Zhang Jian adalah Pangeran, pendekar, pembual, dan penegak keadilan yang suka bikin onar.
Dia bukan murid biasa di Sekte Kunlun, ia datang membawa warisan legendaris: Cincin Naga Langit, peninggalan Siluman Naga dari dunia lain yang membuatnya kebal terhadap serangan Qi dan nyaris tak terkalahkan.
Akan tetapi, tak ada kekuatan yang abadi.
Cincin itu hanya akan melindunginya selama sepuluh tahun. Setelah itu? Dia akan menjadi sasaran empuk di dunia yang tak mengenal belas kasihan. Dunia di mana para pendekar saling menyingkirkan demi kejayaan sekte, harta karun langit, dan ramalan kuno yang bisa mengguncang tatanan alam.
Ketika Sekte Demon mengancam kehancuran dunia, Zhang Jian harus memilih: tetap menjadi bayangan dari kekuatan pinjaman, atau membuka jalan sendiri sebagai pendekar sejati.
Langit tak akan selamanya berpihak.
Bisakah seorang pembual menjadi legenda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Di Atas Rakit Bambu
Zhang Jian tersenyum cerah dan hendak meminta maaf pada siapapun pemilik rakit bambu di depannya. Namun, keningnya langsung berkerut karena wajah hitam bertaring tajam muncul tepat di hadapannya.
“Monster!” gerutunya.
Zhang Jian mundur beberapa langkah hingga mencapai ujung belakang rakit bambu. Dia menjentikkan jarinya, permukaan sungai yang mengalir santai tiba-tiba beriak hebat.
“Akar Spritualku adalah elemen air. Hei, monster jelek, bertarung di sungai sama saja membuka jalanmu menuju kematian!” cibir Zhang Jian.
Dia belum mengetahui kalau monster Harimau Hitam di depannya memiliki tuan dan mengira monster itu datang dari hutan di sisi sungai.
Air sungai yang beriak tiba-tiba membentuk gelombang tinggi yang langsung melesat ke arah monster Harimau Hitam.
Namun, tiba-tiba seorang yang mengenakan pakaian Sekte yang sama dengan Zhang Jian muncul menampar gelombang air tersebut, yang langsung bubar menjadi hujan deras ke segala arah.
“Lambang Puncak Penjinak Monster!” Zhang Jian melihat simbol monster disulam di dada pemuda itu. Tak lama kemudian setelah hujan itu menyatu dengan aliran sungai, sosok yang familiar pun muncul. “Oh, ternyata musuh lama. Apakah kau tidak bisa menunggu kedatanganku ke goa batumu, Li Feng?” ejeknya.
Sudut bibir Li Feng memancarkan seringai tipis. Kini ia tidak lagi tersinggung dengan kata-kata provokasi Zhang Jian.
“Kudengar kau sudah mencapai Ranah Jin Dan, tapi bukannya datang mencariku kau malah melarikan diri. Untung saja aku segera mengejarmu, kalau tidak kau mungkin akan bersembunyi di ketiak ibumu!” cibir Li Feng sembari menepuk lembut kepala monster Harimau Hitam.
“Oh, kau sudah pandai bersilat lidah juga,” sahut Zhang Jian menahan rasa kesal dengan ejekan Li Feng. “Dari mana kau mendapatkan kucing imut itu, apakah aku bisa memilikinya juga? Kebetulan Mei Mei butuh teman bermain, kasihan ia bermain sendirian karena semua orang sibuk berkultivasi.”
Grgrgrgrgrgrgr!
Monster Harimau Hitam memamerkan taringnya, marah Zhang Jian menyebutnya sebagai kucing imut.
Li Feng tidak menanggapi ejekan Zhang Jian, ia langsung menyatu dengan Roh Binatang Mistis Banteng Golem, lalu menghentakkan kaki. Sebilah bambu meluncur cepat ke arah Zhang Jian.
Roh Binatang Mistis Kura-kura tiba-tiba muncul dan menggunakan tempurung kristalnya menangkis bambu tersebut.
Alis mata Li Feng berkedut dan mencibir, “Oh, ternyata kau juga memiliki Roh Binatang Mistis.”
Apalagi itu bertipe pertahanan juga. Awalnya ia mengira balas dendam ini mudah dilakukan, tetapi ternyata Roh Binatang Mistis Zhang Jian sama merepotkannya dengan Cincin Naga Langit.
Namun, itu tidak masalah karena perbedaan antara Ranah Jin Dan Tingkat Tujuh dengan Tingkat Satu sangat jauh sekali. Kecuali Zhang Jian menggunakan trik licik, maka ia tidak mungkin bisa mengalahkan dirinya.
“Harimau Hitam, ayo kita kalahkan Pangeran manja itu!” seru Li Feng melesat ke arah Zhang Jian.
“Sial! Andai saja ada tehnik elemen air, aku tidak akan terkalahkan di sungai ini,” gumam Zhang Jian menggerutu.
Dia hanya bisa menggerakkan air dengan Qi elemen airnya dan berusaha membuat gelombang tinggi sebagai senjata, tetapi siapa sangka hanya dengan sebuah tamparan saja gelombang tinggi itu langsung memudar.
