NovelToon NovelToon
Istri Sah Rasa Istri Siri

Istri Sah Rasa Istri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst / Romansa
Popularitas:646.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_

Alda Vanya Atmajaya dengan senang hati menerima perjodohan dengan Araga Argantara, pria dingin yang telah membuatnya jatuh cinta. Araga juga merupakan cinta pertama Alda. Namun pernikahan yang Ia impikan akan membawa kebahagiaan justru membawa duka baginya.

Di malam pertama pernikahannya dengan Araga wanita itu justru harus menerima sebuah kenyataan yang menyakitkan. Ternyata Araga telah memiliki istri pertama yang dinikahi secara siri. Tak hanya sampai disitu saja, Araga juga menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan kontrak selama enam bulan.

Alda menyetujui kontrak pernikahan itu dengan sebuah persyaratan yang Ia yakini bisa menjerat Araga untuk tetap hidup dengannya.

Apakah Alda mampu membuat Araga terikat dengannya ? Atau Alda harus menerima kenyataan jika pria itu tidak akan pernah bisa menjadi miliknya ?

Yuk, ikuti cerita mereka dalam kisah " Istri Sah Rasa Istri Siri" !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Araga

Sudah seminggu Araga sibuk mencari keberadaan Alda namun pria itu belum menemukannya. Sangat sulit bagi Araga menemukan keberadaan Alda karena wanita itu tidak membawa handphone sehingga susah untuk dilacak keberadaannya. Araga juga enggan meminta bantuan kepada orang lain bahkan kepada Arman sekalipun. Ia ingin mencari Alda dengan kemampuannya sendiri.

Araga yang baru saja tiba di rumahnya sedikit heran mengapa Brian berada di rumahnya. Tidak biasanya sahabatnya itu menemuinya secara langsung begini, biasanya juga Brian menghubungi Araga jika ingin ketemuan.

"Sedang apa kau disini ?" Tanya Araga membuat Brian menoleh ke arah pria itu.

Brian tersenyum sinis melihat penampilan Araga yang terlihat kacau.

'Ck... Baru seminggu Alda pergi hidupnya sudah terlihat kacau seperti ini. Padahal dirinya selalu mengatakan sudah tidak mencintai Alda dan merasa Febby lah yang kini bertahta di hatinya. Tapi lihatlah sekarang !... Benar-benar lelaki plin-plan'

"Aku hanya merindukan sahabatku yang tidak ada kabar sama sekali" jawab Brian berusaha menahan kekesalannya.

"Kamu kenapa ? Hidupmu seperti lagi dalam kesulitan ? Apa ada masalah dengan perusahaan mu ? Atau ada masalah lain ?" Lanjut Brian memberikan pertanyaan beruntun.

Araga menghela nafas panjang lalu melempar jasnya dengan kasar.

"Aku baik-baik saja. Hanya ada sedikit masalah pribadi" jawab Araga.

Araga tampak memijit keningnya karena merasa pusing. Ia tidak tahu kemana Ia harus mencari Alda. Araga pernah ke rumah mertuanya namun Alda tidak berada disana.

"Sudah lama banget kita nggak kumpul bertiga. Aku selalu sibuk mengurus keadaan di rumah sakit sampai tidak punya waktu bertemu dengan kalian"

Bria mencoba membuka obrolan baru dengan Araga agar pria itu tidak curiga dengan tujuannya datang ke rumah Araga.

"Hm, aku juga terlalu sibuk akhir-akhir ini"

"Kamu tak perlu mengatakannya lagi, aku bisa melihat dari penampilanmu yang kacau saat ini"

Baik Araga maupun Brian saling mengobrol walaupun Araga sangat enggan bercerita dengan Brian karena merasa butuh waktu untuk menyendiri saat ini.

"Aku ijin mandi sebentar. Tubuhku begitu lengket karena keringat" pamit Araga.

"Ya pergilah ! Aku juga ingin buang air kecil" balas Brian.

