NovelToon NovelToon
Bosku Buaya Darat

Bosku Buaya Darat

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Nikah Kontrak / Fantasi Wanita
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

DICARI DENGAN SEGERA

Asisten pribadi.

• Perempuan usia max 27 tahun.

• Pendidikan terakhir min S1.

• Mampu berkomunikasi dengan baik dan bernegosiasi.

• Penampilan tidak diutamakan yang penting bersih dan rapi. (Lebih bagus jika berkaca mata, tidak banyak senyum, dan tidak cerewet.)

Kejadian itu satu setengah tahun lalu, saat dia benar-benar membutuhkan uang, jadi dia melamar pekerjaan tersebut. Namun setelah dia di terima itu adalah penyesalan untuknya, sebab pekerjaanya sebagai asisten pribadi benar-benar di luar nalar.

Bosnya yang tampan dan sangat di gemari banyak wanita itu selalu menyusahkannya dalam hal pekerjaan.

Dan pekerjaannya selain menyiapkan segala kebutuhan pribadi bosnya, Jessy juga bertugas menyingkirkan wanita yang sudah bosan dia kencaninya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Tertarik

"Seharusnya saat itu kontrak kerja saya sudah selesai, dan saya tidak berencana untuk memperpanjangnya."

"Apa?" Gerakan tangan Chris yang tengah mengancing pakaiannya terhenti.

Jessy mengangguk. "Saya akan menyiapkan sarapan untuk anda." Jessy melanjutkan niatnya untuk keluar dari kamar Chris.

Saat tiba di ruang makan, Chris melihat sarapan tersedia, dan Jessy yang berdiri di belakang kursi dan menarik kursi makan untuknya agar dia segera duduk.

Chris mendudukkan dirinya, sementara Jessy menuang jus jeruk ke dalam gelasnya.

Chris berdehem dengan melirik ke arah Jessy. "Kamu sudah sarapan?"

"Sudah, Tuan."

Chris mengangguk, lalu memulai sarapannya. Baru saja satu suapan Chris kembali menoleh pada Jessy yang masih setia di belakangnya. "Kamu benar-benar ingin berhenti?" tanya Chris lagi.

Jessy mengerutkan keningnya. "Ya."

"Kamu tahu harusnya kamu memberitahu sejak awal?"

Jessy mengangguk. "Karena itu saya memberitahu anda sekarang. Saya juga sudah meminta Mike untuk segera mencari asisten pengganti saya, nanti."

Chris menghela nafasnya. "Kenapa Mike tidak bilang padaku?"

"Mungkin Mike sedang sibuk, Tuan. Jadi belum sempat bilang."

"Baiklah, kita bicarakan nanti. Aku sudah selesai." Chris bangun dari duduknya meninggalkan sarapan yang baru dia makan satu sendok saja.

Seperti biasa, saat berangkat ke kantor, Jessy akan membukakan pintu mobil untuk Chris, lalu dia memasuki kursi kemudi untuk segera berangkat.

Namun, wajah Chris kini berbeda dari biasanya. Pria itu nampak terus mengerutkan keningnya seolah dia sedang berpikir.

Jessy mengemudi dengan fokus, Chris bahkan sesekali melihat ke arah asistennya yang jarang tersenyum itu tak menoleh sedikitpun padanya.

Chris terus mengerutkan keningnya, hingga mereka benar-benar tiba di perusahaan, dan Jessy membukakannya pintu kembali untuk segera keluar.

"Jess, apa kamu tidak puas dengan gaji yang aku berikan?" tanya Chris saat mereka berada di dalam lift.

Jessy menoleh. "Tidak, Tuan. Gaji yang anda berikan lebih dari cukup," jawabnya.

"Lalu kenapa kamu ingin berhenti?"

Jessy menatap dengan menaikan kaca mata tebalnya. "Karena ... masa kerja saya berakhir." Jessy berucap sedikit ragu. Kenapa bosnya menanyakan hal tersebut.

"Maksudku kamu bisa memperpanjang kontraknya?"

