YOU MUST MARRY ME

YOU MUST MARRY ME

Bab 1

LUCDEW 1

"Ehem," suara deheman itu menghentikan adegan ciuman yang dilakukan oleh sang bos dan kekasihnya.

Lucian Kingsford menghentikan ciuman mesranya pada sang kekasih ketika asistennya sudah berada di dekat pintu masuk.

"Rapat sudah siap, Tuan," kata Allez.

Lucian menyahut singkat dan menyuruh Allez ubruk menunggunya di ruangan meeting

Lalu Allez pun keluar dan Lucian kembali memandang kekasihnya itu.

"Kau akan menunggu?" tanya Lucian.

"Ya, aku tak ada kegiatan hari ini dan aku akan menunggum di sini sampai selesai," sahut Nancy tersenyum.

"Oke, tunggulah di sini," jawab Lucian dan kemudian berbalik keluar.

"Lucian, jangan terlalu lama," kata Nancy sebelum Lucian pergi.

Lucian hanya mengangguk dan Lucian tersenyum.

Nancy kemudian duduk di sofa lalu membuka ponselnya. Dia bahagia bisa bersama dengan Lucian meskipun ia tahu Lucian adalah seorang playboy yang tak pernah lama menjalin kasih dengan wanita mana pun.

Dan Nancy bertekad akan menundukkan Lucian bagaimana pun caranya agar Lucian tak meninggalkannya dan mencari wanita lain lagi.

Nancy ingin dirinya menjadi wanita terakhir dalam hidup Lucian dan akan membuatnya mencintainya serta menikahinya.

*

*

Dew tampak memandang sendu pada putra semata wayangnya yang kini terbujur tak berdaya di atas ranjang rumah sakit.

Tangan dan kakinya terbalut gips karena kemarin anak laki laki tampan itu tertabrak mobil ketika sedang menaikinya sepedanya dalam keadaan marah.

"Maafkan Mommy, Luca," ucap wanita muda itu dengan suara lirih.

Tampak dari belakang, seorang wanita memasuki ruangan perawatan itu.

"Hei, bagaimana keadaannya?" tanya Helen -- sahabat Dew.

"Tubuhnya melemah dan dia tak mau makan apa pun," jawab Dew pelan.

"Dan ini masih tentang masalah kemarin?" tanya Helen.

"Ya, apa yang harus kulakukan, Helen? Aku benar benar tak ingin mengemis pada keluarga pria itu. Kami tak saling mengenal dan akan sangat lucu jika aku tiba tiba datang kepada mereka dan mengatakan bahwa Luca adalah keturunan mereka," sahut Dew yang tampak putus asa.

"Kau tahu kan bahwa pemikiran Luca tak seperti anak anak pada umumnya. Dia hanya ingin mencari ayah kandungnya. Dia sudah berada di titik terendah di mana ia sudah tak kuat lagi dihina hanya karena tak memiliki seorang ayah. Pahami perasaannya. Kau tak mengemis pada mereka, tapi kau hanya memperjuangkan kebahagiaan Luca. Jika kau tetap keras kepala dengan pendapatmu maka kau akan di cap sebagai ibu yang egois di mata Luca, Dew. Ikuti keinginannya. Dia hanya ingin bertemu ayahnya. Tak lebih," kata Helen.

"Bagaimana jika pria itu tak menerimanya? Itu akan menyakiti hati Luca," sahut Dew.

"Setidaknya kau bisa jujur padanya pada akhirnya. Tak ada lagi yang kau tutupi darinya. Dan Luca pasti akan merasa lebih lega karena setidaknya ia tahu bahwa ia memiliki seorang ayah dan keluarga besar," jawab Helen.

"Aku masih takut menghadapinya, Helen. Kami benar benar tak saling mengenal. Dan malam itu benar benar ..."

"Sudahlah, sekarang pikirkan kesehatan Luca. Pertemukan dia dengan ayahnya. Hanya itu yang dia mau, Dew. Bawa pria itu kemari agar Luca bisa menemuinya," kata Helen.

"Aku tak tahu di mana alamat rumahnya," sahut Dew.

"Are you kidding? Siapa yang tak mengenal keluarga Kingsford? Aku akan mencarinya di internet," jawab Helen.

"Aku masih belum siap menghadapi keluarga besar itu, Helen. Pengaruhnya sangat besar dan bagaimana jika mereka justru melenyapkan Luca?" sahut Dew.

"Keluarga Kingsford memiliki reputasi yang baik meskipun mereka berkuasa," jawab Helen.