Saat Araga sudah masuk ke kamarnya dan menutup pintu, Brian diam-diam menaiki anak tangga. Brian mencoba membuka pintu kamar Araga yang ternyata tidak terkunci, pria itu masuk memastikan Araga benar-benar sudah berada di dalam kamar mandinya. Setelah itu Brian kembali keluar dari kamar tersebut.

"Sepertinya kamarnya yang ini" ucap Brian menebak kamar yang ditempati Alda. Ia ingat perkataan wanita itu yang mengatakan jika kamarnya berada di samping kamar Araga.

Tanpa berpikir panjang Brian masuk kamar tersebut namun sialnya kamar itu terkunci.

"Ck... Kenapa bisa terkunci sih ? Bagaimana cara aku masuk kalau begini ?" Brian mencoba berpikir keras. Ia bingung sendiri jadinya, tidak mungkin kan Ia meminta kunci kamar Alda secara langsung kepada Araga.

Araga yang sedang sibuk berpikir tiba-tiba dikagetkan oleh bi Mirna yang ternyata ingin membersihkan kamar Alda.

"Loh maaf, Tuan sedang apa disini ?" Tanya bi Mirna.

"A-aku sedang menunggu Araga keluar dari kamarnya" jawab Brian sedikit gugup.

"Kenapa nggak nungguin di ruang tengah aja ? Tuan pasti bakalan pegel nungguin Tuan Araga, soalnya Tuan Araga kalau mandi suka lama"

"Tidak masalah bi" jawab Brian berharap bi Marni segera pergi.

"Oh ya sudah kalau begitu" Bi Marni berjalan ke arah kamar Alda dan membuka pintu kamar tersebut.

Brian tiba-tiba mempunyai ide untuk bisa masuk kamar yang ditempati Alda.

"Bibi mau bersihin kamar ini ya ? Aku bisa numpang buang air besar nggak ? Perutku tiba-tiba saja mules" ucapnya berharap bi Mirna percaya dan tidak banyak tanya.

"Silahkan Tuan" ucap bi Mirna.

"Tapi bibi tunggu di luar ya, soalnya aku malu nanti kalau bibi dengar sesuatu yang jorok" sebisa mungkin Bria menahan malu karena sebenarnya Ia paling tidak suka membahas hal seperti ini.

"Baiklah Tuan"

Dengan cepat Brian menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam. Tanpa pikir panjang pria itu segera mencari barang yang diminta oleh Alda.

"Ck... Dimana dia menyimpan paspornya ?" Brian mulai frustasi mencari dimana Alda menyimpan barang yang Ia cari.

Araga membuka semua laci meja namun tetap tidak menemukan sesuatu. Pria itu beralih ke lemari pakaian dan memeriksa semua lipatan pakaian Alda, namun Ia tetap tidak menemukan apa-apa.

"Sebenarnya dia menyimpan dimana sih ?" Dalam kebingungan Brian mencoba menghubungi wanita itu.

Belum sempat Alda membuka suara, Brian sudah memberikan pertanyaan pada wanita itu.

"Kamu menyimpan dokumen mu di mana ?" Tanya Brian sedikit kesal.

📞"Coba kamu cari di kotak merah muda yang berada di atas lemari !" Balas Alda di seberang sana.

"Ok, jangan matikan telponnya !"

Brian mengambil kursi dan memanjat mencari kotak yang dikatakan Alda tadi. Setelah mendapatkannya Brian segera mencari paspor dan beberapa dokumen milik Alda.

"Sudah ketemu. Sekarang tinggal KTP, kamu menyimpannya dimana ?"

📞"Sepertinya ada di dompet, tapi..."

"Tapi apa ?" Tanya Brian.

📞"Sepertinya aku meninggalkannya di rumah Mami Evelin saat Araga memaksaku pergi" jawab Alda.

