Bagaimana reaksi orang tua, di kala sang anak meminta hadiah ulang tahun nya yang ke 18 tahun meminta hadiah yang sangat berbeda dari semua gadis remaja seperti Keysa Amanda.
Keysa Amanda gadis yang akan berusia 18 tahun sebentar lagi, yang kini menginjak kelas 12 SMA di salah satu sekolah ternama, meminta sebuah hadiah ulang tahun nya berupa menikah dengan seorang Polisi muda yang tampan berusia 25 tahun yang dia temui di Polres, dimana Ayah Keysa adalah seorang Kapolres.
Bryan Teguh Wicaksana, seorang Polisi tampan yang membuat hati Keysa langsung jatuh Cinta dan ingin menikah dengan nya.
Apakah Bryan akan menerima Keysa menjadi istri nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Herliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diam nya Kamu
"Kok di keluarin nya di luar sih Mas? " Tanya Keysa saat setelah selesai Bryan penuntasan, dengan wajah cemberut Keysa mengambil tissue yang di tangan Bryan membersihkan sisa cinta yang menempel di perut.
"Maaf sayang. " Ucap Bryan mengecup kening Keysa.
Keysa tetap diam, dan memilih beranjak dari atas tempat tidur dengan tubuh yang terbungkus selimut.
Bryan menatap tubuh Keysa hingga hilang dari kamar, dan Bryan segera memakai celana nya yang berserakan di lantai.
Setelah selesai mandi besar Bryan berganti an memasuki kamar mandi, Keysa tetap diam tak menyapa saat berpapasan dengan suaminya.
Setelah sama - sama selesai Mandi besar, Bryan merasakan lapar dan mendekati Keysa yang tengah berbaring sambil memainkan ponsel nya.
"Yank, Mas lapar. Tolong bikinin mie rebus buat mas. " Ucap Bryan dengan tersenyum namun Keysa masih dengan wajah datar nya .
Dengan segera Keysa berjalan ke arah dapur untuk memasak mie rebus. Bryan mengikuti langkah Keysa dan memeluk tubuh Keysa yang sedang berada di depan kompor memasak mie rebus.
"Mas lepas ih sudah tahu sedang masak." Ucap Kesya berusaha melepaskan tangan Bryan yang memeluk tubuh nya.
"Mas ingin begini, tadi maaf ya mas harus lakukan itu." Ucap Bryan mengecup pucuk kepala Keysa.
"Kalau jadi juga saya nggak akan nolak Mas, hanya saja jangan gugur kan mimpi Keysa untuk kuliah." Ucap Keysa.
"Mas nggak akan gugur kan cita - cita kamu sayang, kamu mau jadi wanita karier juga nggak akan mas larang hanya saja Mas lebih suka kamu fokus sama keluarga biar Mas yang kerja."
"Ya sama saja."
"Kamu nyesel menikah sama Mas?"
Keysa menggeleng kan kepalanya, dan fokus pada mie rebus nya yang sudah mulai menindih.
"Mas dalam hal ini akan mengalah, Mas berikan kamu kebebasan." Ucap Bryan pergi meninggalkan Keysa.
Keysa memberikan mie rebus pada Bryan namun Bryan menatap Keysa dengan penuh arti.
"Kenapa?. Tuh Mie rebus nya sudah matang." Ucap Keysa dengan dagu nya menunjuk ke arah Mie rebus.
"Suapin."
"Isssshh." Keysa pun menyuapi Bryan, dan sesekali makan belepotan Keysa mengelap dengan ujung jari nya.
Bryan terus tersenyum di depan Kesya walau di balik hatinya dirinya telah membuat Keysa kecewa, namun Bryan mencoba untuk Keysa melupakan kejadian tadi.
*****
Ujian sekolah pun berjalan lancar, tinggal menunggu ujian nasional yang akan di laksanakan dua minggu lagi.
Keysa pun lebih memilih untuk belajar tenang di rumah nya karena Bryan menyuruh Keysa untuk tinggal di rumah nya sendiri karena Bryan pun sedang sibuk mengatasi kasus yang harus dia jarang pulang ke rumah.
"Neng, sekarang agak gemuk an pas sudah menikah. Tambah semok saja body nya. " Ucap Susi sambil meletakkan cemilan dan minuman dingin.
"Gimana nggak gemuk begini mba Susi, kerjaan juga makan tidur, masak ya gak masak, nyuci ya kadang - kadang karena suami yang mengerjakan semua nya. Jajan tinggal gesek, uang nggak pernah kehabisan." Ucap Keysa.
