Cinta Dibalas Pengkhianatan

Tok

Tok

“ Seperti nya itu bos kamu , bukain pintunya an ! “ ujar ayah pada ana yang baru saja mendekati ranjang ayah .

Ana mengerutkan keningnya , mendengar ucapan ayah nya . “ ayah manggil Pak Alvin juga kemari ? “ balas ana . “ ayah gak lagi merencanakan sesuatu yang aneh kan ? “ tambah ana , dengan berpikiran negatif .

Sebenarnya ana melihat , saat ayah nya memberi kode pada bunda nya dan bunda pun langsung keluar begitu saja setelah mendapat kode dari ayah nya .

“ Udah bukain pintunya dulu , nanti ayah kasih tahu setelah bos kamu masuk . “ pinta ayah sekali lagi , agar ana cepat membuka pintunya .

“ Iya . “ balas ana dengan melangkah kan kakinya untuk membuka pintu nya .

Cek lek

“ Silahkan masuk pak Alvin , bapak sudah di tunggu yang mulia di ranjang pasien . “ Alvin menautkan kedua alisnya melihat kelakuan aneh ana , sedangkan ayah geleng-geleng kepala melihat tingkah putri semata wayang nya .

“ Kamu baik - baik saja kan ? calon pewaris ku juga baik - baik saja kan , gak kena sawan kaya ibunya ? balas Alvin dengan memegang perut ana , tapi ana langsung menepis tangan Alvin yang akan memegang perut ana , lebih tepat nya Alvin sudah memegang perut ana sebentar .

“ Sembarangan aja kalo ngomong . “ balas ana dengan menahan rasa malu , karena atasan nya pegang - pegang perutnya di saat ayah nya tengah memperhatikan nya .

“ Bapak gak lihat di ranjang pasien ada orang tua yang tengah memperhatikan bapak dengan tatapan membunuh , karena sudah berani - beraninya melecehkan putri kesayangan nya . “ Alvin pun melihat kearah yang di tunjuk ana dan benar saja , laki-laki yang tengah duduk di ranjang pasien tengah menatap nya dengan tatapan tajam setajam Silet .

Untuk menutupi perasaan canggung nya , Alvin pun mendekati ranjang dan hendak menjabat tangan nya . “ Selamat malam . “ Alvin benar-benar hanya menjabat tangan ayah, seperti yang biasa dia lakukan pada klien nya .

Sedangkan ayah sendiri , meski tangan nya membalas tangan Alvin bersalaman , tetap saja tatapannya masih setajam silet pada Alvin “ bapak kenapa terus menatap ku seperti itu , apa bapak baru sadar kalo hanya aku laki -laki yang pantas bersanding dengan putri bapak yang tengah mengandung pewaris ku . “ Alvin sebenarnya sangat gugup berhadapan dengan calon kakek dari anaknya , hanya Alvin tidak ingin ana atau pun calon kakek dari anaknya mengetahui kegugupan nya .

Ana sendiri sama sekali tak memperdulikan perdebatan antara bos dan ayah nya , ana malah memilih duduk di sofa dan bertukar pesan dengan sahabat nya yang masih menunggu di luar , untung Alvin memilih kamar VVIP untuk ayah ana .

Alvin pun dengan sengaja terus memproklamirkan bayi yang di kandung ana adalah darah daging nya , tujuan Alvin sebenarnya ingin tahu reaksi kedua orang tua ana seperti apa . Jika kedua orang tua ana menolak anak yang di kandung ana , tidak ada pilihan lain lagi , Alvin akan membawa paksa anaknya pergi jauh dari ibu yang melahirkan nya dan keluarganya . Tapi untuk sekarang , Alvin akan berusaha untuk memenangkan hati ibu dari anak nya serta keluarga nya terlebih dulu , sebelum mengambil langkah yang akan membuat nya kehilangan wanita yang sangat di cintai nya .

“ Kamu sangat yakin dan percaya diri sekali anak yang di kandung putriku darah daging kamu , bukan nya kamu tahu putri ku sudah mempunyai suami , tidak menutup kemungkinan anak yang di kandung ana adalah anak laki-laki itu “ papar ayah dengan sengit . Sebenarnya , ayah hanya ingin melihat reaksi laki-laki yang sudah berani menghamili putri nya , disaat putri nya masih berstatus sebagai seorang istri orang .

