"You must marry me!!!"
Itulah ucapan yang tiba tiba dikatakan oleh seorang wanita bernama Morning Dew Jensen pada seorang cassanova bernama Lucian Kingsford.
Pernah menjalani ONS, membuat Dew hamil anak dari Lucian Kingsford. Tapi Dew tak mengatakan hal tentang kehamilannya pada Lucian dan baru muncul setelah 8 tahun kemudian ketika anak mereka sudah beranjak besar.
Demi anak, akhirnya mereka pun terpaksa menikah meskipun tak ada rasa di antara mereka. Apakah akan tumbuh benih benih cinta pada mereka setelah menikah.
Yuk simak kisahnya...
FOLLOW instagram @ZARIN.VIOLETTA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Lucian Dew 34
Lucian terbangun dan tak melihat Dew di sampingnya. Dia masih mencium aroma Dew di atas seprai putihnya.
Lalu pria itu beranjak bangun dan menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit, Lucian keluar dari kamar mandi dan memakai bajunya di walk in closet.
Lucian masih tak melihat Dew. Pria itu kemuidan pergi keluar kamar setelah memakai setelan jas nya dengan rapi.
"Bibi, di mana istriku?" tanya Lucian.
"Nyonya pergi bersama supir ke rumah Nyonya Lesca tadi pagi," jawab sang pelayan.
"Baiklah, terima kasih," sahut Lucian.
Lalu Lucian menuju ruang makan untuk makan pagi yang sebenarnya sudah cukup siang.
Lucian memeriksa ponselnya dan tampaknya Dew sudah mengirim pesan padanya tadi pagi. Dew mengatakan bahwa dirinya pergi ke rumah Lesca karena sepatu Luca tertinggal dan ia tak mau membangunkan Lucian yang tampak tertidur nyenyak.
Lalu Lucian menelepon Dew.
"Halo, Honey. Kau di mana?" tanya Lucian.
"Aku baru saja mengantar Luca sekolah dan benar sepatunya tertinggal jadi aku mengantarnya ke rumah Lesca," sahut Dew.
"Kau sudah makan pagi?" tanya Lucian.
"Belum karena tadi aku terburu buru," sahut Dew.
"Aku akan menunggumu," jawab Lucian.
"Tak perlu, Luc. Aku akan ke rumah Mommy setelah ini karena Mommy memanggilku ke sana," sahut Dew.
"Baiklah, hati - hati," ucap Lucian.
"Hmm, bye," sahut Dew dan menutup ponselnya.
*
*
Siang hari, Lucian bertemu dengan sang kakak -- Maximilian Kingsford.
"Mengapa harus aku, Kak?" tanya Lucian.
"Karena kau yang belum pernah ikut kakak ke perusahaan Jerman," jawab Max.
"Tapi bukan dalam waktu dekat ini. Aku masih sibuk dengan Luca," sahut Lucian.
"Luca atau Dew?" tanya Max.
"Dua - duanya karena mereka anak dan istriku," sahut Lucian.
"Hanya tiga hari saja. Jangan merengek seperti anak kecil," kata Max.
"Oh come on. Kakak memilih waktu yang sangat tak tepat. Bagaimana jika kakak ada di posisiku? Kakak tak akan meninggalkan Paris, bukan?" jawab Lucian.
"Ck, kau banyak sekali alasan. Tak ada penawaran karena minggu depan kau sudah bebas bersama Dew," sahut Max yang tak mau dibantah.
Dan Lucian mau tak mau menuruti perintah sang Kakak untuk berangkat bersamanya ke Jerman besok.
*
*
Lucian pulang dari perusahaan menjelang sore karena ia harus menyiapkan beberapa barang dan dokumen yang akan dibawanya besok.
"Dew sudah pulang, Bi?" tanya Lucian ketika baru saja tiba di mansionnya.
"Nona Dew ada di studionya, Tuan," jawab sang pelayan.
Lucian kemudian membuka jas nya dan meletakkannya di sofa ruang tengah lalu menuju ke lantai dua karena ia ingin menemui Dew.
CEKLEK
Dew sudah tak mengunci pintu studio nya lagi sesuai apa yang diinginkan Lucian kemarin.
Lucian melihat Dew sedang melukis dan sepertinya ada foto Zei di depannya yang menjadi contoh gambarnya kali ini.
Dew masih tak menyadari kedatangan Lucian dan pria itu kemudian berdiri di belakangnya lalu memeluknya.
"Luc?? Kau sudah pulang?" tanya Dew.
"Hmm, besok aku ke Jerman, jadi aku harus menyiapkan beberapa keperluanku," jawab Lucian yang kini mengecupi tengkuk leher Dew.
"Luc, aku bau cat dan rokok. Jangan menciumku," sahut Dew mematikan rokoknya dan menaruh kuasnya di meja yang ada di sampingnya.
"Aku tak terlalu peduli dengan hal itu," ucap Lucian dan membalikkan tubuh Dew lalu menggendongnya menuju ranjang.
"Luca akan datang sebentar lagi," sahut Dew melingkarkan tangannya di leher Lucian.
"Dia akan menginap di mansion Mommy bersama sepupunya," jawab Lucian.
"Lagi?" tanya Dew.
"Hmm, aku yang merencanakannya karena aku ingin semalaman bersamamu," sahut Lucian tersenyum dan merebahkan Dew di atas ranjang.
