NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:576.4k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _34 : Amukan petani cabai

"Bang kok seperti ada keributan di depan rumah bibi bang?"

"Iya... ayo kita lihat dari dekat."

Haris dan Diana terkejut ada begitu banyak warga di depan rumah bibinya si Diana dengan suara yang terdengar gaduh.

Tampak seorang pemuda hendak dipukuli oleh seorang pria kekar yang berbuka baju dengan emosi yang memuncak dan meluap luap.

"Eehhh... ada apa ini, hentikan?"

"Kau siapa jangan ikut campur...!"

"Kenapa tidak boleh? Nawir ini adalah adikku, apa masalahnya bicara baik baik dong jangan pakai kekerasan."

"Aggggrrrhht.... banyak bacot kau."

Orang itu lalu menghujani Haris dengan tinjuan dan tendangan membabi buta, namun semua pukulan dan tendangan yang di tujukannya pada Haris hanya mengenai ruang udara yang kosong.

Merasa kalap orang itu lalu mengambil sebilah parang yang berada tidak jauh dari tempat itu yang dibawanya sejak awal.

Warga mulai berteriak karena itu, tak terkecuali Diana dan keluarga bibinya

"Baaaaaaaaanng.....!"

Mendengar teriakan istrinya yang khawatir dan melihat pria itu yang memegang parang Haris tidak lagi sekedar menghindar seperti semula yang menikmati kemampuannya, tetapi merasa sudah perlu mengakhiri semuanya, dia langsung menendang dada orang itu dan menampar wajahnya, pria kekar itu terhuyung mundur dan jatuh terjerembab karena tidak lagi mampu menopang tubuhnya akibat kerasnya dorongan tendangan Haris.

"Hei....! Kau kalau ada masalah, bicara baik baik jangan malah datang ke rumah orang bawa bawa parang."

Pak Mahmud berteriak.

Kepala desa yang di panggil wargapun akhirnya tiba di tempat itu.

"Ada apa ini....?"

"Ini pak kades, orang ini datang datang marah marah ngak jelas dan membawa parang, dia hendak memukuli anak saya si Nawir lalu ketika abangnya datang melerai, tapi malah di pukulinya membabi buta dan berusaha membacoknya dengan parang, untung anak saya ini bisa membela dirinya."

"Ada apa ini pak Guntur, anda tidsk boleh menyerang seseorang ke rumahnya, perbuatan bapak bisa dikenai hukum ini....!"

"Pak tanaman cabai yang saya rawat baik baik dengan modal yang banyak beru saja hilang, dan anak ini adalah orang yang seringkali pulang terakhir dari sawah dan melewati kebun saya."

Nawir, kau ada tanggapan?"

"Saya tidak ada mencuri pak kades, walaupun kami susah tetapi orang tuaku tidak pernah mengajari kami mencuri, saya sengaja pulang lama lama dari sawah adalah untuk menjaga padi kami yang akan masuk masa panen pak kades, itu adalah hasil kerja keras kami dan harapan untuk biaya hidup kami kedepannya, jadi saya berinisiatif supaya hasilnya bagus saya akan jaga padi itu dengan berangkat di pagi hari sekali dan pulang di sore jelang malam itulah keadan sebenarnya pak."

"Pak Guntur anda tidak boleh seperti ini, apa bapak punya buktinya?"

"Saya tidak punya pak, saya khilaf pak, kebun cabai itu saya sudah berutang modal jutaan rupiah pak membangun itu, saya siang malam disana menjaga dan merawatnya, tahu tahu tadi karena saya terlambat datang kesawah sebab pergi mengantarkan cabai yang sudah saya petik untuk pertama kalinya itu agar dijual ke pekan, saat saya pulang semua cabai saya yang masih hijau sudah hilang semua pak."

Mendengar penuturan pria itu Haris yang tadinya begitu marah karena diserang membabi buta, kini hatinya melunak dia bisa faham kemarahan dan keputus asaan pria yang menyerangnya itu, dia pernah berada di posisi yang sama mirisnya dengan itu.

Saat itu dia berniat akan mengumpulkan getah yang sudah empat kali dia sadap, untuk dijual karena beras di rumahnya sudah habis, lalu saat tiba di kebun dia begitu terkejut dan terduduk lemas, karena semua getah beserta batok tampungan getahnya sudah hilang dari tempatnya semula, padahal saat akan ke kebun dia sudah berhutang minuman di kedai persinggahan warga, yang berada di pinggir sungai jalan menuju ke kebunnya dan berjanji minuman itu akan dibayar nanti setelah menimbang getah.

Begitu sakit begitu pedih dan perih serta begitu menusuk tak tergambarkan, yang hatinya rasakan saat itu.

Itulah yang pria itu kini rasakan dan Haris bisa memaklumi ke kekhilafannya dan memaafkan serta malah bersimpati padanya.

"Tapi ngak bisa begitu juga pak Guntur, bapak sudah menuduh tanpa bukti, menyerang orang lain ke rumahnya dengan senjata tajam, bapak bisa dipenjara kalau pak Mahmud dan keluarga melaporkannya ke pihak yang berwajib."

Pria itu lalu merangkak ke kaki pak Mahmud suami bibi Diana dan meminta minta maaf dengan menangis takut membayangkan kalau dia akan di penjara.

"Maafkan saya pak Mahmud, saya khilaf saya bersalah, maaf juga bu' dek Nawir kekalutan abanglah yang membawa abang begini dahulu kita berteman baik dek Nawir, maafkan saya tolong maafkan buat semuanya, saya ini cuma orang kecil mohon jangan sampai bersangkutan dengan hukum, anak anak saya masih kecil dan istri saya sedang sakit paru paru, butuh biaya dan perawatan yang baik, bagaimana kalau saya di penjara?"

