Pernikahan jarak jauh yang semula harmonis berubah seketika saat Alena membaca pesan yang tak sengaja dibaca saat suaminya sedang mandi.
Bunyi pesan penuh kerinduan dari wanita bernama Clara ,membuat pernikahan mereka retak seketika saat Bagaskara mengakui bahwa Ia telah menikah dan punya anak laki-laki diluar kota.
Dan yang lebih menyakitkan lagi untuk Alena adalah pengakuan suaminya yang tidak bisa hidup seorang diri diluar kota sana,padahal Alena bukan tidak mau mengikuti suaminya,tapi ada Ibu mertua yang Alena harus rawat karena sakit.
Sejak saat itu,Alena mati rasa dengan suaminya.Bagaimana akhirnya Alena menjalani pernikahannya?Apakah Ia akan memutuskan untuk bercerai?
Ikutin kisahnya disini ya
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alena galau
TOK TOK TOK
"Bu bangun Bu......",teriak Dini dengan kencangnya saat membaca grup para karyawan yang menceritakan tentang pesan Alena yang salah kirim
Dini terus menggedor pintu kamar Alena dengan hebohnya sampai Alena sendiri akhirnya terbangun dengan mata yang masih sangat mengantuk.
"Ada apa sih Din,ini tuh masih pagi banget Loh",keluh Alena karena merasa tidurnya terganggu.
Dini membuka ponselnya dan memberitahukan kehebohan apa yang sedang terjadi diPerusahaannya.
"Tuh Ibu liat sendiri apa yang Ibu perbuat,lagian kok bisa sih Bu sampai salah kirim gitu?katanya mau merahasiakan kepada semuanya,tapi Ibu sendiri yang mengirim pesan bernada perhatian gitu ke Pak Bara".
Alena merebut paksa ponsel milik Dini dan membaca kehebohan yang sedang terjadi karena ulahnya.
"Aaaaaarghhhh Dini...,kenapa aku ceroboh banget sih,sekarang aku harus gimana Din?gimana aku harus menghadapi mereka semua,terutama jika Ayahnya Mas Bara menanyakan tentang hubungan aku dengan Mas Bara,Dini....,tolong bantu aku,aku malu,aku bingung,aku bodoh banget gimana ini....".
Alena terus mengomel nggak karuan membuat Dini juga bingung karena yang bisa mengatasi semuanya hanya Alena dan Bara.
"Sudahlah Bu,nanti Ibu dengan Pak Bara ngobrol aja dulu tentang pesan yang nggak sengaja Ibu kirim,Pak Bara pasti akan mencari jalan keluarnya nanti,Beliau juga pasti akan melindungi Ibu jika terjadi apa-apa,lebih baik sekarang kita bersiap kerja,karena banyak pekerjaan yang numpuk yang harus kita selesaikan".
Alena masih terdiam dikursinya,Ia membayangkan banyak hal buruk yang akan menimpanya,bahkan salah satu hal buruk yang Alena pikirkan adalah Ia akan kehilangan pekerjaannya karena kecerobohannya yang memalukan ini.
Dini mengusap lembut bahu Alena untuk memberikan semangat.
"Bu..,apa yang Ibu lakukan bukan kejahatan,jadi Ibu nggak usah takut begitu,Dini yakin pasti para karyawan akan sangat senang melihat Ibu dengan Pak Bara,tapi mungkin yang harus diperjelas bahwa saat ini Ibu sudah bercerai dengan Pak Bagas saat dekat dengan Pak Bara,mungkin itu yang menjadi masalahnya,karena yang hanya tau Ibu bercerai adalah saya".
Alena menatap Dini dengan sedih dengan air mata yang siap keluar.
"Kamu benar Din,pasti mereka menganggap aku kecentilan karena memberikan perhatian kepada Mas Bara,mereka taunya aku masih terikat pernikahan,aku harus gimana Din?jujur aku nggak mau masalah Pribadiku jadi konsumsi semua orang diPerusahaan".
"Yang tenang ya Bu ...,jika kondisi sudah tidak bisa terkendali nantinya,saya siap menjadi saksi bahwa Ibu telah dikhianati oleh Pak Bagas saat pernikahan berlangsung,bahkan Saya juga bisa menjadi saksi bahwa Ibu telah diceraikan oleh Pak Bagas sebelum bertemu dengan Pak Bara".ucap Dini menenangkan.
Akhirnya Mereka bergegas mandi karena jam yang terus berputar,Alena menghindari ponselnya karena tak ingin membaca isi pesan pada ponselnya yang sudah pasti akan banyak pesan dari mereka yang mempertanyakannya.
Alena dan Dini hanya sarapan dengan roti tawar dan selai yang ada dikulkas,Alena melamun memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya dengan kehidupannya.
"Bu Alena!Ayo kita berangkat",Ajak Dini dengan suara kerasnya saat Alena terlihat lesu dan terdiam dari tadi.
Dengan mengendarai mobil Perusahaannya,Alena dan Dini berangkat dengan saling terdiam,mereka sibuk dengan pikiran masing-masing,atau lebih tepatnya Dini sibuk dengan ponselnya karena para karyawan ingin mengetahui apa yang terjadi sebenarnya,apalagi Arini yang dari awal naksir dengan Pak Bara,Ia harus menelan kekecewaan dan sedih saat Alena justru yang dekat dengan Pak Bara.
Alena yang terus terdiam,membuat Dini memberinya semangat bahwa semuanya akan baik-baik aja.
Saat akhirnya mereka sampai diPerusahaan,Alena dan Dini terkejut saat para karyawan berbaris rapi didepan Lobby Perusahaan cabang dimana Alena menempati posisi paling tinggi.
"Selamat pagi Bu...",sapa semuanya dengan senyum lebarnya.
Alena membalas sapaan dari para rekan kerjanya dengan senyum yang sama dan menunduk terimakasih.
Dini berbisik ditelinga Alena tentang para rekan kerjanya yang memperlakukan berbeda pagi hari ini.
"Sepertinya ada berita baik Bu,coba Ibu buka ponselnya,siapa tau Pak Bara melakukan sesuatu sampai akhirnya para karyawan jadi seperti ini pagi ini".
Alena memberanikan diri membuka ponselnya,betapa terkejutnya Alena saat mendapati banyaknya pesan pada ponselnya,rata-rata mereka menanyakan kebenaran yang ada.
Alena memberanikan diri membuka pesan digrup Perusahaan untuk melihat balasan yang mungkin Bara kirimkan.
BRAKKK
Alena melemparkan begitu saja ponselnya saat membaca balasan yang Bara berikan,Dini yang melihatnya kaget sekaligus penasaran apa yang ada didalamnya.
"OMG Ibu.....,Pak Bara romantis banget,Ibu beruntung memilikinya",ucap Dini terharu saat membacanya.
"Alena adalah calon istriku,hari ini kami sepakat untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan yang serius,dan yang harus kalian ketahui,Alena telah single saat ini,karena suaminya telah berkhianat dibelakangnya,Mohon berikan dukungan dan do'a terbaik untuk kami,agar kami bisa mencapai tujuan yang sedang kami upayakan".