Istri Manja Kesayangan CEO

"Kenapa harus mengunjungi nya, kan ada ponsel tinggal hubungi saja ngapain sih repot-repot." Kata Tiara mengelengkan kepalanya.

" Oh iya ya," saut Alex membenarkan ucapan dari Tiara tadi.

Alex pun mengambil ponselnya untuk menghubungi orang tersebut.

"Halo..."

"Kamu segera datang ke sini,"

Tanpa banyak bicara, Alex langsung memutus panggilan itu secara sepihak.

Tut...

Setelah itu panggilan pun terputus.

"Ayo kita duduk di dalam sambil menunggu orang itu datang." ajak Tiara.

Alex pun menurut, dia pun mengikuti langkah kaki Tiara masuk ke dalam rumah.

"Lho kak Alex kok balik lagi toh ndok?" Tanya ibu Tiara saat hendak keluar.

"Bentar Bu, masih menunggu supir," jawab Tiara.

''Oh...'' Ibu Tiara hanya mengangguk mengerti.

"Ibu mau ke warung Bu Mina, kamu mau nitip opo ndok?" Tanya ibu Tiara dia akhirnya memilih menggunakan bahasa dengan benar meskipun sedikit masih kaku.

"Tiara titip beliin es ya Bu," pinta Tiara karena dia merasa haus dan menginginkan minuman yang segar-segar.

"Yow wes nduk, ibu berangkat sek," kata ibu Tiara berlalu pergi menuju warung.

Setelah ibu Tiara pergi dan tak terlihat lagi, kini giliran Alex yang justru menatap Tiara dengan tatapan yang Tiara tak bisa tebak.

"Kamu kok beli es sih, nanti kamu batuk ," kata Alex dengan nada sedikit tak suka mendengar kekasihnya itu minta di belikan es.

"Lha kenapa? Aku kan tiap hari minuman es, gak apa-apa kok sehat-sehat saja," jelas Tiara tanpa dosa.

"Kamu gak tahu kan cara pembuatan es itu bagaimana, terus kamu juga gak tahu apa airnya bersih layak untuk di minum atau tidak," kata Alex panjang lebar menjelaskan kepada Tiara agar Tiara mengurungkan niatnya untuk meminta es.

''Terus harga es itu berapa?'' Tanya alex dengan rasa penasaran.

" 5 ribu,'' cicit Tiara dengan pelan. Entahlah apa yang di pikirkan oleh kekasihnya itu nanti kalau mendengar harga yang begitu murah berbeda engan harga yang Alex ketahui di sana

'' 5 ribuuuuuu.....'' Alex sedikit tercengang saat mendengar kata yang keluar dari mulut sang kekasihnya itu.

Alex langsung memijit pelipisnya karena syok mendengar kekasihnya itu mau membeli es yang harganya murah, entah es itu terbuat dari apa pikir Alex sehingga harganya bisa semurah itu.

'' Sebaiknya kamu urungkan niat kamu, kalau kamu ingin es ak akan memesannya dari restoran milikku yang berada di kota ini,'' bujuk Alex.

Sedangkan Tiara hanya memutar bola matanya dengan malas.

'Begini amat punya calon suami sultan, masa beli es yang harganya 5 ribu saja di protes dengan alasan ini itulah,' grutu Tiara di dalam hati nya saat ini.

Alex mungkin lupa dimana Tiara di besarkan dan kehidupan yang tiara jalani dulu.

"Ayolah sayang tidak akan apa-apa kok setelah minum es itu nanti, masa kamu tega lihat aku bahan minum yang segar-segar." Kata Tiara dengan memohon tak lupa tatapan memelas yang terlihat begitu mengemaskan di mata Alex saat ini.

''Ya sudah aku ingin melihat tampilan es itu nanti sebelum aku mengijinkan mu untuk meminumnya,'' kata Alex yang tak bisa di ganggu gugat.

Tiara hanya bisa pasrah di buatnya kalau tidak bisa panjang ini urusan.

Berbeda di tempat lain saat ini, lebih tepatnya di warung Bu Mina.

" Eh mau belanja apa bu?'' Sapa pemilik warung dengan ramah mengingat tadi di sana ibu-ibu yang beli di warungnya ngerumpi membicarakan kalau Tiara pulang membawa pulang pria tampan dan kaya raya, terlebih mobilnya bukan mobil biasa. Bahkan warga sini pun belum ada yang mempunyai mobil dengan merek tersebut .