"Huuuuuuuuuuhhh. Makanya kalau mau bertindak pikir pikir dulu dong...!

Warga yang sedari tadi berkumpul menjadi riuh karena emosi atas penuturan pra tersebut.

"Saya memaafkan kamu, kita sama sama orang kecil, lain kali lebih jernihlah dalam berpikir, kau juga harus minta maaf kepada anakku yang baru saja hampir kau bacok karena emosimu yang tak terkendalikan itu."

Pria itu faham siapa yang Pak Mahmud maksud lalu dia merangkak pada Haris dan bermaksud bersujud di kakinya agar Haris melupakan masalah itu.

"Maafkan saya dek, saya khilaf mohon mohon saya di maafkan."

"Nama abang Guntur ya?"

"Iya dek itu nama saya."

"Abang tinggal dimana?"

"Saya dan istri tinggal di sebuah gubuk reot di sawah yang lahannya saya pinjam dek."

"Lho kenapa tinggal disana?"

"Karena saya tidak punya uang untuk membayar sewa rumah dek, saya diusir pemilik kontrakan dan saat ini saya tidak punya pekerjaan, itulah kenapa saya putuskan bertani cabai dan itu pula alasan kenapa kami sampai ada disana."

Haris dan istrinya menitikkan air mata, lalu menatap ke arah kerumunan massa.

"Diantara bapak dan ibu adakah yang punya rumah sewa yang sekarang sedang kosong? saya mau menyewa."

"Oh saya ada dek baru saja seminggu ini kosong."

"Berapa satu tahunnya pak?"

"Tiga juta setengah dek."

"Oh... ini uang tiga juta setengah, besok abang Guntur dan keluarga akan pindah disana."

"Waduh ada Rezeky nih, Alhamdulilah."

Pemiik rumah kontrakan begitu bahagia, iya besok silahkan masuk ke rumah itu, kuncinya bisa di terima nantinya disana.

"Baik...! abang sudah dengar? besok pindah ya kesana, berapa hutang abang membangun tanaman cabai itu?"

"Terima kasih dek, terima kasih banyak sudah membantu saya, kalau hutang cabai itu akan saya usahakan bayar dari uang cabai nantinya, saya janji akan menjaganya dengan baik baik, sehingga tidak akan terjadi kasus seperti ini lagi nantinya, saya minta maaf yang sebesar besarnya buat semuanya."

" Abang belum jawab berapa hutang abang, menanam tanaman cabai itu?"

"Sangat banyak pak delapan juta. Tadinya saya pinjam tujuh juta tapi dibayarnya akan jadi delapan juta, memang banyak bunganya tapi cuma dialah yang mau meminjamkan modal buat saya."

"Dimana rumahnya?"

"Masih di kampung ini dek."

"Ya sudah ini ada uang 10 juta, abang bayarkan hutang abang, sisanya buat abang sekeluarga, ini ada kartu nama dan nomor telepon saya, kalau sudah selesai panen cabenya jumpai saya agar abang saya berikan pekerjaan lagi.

Oh ya kedepannya buat keperluan obat dan perawatan istri abang, abang pergi ke klinik yang ada di areal Hotel Nurul Haris yang ada di kota, nanti akan saya hubungi pengelola klinik agar menyediakan seluruh keperluan pengobatan kakak."

"Terima kasih tuan....!"

Pria itu merubah panggilannya terhadap Haris lalu meletakkan wajahnya ke kaki Haris.

Melihat itu Haris terkejut lalu menarik kakinya.

Pria itu meraung dalam tangis bahagianya.

Semua warga yang menyaksikan peristiwa itu bengong dan tidak menyangka hal ini bakal terjadi.

Baru saja tadi pria itu akan membunuh pria ini, lalu sekarang dia membayar sewa rumah untuknya dan memberi uang 10 juta untuk melunasi hutangnya ditambah dia pula akan memberikan perawatan di klinik hotel Nurul Haris yang besar dan terkenal di Kota itu? ada apa dengan semua ini?

Apakah uang itu palsu?

Apakah pikiran orang ini masih waras?

Apakah dia membual dengan klinik milik pengelola hotel itu?

Berbagai pertanyaan muncul di kepala semua orang.

Lalu seseorang menyibak kerumunan warga dan berdiri dengan bengong di depan Haris.

"Direktur? Anda disini?"

1
helminst
Luar biasa
Catur Warsono
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
Minus Muhadi
herannya dari saudara saudara sedarah HARIS kok gk ada KETERANGANNYA ,ya KAKEK dan NENEK dari IBUnya atau KAKEK dan NENEK dari AYAHnya
Jasmin Melor
Luar biasa
Ali Wafa
benar ikut netes jg
Shuhairi Nafsir
Dasar cowok lem bam lagi goblok
Minus Muhadi
bwt cahaya krn si THORnya bekerja di KANTOR KUA yg lg sepi job...ya terpaksa si THOR cari kerja sampingan jd makcomblang jodoh/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Aprilianti Ainun
ceritanya menarik. lanjut
Nuha Aja
ceritanya terlalu lebay poin awal 3 dari 10
delta102
ribet banget harus bangun rumah mending beli mensen/vila aja yg ada di kota
RED: lanjutin lagi min seru
Kiara Chanel: Enggak ribet kalau kamu tidak memaksa harus sesuai keinginan mu, sesuai dengan karakter MC dong dan latar belakang nya.
total 2 replies
cahaya
Thor biarlah si Haris jadi lakik setia kenapa dimadu coba
cahaya
biar tau si Diana nantinya dimadu seperti apa agar tak nangis darah setelah terjadi
cahaya
yang ditendang itulah yang akan selamat dari penyerangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!