  Apakah penting harga diri itu untuk seorang Luna? Entahlah, saya akan menanyakan ini nanti saat dia sudah sembuh.

"Udah kan, Bob." Ujarku, sambil mengatur nafas. Capek banget. Cuma lima putaran saja rasanya capek, gimana sama Luna yang biasa sepuluh putaran.

1
Christabel Luisa Lumentut
yah
Qaisaa Nazarudin
lha udah End aja nih thor? kok kayak kegantung ceritanya...huaaaa...😭😭😭
Qaisaa Nazarudin
Sebenarnya ceritanya bagus,Tapi panggilan nya gak konsisten,bentar SAYA bentar AKU,Itu juga bisa mempengaruhi mood Riders membaca lho thor,hati2 ya thor..mending AKU KAMU aja,SAYA itu formal banget..🙏🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Bukan PACAR nya tapi ISTERI nya..Dasar ortu nya loe aja yg Egois dan Licik..
Qaisaa Nazarudin
Luna benar,Coba Raka posisi kan diri nya di Luna,Saat dia ngeliat Luna di peluk cowok lain Darrel misalnya waktu itu,Saat Luna menolak Darrel,Apa perasaan nya Raka??
Qaisaa Nazarudin
Yg loe katain itu ISTERI loe Ogeb..
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣 Mana mau lari Luna, Akhirnya ketahuan juga kan..mending jujur aja apalagi ke sahabat sendiri,Kalo ada apa-apa udah jelas' sahabat lah yg pasti jadi garda terdepan lho Lun..
Qaisaa Nazarudin
Oh halu ku mikirnya kalo Indra itu body nya tambun,Makanya di panggil dugong..😂😂🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Duh Luna kenapa gak di edit dulu sih videonya sebelum di putar..Ketahuan kan jadinya..🤣🤣🤣😜😜
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣 ketahuan,Wkwkwkw kenapa Aluna gak edit dulu sih videonya..😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Wiihh Psycho ternyata,ngeri banget..Terus Aluna harus gimana dong thor,Kalo Aluna gak nerima Darrel ntar temennya Darrel yg kenak imbas nya,kasian banget..
Qaisaa Nazarudin
To the point banget..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Ehem ehem surat merah muda..😍😍 dari siapa tuh?
Qaisaa Nazarudin
Aku masih bingung aja dgn sikapnya Raka,Bentar galak bentar baek..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Nakal itu lain Luna,Kebanyakan anak remaja itu nakal,Tapi nakal/naik yg di maksud ortu itu beda maksudnya lho..
Qaisaa Nazarudin: #typo Nakal/Baik
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Maaf thor masukan,Cuplikan itu bagus Tapi jangan kepanjangan ya..🙏🙏😁
Qaisaa Nazarudin
Apa Raka sakit kangker? kok mimisan?
Qaisaa Nazarudin
lha si plin plan rupanya Raka..Tadi aja sinis gitu,katanya gak butuh dijenguk Luna,kok sekarang jadi laen..🤦🤦🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Duh terenyuh aku sama si Raka, Ternyata dia emang bertanggungjawab dengan hubungannya ama Luna..👍💪
Qaisaa Nazarudin
Gak kamu jelasin aku juga udah bisa nebak..wkwkwwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!