" Pul.... kamu harus bantu , kamu harus menikah dengan lely, kalau tidak ibu akan di proses secara hukum oleh bu Aan . ucap bu Rahma kepada anaknya Saiful
" Tapi ipul sudah punya pacar buk... Meidina"
"Baru pacar pul.. kan orang tuanya may tidak suka sama kamu".
" Tapi ipul hanya....".
" pokoknya kamu harus menikahi lely Pul...."
Saiful pusing menghadapinya, membantah ibu juga tidak tega.. tapi...
Bagaimana kelanjutannya ??
Seperti apa calon istri ipul yang bernama lely itu?
No konflik & No pelakor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belanja keperluan lely
Selesai mereka sholat zuhur di mesjid raya dekat kampus lely, mereka memesan mobil online untuk menuju mall. Mereka akan makan siang sekalian jalan- jalan santai disana, sambil menunggu abang lely untuk pulang.
Tas ransel yang berisi keperluan dan surat-surat lely ipul yang membawanya
Mereka berbimbingan menuju food court. untuk makan siang
"Kamu mau makan apa sayang". Tanya ipul masih terus membimbing lely.
"Ke restoran jepang yuk bang, mau makan mi di restoran jepang". ucap lely.
"Ok, yuk". Ajak ipul menuju restoran jepang.
Lely memesan makanan jenis mi, sedangkan ipul memesan yang ada nasinya. Mereka duduk berdampingan, seperti biasa.
Mereka berbincang ringan sambil menunggu pesanan makanan mereka.
"Alhamdulillah ya bang, aku bisa kembali koas, dan dapat rumah sakit nya di tempat tinggal kita". ucap lely memandang ipul tersenyum.
"Alhamdulillah... pasti ayah dan ibu senang mendengarnya. Apalagi aku masih bisa bekerja tanpa harus pindah". jawab ipul membalas senyum istrinya sambil mengacak jelbab lely.
"Abang.. kusut nanti jelbab lely". ucap lely cemberut.Ipul hanya tersenyum.
"Itu yang aku fikirkan tadi, saat dimobil abang zul. Kalau kita pindah kemari, abang akan menyesuaikan untuk mencari kerja. Untung dosennya mengizinkan". Ucap lely.
"Abang sih ikut lely saja, dimana pun akan abang temani, abang akan mencari kerja ditempat lely bertugas. paling tidak akan buka warung atau bengkel kecil saja". ucap ipul mengengam tangan lely.
"Aku senang abang mendukung cita- cita lely". ucap lely menyandarkan kepalanya ke bahu ipul.
ipul mengecup ubun-ubun lely, kepala lely tepat di bahu ipul.dan mengengam tangan lely.
Saat makanan pesanan mereka datang, mi untuk lely dan nasi buat ipul. mereka makan dengan lahap, dan beberapa kali saling menyicipi dan saling suap. Bahkan, mi lely juga ipul yang menyuapi untuk istrinya itu sampai habis.
Tinggal makanan ipul yang akan dimakan. ketika makan mereka hampir siap, ipul di kejutkan dengan datangnya seseorang.
"Ipul....!". ucap seseorang yang datang mendekati meja mereka makan.
Ipul melihat, ternyata ..
"Oh.. may". ucap ipul santai. Masih tetap menyuapi lely, kerena pas akan menyuapi istrinya itu.
lely hanya melihat sekilas, dan menerima suapan dari ipul. tidak tahu siapa yang menyapa suaminya. Dan ipul menyuapi lely sambil tersenyum.
Mey masih berdiri di dekat meja mereka melihat ipul, yang sangat perhatian kepada istrinya.
"May.. kenalkan ini istriku, namanya lely". ucap ipul masih terus menyuapi lely dan untuknya bergantian. karena tinggal bebetapa suap lagi.
"Oh.. kenalkan, nama ku mey". ucap mey masih berdiri.
"Oo.. silahkan duduk". Ucap lely.
"Baik". ucap mey duduk. "Maaf, boleh aku bertanya". tanya mey melihat lely.
Lely melihat kearah ipul, ipul menganguk. sambil menyuap makanan kemulutnya.
"Boleh". ucap lely,
"Habis". ucap ipul tersenyum menyuapi lely suapan terakhir.
"Mm.. begini. Apakan kamu dokter di rumah sakit ****** di sini, yang membantu ayah saya waktu kecelakaan dua talun lalu?!". tanya mey.
"Maaf aku lupa, aku ada beberapa kali membatu orang kecelakaan. Karena awal aku koas di tempatkan di ugd. Dan aku hanya beberapa bulan koas". ucap lely jujur.
"Itu, mobil travel yang jatuh ke sungai di dekat jalan ke bandara". jelas mey.
" maaf ya, aku lupa, mungkin karena sudah lama " ucap lely.
"Oh.. tidak apa-apa. Aku cuma ingin tahu saja". ucap mey.
"Sayang, Kita jalan lagi?!". tanya ipul pada istrinya, karena mereka sudah makan.
"Ayo". ucap lely sambil berdiri.
"Maaf ya mey, kami pergi dulu". ucap ipul pun berdiri dan membimbing tangan istrinya menuju kasir, tanpa menunggu jawaban mey.
