NovelToon NovelToon
Brondong Tajir Vs Perawan Tua

Brondong Tajir Vs Perawan Tua

Status: tamat
Genre:Berondong / Beda Usia / Kehidupan di Kantor / Romansa / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dee_K

Dari pertemuan pertama saja sudah diwarnai keributan. Bagaimana jika mereka kembali dipertemukan dalam lingkup pekerjaan? Apalagi sebagai atasan dan bawahan. Bukankah jika atasan dan bawahan digabungkan, akan menjadi satu kesatuan yang harmonis? Ya, walau mereka berdua masih terus cek cok.

Pasha, seorang Ceo berusia dua puluh empat tahun di perusahaan Papanya yang baru saja menggantikan posisi sang kakak harus banyak bersabar saat memiliki salah satu karyawan yang menyebalkan.

Sedangkan Era, perempuan matang berusia dua puluh sembilan tahun juga harus banyak memiliki stok sabar karena Ceo baru di perusahaan tempat ia bekerja sangat menyebalkan dan banyak makan hati.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka berdua? Yuk simak terus kisahnya!

Jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Sangat Jorok

Setelah pulang dari restoran bersama Papanya, Pasha pura-pura mendapat panggilan penting dari temannya. Tanpa masuk ke dalam rumah lebih dulu, Pasha langsung pergi lagi. untung saja Papanya tidak terlalu banyak bertanya dan curiga.

Pasha berharap saat ia kembali ke restoran tempat ia makan malam bersama Era tadi, masih ada perempuan itu.

Untung saja Pasha mengemudikan mobilnya sedikit lebih cepat. Apalagi jarak restoran dengan rumahnya tidak terlalu jauh. Dan saat Pasha baru sampai depan restoran itu, dia melihat mobil Era baru keluar dari restoran. Akhirnya dia mengikutinya.

Pasha pikir Era langsung pulang. ternyata tidak. Perempuan itu justru mengemudikan mobilnya ke sebuah taman kota. Dan Era berhenti di sana.

Pasha masih diam di dalam mobilnya sambil memperhatikan mobil Era yang parkir tepat di depannya. Entah apa yang dilakukan Era di dalam sana, hingga sampai beberapa menit dia tak kunjung keluar. Pasha sebenarnya ingin menghampiri Era. Dia takut terjadi sesuatu dengan perempuan itu. tapi niat itu ia tahan. Daripada nanti akan membuat Era semakin marah dan membencinya.

Beberapa saat kemudian Pasha melihat Era keluar dari mobilnya. Terlihat jelas Era sedang mengusap air matanya. itu artinya dia sedang bersedih. Akhirnya Pasha keluar menghampiri perempuan itu dengan membawakan tisu.

“Pakai ini, untuk menghapus air matamu!”

Era sangat terkejut dengan kemunculan Pasha secara tiba-tiba. Namun ia tetap mengambil tisu peemberian pria itu. bukan untuk mengusap air matanya. karena Era sudah mengusapnya sebelumnya. Namun tisu itu ia gunakan untuk membersihkan ingusnya.

Pasha sampai bergidik sendiri melihat Era mengeluarkan ingusnya tidak ada anggun-anggunya sama sekali. Malah menurutnya sangat jorok.

“Terima kasih! Tolong buangin sekalian!” ucap Era lalu memberikan tisu bekas ingusnya itu ke Pasha.

“Ish, Era! Kamu jorok sekali!” pekik Pasha dan melempar tisu bekas ingus Era begitu saja. padahal dia sudah sempat menyentuhnya.

Sedangkan Era sama sekali tidak peduli. Dia meninggalkan Pasha begitu saja untuk mencari tempat duduk yang nyaman.

Era melirik Pasha yang sedang mencuci tangannya di sebuah tempat cuci tangan yang tersedia di taman itu. terlihat jelas wajah kesal Pasha setelah memegang tisu bekas ingusnya tadi. lagi pula jadi orang sok perhatian.

