NovelToon NovelToon
Aku Mengandung Anak Majikanku

Aku Mengandung Anak Majikanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yayuk Handayani

Suatu tragedi buruk menyebabkan Adinda mengandung anak majikannya.

Adinda Zilvanya Kanzu, seorang gadis kampung yang demi memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan juga sang ayah, mengharuskan ia harus bekerja di ibu kota. Namun siapa sangka, pekerjaan di kota yang begitu ia dambakan dapat memberikan nasib hidup yang lebih baik, tetapi malah justru mengantarkannya pada suatu malam yang sangat kelam.

Akibat dari malam yang kelam itu, Adinda harus kehilangan kesuciannya akibat dari ketidaksadaran majikannya sendiri, dan menyebabkan ia harus mengandung anak dari majikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trauma

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Sejuknya malam begitu menyusuri keindahan malam di ibu kota. Kota yang memang bisa dikatakan menjadi sebuah kota yang tidak tidur ini seperti cocok disematkan pada ibu kota Indonesia ini.

Sepasang pengantin baru nampaknya akan segera menuju tempat peristirahatan dan meraih mimpi indah mereka.

Perasaan senang dan tenang seharusnya menjadi kunci untuk meraih mimpi indah itu. Namun sepertinya perasaan senang dan tenang itu nampaknya belum ada pada sang pengantin wanita padahal malam ini adalah malam pertamanya bersama sang suami setelah mereka menikah.

Ya, Adinda nampaknya masih begitu takut dan gugup untuk menghadapi apa yang terjadi setelah ini.

Pernah mengalami pemerkosa*n membuat Adinda merasa takut. Entah mengapa kejadian dimana di saat - saat dirinya di nodai dulu menjadi muncul kembali.

Ceklek...

Al telah keluar dari ruang ganti pakaian dan mengganti pakaian yang tadi ia gunakan dengan pakaian tidur.

" Sayang kamu tidak mengganti baju mu? ". Tanya Al setelah dirinya berada di dekat Adinda.

Deg..... Adinda sangat terkejut dengan sebutan yang disematkan oleh suaminya.

" Sayang, kamu kenapa diam?, kamu tidak ingin mengganti baju mu ini dengan baju tidur yang lebih santai gitu ". Seru Al untuk yang kedua kalinya.

" Eh, i, iya belum tuan? ". Sahut Adinda gugup.

" Apa?, tuan?, kenapa kamu masih memanggilku tuan?, kita sudah menjadi suami istri sekarang, mana ada istri memanggil suaminya dengan sebutan tuan? ". Sahut Al.

" Lalu saya harus memanggil tuan dengan sebutan apa? ". Tanya Adinda.

Al nampak berpikir.

" Yang biasa orang - orang sebut, tapi boleh juga kalau kamu ingin memanggilku dengan sebutan yang sama sepertiku ". Sahut Al dengan senyum kecilnya.

Adinda sangat malu dengan suaminya, sepertinya suaminya ini sengaja ingin menggodanya.

" Bagaimana kalau saya, panggil tuan dengan sebutan mas? ". Tanya Adinda ragu.

Al nampak berpikir.

" Menurutku itu tidak terlalu buruk ". Sahut Al.

Al pun kemudian menaiki ranjang yang sama dengan istrinya itu. Jujur saja Adinda benar - benar merasa deg - degan, jantungnya benar - benar seperti ingin melompat dari tempatnya.

" Sayang, kamu masih belum mau mengganti baju hem? ". Tanya Al, dan kini jaraknya sudah sangat dekat dengan Adinda.

" Eh, i, iya tuan, eh mas ". Sahut Adinda yang sangat gugup.

Sudah tidak bisa digambarkan lagi bagaimana tingkat kegugupan dirinya. Detak jantungnya menjadi semakin meningkat saja.

Adinda pun menurunkan kedua kakinya dari ranjang kasur dan menuju ke ruang ganti pakaian. Di ruang ganti terdapat beberapa baju tidur khusus wanita. Adinda mencoba memilih salah satunya.

" Ini bajunya ada tiga, warnanya juga bagus - bagus ". Gumam Adinda.

" Astagfirullah hal adzim ini baju tidur model apa, kenapa bajunya seperti baju kekurangan bahan ". seru Adinda yang terkejut setelah melihat model bajunya.