Jessy menggeleng tegas. "Tidak, Tuan." Jawaban pendek Jessy membuat Chris kesal, jadi dia memilih tak bicara lagi, hingga pintu lift terbuka.

"Mike, ke ruanganku, sekarang!" teriaknya saat dia melewati Mike yang menyambut kedatangannya.

Melihat tampang bosnya, Mike bertanya pada Jessy tanpa suara, namun Jessy hanya mengedikkan bahunya bertingkah seolah dia tak tahu apa- apa.

Tapi Jessy memang tak tahu, tadi saat dirumah hingga di mobil, pria itu nampak biasa saja, hanya saja memang dahinya terus berkerut entah memikirkan apa.

Jessy memasuki ruangannya, lalu mulai memeriksa jadwal bosnya hari ini.

....

Mike masuk ke ruangan Chris saat pria itu menggerutu. "Dia pikir siapa dia, kalau mau berhenti, ya berhenti saja. Menyebalkan sekali wajah datarnya itu."

"Permisi, Tuan." Chris mendudukan dirinya di kursi lalu menatap Mike dengan tajam.

"Jessy bilang dia sudah mengatakan padamu kalau dia mau berhenti?"

Mike mengangguk. "Kenapa tidak membicarakannya denganku?" tanyanya lagi.

"Begini, Tuan. Saya sedang memikirkan bagaimana cara untuk mempertahankan Jessy."

"Untuk apa? Mau berhenti ya berhenti saja!" ucapnya dengan nada sebal.

Mike melipat bibirnya. "Begini, Tuan. Sementara ini hanya Jessy yang bertahan paling lama menjadi asisten anda."

Chris mengerutkan keningnya. "Yang lain?"

"Yang lain hanya bertahan paling lama satu bulan. Bukan apa- apa, mengingat jam tayang anda dan juga..." Mike menghentikan ucapannya menunggu reaksi Chris.

" ... pekerjaan yang lumayan rumit." Mike menekan kata rumit yang berarti berbagai pekerjaan yang terkadang di luar nalar, seperti mengurusi mantan- mantannya. "Dan dari semuanya hanya Jessy yang terlihat tak tertarik pada anda, hingga tak mengganggu pekerjaanya."

"Jadi menurutmu kita harus mempertahankannya?" Chris menyentuh dagunya. "Kau yakin tidak akan mendapat yang lebih baik?" Mike menggeleng.

Bukan apa- apa, meski pun ada yang bertahan. Tak akan ada yang seperti Jessy. Dimana dia selalu bagus dalam bekerja, tanpa teralihkan pesona Chris seperti perempuan- perempuan lain. Jessy nampak tak tertarik sama sekali dengan bos tampannya.

Susah payah Mike mencari yang seperti Jessy. Dia bahkan menambahkan syarat berkaca mata, tak banyak bicara bahkan tersenyum. Dan Jessy memiliki semua itu. Hingga dia tak perlu repot mencegah Chris terpesona pada Jessy atau sebaliknya. Karena bosnya itu tak pernah tinggal diam saat melihat wanita cantik di sekitarnya. Tabiatnya yang suka mempermainkan wanita pasti langsung muncul.

Chris menyentuh dagunya. "Kalau begitu beri penawaran gaji dua kali lipat."

Mike tertegun. Saat ini saja gaji Jessy sudah besar, karena memang menyeimbangkan dengan pekerjaannya.

"Ba- baik, Tuan." Mike mengangguk cepat. "Saya akan membuat kontrak baru untuk Jessy, Tuan." Mike keluar dari ruangan Chris.

Chris menggeleng pelan lalu mulai bekerja.

Setelah makan siang Mike membawa kontrak baru yang akan dia tawarkan pada Jessy dengan percaya diri sebab gaji dua kali lipat yang Chris tawarkan.

Chris sendiri duduk di kursinya menunggu Jessy datang.

Saat memasuki ruangan Chris, Jessy mengeryit saat melihat Mike juga ada disana.