"Jadi bagaimana ini ? Aku sudah berada sangat lama di kamarmu, bisa-bisa aku ketahuan"

Brian duduk di atas ranjang mencoba kembali untuk memutar otaknya berpikir. Cukup lama pria itu berpikir bagaimana caranya Ia mengambil tas Alda di rumah orang tua Araga.

"Aku akan coba cari cara supaya bisa mengambil tasmu di rumah Tante Evelin" ucapnya sebelum matikan telepon.

Bria berdiri untuk segera keluar dari kamar Alda, Ia tidak ingin Araga mendapatinya dan curiga dengan tujuannya kemari. Namun sebelum Brian keluar Ia sempat melirik tas yang digantung di sebuah gantungan dekat pintu.

Entah mengapa tangan pria itu merasa gatal ingin membongkar isi tas tersebut. Meskipun Ia sedikit ragu dengan harapannya namun tidak ada salahnya Ia mencoba.

Brian tersenyum lebar saat mendapatkan benda terakhir yang dibutuhkan, akhirnya Ia bisa membawa Alda pergi.

"Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padaku Alda" ucapnya sebelum keluar dari kamar tersebut. Tak lupa Brian menyembunyikan barang-barang tersebut di balik jas putihnya.

"Sudah bi, terima kasih ya" ucapnya segera turun ke ruang tengah.

Cukup lama Bria menunggu Araga turun. Brian mencoba memfokuskan dirinya membalas chat dari Alda. Brian tersenyum saat membaca pesan dari wanita itu yang mengatakan jika dirinya sangat senang mendengar kabar dari Brian.

"Udah punya kekasih ?" Tanya Araga yang membuat Brian sedikit gelagapan.

"Ah, ti-tidak" Brian segera menyimpan handphonenya.

"Tapi kamu senyum-senyum sambil membalas pesan. Kamu terlihat seperti orang yang sedang kasmaran saja" ucap Araga menggoda Brian. Perasaan pria itu sedikit membaik setelah berendam dengan air hangat.

"Ah kamu salah, aku hanya merasa lucu membaca pesan di grup temanku yang sesama Dokter" jawab Brian mencoba berbohong.

"Oh iya, Alda kemana ?" Brian mencoba mengalihkan pembicaraan Araga.

Mendengar pertanyaan Brian membuat Araga kembali terdiam. Baru saja Ia merasa perasaannya sedikit tenang tiba-tiba Brian mempertanyakan keberadaan istri yang tidak pernah Ia anggap itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Salam dari Merauke👋😘

1
Ririn Nursisminingsih
iyaa thor jg buat alda hamil kasian
Ririn Nursisminingsih
ayo alda semangat tunjukan kmu bisa dan jadi orang sukses
Ririn Nursisminingsih
ayoo cepet2 alda pergi jg spai ketemu araga
Ririn Nursisminingsih
ayo brian bawa alda pergi sejauh mungkin
Ririn Nursisminingsih
semoga tidak ketemu araga lagi biar dia tau rasa dan mnyesal
Ririn Nursisminingsih
ayo pergi alda...
Ririn Nursisminingsih
kurang ajar arga dah alda tinggalin aja...laki2 sperti arga
Mer
gampang sekali Alda memaafkan Febby Thor 😂 betul2 dunia novel
Mer
padahal sumber penderitaan Alda adalah Febby tp koq Febby malah baik2 aja tor
Novi Anjar
Luar biasa
Soraya
mksh thor karyanya👍
Soraya
suka cerita nya thor
Soraya
apa ujung ujungnya alda kembali sm araga
Soraya
knp Alda jadi lemah
Soraya
suka karakter Alda ga lemah
Soraya
mampir thor
Inasitinurhasanah
sukurin dek km arga dasar pengecut berNinya sma wanita
Surati
bagus
Anis Sulbiyah
Jempol untuk imajinasinya Thor... 👍👍
Endang Oke
feby ada golok dirumah golok lehermu sampai putus.atau tusuk perutmu sampai ususnya terburai.
dirimu pelakor wanita lsknat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!