cerita dewasa yang penuh keromantisan.
Gabriel memiliki mama tiri yang usianya lebih muda Dua tahun darinya. Pernikahan papinya yang kedua dengan Natasya, membuat Gabriel sangat marah dan kecewa dengan papi nya. Sedangkan mami nya sendiri dalam keadaan sakit-sakitan dan tidak berdaya.
Hal itu yang menyebabkan Gabriel selalu membuat Natasha tidak betah tinggal di rumah itu. Namun Gabriel pada akhirnya memiliki rasa yang aneh yaitu diam-diam menyukai Natasha setelah beberapa kali Gabriel melecehkan Natasha.
Bagaimana kisah lengkapnya? Ikuti cerita novel dengan judul DIAM-DIAM MENYUKAI IBU TIRI
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Pagi-pagi sekali Waode sudah bangun lebih awal. Hari ini Waode sangat bersemangat karena pengaruh dari kegiatan intens bersama istri muda nya yang membuat dirinya lebih fresh dan energik. Natasha pun juga sudah bangun dan mandi.
"Kok pagi sekali ngantor nya, mas?" tanya Natasha.
"Benar, sayang! Tidak apa-apa kan jika suamimu ini setiap hari selalu bersemangat mencari nafkah untuk istrinya. Apalagi semalam sudah mendapatkan servis yang sangat-sangat memuaskan dari kamu," ucap Waode sambil memeluk pinggang ramping Natasha. Natasha mengalungkan kedua tangannya ke leher suaminya yang dewasa dan perkasa.
"Aku juga selalu bersemangat, mas! Aku suka malas kalau diajak gituan dengan kamu. Tapi kamu selalu bisa memancing dan membuat aku kepanasan. Sehingga aku yang awalnya tidak bergairah menjadi hot dan berhasrat," kata Natasha.
"Karena aku sangat tahu titik kelemahan dan sensitif kamu, sayang! Aku suami yang mengerti kemauan istri dan tidak egois. Yang hanya mencari kesenangan sendiri saja," sahut Waode sambil mengecup kening istrinya yang bergelayut manja.
"I love you, Natasha sayang!" kata Waode.
"I love you to, mas!" sahut Natasha.
"Ayo, kita sarapan pagi dulu, sayang!" ajak Waode. Natasha tersenyum lebar. Keduanya keluar kamar dan menuruni anak tangga. Beberapa pelayan yang masih menyelesaikan kerjaan nya menyapa majikannya dengan penuh hormat.
Kini keduanya duduk di ruang makan menikmati hidangan pagi yang sudah di siapkan oleh para pembantu di rumah itu.
"Di mana nyonya besar, bibi Mariati? Tumben kok belum keluar dari kamarnya dan sarapan pagi di sini?" tanya Waode pada bibi Mariati.
"Nyonya besar lagi kurang sehat, tuan besar," jawab bibi Mariati.
"Oh," sahut Waode datar. Natasha menatap Waode dengan teliti. Wajah suaminya itu sama sekali tidak ada kekhawatiran mendengar kabar kalau nyonya Martha dalam keadaan sakit. Natasha dan Waode mulai menghabiskan makanan di piring nya. Kini Waode mulai bersiap berangkat ke kantor.
"Aku berangkat dulu yah, sayang!?" pamit Waode pada Natasha. Natasha bersalaman dengan suaminya. Ciuman hangat terjadi pada sepasang suami istri itu.
"Hati-hati di rumah yah, sayang! Enggak usah pergi-pergi hari ini. Di rumah saja," pesan Waode. Natasha tersenyum lebar.
"Huum, mas! Aku hari ini perawatan di rumah kok, mas! Ada yang ke rumah untuk memijat seluruh badanku ini. Capek juga bertarung terus dengan kamu, mas!" ucap Natasha sambil tersenyum. Waode terkekeh mendengar ucapan Natasha.
"Kamu tahu kan? Suami kamu ini betapa sangat perkasa sekali. Jadi sangat bisa menyenangkan istri," sahut Waode.
"Heem, mas! Aku mengakui itu," kata Natasha.
"Ya sudah, mas pergi dulu!" ucap Waode. Natasha mengantarkan Waode sampai ke depan. Setelah itu Natasha berlari kecil menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Waode masih menghidupkan mesinnya. Dia baru teringat kalau istri pertama nya sedang sakit dan tidak enak badan. Waode kini mematikan mesin mobil nya. Lalu buru-buru ke kamar nyonya Martha untuk melihat keadaan istrinya itu.