Kemudian Adinda mencoba mengambil model baju yang satunya lagi dan ternyata modelnya masih hampir sama meski bagian dadanya masih tertutup. Merasa model bajunya masih agak terbuka, Adinda mencoba mengambil baju model terakhir.

" Alhamdulillah, lumayan lah, yang ini lumayan tertutup, bagian bawahnya juga cukup panjang, aku akan pakai yang ini saja ". Seru Adinda.

Ya setelah mencari - cari baju tidur yang nyaman untuk dirinya kenakan, akhirnya Adinda memilih baju yang menutup tubuhnya hingga di bawah lutut dangan lengan panjang hingga sampai ke sikunya, dan tak lupa bagian kepalanya ia tutup dengan hijab.

Ceklek..... Adinda pun keluar dari ruangan ganti itu.

Al memperhatikan istrinya dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki, ia mengernyit bingung mengapa istrinya masih menggunakan hijab bukankah di dalam kamarnya tidak panas.

Dengan perasaan harap - harap cemas Adinda menaiki kembali ranjangnya.

" Sayang, kamu tidak ingin melepas hijab mu? ". Tanya Al, namun pertanyaan nya itu begitu menyentak istrinya.

" Eh, i, iya mas? ". Sahut Adinda.

" Memangnya kamu tidak gerah menggunakan hijab terus, bukalah hijab mu sayang ". Seru Al dengan masih menatap istrinya.

Mau tidak mau Adinda harus melepas hijabnya, ia tidak mau hanya karena malu untuk melepas hijab di depan suaminya membuatnya dapat terjerumus dalam dosa.

" Iya mas ". Sahut Adinda.

Dilepas nya hijab yang berwarna peach itu dan di letakkan di sebuah gantungan baju yang letaknya tidak terlalu jauh dari lemari.

Terlihatlah rambut panjang dan lebat Adinda. Al yang melihat penampilan istrinya yang jauh dari sebelum - sebelumnya merasa terpesona.

Jika biasanya istrinya selalu menggunakan baju panjang dan hijab, namun kali ini Al melihat sesuatu yang sangat indah yang selama ini tak terlihat oleh matanya.

Kulit putih langsat istrinya benar - benar sangat Al suka. Rambut sang istri yang masih di kuncir kuda benar - benar telah memperlihatkan leher jenjangnya.

Menyaksikan adanya makhluk Tuhan yang begitu indah ini benar - benar membuat Al tak berkedip. Entah mengapa hasrat dalam dirinya kini mulai muncul.

Al seperti ingin menikmati tubuh mungil itu lagi. Meski di malam yang kelam itu Al melakukannya dengan setengah sadar, tetapi masih bisa Al ingat bagaimana nikmatnya saat dirinya melakukan penyatuan dengan Adinda, dan hal itu benar - benar tidak bisa terlupakan dari benak Al.

Dengan perasaan yang masih gugup Adinda menaiki kasurnya kembali, setelah dirinya meletakkan hijabnya tidak sekalipun Adinda berani menatap suaminya.

" Kemarilah sayang ". Seru Al lembut dengan menepuk kasurnya.

Adinda pun menurut saja perintah suaminya. Adinda menaiki kasurnya kembali. Al yang melihat istrinya diam saja dan terlihat tegang membuat Al ingin mencairkan suasana di malam pertamanya.

" Sayang ". Seru Al.

" Iya mas ". Sahut Adinda.

" Boleh mas memegang tanganmu? ". Pinta Al lembut.

" I, iya boleh ". Sahut Adinda gugup.

Al pun memegang tangan istrinya dan cup... sebuah kecupan mendarat di punggung mungil tangan istrinya.

Dipandang nya wajah manis istrinya itu, terlihat kedipan matanya yang indah nan teduh yang menggambarkan betapa lembutnya hati sang istri.

Cup..... sebuah kecupan mendarat di kening sang istri.

" Sayang kamu bisa merebahkan badanmu? ". Tanya Al.

Adinda pun mengangguk sebagai tanda jika dirinya telah bersedia. Namun belum sempat Adinda melakukannya, Al justru merebahkan tubuh mungil istrinya itu hingga terlentang.