Alvin mengangkat alisnya dan mengepal tangannya , mendengar penuturan calon kakek dari anaknya . “ apa bapak juga yakin , ana itu anak biologis bapak . Bisa saja kan , dulu ibu selingkuh dengan laki-laki lain dan ana bukan anak kandung bapak . “ balas Alvin tak kalah sengit .

Mendengar ucapan berani Alvin , ana sampai menjatuhkan ponsel nya . Mungkin di kantor dan pada karyawan nya , ana sudah biasa melihat ke arogansian bosnya itu . Tapi ini kan dengan ayah nya , kenapa bosnya tidak ada takut atau segan sedikit pun pada ayah nya yang tegas dan keras . ’ Gila nih orang bener - bener arogan . ’ ana hanya berani berkomentar dalam hatinya .

Ana beralih menatap ayah nya dan benar saja , jakun di leher sang ayah sudah naik turun , seperti ingin melahap hidup - hidup laki-laki yang sudah berkata menyakitkan seperti itu . “ Hey ____ “ kemarahan ayah sudah di ubun - ubun tapi Alvin langsung mencegah nya dengan kembali melanjutkan ucapan menohok nya pada ayah dari perempuan yang tengah mengandung anaknya .

“ Apa bapak tidak Terima aku mengatakan seperti itu , lalu bagaimana dengan perasaan aku . Padahal aku hanya membalikkan ucapan bapak sendiri , kenapa bapak semarah itu menanggapi ucapan bapak sendiri _____ “

Kini giliran ana yang menghentikan ucapan menohok atasan nya pada sang ayah , sungguh ana sangat kesal mendengar ucapan atasan nya yang berhasil memicu jantung sang ayah kembali kambuh . “ Berhenti bicara hal konyol seperti itu ! pak Alvin itu hanya orang luar , kenapa bapak sampai berani masuk ke ranah yang bukan menjadi urusan pak Alvin . “ balas ana .

“ Kemarilah anak muda . “ ayah menyuruh Alvin mendekati ranjang nya , Alvin pun langsung mendekat tanpa kembali membantahnya .

Melihat respon laki-laki yang sudah menghamili putrinya , ayah semakin yakin dengan rencana nya . “ Apa kamu benar-benar mencintai putri ku dan yakin jika anak yang di kandungan ana adalah darah daging kamu anak muda ? “ nada bicara ayah sudah mulai lunak .

“ Kenapa bapak masih bertanya , yang aku yakin bapak pasti tahu jawabannya . “ balas Alvin .

“ Jawab saja pertanyaan ku , apa kamu mencintai putri ku ? “ ayah mulai sedikit kesal lagi , karena balasan Alvin.

“ Yah , aku sangat mencintai putri bapak . Apa bapak berniat akan menjauhkan saya dengan ibu dari anak aku ? Tidak masalah , tapi aku akan kembali setelah anak ku lahir dan membawa anak ku jauh dari kalian semua . “ balas Alvin .

“ Hey ,,,, ini anak ku , kenapa bapak mau membawa anak ku . Atas dasar apa bapak akan membawa pergi anak ku ? “ ana kembali angkat bicara , setelah Alvin kembali berkata tanpa di pikir panjang .

“ Dia juga anak ku , kalo kamu lupa . Aku juga berhak atas anakku , karena yang memberi embrio di rahim kamu itu hanya aku . “ Alvin kembali berkata menohok .

“ Berhenti berdebat ! tujuan ayah memanggil kalian berdua , karena ingin melihat kesungguhan laki-laki yang sudah membuat kamu rela memberikan kesucian kamu pada laki-laki ini . Sekarang ayah sudah sangat yakin dengan rencana ayah , setelah melihat sendiri laki-laki ini .

Keputusan ayah sekarang adalah , kamu akan tetap bersama laki-laki ini, setelah yang di perbuat kamu dengan laki-laki ini . Dan kamu anak muda , aku harap kamu akan menjaga putriku di mana pun kamu akan membawanya . Bawalah ana menjauh dari kota ini setelah ana menyelesaikan urusan nya , karena bukan Om yang akan menjauhkan kamu dengan ana dan anak kamu , melainkan keluarga besar Om . Karena keluarga besar Om , punya Adat yang akan merugikan kamu dan juga Om pribadi . “ terang ayah dengan panjang lebar

Bersambung