''Beli es kelapanya 4 ya bu, terus rawonnya sama lumpianya 10 biji ya bu,'' pinta ibu Tiara.

'' Wah bu kok cuma beli 4 sih es nya, dengar-dengar kan di rumah ibu ada tamu,'' kata bu mina sambil menyiapkan pesanan yang di minta.

'' Pacar Tiara cakep banget sih bu, mana kaya lagi. Nemu di mana sih bu? Bilang dong kali aja si Nela anakku bisa dapat seperti itu.'' Bukan Bu Mina yang bertanya melainkan bu Sari salah satu tetangga yang suka bergosip dan selalu membanggakan anaknya yang di bilang cantik itu.

''Maaf bu saya ndak tahu,'' jawab ibunya Tiara singkat, dia tak ingin menanggapi ucapan dari ibu-ibu yang dilanda penasaran itu karena dia juga masih binggung dan kaget anaknya pulang diantar pria tampan bak seperti pengusaha kaya raya itu.

'' Halaah paling juga kaya bohongan, sekarang kan banyak gitu pura-pura kaya buat gaya-gayaan doang, awas loh bu anaknya ke tipu,'' sinis bu Gina dengan nada tak suka.

'' Em maaf bu Mina, apa pesanan saya tadi sudah?'' Tanya ibunya Tiara dengan cepat, dia tak ingin tersulut emosi berlama-lama dengan ibu-ibu ini bisa-bisanya nanti darah tingginya langsung kumat.

''Iya bu, sudah semuanya 50 ribu ya bu,'' kata bu Mina sambil menyerahkan bungkusan plastik berisi pesanan tadi.

Setelah menyerahkan uang tadi, ibu Tiara pun bergegas pergi menuju ke arah rumahnya. Pasti anaknya itu sedang menungggu minuman kesukaannya itu di rumah.

''Hus bu Gina jangan bicara seperti itu, kan gak enak sama keluarga pak Rahmat nanti kalau sampai istrinya ngadu kepada anak dan suaminya.'' Tegur bu Mina selaku pemilik warung.

'' Hhais bu Mina, lha wong saya bicara apa adanya kok, saya cuma mengingatkan saja takutnya keluarga Pak Rahmat ketipu. Kan sekarang ada modus begitu,'' jawab bu Gina yang tak mau di salahkan.

''Ah sudahlah saya pulang saja di tungguin anak saya di rumah,'' kata bu Gina melemparkan sayur kangkung itu kembali ke tempatnya dan berlalu pergi.

'' Huuu dasar, tidak beli saja cuma mau numpang gosip,'' grutu Bu Mina kesal.

''Ayo bu Sari mau belanja atau numpang gosip seperti bu Gina tadi, saya mau balik ke dalam kalau tidak beli, saya mau nonton sinetron kesukaan saya.'' Kata Bu Mina dengan tegas karena dia malas meladeni ibu-ibu bergosip.

'' Haduuh bu Mina ini jangan marah-marah nanti pelangannya banyak yang kabur loh. Saya mau beli es nya 2 ya sama onde-onde 2 ya,'' kata bu Sari sedikit tak enak mendengar ucapan dari Bu Mina yang menyinggung dirinya, karena memang benar sedari tadi dirinya bergosip di sini sampai teman yang diajak bergosip pulang semua.

Sedangkan ibunya tiara saat ini sudah dekat dengan rumahnya namun dia mash kesal mendengar omongan tetangga julidnya tadi.

Ibu tiara memilih masuk dari pintu belakang agar dia tak sedikit mersa malu bolak-balik lewat di depan pria yang sebentar lagi akan menjadi menatunya itu. Segara bungkusan plastik itu berpindah pada tempatnya, ya tak lain es berpindah ke gelas besar dan lumpiah itu ke piring.

Tap tap tap tap tap tap ....

Dengan langkah pelan, ibu Tiara pun menyajikan 2 gelas itu ke depan tiara dan Alex.

''Ini nak, silahkan," kata ibunya mempersilahkan pria tampan itu mencicipi. Setelah itu dia pun pergi ke dalam tak ingin membuat Alex canggung.

Bersambung....