NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Benci

Cinta Setelah Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Enemy to Lovers
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Setelah perpisahan itu, Siena memulai hidup baru tanpa mengenang lagi masa lalu. Namun, saat kakinya meninggalkan Limerick, benih Erlan tumbuh di perutnya. Itu anak mereka. Tapi bagi Siena, anak itu hanya miliknya seorang.

Erlan tidak pernah membayangkan Siena akan benar-benar pergi. Erlan hidup dalam bayang-bayang penyesalan yang menyakitkan.

Nicole Ophelia Calliope tahu bahwa jatuh cinta pada Fernando Sagara Caesar adalah kesalahan besar. Pria itu adalah orang yang sangat ia benci selama lebih dari sepuluh tahun. Selain itu, ia tahu bahwa hati Nando adalah milik kakaknya, Siena Ariana Calliope.

Sampai kapanpun ia tidak akan pernah memenangkan hatinya. Nando mencintai kakaknya, selalu. Nicole hanya bisa menyimpan perasaannya sendirian, bahkan saat perjodohan keluarga Caesar dan keluarga Calliope yang baru berdamai mengikat dirinya dan Nando dalam ikatan pernikahan.

***
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar itu hanyalah karangan penulis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Harrison Company, Limerick city.

Malam baru saja menyapa, Limerick di penuhi gemerlap lampu membuatnya tampak hidup dan damai. Di dalam kantornya, Erlan dengan wajah serius sedang meninjau beberapa proyek baru yang akan mereka kerjakan dalam waktu dekat.

Berdering!

Ponselnya diatas meja berdering mengalihkan atensinya, ia melirik untuk melihat nama siapa yang terpampang disana. Cindy? Dahinya berkerut karena kebingungan.

Untuk apa Cindy menelponnya? Ini sudah lama sejak hubungan mereka berakhir, Erlan bahkan lupa masih menyimpan kontaknya.

Karena merasa tidak ada kepentingan dengan wanita itu, Erlan mengabaikannya. Ia kembali fokus pada dokumen di tangannya.

Ting!

Kerutan di dahi Erlan semakin dalam, sekarang Cindy mengirimnya pesan.

“Ada apa dengan wanita ini?” Gumam Erlan kesal, merasa sangat terganggu dengannya.

Pesan Cindy.

{Aku melihat Siena hari ini, kalau kamu ingin tahu detailnya temui aku di restoran Auntum. Mari makan malam bersama.}

Deg!

Saat membaca pesan itu, jantung Erlan langsung berdetak kencang. Ia mengambil ponselnya dan menelpon Cindy.

“Apa maksudmu? Jangan main-main denganku!” Kata Erlan dingin setelah panggilan tersambung.

Terdengar tawa kecil di seberang sana. Cindy membalasnya dengan nada centilnya. “Aku serius Er, aku bahkan mengobrol dengannya. Kalau kamu mendengarnya lebih detail bisa datang menemuiku, tapi kalau kamu tidak mempercayaiku kamu bisa mengabaikannya. Aku akan menunggumu sampai jam sepuluh malam, jika kamu tidak datang aku akan pergi setelah jam sepuluh.”

Lalu Cindy mematikannya begitu saja. Erlan mengcengkram kuat-kuat ponselnya. Matanya yang sudah lama tidak berbinar, hari ini kembali memancarkan sebuah harapan.

“Kuharap kali ini benar,” gumam Erlan memejamkan matanya. Saat ia membukanya kembali, ia menatap foto diatas meja. Foto Siena yang tersenyum.

“Kenapa kamu bersembunyi dariku, Siena?” Erlan menatap foto itu dengan penuh kerinduan dan juga penyesalan.

Erlan sudah mencarinya selama tujuh tahun, mengerahkan banyak orang dan banyak uang. Tahun pertama kepergian Siena, Erlan masih larut dalam kesedihan dan penyesalan sehingga ia mengabaikan semuanya.

Ia mencoba untuk merelakan Siena, tetapi semakin lama perasaannya kepada mantan istrinya itu semakin dalam. Ia mulai mengerahkan banyak upaya untuk mencari Siena setelah satu tahun dia benar-benar hilang.

Mungkin itu adalah kesalahannya karena tidak langsung mencarinya, menunggu satu tahun setelah Siena pergi untuk mencarinya ternyata dia sudah menghilang tanpa jejak.

Siena tidak lagi tercatat dalam data manapun, bahkan informasi mengenai keberangkatannya dari bandara Limerick pun tidak tercatat. Jadi kemana sebenarnya dia pergi, dia tidak ditemukan di Limerick dan data-data tentang dirinya juga menghilang.

“Siapa yang menyembunyikanmu,” geram Erlan mengepalkan tangannya. Ia pernah mencurigai Nando sebagai orang yang menyembunyikan Siena, tetapi setelah di selidiki Nando juga tidak tahu apa-apa.

Keluarga Calliope pun tidak tahu kemana Siena pergi, mereka juga mencari Siena dengan panik.

Erlan memakai jasnya, menyambar kunci mobil di atas meja kemudian berjalan keluar dengan langkah lebar.

Tidak ada yang berani menatapnya secara terang-terangan saat berjalan di lobi perusahaan, semua orang yang bekerja disini masih sayang nyawa jadi tidak berani untuk sekedar menatap sang bos besar yang diselimuti aura dingin mencekam.

“Tuan,” Matthew yang baru kembali dari salah satu meeting menghampiri Erlan yang hendak masuk ke dalam mobilnya.

“Bawa semua berkas di mejaku ke rumah, aku akan memeriksanya nanti.” Perintah Erlan sambil masuk ke dalam mobilnya.

“Anda mau kemana Tuan?” Tanya Matthew.