Kini tatapan mereka saling bertemu. Al menatap setiap inci wajah istrinya. Menyadari posisi kepala Adinda yang sedikit terangkat membuat Al ingin melepas ikatan rambut sang istri.

Al melepas ikatan rambut Adinda dan membuangnya ke sembarang arah.

Cup..... Al kembali mengecup kening Adinda. Dan cup.. cup.. dua kecupan juga telah mendarat di kedua pasang bola matanya.

Kini pandangan Al tertuju pada bibir peach yang terlihat kenyal milik istrinya Adinda.

Al menci*m bibir lembut Adinda. Al menci*mnya dengan lembut, perlahan tapi pasti cium*n yang awalnya dilakukan dengan lembut kini berubah menjadi lebih menuntut.

Adinda yang memang belum berpengalaman dengan hal yang seperti ini tidak bisa merespon cium*n dari suaminya. Sedangkan Al yang sedari tadi sibuk dengan aksinya menjadi sedikit bingung, dan ia pun menghentikan aksinya sejenak.

" Sayang, kenapa kamu tidak meresponku? ". Tanya Al.

" Adinda, Adinda tidak tahu caranya mas ". Sahut Adinda.

Mendengar jawaban dari istrinya membuat Al menjadi tertawa dengan tertahan. Ternyata istrinya ini memanglah sangat polos.

" Aduh istriku kamu ini polos sekali, baiklah aku akan mengajarimu sayang, sayangku tidak usah bingung cukup dengan membuka mulut saja dan sayangku ini mengikuti saja permainan suamimu ini ". Seru Al yang menginterupsi.

Dan Al pun kembali melanjutkan aksinya. Jujur saja Adinda sangat tidak nyaman dengan apa yang terjadi saat ini. Baginya ini terlalu cepat, namun harus bagaimana lagi sudah menjadi kewajiban bagi seorang istri untuk melayani suaminya.

Al tidak henti - hentinya m*nciumi wajah dan juga leher Adinda yang saat ini tengah berada dalam kungkungan nya.

Bahkan kini Al sudah meninggalkan beberapa jejak kepemilikannya di leher istrinya itu. Merasa kurang nyaman karena lampu kamar yang masih menyala, Al pun mematikan lampunya dengan remot otomatis.

Kini kamar sepasang pengantin baru itu menjadi remang - remang. Al masih terus melanjutkan aksinya. Adinda yang tadi merasa gugup, kini rasa gugupnya sudah mulai mereda, mungkin karena Al memperlakukannya dengan lembut, membuat Adinda pada akhirnya menjadi ikut terbuai.

" Sayang, apakah aku boleh meminta hak ku? ". Tanya Al dengan suaranya yang sudah serak dan tatapannya telah sendu.

Adinda tidak langsung menjawab, Adinda masih nampak berpikir. Adinda menatap wajah suaminya yang sudah sendu karena menahan gejolak hasrat yang ingin di tuntaskan nya.

" Mas, Aganta dan Damian masih kecil, bagaimana kalau setelah melakukan ini Adinda jadi hamil lagi? ". Tanya Adinda yang sedikit khawatir.

" Tenanglah sayang, setelah kita selesai melakukannya, aku akan membawa mu ke dokter besok ". Sahut Al dengan masih menahan hasratnya.

Dan Adinda pun mengangguk, sebagai tanda jika dirinya memperbolehkan suaminya untuk mendapatkan haknya.

" Terima kasih, cup..... ". Sahut Al dengan meng*cup kening Adinda.

Al kembali melanjutkan aksinya hingga ia benar - benar sudah tidak bisa membendung ga*rahnya lagi.

Tanpa memikirkan dampak dari perbuatannya Al melepas semua helaian benang yang ada pada tubuhnya, dan ia pun juga melakukan hal yang sama pada istrinya.

Dengan tanpa aba - aba, Al langsung merobek baju Adinda, melucutinya dan membuangnya ke sembarang arah.

Adinda yang mendapati sikap suaminya yang tiba - tiba berubah menjadi brutal itu telah membuat Adinda menjadi ketakutan.

Tubuh Adinda yang awalnya mengikuti permainan suaminya kini menjadi sedikit gemetar.

Adinda sangat takut, bayang - bayang akan dimana suaminya pernah memperkosa*nya dulu kini kembali mencuat.

