Irene terhenyak melihat kenyataan pahit yang ada di dalam kamar kost kekasihnya sendiri. Padahal Irene ingin memberikan kejutan kepada sang kekasih di hari anniversary yang ke 3 tahun bersama Aris. Tetapi bukan Irene yang membuat kejutan kepada sang kekasih. Justru ia di kejutkan dengan apa yang di lakukan Aris di kamar kosnya sendiri. Bercumbu mesra dengan seorang wanita dilihat dengan mata kepalanya iren sendiri. langit terasa runtuh. Semua terasa gelap. Tubuh Irene Bergetar, hingga Irene tidak mampu berkata kata. Akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan sang kekasih Dan wanita yang bercumbu mesra di kamar kostnya. Hingga di tengah perjalanan, Irene bertemu dengan seorang pria. Pria asing yang sama sekali tidak ia kenal bernama Cornelius. Apakah Irene dapat move on dari pria yang menghianati dirinya?
yuk simak ceritanya di " Gadis kecil milik Bos mafia
original by Morata
Ig sihalohoherlita
Fb. nolan"s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 34 WANITA GILA_ GKMBM
Kalian semua kembali bekerja, Saya tidak ingin mendengar keributan seperti tadi terulang lagi.
"Baik bos,"
mereka semua keluar meninggalkan ruang kerja sang Big bos.
Saat mereka keluar dari pintu, Rina mengangkat jari tengahnya menunjukkan di depan Aris sebelum dia kembali ke meja kerjanya.
"Dasar pria brengsek!" gerutunya berbalik pergi karena Irene menariknya sebelum ada lagi pertengkaran terjadi.
"Rina cukup" Jangan sampai kita kehilangan pekerjaan kita, karena bertengkar dengan pria seperti dia."Irene menarik tangan Rina kemejanya agar menahan emosinya. Irene tahu, Rina orang yang tak bisa menahan emosi.
Saat Rina berbicara dia bisa sampai meledak-ledak. Itu sebabnya dia langsung menariknya sebelum sesuatu terjadi.
"Orang seperti dia harus diberitahu biar dia tidak senangnya padamu." ucapnya dengan nada suara yang tinggi.
"Rina tenanglah kemarahan mu itu hanya akan membuat kita susah oke, jadi stop! Ricardo berkomentar berusaha menenangkan Rina.
Ricardo punya sifat yang lebih tenang daripada teman temannya itu.
"Sebaiknya kembali kemeja kita masing-masing dan bekerja sebelum Bos melihat kita berkumpul lagi.
Rina mencoba untuk mengatur nafasnya berusaha menurunkan emosinya yang sudah membludak di kepalanya ingin memaki-maki Aris.
"Okey besty ku, aku harus tenang."
Rina menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan secara tidak langsung emosinya juga ikut berkurang.
"Pokoknya kalau pria sampah itu mengganggumu bilang padaku biar aku hajar dia."
"Tenang saja dia tidak akan berani menggangguku."
"Ayo Rina kita pergi."Raihan dan Ricardo menarik tangan Rina dari meja kerja Irene mereka kembali duduk di kursi dan memulai mengerjakan tugas mereka masing-masing termasuk.
Aris duduk di kursinya membuka laptop dan mulai menggerakkan jari-jari mengetik seperti biasa.
sedangkan Irene tidak bisa berpikir perasaannya tiba-tiba kacau membuat otaknya seperti berhenti.
Semua perasaan itu karena pertemuannya kembali dengan Aris. Walaupun dia sudah memutuskan hubungan itu perasaannya untuk Aris tidak mudah sirna begitu saja seperti membalikkan telapak tangan.
Sulit baginya melepaskan semua kenangan indah antara mereka. Apalagi hubungan Irene dengan Aris bukanlah waktu yang singkat banyak kenangan-kenangan indah yang sudah mereka jalani bersama. Dimana hubungan yang manis penuh dengan kasih sayang sudah berjalan bertahun-tahun walaupun begitu Irene tetap berusaha bangkit dan melupakan perasaannya itu.
"Aku tidak bisa seperti ini, dia bukan pria yang baik dia tidak pantas mendapatkan cintaku yang tulus."
Irene berbicara pada dirinya sendiri berusaha membangunkan dirinya yang hampir tenggelam dalam kesedihan. Irene menggelengkan kepalanya sambil berkata Dia tidak pantas aku tangisi."
Irene menarik nafas berat dan mulai fokus dengan pekerjaannya.
Di tempat lain, tepatnya di rumah sakit di mana dokter Aliando mengabdikan diri sebagai seorang dokter sekaligus pemilik rumah sakit. Dalam ruang rawat pasien Camelia terbaring di atas Branker tak sadarkan diri.
Di samping Branker itu ada dokter Aliando dan juga dokter Herlan yang berdiri melihat Camelia.
"Wanita itu cantik juga ya."dokter Herlan menoleh ke dokter Aliando.
dokter Aliando memukul kepala dokter Herlan dengan raut wajah datar " Jangan berpikir yang aneh-aneh. dia memperingatkan temannya itu karena dia tahu maksud dari temannya itu.