Di. kamar nyonya Martha kini terlihat suster yang merawat nya sedang menyuapi nyonya Martha. Kini ketika mengetahui Waode masuk ke dalam kamar itu, suster itu segera menyingkir dari tempat itu.
"Kamu sakit, Martha?" tanya Waode.
"Hem, bukannya ini sudah sangat biasa terjadi pada aku yang naik turun kesehatan ku, mas?" ucap Martha. Waode memegang kepala istri tua nya itu.
"Kamu demam rupanya. Mau dibawa ke rumah sakit? Kalau begitu biar aku panggil kan dokter saja ke rumah," ucap Waode.
"Suster sudah menelpon dokter Antonius ke rumah, mas! Jadi kamu jangan repot -repot lagi," kata Martha.
"Hem, baiklah! Kamu makan yang banyak, Martha!" ujar Waode lalu buru-buru keluar dari kamar itu. Namun sebelum Waode keluar dari pintu kamar itu, Martha memanggilnya.
"Mas Waode!!" panggil nyonya Martha. Waode menoleh ke arah Martha.
"Ada apa?" tanya Waode.
"Terimakasih banyak" kata Martha. Waode hanya tersenyum saja lalu benar-benar meninggalkan kamar itu. Kini Martha kembali menitik kan air matanya.
"Aku yang salah! Aku wanita yang tidak pernah bersyukur memiliki suami seperti Waode. Berkali-kali aku berbuat salah dan menyakiti dia. Tapi dia tetap bersabar. Bahkan rahasia besar bahwa Gabriel sebenarnya bukanlah anak kandung nya pun, belum aku ungkapkan kebenarannya pada Waode," gumam nyonya Martha sambil mengusap air matanya yang menetes di pipi.
*****
Di kantor pusat, Waode kedatangan tamu spesial. Dia adalah tuan Pras.
"Senang sekali bertemu dengan anda tuan Pras! Sudah lama sekali bukan, kita tidak bertemu?" ucap Waode sambil berpelukan dengan tuan Pras. Pras terkekeh-kekeh dengan semua itu.
"Benar, tuan Waode! Anda sehat?" tanya Pras.
"Syukur lah seperti yang anda lihat sekarang ini," jawab Waode.
"Oh iya, aku dengar tuan Pras sudah menikah lagi yah?" tanya Waode.
"Hahaha kalau kabar seperti itu kok cepat sekali tersebar yah? Padahal pesta pernikahan aku dengan Vero istri muda ku itu tidak semeriah sebelumnya," kata Pras.
"Oh, jadi istri tuan Pras namanya Vero? Hahaha bagaimana pun juga tuan Pras adalah seorang publik figur jadi ketika ada sesuatu ibaratnya jarum jatuh pun orang akan mendengar nya. Gosip baik dan buruk cepat sekali diketahui oleh media," ucap Waode.
"Hahaha itulah resiko nya menjadi orang yang cukup di kenal. Bagaimana dengan anda tuan Waode? Nyaris kabar tuan Waode soal urusan pribadi hampir tidak tercium media," kata Pras.
"Karena saya selalu membungkam media jika mereka hendak memberitakan hal-hal tentang pribadi kehidupan saya. Cukup dulu saja! Sekarang aku harus menutup akses untuk mereka mencari berita pribadi hidup saya," ucap Waode.
"Hahaha benar-benar! Anda sangat hebat, tuan Waode!" sahut Pras.
"Ayo ceritakan pengalaman anda tuan Pras, bagaimana caranya mendapatkan istri muda seperti istri anda itu, hahaha. Apakah hebat juga saat di ranjang atau anda yang harus mengajarinya?" tanya Waode.
Antara Waode dan Pras sudah kenal akrab. Namun mereka juga saling menghormati dalam panggilan.
"Waode! Kita hilang kan dulu panggilan pakai tuan tuan segala. Kita kok kayak orang jauh saja," protes Pras.
"Hahaha baik-baiklah! Ayo cerita!" desak Waode.
"Ah kamu ini kalau urusan ranjang selalu bersemangat sekali," sahut Pras.
