Bukan Simpanan

Zizi duluan pulang dia tak berkonsentrasi bekerja hari ini karena kepikiran perempuan cantik tadi.

"Memang cantik tapi pelakor!!" kesal Zizi, meskipun dia tidak dengar langsung dari mulut Pras siapa perempuan itu Zizi bisa menangkap sinyal kalau mereka memang punya hubungan serius.

Tiba-tiba ponsel Zizi berbunyi.

"Pras!! kenapa dia telpon" ucap Zizi kesal

"Hallo"

"Zi, kamu di mana? mas sudah nungguin kamu lo di parkiran tapi kamu nggak nongol-nongol,kamu masih lama?" tanya Pras sambil melirik jam tangannya

"Saya sudah pulang" kesal Zizi

"Ha...pulang! kenapa pulang duluan Zi,mas mau ajak kamu ke butik buat acara besok"

"Baju saya masih banyak pak, langsung pulang saja" jawab Zizi mematikan ponsel

Pras berusaha menghubungi kembali tapi tidak ada jawaban.

****

"Zi.....Zizi" panggil Pras saat kembali ke apartemen nya tapi tak ada jawaban dari Zizi,Zizi lebih Memilih mengurung diri di kamar nya.

Pras segera masuk ke kamar dan mengganti pakaian mungkin Zizi sedang mandi pikir Pras

Satu jam sudah berlalu Pras keluar dari kamar karena merasa perut nya lapar.

"Zi...kamu kenapa pulang duluan,mas sudah menunggu mu di parkiran tadi" ujar Pras saat keluar melihat Zizi

"Aku lelah mas" jawab Zizi ketus

"Kamu sudah makan?" tanya Pras

"Aku tidak lapar" Pras yang melihat jawaban Zizi tidak mengenakan menarik tangan Zizi untuk duduk

"Mas tadi sudah beli makanan,makan dulu ya!" bujuk Pras mengambil makanan cepat saji yang dia beli tadi dan membuat minuman hangat untuk Zizi.

"Mas saja yang makan aku masih kenyang" tolak Zizi sambil meneguk minuman nya hingga bersisa setengah

"Nanti kamu sakit lagi,makan sedikit ya besok kita harus menghadiri pernikahan Bara lo Zi,harus punya kekuatan agar kamu tidak menangis di sana " canda Pras sambil mencoba menyuapi Zizi.

"Bukan kuat menghadapi pernikahan Bara,tapi aku harus kuat sewaktu-waktu kamu tinggal mas" batin Zizi

"Mas sudah memesan kan gaun yang senada dengan jas mas, mungkin nanti di antar oleh kurir nya" ucap Pras sambil terus menyuapi Zizi

"Besok-besok jangan pulang sendiri lagi" ingat Pras tapi tak di jawab dengan Zizi,dia hanya diam saja menikmati suapan dari Pras.

****

"Iya ma,besok aku akan datang,mama jaga kesehatan ya jangan berpikir yang aneh-aneh" jawab Pras saat bu Indah menghubungi nya

"Bukan tidak mau pulang tapi pekerjaan ku saat ini banyak sekali ma,sabar ya sebentar lagi mama akan ada menantu yang menemani"

"Tapi mama tidak suka Pras,mama tidak mau Arum" jawab Bu Indah dari sebrang sana

"Ma, Bagaimana pun juga Arum mengandung anak Bara,cucu mama"

"Mama mau Zizi,Pras" jawab Bu Indah dengan bergetar

"Aku janji akan membawa Zizi ke rumah mama" ujar Pras tersenyum kecil

"Terima kasih sayang" jawab Bu Indah,dia pikir Pras berjanji membawa Zizi besok ke acara Bara karena dia sudah merindukan Zizi perempuan cantik yang dia dambakan menjadi menantu karena kebodohan Bara membuat semua harapan nya musnah.

Pras menghela nafas panjang,kenapa di saat dia dan Zizi baru memulai kehidupan Sintia justru datang,Dia tak menginginkan Sintia tapi Pras juga tak bisa keras pada perempuan itu karena Pras pernah berhutang budi pada Sintia untuk menjaga Airin meskipun berakhir dengan kematian tapi jasa Sintia tidak bisa Pras lupakan.