"Mereka masih di New York. Itu artinya kau harus ke New York besok, Dew. Aku akan menjaga Luca di sini," kata Helen memegang tangan Dew.

Dew memegang kepalanya dan beberapa kali mengusap air matanya yang selalu akan keluar.

Helen selalu memberikan saran agar Dew melakukan hal itu untuk kebahagiaan Luca.

Lalu Helen memeluk Dew dan memberikan semangat serta dukungannya pada wanita yang wajahnya terlihat lelah karena rasa frustasinya itu.

"Kau pasti bisa menghadapinya, Dew. Kau wanita yang sangat kuat. Kau hidup sendirian di usia 18 tahun dengan bayi di dalam perutmu. Jadi apa lagi yang kau takutkan? Kau sudah mengalami semua hal terburuk di dalam hidupmu. Jadi pergi ke New York adalah hal yang kecil bagimu," kata Helen memberikan semangat pada Dew.

Dew hanya mengangguk dan saja mencoba berpikir lebih tenang lagi.

*

MORNING DEW JENSEN, seorang wanita muda berumur 26 tahun yang memiliki putra berumur hampir 8 tahun bernama Luca.

Terjebak satu malam bersama seorang pria yang tak dikenalnya di sebuah hotel setelah berpesta bersama kakak tirinya yang bernama Leticia.

Dew yang kala itu mabuk dan meminum semacam narkoba, membuat dirinya tak terkendali dan melakukan hubungan semalam dengan pria asing.

Dan pria asing itu adalah tamu yang kebetulan sedang menginap di hotel yang ada di kota Dew tinggal.

Setelah malam panas itu, pria itu memberikan sejumlah cek besar di meja nakasnya dan meninggalkannya karena menganggap Dew adalah wanita panggilan.

Ketika Dew akhirnya hamil, Dew pun mencari tahu tentang pria itu melalui informasi tamu hotel di mana malam itu mereka bercinta bersama.

Hingga akhirnya Dew mengetahui bahwa pria yang tidur dengannya bukanlah pria sembarangan dan itu membuatnya mundur untuk memberitahukan tentang kehamilannya pada Lucian.

Gadis 18 tahun itu akhirnya terusir dari rumahnya sendiri karena Leticia mengatakan bahwa Dew menjual dirinya selama ini dengan banyak pria hingga akhirnya hamil dan tak tahu siapa yang menghamilinya.

*

*

NEW YORK

"Aku ingin bertemu Nyonya Beau Kingsford," ucap Dew pada petugas keamanan di depan gerbang mansion keluarga Kingsford.

"Siapa nama anda?" tanya pria itu dengan sopan.

"Namaku Morning Dew Jensen. Ada yang ingin aku bicarakan dan ini sangat penting," kata Dew sedikit gugup.

"Bisa melihat kartu tanda pengenal milik anda?" tanya pria itu lagi.

Lalu Dew pun mengambil kartu nama itu dari tas nya kemudian memberikannya pada petugas security.

Pria itu melihatnya lalu mengembalikannya lagi.

"Silahkan ikuti aku. Nyonya sedang berada di taman samping," kata pria itu.

Lalu Dew melangkah di belakang pria itu dan berjalan menuju langsung ke area taman samping lewat luar.

Dew melihat dua orang pria dan wanita tampak duduk sembari bercengkerema di sofa taman yang terlihat mewah.

Dew semakin gugup dan menggenggam tangannya erat erat.

"Nyonya, ada yang ingin bertemu dengan anda," kata security itu.

Lalu wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu melihat ke arah Dew dan tersenyum ramah. Begitu juga dengan pria di sebelahnya yang tak lain adalah Tuan besar River Kingsford.

"Apakah aku mengenalmu, Sayang?" tanya Beau yang beranjak berdiri dan mendekati Dew.

"Tidak, a-aku ... N-namaku Dew dan aku ingin mengatakan sesuatu pada anda," jawab Dew gugup hingga akhirnya Beau memegang tangan yang kini terasa dingin.

"Tak perlu gugup. Katakan ada apa?" tanya Beau yang semakin penasaran.

"Aku memiliki anak dari Lucian Kingsford -- putra anda," jawab Dew yang tentu saja membuat River dan Beau terkejut hingga River beranjak berdiri dari tempat duduknya.

Terpopuler

Comments

Bee RasyieQah

Bee RasyieQah

sumpah Luc ganteng banget Tuhan....!!!

2024-05-06

0

bzare21

bzare21

here i am after reading lane louise and her lovely sister luna adrian, gua oenasaran Lucian setengil apa

2024-04-02

0

Ida Ida Saja

Ida Ida Saja

p

2024-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!