Kini Pasha sudah duduk di samping Era. Wajahnya masih terlihat kesal. Namun hal itu menjadi hiburan tersendiri bagi Era. Bahkan kesedihan yang ia rasakan tadi berangsur hilang saat melihat wajah kesal Pasha. rasanya ia seperti sedang mengerjai anak kecil.

“Ngapain lihat-lihat? Puas sudah ngasih aku hadiah ingus?” tanya Pasha dengan muka masamnya.

Era pun tidak bisa menahan tawanya. Karena baru kali ini ia mengerjai orang sejorok ini. kalau diingat-ingat, kenapa juga Pasha tadi sempat menerima tisu bekas itu. padahal jelas jelas dia tahu kalau tisu itu ada ingusnya.

Melihat Era yang sedang tertawa. Atau lebih tepatnya menertawakan kekesalannya, Pasha justru sangat senang. karena itu artinya Era sudah tidak bersedih lagi. dan dia tidak ingin bertanya pada Era tentang apa yang membuat perempuan itu bersedih. Apalagi sekarang dia sedang dalam misi menakhlukan hati Era. Tentunya tidak ingin dengan cara yang membuat Era illfeel dengannya.

“Puas ngetawain aku, huh?” tanya Pasha pura-pura kesal.

“Puas lah. Kayak aku sedang ngrjain anak kecil. Coba kalau kamu tadi nangis, pasti mirip banget tuh sama bocah lima tahun.” Jawab Era dan kembali tergelak.

Pasha hanya menggelengkan kepalanya. Biarlah Era selalu menyebutnya seperti bocah. Karena itu tidak ada makna khusus. Hanya sebuah perbedaan usia saja, hingga Era menyebutnya seperti bocah. Lagi pula, mana ada bocah yang berani mencium bibir perempuan yang ia sukai.

Setelah cukup menertawakan kekesalan Pasha, kini keduanya kembali terdiam. Era melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

“Sudah malam, Ayo pulang! bukannya besok kamu harus kerja?” Ajak Era.

“Ah iya. besok aku ada urusan penting untuk mengatasi masalah kantor. tapia pa kamu sekarang sudah baik-baik saja?”

Mungkin perusahaan juga penting bagi Pasha. namun yang lebih penting lagi adalah Era. Dia ingin memastikan kalau Era sudah baik-baik saja dan tidak bersedih lagi setelah bertemu dengan pria tadi. bukan ingin ikut campur, tapi Pasha berjanji, sebisa mungkin agar Era tidak lagi bertemu dengan pria itu.

“Jangan khawatir! Aku baik-baik saja. btw, makasih ya!” ucap Era dengan tulus dan diiringi senyuman yang membuat jantung Pasha berdegup tak karuan.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Pasha sudah menawarkan diri untuk mengantar Era dengan mengikuti mobilnya, namun Era menolak dengan alasan sudah malam. apalagi arah rumahnya dengan rumah Pasha tidak searah.

***

Keesokan harinya, keadaan Era sudah lebih baik setelah semalam bertemu dengan mantan kekasihnya. Hari ini ia sangat bersemangat untuk memulai paginya. Dia siap bekerja dan juga membantu Pasha menangani masalah kantor.

Era sudah siap rapi dengan setelan kerjanya. Seperti biasa, ia akan berangkat sangat pagi sekali demi menghindari kemacetan.

Setibanya di kantor, hanya Era saja yang datang lebih dulu dibandingkan teman-temannya. Era berjalan menuju ruangannya dengan menyapa beberapa cleaning servis yang sedang menjalankan tugasnya.

Alangkah terkejutnya Era saat baru saja masuk ke ruangannya, di sana sudah ada Yeslin yang sedang duduk di kursi kerjanya.

“Apa yang anda lakukan di ruangan saya, Nona Yeslin?” tanya Era dengan suara tegas.

“Santai dong, IBU ERA! Kalau bertemu seseorang itu usahakan mengucapkan salam. Anda masih tahu sopan santun kan?” jawab Yeslin masih duduk di kursi Era.

