Gadis Cantik Milik Sang Mafia

Rachel di buat terkejut dengan kenyataan yang baru saja ia dengar, "Jadi selama ini Ayah Robert bukan ayah ku?" tanya Rachel.

"Bukan, dia adalah teman ku yang berpura-pura menjadi suami ku." Jawab Diana.

Wanita itu menunjukkan wajah sedikit panik, ia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Rachel yang berada di dalam mobil, melihat ada beberapa mobil yang mengikuti mereka dari belakang.

"Ma, ada yang mengikuti kita." Ucap Rachel dengan mata yang melihat ke luar kaca mobil.

Diana melirik ke arah spion, ia langsung menginjak gas mobilnya dan melakukannya dengan cepat. Rachel hanya bisa berpegangan dan memasang sabuk pengaman.

Tapi seketika sebuah mobil langsung berhenti di depan Diana, wanita itu langsung menginjak rem dan memutar kemudi mobilnya.

Jantung Rachel seperti akan berhenti, nafasnya terengah-engah. Matanya melihat ke arah luar, ia melihat beberapa pria dengan senjata di tangan mereka berdiri di luar menatap ke arah mereka berdua.

"Aku sudah berusaha menghindari tapi akhirnya tertangkap juga." Ucap Diana dengan senyum pilu.

Hingga seorang pria paruh baya dengan tubuh yang masih kekar berjalan mendekati mobil, Diana bisa melihat dan mengenali siapa pria yang kini berada di depan mobilnya.

"Siapa itu?" tanya Rachel yang merasa takut saat melihat tampilan pria baruh baya di depannya.

"Itu ayah kandung mu." Jawab Diana dengan senyuman bingung, ia bingung dengan perasaannya yang harus bagaimana.

Di satu sisi Diana senang karena bisa bertemu lagi dengan orang yang ia cintai, tapi di sisi lain ia sangat kesal karena harus bertemu dengan orang yang telah membunuh ayahnya.

Terdengar suara ketukan di kaca mobil Diana, ia meminta Rachel untuk keluar dari mobil. Perlahan Rachel keluar dari mobil bersama dengan Diana, ia bisa melihat sosok pria paruh baya dengan tatapan hangat menatap Diana.

"Sayang." Panggil Dewa dengan wajah yang sendu bercampur senang.

Diana hanya diam dan tidak menjawab, perlahan Dewa berjalan mendekat ke arah Diana dan memeluk wanita yang sangat ia cintai selama ini.

Diana terdiam dengan tangan yang perlahan memeluk Dewa, ia tidak bisa membohongi dirinya jika cintanya kepada Dewa sangatlah besar.

Mata Rachel tidak bisa berkedip saat melihat Ibunya tengah berpelukan. Hatinya terasa ikut sedih jika mengingat cerita yang di katakan oleh Diana.

Mata Diana melihat ke arah pria dengan bekas luka di wajahnya, pria yang hampir mirip dengan Dewa.

"Andrew." Panggil Diana.

Andrew tersenyum tipis, ia berjalan ke arah Diana yang merupakan ibu kandungnya dengan cepat Diana melepaskan pelukan Dewa dan langsung berlari memeluk Andrew.

"Maafkan, Mama sayang." Ucap Diana yang langsung memeluk Andrew dengan erat, rasa bersalah dan haru bercampur aduk di hati Diana.

Diana langsung melepaskan pelukannya pada Andrew, ia lalu melihat ke arah Rachel. Wanita itu terdiam dengan ekspresi yang tidak bisa di baca.

"Rachel." Panggil Diana.

"Iya Ma."

"Ini Kakakmu, Andrew." Ucap Diana dengan senyuman, ia hanya peduli pada Andrew dan Rachel. Sementara untuk Dewa, pria itu malah di abaikan.

"Kakak ku? Pria itu, tidak mungkin." Jawab Rachel yang tidak menerima jika pria yang telah menculiknya adalah kakak kandungnya.

"Rachel, kenapa kau mengatakan hal itu?" tanya Diana.

"Sudah, kita pulang dulu." Dewa langsung menarik tangan Diana dan membawa istrinya masuk ke dalam mobil.

Andrew terdiam dengan mata yang melihat ke arah Rachel, ia langsung menarik tangan Rachel dan membawa adik kecilnya masuk ke dalam mobil.

Rachel masih menatap penuh curiga pria di sampingnya, "Kenapa tatapan mu itu?" tanya Andrew yang langsung menyalakan mesin mobilnya.

"Bukan urusanmu." Jawab Rachel.

"Apa ini caramu bersikap kepada Kakak kandung mu sendiri?" tanya Andrew.

"Kakak kandung ku, kau bahkan tega menculik ku dan gara-gara itu, aku hampir mati!' Maki Rachel yang kesal.

"Itu karena kau bersama dengan pria itu, lagi pula saat itu aku tidak tahu jika kau adalah adik ku." Jawab Andrew.

Rachel hanya diam, perlahan mobil yang di tumpangi nya masuk ke dalam perumahan besar dan di isi oleh banyak orang dengan senjata lengkap.

"Jangan khawatir, pria itu tidak akan bisa masuk ke tempat ini." Ucap Andrew dengan seringai di wajahnya.

Rachel terdiam dengan mata yang menatap ke arah Andrew, mobil yang di tumpangi oleh Rachel pun berhenti tepat di depan sebuah rumah besar.

Rachel langsung turun dan ingin bertemu dengan Diana, tapi Dewa langsung menghalangi wanita itu.

"Minggir!" Ucap Rachel kesal.

"Aku adalah ayah mu, tapi kenapa kau tidak menunjukkan rasa hormat kepada ku." Ucap Dewa dengan alis yang terangkat.

"Aku butuh waktu untuk menerima semua ini dan tolong minggir, aku ingin bertemu dengan ibu ku." Rachel langsung menerobos masuk dan menemui Diana.