Alih-alih menjawab, Erlan melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan. Matthew hanya bisa melihat Tuannya yang semakin hari semakin dingin.

Matthew mulai bertanya-tanya apakah di kehidupan sebelumnya Erlan adalah es abadi yang tidak bisa mencair sehingga kutukan itu terbawa sampai ke kehidupannya sekarang.

Di sisi lain, Cindy yang baru saja kembali ke Limerick langsung menuju restoran mewah Auntum. Ia sudah memesan banyak hidangan mewah, sembari menunggu Erlan, Cindy memilih beberapa foto Siena yang ia ambil secara diam-diam.

“Ah, ini akan sangat menyenangkan.” Gumam Cindy menatap foto-foto di ponselnya. Ini adalah harta karunnya untuk mendapatkan uang.

“I'm coming uang-uangku,” Cindy terkikik senang, ia sudah membayangkan tumpukan uang di depannya saat ini.

“Sekarang katakan dimana kamu bertemu Siena,” kata Erlan datar dengan aura dingin yang mencekam dan mendominasi. Keberadaannya membuat beberapa orang menggigil, termasuk Cindy yang mendadak gemetaran.

“Duduk dulu, Erlan. Kita bisa makan malam sambil membahasnya,” Cindy menunjuk kursi di depannya memintanya untuk duduk disana.

Erlan terpaksa duduk. Cindy minum wine dengan gugup, berada sedekat ini setelah sekian lama membuatnya merinding dan takut.

Cindy masih ingat penyiksaan yang ia alami di ruang bawah tanah Mansion Harrison, ia tidak berani lagi bermain-main dengan pria berbahaya seperti Erlan. Tapi, kali ini ia memiliki sesuatu yang paling dibutuhkan oleh Erlan jadi ia tidak perlu khawatir akan kemarahan Erlan.

“Ayo makan Erlan,” ucap Cindy setelah menenangkan diri.

“Hm,” Erlan mengambil sepotong daging dan mengunyahnya perlahan, ia tidak bernafsu makan bersama Cindy. Wanita ini sangat membuatnya muak.

“Aku tahu dimana Siena sekarang, tapi kalau kamu mau mendapatkan alamatnya kamu harus membayarnya,” kata Cindy menyampaikan keinginannya. 'Ya Tuhan, semoga dia tidak membunuhku.' Cindy berdoa dalam hatinya.

"berapa yang kamu inginkan?" Tanya Erlan.

"A-aku," Cindy menautkan jemarinya cemas, suaranya tercekat di tenggorokan. "jadikan aku sebagai direktur di salah satu anak perusahaanmu."

Erlan tersenyum sinis sambil menatap Cindy dengan pandangan mengejek. "Otakmu tidak akan mampu mengelola perusahaan, sebutkan saja angkanya dan kamu tidak perlu pusing dengan urusan perusahaan."

"Dua juta dolar," Cindy menyebutkan angka yang cukup besar.

"Bawa aku kesana, aku akan memastikan dia benar-benar ada. Kalau semua ini hanya akal-akalan kamu untuk mempermainkanku, maka kamu tahu apa yang akan terjadi." Kata Erlan.

"A-apa maksudmu? aku mengatakan yang sebenarnya," Cindy dengan panik menyodorkan ponselnya yang menampilkan foto terbaru Siena.

Erlan mengambilnya dan mengamatinya. Itu benar-benar Siena, dia masih sama dengan bertahun-tahun lalu. Tidak ada yang berubah darinya, bahkan dia tampak semakin cantik dan menawan.

'Aku rindu, sayang. Tunggu aku, akan aku perbaiki semua kesalahan masa lalu.' Erlan menatap foto itu penuh kerinduan.

"Kita akan kesana sekarang. Tunjukkan tempatnya padaku," kata Erlan tegas, ia seolah-olah sedang berbicara dengan bawahannya.

'sial! Tidak bisakah dia pergi sendirian.' Cindy masih takut berada dekat Erlan, meskipun tidak ingin pergi bersama, ia tidak berani menyuarakan keberatannya.

"I-iya," Cindy mengangguk cepat.

Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan, Erlan pergi begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih. Ia merasa tidak perlu melakukannya, karena ia pasti akan membayar informasi ini.

...***...

...Like, komen dan vote....

...Mari main tebak-tebakan; Kenapa Siena selama ini tidak bisa ditemukan? Apakah Erlan dan Siena akan segera bertemu?...

...💗💗💗...

1
sweyy
yuk siena come back with erlan 🥹🙏
yani
nunggu Siena balik Erlan
yani
nunggu Siena dan Erlan balikan
Uthie
Cepet ketemuin sama Erlan Thor 🤩🙏🙏
nonoyy
aaaa sosweet nya kai pahlawan mommy siena
nonoyy
please thor pertemukan erlan siena & kaivan
Uthie
Apakah Sienna masih di RS?!?
Uthie
tau rasa!! 🤨😡
sweyy
mampusss kamu ruella
lisa_lalisa
luar biasa
lisa_lalisa
semangat author
Sii JunJun
makan tuh ruella
Niia
salam kenal buat paman arsen dan bibi lori, makin penasaran aja lanjut thor
Uthie
Lori siapakah?? baru atau tokoh lama sebelum nya? 😁😀
nonoyy
jgn sampai siena knp2..
kasihan kaivan 🥲🥲
Uthie
Sy tuhhh suka ketuker aja dengan nama Rain (adiknya Nando) karena lebih identik Laki-laki.. padahal disini perempuan 😁
Uthie
Jangan-jangan anak lain ibumu kali Nando 🤨😏😡😡
Uthie
Wahhhh.. perlu di eksekusi tuhh si Ruella 😡😡😡😡
nonoyy
habis kau ruella dari nando
Sii JunJun
ruella mampus kau skrg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!