Herlan dikenal dengan pria yang banyak mengencani para wanita. Bahkan banyak para suster di rumah sakit itu yang terbuai dengan kata-kata manisnya yang pada akhirnya mereka menjadi kekasih Satu malam.
"Aduh sakit, kau mau membuatku geger otak." kesalnya sambil mengusap belakang kepalanya
"lebih bagus kalau kau gegar otak. Mungkin setelah itu otak kotor Mu itu bisa hilang dan akan sempurna kembali.
Dokter Herlan merangkul bahu temannya mengembangkan senyumnya di wajah memberitahu betapa hebatnya dirinya."kau sekali-sekali pergi bersama wanita."
"Jangan terlalu kaku. Dokter Herlan mengingatkan agar dokter Aliando sesekali menghibur diri dengan wanita cantik.
Dokter Aliando dengan ekspresi menurunkan tangan teman itu dari bahunya.
"Tidak perlu, aku terlalu sibuk. jawab dokter Aliando seperti tidak asing di telinganya.
jawaban yang biasa diberikan dokter Aliando sudah sering dia dengar saat dokter Herlan selalu memberitahu dokter Aliando, untuk pergi berkencan dengan seorang wanita.
"Kau harus punya kekasih. Kalau tidak kau mungkin tidak akan pernah menikah. Apakah tidak kasihan pada adik kecilmu itu dia sudah terlalu lama berkurung di dalam sana." ucapnya sambil menunjuk sesuatu paling berharga yang hanya para kaum pria yang memilikinya.
Dokter Aliando sekali lagi mengetuk kepala dokter Herlan. "Tutup mulutmu itu, urus saja urusanmu ketusnya berbalik pergi.
"Kau mau kemana?
"Ada pasien yang harus aku urus, kau temani wanita itu dulu. Tapi ingat jangan berbuat yang aneh-aneh jaga reputasi rumah sakit ini.
"Iya iya aku juga tidak Sebezat yang kau pikirkan juga.
"baguslah kalau begitu.
dokter Aliando keluar dari sana pergi ke ruang pasien lain, untuk memeriksa kesehatan pasien yang membutuhkan perawatan darinya. Dia masuk ke ruang rawat inap yang bersebelahan dengan kamar rawat Camelia.
Setelah memeriksa kondisi kesehatan pasien yang berada disana, dokter Aliando Kembali keluar dari ruangan itu. Saat dia keluar dari pintu tiba-tiba dari kejauhan dia melihat dokter Herlan yang keluar dengan terburu-buru dengan raut wajah yang ketakutan.
"Dokter Herlan!" teriaknya memanggil salah satu rekan kerjanya.
Dokter herlan sontak berlari ke dokter Aliando dengan sempoyongan tidak lama kemudian Camelia keluar dari kamar itu sambil berteriak-teriak.
"Kembalikan dompetku!"
dokter Herlan lari ke belakang dokter Aliando bersembunyi dari amukan Camelia.
"wanita gila itu hampir saja membunuhku mematahkan tulang-tulang ku. Kata dokter Herlan berdiri di belakang dokter Aliando.
Saat dokter Aliando meninggalkan kamar Camelia, tidak lama setelah itu, Camelia bangun dan langsung menyerang dokter Herlan yang berdiri tersenyum padanya dia membanting tubuh dokter Herlan.
Untung dokter Herlan masih bisa melarikan diri sebelum tulang-tulangnya remuk di tangan Camelia.
"Jangan membuat keributan t!"ucapnya datar saat Camelia menghampirinya
"Kembalikan Dompetku,"
dokter Aliando merogoh kantong jas dokternya mengeluarkan dompet wanita itu dengan wajah dinginnya ia melemparkan dompet itu ke Camelia.
Camelia menangkap dompetnya dengan melayang di udara
"Ambil dompetmu dan pergi dari sini jangan membuat keributan.
"Tanpa kau suruh, aku juga akan pergi dari sini."ucapnya angkuh berbalik pergi sambil membuka dompetnya memastikan Kalau kalung yang berbentuk hati pemberian ibunya masih ada di dalam sana.
Saat kamu lihat sudah berjalan semakin jauh dia menoleh ke belakang untuk melihat pria yang mengembalikan dompetnya itu. Empat Mata saling memandang dari jauh tanpa mengedipkan Mata. Camelia menghempaskan rambutnya yang indah berkilau menoleh ke depan dan berjalan semakin jauh dari sana
Di tempat lain,
di sebuah gudang yang entah di mana tempatnya, itu ada beberapa orang yang disekap di dalam sana.
Di depan pintu gudang ada empat pria yang bersenjata berjaga.
Sebuah mobil hitam berhenti di depan halaman gudang itu. Cornelius bersama Timothy keluar dari mobil itu menghampiri 4 pria di sana."Di mana mereka?"
"Di dalam Tuan,"
"Buka pintunya!"ucapnya dingin dengan sorot mata yang tajam.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
musuh kakamu