ini novel pertama yang saya tulis, tentang seorang gadis yang memperoleh Sistem Dewi yang merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelumpuhan yang tiba-tiba
Di mansion besar keluarga Bianca
Tok tok tok
Pintu kamar Bianca di ketuk
"Non Bianca, bangun non. Di tunggu tuan dan nyonya sarapan di bawah dari tadi" ucap pembantu Bianca
Tok Tok tok
"Non... permisi saya masuk ya non" ucap nya lagi, karena tidak ada sahutan dari dalam
Ceklek!
Pembantu Bianca membuka pintu kamar Bianca yang tidak terkunci. Begitu dia masuk dia melihat Anak majikannya itu tergeletak di lantai.
"Aaaakhhhhh... Nonaaaa!!!!" Teriaknya, yang membuat semua orang kaget dan berlari ke arah kamar Bianca.
"Kenapa kamu teriak begi.... Biancaaa!!" ucap ibu Bianca yang terpotong ketika iya melihat anaknya tergeletak di lantai.
"Bianca apa yang terjadi padamu nak?" ucap Ayah Bianca yang juga kaget
"Kenapa Bianca bisa begini, Bi?" tanya ibu Bianca pada pembantunya itu
"Saya juga nggak tau nyonya, Saya dari tadi mengetuk pintu namun nona tidak menyahut, jadi saya masuk untuk membangunkan nona, namun saya melihat Nona sudah tergeletak di lantai" ucap pembantu itu
"Pah, ayo bawa anak kita ke rumah sakit!" ucap ibu Bianca.
"Iya ayo mah" ucap ayah Bianca sambil menggendong anaknya itu masuk kedalaman mobil.
Mereka membawa Bianca ke Health Hospital.
Begitu dia sampai di rumah sakit, perawat langsung merebahkan Bianca di brankar dan mendorongnya menuju UGD.
Saat itu Enzy melihat Bianca di bawa masuk ke ruang UGD. Enzy mengikuti mereka, dia tahu wajah Bianca saat Alyssa menyuruhnya untuk menyelidikinya waktu itu.
Bianca langsung di tangani oleh dokter, ibu dan ayah Bianca menunggunya dengan cemas.
setelah menunggu hampir 20 menit, dokter pun keluar. Orang tua Bianca pun langsung bertanya dengan cemasnya.
"Bagaimana keadaan anakku, Dok?" ucap ibu Bianca
"Pasien mengalami kelumpuhan, kita sudah mencoba mencari tahu penyebabnya, tapi belum menemukan penyebabnya. Jadi kita sarankan pasien menjalani tes CT Scan" ucap Dokter Umum di UGD
"Lakukan yang terbaik untuk anak saya, Dok" ucap Ayah Bianca
"Tentu, tapi sebelum itu alangkah baiknya jika pasien di pindahkan ke ruang rawat inap terlebih dahulu, agar bisa menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dan di tangani oleh Dokter Ahli saraf" Ucapnya Dokter lagi
"Baik, Dok. Tolong segera pindahkan anak saya ke ruang rawat terbaik" ucap Ayah Bianca
"Baik, anda bisa mengikuti perawat ini, dan bisa diselesaikan admistrasinya terlebih dahulu" Ucap dokter itu lalu masuk ke dalam ruang UGD untuk mengecek pasien yang lain.
Enzy yang mendengar berita itu tersenyum, lalu meninggalkan ruang UGD kembali ke ruang rawat Rindu
¤
"Nona, ini herbal yang sudah anda resepkan" ucap Siswanto
"Terimakasih paman, lalu kemana Enzy?" ucap Alyssa
"Bukankah Nona Enzy kembali terlebih dahulu? saya kira sudah sampai disini" ucap Siswanto heran
"Oh mungkin dia ada urusan lain" ucap Alyssa
Alyssa menyuapkan Herbal itu pada Rindu yang sudah bangun dari 10 menit yang lalu.
"Uuggh... Kakak peri, ini pahit sekali" ucap Rindu
"Ini obat, tentu saja pahit. Tapi Rindu harus meminumnya biar cepat sembuh. Jika Rindu sudah sembuh nanti, Kaka janji belikan Rindu boneka yang besaaaar sekali" Ucap Alyssa
"Benarkah, kalau begitu Rindu mau minum obatnya, tapi kakak peri janji ya sama Rindu, tak boleh bohong" ucap Rindu
"Janji dong, apa sih yang nggak buat Rindu yang menggemaskan ini" ucap Alyssa terkekeh
Semua yang ada di ruangan tersenyum melihat Alyssa yang mampu membujuk Rindu meminum obatnya.
Ceklek!
Enzy masuk ke dalam.