Era tampak mengepalkan tangannya. padahal ia berangkat tadi sudah menata niatnya untuk bekerja dengan baik. Tapi sekarang justru moodnya rusak karena ulah Yeslin yang tak tahu diri dan masuk ke ruangan orang tanpa permisi.

“Bukannya anda yang tidak tahu ssopan santun, Nona Yeslin? Masuk ke ruangan orang tanpa permisi itu ada hukumannya. Apalagi di perusahaan sebesar ini.”

“Santai dong, Bu! Kenapa anda terlihat marah sekali? Apa karena anda sedang menyembunyikan sesuatu di ruangan anda ini dan takut saya ketahui? Wah, sepertinya memang benar. Aku akan meminta Om Nabil untuk menggeledah ruangan anda. pasti anda ada kaitannya dengan penyelewengan dana perusahaan yang tidak sedikit itu. apalagi kedudukan anda sebagai kepala HRD, tentunya anda melindungi karyawan yang melakukan tindak kejahatan itu.” tuduh Yeslin.

Mendengar tuduhan Yeslin, bukannya Era marah. Namun ia malah tertawa. Dan hal itu membuat Yeslin semakin kesal.

“Sepertinya otak anda minta diasah lagi Nona Yeslin. Saya heran, kenapa dulu Tuan Pasha menerima anda bekerja di sini. padahal saya yang berwenang menentukan siapa yang bisa masuk ke perusahaan ini. dan sewaktu-waktu saya bisa mengeluarkan anda dari sini.” Ejek Era.

“Awas kamu ya perawan tua! Akan akua dukan kamu ke Om Nabil. oh iya, aku peringatkan juga, jangan sekali-kali dekat dengan King. Dia hanya milikku.” Ucap Yeslin lalu segera angkat kaki dari ruangan Era.

“Tunggu dulu!” cegah Era.

“Kalau mau bersaing, pakai ini! jangan pakai ini!” ucap Era sambil menunjuk kepala Yeslin, lalu turun ke buah dada Yeslin yang tidak ada isinya itu. alias kerempeng.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

1
endang nastusil
Luar biasa
zeus
Mslh itu tuk di hadapi
Bukan mlh lari...
zeus
Yg konyol adl, king kong g ngasih kabar
Kedua era yg childish, sdh tahu yeslin kyk gitu g cek ricek
Entahlah... Jd mbulet kyk benang ke celup air
zeus
Ini lah letak lemah ya wanita
Krn sdh jebol otomatis akan jd membekas.. Klo king kong spe g ngasih kabar itu Artinya Cmn laki2 pengecut yg tdk lbh baik Dari babi ngepet
zeus
Klo di simak baik2 kok kyk king kong yg nge mong era yah?
zeus
Ada baiknya era cerita krn ada Hati yg mesti di jaga
Terlepas dari ke tidak ingin an merepotkan king Cmn krn ada sangkut pautnya dg mantan yg mesti di pertimbangkan
zeus
Kdg2 suka aneh

Cewex ikut party(entah itu berkedok reuni kek, rembak kek) kmd Ada minum an beralkohol dan mau2nya nenggak, kmd nanti ketika di lecehin kyk org paling terdzolimi... Pdhl Dia nya sendiri yg cari penyakit
zeus
Naah... Gitu dong king, pinter dikit
Jgn bego di gedein...
zeus
Meski iyapun krn blm da janur kuning melengkung, Gass trs king...
zeus
Bener2 king kong dpet lawan berat kali ini... 😅
zeus
😅
Sll suka Sama cowox begajulan tp smart kyk si king kong ini
Iwan Sukendra
Luar biasa
Aldy Vr
t
Yuni Herwani
seru ceritanya
Tri Haryanto
Luar biasa
ALWINDO BM
Lumayan
Bunga Ros
pada prinsipnya kurang kuat kurang jentel
@train
Luar biasa
Puput
Najis banget suh Hagi😠😠
Rahma Tahir
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!