“Bayangan!” seru Zhang Jian.
Li Feng dan Monster Harimau Hitam memukul Zhang Jian, tetapi tubuh Zhang Jian malah mencair menjadi air sehingga keduanya langsung terkejut dengan pemandangan tersebut.
“Elemen Ilusi?” gumam Li Feng. “Walaupun itu hanya elemen ilusi level rendah, tetapi sangat merepotkan melawannya.”
Dia tidak menyangka Zhang Jian ternyata memiliki banyak Akar Spritual walaupun hanya level rendah, tetapi semua masuk kategori elemen spesial. Hanya Akar Spritual Utamanya saja yang tidak berguna.
Seharusnya Zhang Jian bergabung dengan Puncak Awan Petir, karena di sanalah Kultivator dengan elemen spesial berkumpul. Keputusan Zhang Jian bergabung dengan Puncak Matahari sangat bodoh menurutnya, ia yakin keputusan itu Zhang Jian buat karena memiliki Roh Binatang Mistis yang memang cocok dengan Puncak Matahari.
Grgrgrgrgrgrgr!
Monster Harimau Hitam tiba-tiba memamerkan taringnya sambil menerkam ke arah bayangan tubuh Li Feng.
Cangkang kura-kura muncul di atas bayangan Li Feng sehingga Monster Harimau Hitam terpental beberapa langkah.
Li Feng baru menyadari indra penciuman monster sangat kuat. Monster Harimau Hitam pasti menyadari Zhang Jian bersembunyi di bayangan tubuhnya.
“Tinju Banteng Mengamuk, Seruduk Membelah Gunung!”
Li Feng meninju bayangan tubuhnya sehingga rakit bambu itu hancur berkeping-keping. Dia kemudian mundur beberapa langkah dan berdiri di rakit potongan bambu yang mengapung di atas sungai.
“Sial! Untung saja aku memiliki Cincin Naga Langit,” gumam Zhang Jian keluar dari dalam sungai.
Karena serangan tinju Li Feng mengandung Qi, Cincin Naga Langit otomatis memberikan perlindungan pada Zhang Jian. Namun, rakit bambu yang sudah payah ia buat telah hancur berkeping-keping.
Kini ia berdiri di seruas pohon bambu yang mengapung dan hanyut mengikuti arus sungai.
Jarak antara Li Feng dengan dirinya hanya lima langkah saja. Keduanya saling berpandangan dengan tatapan tajam, memikirkan bagaimana cara mengalahkan lawan secepat mungkin.
“Mari kita tangguhkan dulu pertarungan ini, sekembalinya dari menjalankan misi aku akan menukarkan Poin Sekte dengan tehnik beladiri yang lebih kuat. Persiapkan lah dirimu, jangan sampai aku membuat kucing imutmu itu menjadi sate bakar!” ejek Zhang Jian.
Tiba-tiba permukaan sungai beriak hebat, lalu bambu dibawah kaki Zhang Jian melesat cepat.
“Jangan lari, Zhang Jian!”
“Dasar Pangeran manja penakut, tak tahu malu!”
Li Feng tidak bisa mengejar Zhang Jian, sebab Zhang Jian menggunakan Qi elemen air mempercepat laju permukaan air di sekitarnya.
“Sial! Lagi-lagi Pangeran sialan itu menggunakan trik licik!” keluhnya karena gagal membunuh Zhang Jian.
Dia tidak bisa menyusul Zhang Jian ke Kerajaan Yunhai, sebab ia tidak bisa berlama-lama keluar Sekte tanpa izin. Jika ia melangkah lebih jauh lagi, maka plakat sektenya akan mengirim Qi ke aula utama bahwa ada murid yang keluar tanpa izin.
Satu-satunya cara menyusul Zhang Jian adalah mengambil misi agar bisa keluar Sekte juga. Namun, masalahnya adalah ternyata Zhang Jian tetap tidak mudah dikalahkan, walaupun ia menyerang tanpa menggunakan Qi dan dibantu oleh Monster Harimau Hitam, Zhang Jian masih bisa menahan serangan gabungan mereka dengan Roh Binatang Mistis Kura-kura yang merupakan Roh Binatang Mistis tipe pertahanan—yang memiliki cangkang yang sangat keras.
“Aku akan kembali ke sekte dan melatih si Hitam agar kekuatannya meningkat lagi,” gumamnya menghela nafas panjang.
Dia yakin kunci mengalahkan Zhang Jian adalah menggunakan monster melawannya, karena serangan monster memang terbukti tidak membuat Cincin Naga Langit aktif memberikan perlindungan padanya.
“Hmm, ternyata musuh yang kau ciptakan sendiri terus bertambah kuat.”
Kening Li Feng langsung berkerut mendengar suara yang familiar tersebut.
Sebuah rakit bambu mendekat dari cabang kiri sungai. Pemuda bertubuh gemuk dengan lambang Puncak Penjinak Monster di dadanya menyeringai lebar menatap Li Feng.
“Ye Xiu!” Li Feng menggertakkan gigi, kesal dengan cibiran dari anggota faksi terkuat di Puncak Penjinak Monster tersebut.