"Maaf nona, saya tadi ada sedikit urusan, nona bisakah kita bicara sebentar?" ucap Enzy
Alyssa mengangguk dan berjalan keluar ruangan bersama Enzy
"Ada apa?" tanya Alyssa
"Tadi saya melihat Bianca di larikan ke rumah sakit ini, dan saya juga mendengar kalau dia mengalami kelumpuhan. Nona, apa ini rencana anda padanya" jelas Enzy, juga bertanya pada Alyssa
"Benar, aku yang membuatnya lumpuh. Dan hanya aku juga yang tahu cara menyembuhkannya" ucap Alyssa
"Nona sangat hebat, saya sangat mengagumi anda, saya merasa puas melihat Bianca menderita seumur hidup" ucap Enzy
"tentu saja itu harus, karena tidak ada orang yang akan lolos jika mencari masalah denganku, aku akan membalasnya berkali-kali lipat" ucap Alyssa
_______________
Health Hospital, Kota B
"Ini... sungguh nyata, ini keajaiban" ucap seorang Dokter Senior.
"Apakah aku sudah sehat sekarang?" ucap seorang kakek yang duduk dengan pria paruh baya
"Apa hasil pemeriksaan ayah saya, Dok?" ucap pria paruh baya itu
"Haryo, ini sungguh keajaiban. Penyakit jantung yang kamu derita sudah lama, sudah sembuh sepenuhnya" ucap dokter itu yang sepertinya bersahabat dengan kakek itu.
Ya kakek itu, bernama Haryo. Dia orang yang di selamatkan Alyssa saat di parkiran taman hiburan.
Haryo dan anaknya itu sangat senang mendengarnya, wajah mereka terlihat sangat cerah sekarang.
"Benarkah... Hahahaha aku sehat sekarang, jadi aku masih bisa melihat cucu-cucuku nanti menikah" ucap Haryo
"Ayah, aku ikut senang mendengarnya. Aku akan memberitahu ini pada semua orang di rumah" ucapnya senang, dan keluar dari ruangan dokter untuk menelepon memberi kabar baik pada keluarganya.
"Katakan padaku, apa yang bisa membuat kamu bisa secepatnya pulih seperti ini. Pasti kamu mengkonsumsi obat tertentu bukan?" ucap Dokter itu.
"Hahaha... Kamu benar Pram. Aku di tolong gadis muda saat di kota M, saat aku terkena serangan jantung. Jika tak ada dia waktu itu, mungkin bisa saja aku sudah tak bisa bertemu denganmu lagi. Aku bersyukur bisa bertemu dengannya, dia juga memberiku resep herbal untukku minum dengan rutin, dan hasilnya seperti yang kau lihat. Aku sehat sekarang hahaha" ucap Haryo bersemangat.
"Benarkah? Boleh aku lihat resep itu?" ucap Dokter Pramudi.
"Tentu, Ini resepnya" ujar Haryo menyerahkan secarik kertas dari dalam saku kemejanya yang selalu dia bawa.
"Wooowww, ini resep sungguh luar biasa, juga takarannya sangat pas. Bagaimana dia bisa memikirkan obat ini, bahkan aku tidak terpikir menggunakan ini untuk mengobati penyakit jantung kronis, Sungguh jenius. Tunggu, kamu bilang dia gadis muda?" ucap Pramudi
"Iya dia masih muda, mungkin umurnya sekitar 18 atau 19 Tahun" ucap Haryo
Pramudi yang mendengarnya tentu saja kaget. Dia tak menyangka, penyelamat keluarga Haryo adalah seorang gadis berusia 18 atau 19 tahun.
Setelah pemeriksaan Haryo dan anaknya pulang dengan perasaan yang sangat senang.
Sedangkan Dokter Pramudi masih mempelajari resep yang dia salin dari Haryo. Dia ingin meneliti herbal itu.
Tok Tok tok
Ceklek!
Pintu ruangan Pramudi di buka oleh seorang laki-laki berumur 32 tahun itu, yang juga menggunakan jubah putihnya. Ya dia juga seorang dokter
"Selamat pagi Dokter Pram. Apa anda sibuk?" ucap Dokter itu
"Selamat pagi juga Dokter Pandu. Tidak begitu sibuk, apa ada masalah?" ucap Pramudi
"Iya saya mendapat kabar dari Rumah sakit Cabang Kota M, disana ada seorang pasien yang menderita kelumpuhan secara tiba-tiba. Mereka meminta ku datang kesana untuk membantu melihat kasus langka itu, bagaimana menurut ayah?" ucap Pandu yang ternyata anak Pramudi.
"Ada kejadian seperti itu? Kalau begitu kau berangkatlah kesana, bantu tim Neurologi di kota M. Kamu juga sekaligus bisa belajar dari itu" ucap Pramudi
"Iya ayah, aku akan kesana besok pagi" ucap Pandu
"Ya, berhati-hatilah" ucap Pramudi lagi.
Pandu pun keluar dari ruangan Pramudi, sedang Pramudi melanjutkan pelajari resep obat jantung itu.