"Anda memanggil saya Tuan?" Chris mengangguk.

"Duduklah." Jessy mendudukan dirinya di depan Mike, sementara Chris duduk di sofa tunggal.

"Begini, Jess. Mengenai kontrak kerjamu yang akan segera berakhir, Tuan Chris memberi penawaran untuk memperpanjang masa kerja."

Jessy mengerutkan keningnya, lalu melihat pada Chris yang duduk dengan angkuh di posisinya.

"Saya sudah bilang tidak?"

"Tapi, Tuan Chris menawarkan gajimu naik dua kali lipat." Mike meletakan kontrak yang dia buat dia meja.

Jessy menggeleng dengan tegas.

Chris yang melihat itu menegakkan punggungnya. Hampir saja dia menyemburkan kekesalannya, karena merasa Jessy sangat sombong, dan berani menolak tawarannya. Namun Mike dengan cepat menggeleng.

"Jess. Apa alasanmu menolak ini?"

"Tidak ada, saya hanya merasa sudah cukup saja. Dua tahun ini akan saya kenang baik- baik." Jessy mencebik dalam hati. Akan dia kenang setiap perlakukan buruk dari mantan- mantan kekasih Chris agar mengingatkannya untuk tak kembali bekerja disana.

Chris menghela nafasnya."Ini tawaranku yang terakhir. Aku naikan tiga kali lipat." Chris mengacungkan tiga jarinya.

Jessy mengerjapkan matanya, menaikan tangannya sendiri lalu berhitung.

Chris menyeringai begitu pun Mike yang merasa jika Jessy tidak akan menolak. Lagi pula siapa yang tidak tergiur dengan gaji yang besar yang Chris tawarkan.

Namun senyum keduanya menghilang saat Jessy lagi- lagi menggeleng. Meski kaku gerakan Jessy tetap menggeleng.

Jessy mengeluh dalam hati dia benar-benar bodoh karena menolak tawaran ini. Tapi hatinya sungguh tak sanggup lagi dengan pekerjaan yang kini menekannya.

....

Chris berjalan mondar-mandir di ruangannya. Tak jauh darinya ada Mike yang hanya bisa berdiri kaku.

"Kau lihat dia sangat sombong!" Chris berhenti dengan menunjuk ruangan Jessy di sebelah ruangannya.

Mike menipiskan bibirnya. "Kau bilang hanya dia yang tidak tertarik padaku kan?" Mike mengangguk.

Chris menghentikan gerakannya. Matanya memicing dengan tajam. "Baiklah kita lihat apa dia masih tidak tertarik padaku." Chris mengibaskan jasnya percaya diri, lalu menyeringai.

Tidak ada gadis yang bisa lepas dari pesonanya.

....

Masih sepi ya?

1
Riri DH
mungkin Chris berharap reaksi Jessy seperti Kim seon Ho smile sambil senyum sambil pegang dada dan kedipin mata..😉
yuning
tunjukkan kalau kamu serius
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bunda Hilal
😜😜😜😜
yuning
permainan classic menarik
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
uluuu .... manisnya sang Casanova 😜
mbu ne
yaiyyalahhh Chris.....
sakit fisik ngga sepadan sama sakit psikis...
ayoo...tanggung jawab kamu sama Jessy...
Anonymous
eeaaaaaa.....
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
azalea_lea
buat crist bucin thor 🤭🙏👍❤🌹
Noveni Lawasti Munte
jangan baper ya Jess...tetap dengan logikamu
yuning
kenapa kamu jadi sweet begini sih Chris 😅
3sna
mempermainkan kali thor
yuning
buaya darat sialan
Saadah Rangkuti
masih mau masuk thor...
Erna Wati
sudah mampir Thor👍
Arw
sudah kak...bagus ceritanya menarik dan penuh misteri
biby
baru tau kamu christ kl kmu sdh menyiksa jessy secara tdk langsung
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
mau dibawa kemane pak si Jessy nya 🤭
yuning
penasaran juga , kenapa bos kamu suka banget main perempuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!