"Syukur deh kalau Neng Keysa hidup enak, tapi suami juga di perhatikan ya Neng jangan suami yang merhatiin Neng terus. Dalam rumah tangga itu harus ada timbal balik nya, Neng kan sudah merasakan pahit manis nya kan yang sekarang sudah berjalan beberapa bulan."
"Iya sih, kadang saya mikir Mba. Saya itu malah lebih banyak bikin kesal, marah sama dia, kesel aja gitu bawaan nya tapi dia sabar Mba dia nggak pernah balas. Tapi nggak tahu juga itu asli hatinya bagaimana." Ucap Keysa.
"Makan nya kita itu sebagai wanita harus mengerti diam nya suami, sabar nya suami Neng juga harus bisa imbangi Sifat Neng jangan terlalu egois."
"Iya Mba Susi."
******
"Akh.... capek banget, dua hari nggak mandi bandan terasa lengket banget bro. " Ucap Bryan saat masuk di dalam mobil yang langsung tancap gas.
"Pemantauan 24 jam tanpa mandi, makan seperlunya saja. " Ucap Leon.
"Bro, seperti nya mobil kita ada yang mengikuti. " Ucap Farhan saat melihat dari kaca spion.
"Sial, mereka tahu siapa saya. " Ucap Bryan langsung mengisi beberapa peluru.
Leon pun menyiapkan pistol nya sedangkan Farhan mengemudikan mobil nya dengan cepat.
Salip menyalip mobil pun terjadi, hingga terdengar suara letusan tembak kan yang mengenai kaca mobil yang di tumpangi oleh Bryan.
Dor
Dor
Dor
"Elang satu masuk. " Ucap Leon melalui HT.
"Masuk Elang satu. " Balas dari seberang.
"Mobil kami di tembak , kini kamu sedang berada di jalan Kartini Timur. " Ucap Leon.
Dor
Dor
Dor
Bryan terus menembaki musuh yang terus menembaki mobil mereka.
"Bantuan segera meluncur, terus giring musuh hingga masuk pintu tol. Arahkan mereka hingga di 10 KM dimana pasukan akan bersiap menembak musuh."
"Baik."
Dor
Dor
Dor
Mobil terus melaju kencang hingga salip menyalip pun terjadi. Dan datang mobil dari lawan arah menembaki mobil yang di tumpaki Bryan, Leon dan Farhan.
Dor
Dor
Dor
"Mereka menembaki kita, peluru pun menipis." Ucap Bryan.
"Alihkan mereka Farhan. " Teriak Leon yang membuka kap mobil dengan senjata laras panjang Leon menembaki sisi depan dan sisi belakang.
*****
"Saya akan ke sana sekarang." Ucap Pak Brata dengan segera mengambil senjata dan rompi anti pelurunya.
"Ayah mau kemana? " Tanya Keysa saat tahu Ayah nya malam - malam sudah mengenakan pakaian lengkap.
"Ayah ada hal penting dan harus terjun langsung." Jawab Pak Brata.
"Ada sesuatu terjadi?" Tanya Kesya yang penasaran.
"Doa kan semuanya baik - baik saja." Jawab Pak Brata.
"Apakah Mas Bryan? "
*****
Aaaaarrrrgggh
"Bryan...!! " Teriak Farhan.
"Bryan tertembak. " Ucap Farhan.
"Granat." Ucap Leon.
Farhan pun memberikan granat ke arah dua mobil yang kini mengejar meraka, dan aksi kejar - kejaran pun terjadi di dalam tol.
"M****pus kalian. " Ucap Leon melemparkan granat ke arah salah satu mobil.
Boooommm
Braaaakkk
Salah satu mobil terguling hingga meledak, sedangkan mobil satunya masih terus mengejar dengan tembakan bertubi - tubi.
Uhuk.. uhuk...
Bryan memegang leher nya yang terkena peluru hingga darah keluar deras.
Dor
Aaaaarrrrgggh
Leon jatuh terkulai di saat peluru menembus dada nya. Farhan dengan tangan satunya mencoba menembaki musuh hingga sudah terlihat para pasukan sudah siap dengan senjata nya.
Baku tembak terus terjadi, mobil musuh perlahan mundur namun sebuah helikopter menembaki mobil musuh hingga terguling.
Bryan yang sudah tak sadarkan diri, dengan cepat di bawa ke ambulance bersama dengan Leon.
Pak Brata yang turun dari helikopter yang mendarat darurat di jalan tol berlari menuju ke arah mobil ambulance.
"Bryan.. bangun kamu, jangan tidur Bryan. " Ucap Pak Brata dengan menggoyang tubuh menantunya yang tanpa pergerakan