"Hahaha, tentu saja Pras! Ini akan membuat semangat kita. Seharian kita disibukkan dengan urusan kantor dan juga perusahaan. Kita juga butuh bahagia. Aku tidak suka hubungan bebas dengan wanita-wanita nakal di luar. Lebih baik mencari istri yang bisa membuat kita senang. Bagaimana dengan kamu, Pras?" Waode kepo.
"Walaupun aku memiliki banyak istri-istri di rumah. Kalau aku masih butuh barang baru juga, Waode! Itu menjadi pengalaman dan kesenangan ku juga. Apalagi klien kita di luar kota terkadang memberikan servis ekstra dengan menyediakan jasa itu. Sayang jika ditolak bukan? Apalagi dengan menu dan kemasan yang berbeda," ucap Pras panjang lebar.
"Hahaha menu? Kamu anggap seperti hidangan?" sahut Waode.
"Benar! Jika setiap hari kita makan ayam goreng saja juga bosan bukan? Sesekali kita mencoba merasakan menu lain seperti iga bakar dan lain sebagainya," jelas Pras.
"Hahaha yah yah! Tapi aku lebih nyaman dan damai dengan istriku saja. Aku cukup itu saja, Pras," kata Waode.
"Aku tahu pribadi kamu! Aku pun salut dengan kamu yang memiliki pendirian yang kuat. Oh iya, aku akan mengajak kamu sekedar ngopi bersama sekarang. Kamu padat tidak jadwal hari ini?" tanya Pras.
"Wah, maaf Pras! Jangan sekarang dong! Bagaimana kalau lusa saja. Bagaimana kalau kita makan malam bersama di rumahku sekalian aku akan memperkenalkan kamu dengan istriku," ucap Waode.
"Astaga! Ternyata kamu sudah punya istri lagi? Aku pikir kamu hanya punya yang satu itu saja," kata Pras.
"Martha sudah sakit-sakitan, Pras! Aku juga butuh penyaluran untuk itu kan," sahut Waode.
"Iya, iya aku tahu dan paham! Baiklah! Aku besok malam ke rumah kamu, Waode! Aku juga ingin menjenguk Martha yang sudah lama aku dengar kabar nya sakit. Maaf aku selama ini tidak pernah menjenguk istri kamu, Martha," ucap Pras.
"Tidak apa-apa!" sahut Waode.
"Coba kalau aku menjenguk Martha sejak dulu, mungkin saja aku menjadi tahu kalau kamu sudah menikah lagi dengan istri kamu yang baru ini," kata Pras.
"Hehe, kamu sangat sibuk Pras! Jadi sampai lupa dengan aku," sahut Waode.
"Hai, Hai, Hai maaf sobat! Kamu tahu sendiri kan? Terkadang aku harus memantau sendiri perusahaan ku di luar negeri? Sedangkan kamu tahu, Waode! Sampai sekarang aku belum juga dikaruniai anak. Siapa yang akan meneruskan perusahaan ku ini jika aku koit?" keluh Pras.
"Makanya aku mencari istri muda supaya bisa mengandung dan hamil benihku," ungkap jujur Pras.
"Jadi di sini aku sudah sangat bersyukur yah, sudah memiliki satu putra?" sahut Waode.
"Benar, Waode! Kamu sudah memiliki Gabriel yang bisa membantu kamu meneruskan estafet kepemimpinan di perusahaan kamu. Sekarang aku benar-benar sedih. Sampai sekarang belum juga mendapatkan keturunan," keluh Pras.
"Ayo semangat, Pras! Pasti kamu akan mendapatkan keturunan kamu dari istri-istri kamu," ucap Waode memberi semangat.
"Iya, aku harus semangat dan tidak putus asa!" kata Pras.
"Jangan lupa yah, besok malam ke rumah. Dan kamu juga jangan lupa bawa istri muda kamu, Pras!" kata Waode.
"Baiklah! Tapi janji yah! Kamu jangan tertarik dengan istriku ini!" sahut Pras dengan memukul lengan Waode.
"Hahaha aku menjadi sangat penasaran dengan istri muda kamu, Pras!" kata Waode.
"Hahaha tentu saja selain cantik, dia sangat seksi," sahut Pras.
"Hahaha aku tahu selera kamu seperti apa, Pras!" kata Waode sambil terkekeh kekeh.
tiba² bekas ciuman padahal gx di ceritakan ciuman🤦 lanjut baca lagi......