"Siapa dia bang?!". tanya lely pada ipul saat mereka keluar restoran.
"Mey, yang abang katakan kemaren itu, pernah dekat dengan abang, tapi ayahnya tidak mau bermenantukan abang". ucap ipul jujur.
"Oo.. sepertinya dia masih menyukai abang. Masih suka lihat abang terus". ucap lely mendahului ipul berjalan.
Ipul tersenyum melihat lely, cemburu mungkin. Pikir ipul.
"Abang tidak , karena abang sudah ada yang punya. Abang sudah punya istri yang abang sayangi". ucap Ipul menyamakan langkahnya, dan merangkul istrinya itu.
"Gombal". jawab lely.
"Tidak, abang bicara yang sebenarnya. Bahkan abang sangat menyayangi istri abang ". jawab ipul mengecup ubun-ubun lely yang sedang di rangkulnya itu.
"Kamu ada yang mau di beli?". tanya ipul pada istrinya. setelah mereka berjalan beberapa toko.
"Cari sepatu bang, buat koas. yang dulu pasti sudah hilang saat kecelakaan itu, juga mau cari tas". ucap lely.
"Baik..Ayo". ucap ipul.
"Bang, ini cocok tidak". Ucap lely memperlihatkan sepatu, setelah mereka memilih sebuah sepatu.
"Biasanya, kalau koas pakai sepatu apa?!. Abang tidak tahu". Ucap ipul mematut sepatu yang dipakai lely.
"Ya, kalau untuk di ugd enaknya pakai semi sport. Tapi pas di tempat praktek pakai sepati pansus yang ada tumit atau tidak". jawab lely sambil mencoba sepatu.
"Beli saja kedua model itu, kan masih bisa di pakai gantian". ucap ipul.
"Baik bang". ucap lely.
Mereka memilih sepatu untuk keperluan lely. Dan membeli dua model sepatu yang diingini lely.
Sehabis membeli sepatu, mereka masuk toko tas. Dan juga membeli dua buah tas. Dan semua ipul yang membayarnya. Sebenarnya lely ingin membayar pakai kartunya, tapi ipul bilang dia ingin membayarkan belanja keperluan istrinya untuk pertama kali.
"Bajunya bagaimana? Apa tidak beli juga?". tanya ipul.
"Lihat yang dirumah dulu bang, mana tahu masih bisa di pakai. Aku lihat di kemari masih terpajang". ucap lely.
Iya. baju jas dokter lely saat koas masih di pajang orang tua lely di lemari kaca dekat rak buku. Untuk pengingat lely saat dia masih amnesia.
Mereka juga membeli roti dan cemilan untuk makanan di atas mobil nanti. Dan juga untuk orang tua mereka.
Setelah membeli keperluan lely, mereka keliling mall untuk sekedar lihat-lihat. Karena Abang lely belum mengabarkan akan menjemput.
"Abang ada yang mau di beli??". tanya lely Sambil memeluk lengan ipul.
"Tidak, abang nanti mau beli makanan di tempat cemilan saja, buat ibu,ayah dan adik abang. juga buat ayah dan ibu mertua abang". ucap ipul.
"Oh iya. Aku belum pernah bertemu orang tua abang dan adik abang. Kapan aku abang ajak kerumah orang tua abang?". ucap lely.
"Besok sore sepulang abang bekerja, kita kerumah ibu. Kamu maukan naik motor kesana?!". tanya ipul.
"Mau. aku biasa naik motor". ucap lely menghadap ipul.
Ipul mengusap kepala lely yang terbungkus jelbab.
Tanpa mereka sadari, ada yang mengikuti mereka terus. Ya.. Mey si mantan pacar ipul dari tadi mengikuti mereka.
Mey melihat pasangan yang lagi kasmaran itu dari jauh. Dia sangat sakit hati. Padahal dia masih menyukai ipul. Dan orang tuanya tidak.
Dia dan ipul kenal saat mereka masih sekolah sma. Mey di sma dan ipul di stm. Teman ipul di stm merupakan teman smp mey. Dan mereka sering bertemu, baik di pangkalan angkot maupun di tempat kumpul teman mereka.
Dia masih tidak percaya, ipul mendapatkan istri seorang dokter. Padahal, ayahnya tidak setuju dia menikah dengan ipul yang hanya bekerja di bengkel dealer motor. Sedangkan dia seorang guru, walaupun masih tenaga honorer.
Tapi dokter itu malah mau dinikahi oleh ipul. Mey sangat iri, ternyata ipul diterima keluarga dokter itu. Tidak seperti orang tuanya yang memandang pekerjaan seseorang untuk jadi menantu. Padahal ipul sudah punya pekerjaan tetap dan halal.
dan ipulnya jg sangat tau diri.
baca ulang lg thor,biar konsisten jl ceritanya😊❤
lagian anak mereka cuma 2 , utk siapa lg kekayaan mrk kalau tdk utk anak dan cucu mereka.spt yg dikatankan ayah lely.
yg penting ipul selalu setia, sayang dan perhatian sm anak istri dan keluarga.
ternyata....