Al yang sudah tertutupi dengan kabut ga*rah, ingin segera melakukan penyatuan nya dengan sang istri.

Merasa posisi tubuh mereka sudah pas, Al langsung memposisikan kedua paha Adinda di atas kedua pahanya.

Al sudah akan memasukkan miliknya ke dalam milik sang istri. Namun belum sempat penyatuan itu dilakukan tiba - tiba saja.....

" Tu, tuan, tolong jangan lakukan ini, tolong jangan lakukan ini, kasihanilah saya tuan ". Seru Adinda dengan memejamkan kedua matanya dan kedua tangannya pun sudah menggengam erat sprei kasur itu.

Deg.....

Bagai di hantam batu besar di dadanya. Al sangat terkejut mendengar seruan istrinya. Al tersadar jika dirinya sudah sedikit memaksa pada Adinda.

" Tuan, tolong jangan lakukan ini hiks... " Seru Adinda, namun kali ini dengan isak tangisnya.

Melihat istrinya yang sudah sangat ketakutan, membuat Al langsung memeluknya.

" Maafkan aku, maafkan aku ". Seru Al penuh sesal.

" Hiks.. hiks.. hiks..". Adinda masih dalam isak tangisnya.

Al benar - benar sangat menyesali perbuatannya. Melihat istrinya yang ketakutan dengan isak tangisnya karena perbuatannya, membuat Al teringat akan saat dimana dirinya sudah secara paksa melakukan perbuatan keji itu.

Al benar - benar merasa sangat menyesal, ia merasa saat ini telah melakukan kesalahan yang sama, yaitu memperk*sa Adinda kembali.

" Sayang, tolong maafkan aku, maafkan aku sayang, tolong kamu jangan menangis, hatiku sangat sakit melihatmu seperti ini, tolong maafkan aku ". Seru Al dengan tetap memeluk nya.

Adinda yang tadi sempat menagis hingga sesenggukan kini sudah mulai terdiam. Merasa istrinya sudah berhenti menangis, akhirnya Al mencoba sedikit merenggangkan pelukannya.

" Sayang, kamu sudah lebih baik? ". Tanya Al.

Adinda pun hanya menjawabnya dengan anggukan.

Cup... Al mengecup kening istrinya dengan begitu dalam.

" Sayang maafkan aku ya, karena perbuatanku, kamu menjadi trauma seperti ini ". Seru Al dengan tatapan sendunya.

Mendengar ucapan suaminya membuat Adinda kembali menangis. Ia merasa sangat bersalah karena tidak menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

" Sayang, kenapa kamu menangis lagi?, tolong maafkan aku ya ". Seru Al, entah ini sudah yang keberapa kalinya dirinya meminta maaf.

" Maas hiks.. tolong maafkan Adinda hiks.. Adinda, Adinda hiks.. masih belum bisa hiks.. menjadi istri yang baik untuk mas hiks hiks.. ". Seru Adinda dengan isak tangisnya.

" No, tidak sayang, kamu jangan meminta maaf karena kamu sama sekali tidak bersalah, maafkan aku yang terlalu cepat menginginkannya, padahal kamu masih sangat trauma, jadi aku mohon jangan menangis lagi ". Seru Al.

" Sayang, aku janji, aku tidak akan memintanya sampai kamu siap memberikannya untukku ". Seru Al lagi.

Adinda kini kembali menangis, entah bagaimana cara dirinya bisa berterima kasih pada suaminya yang begitu mengertinya.

" Jangan menangis lagi ". Seru Al dengan mengusap lelehan air mata Adinda.

Cup.....

" Sekarang tidur lah ". Lanjut Al. Dan Al pun langsung memindahkan posisi tubuhnya di samping tubuh Adinda.

Dengan masih dalam keadaan kedua tubuh itu yang masih polos, Al kembali memeluk tubuh istrinya, seolah betapa ia ingin selalu memberikan ketenangan pada pada sosok yang pernah disakiti nya itu.

Cup.....

" Maafkan aku istriku, aku tahu, kata maaf tidak akan bisa menyembuhkan luka yang pernah aku torehkan, tetapi aku berharap suatu saat nanti meski aku tidak bisa menyembuhkan lukamu, tetapi setidaknya aku bisa menghilangkan rasa sakitnya ".

" Aku tidak akan meminta hak ku, sampai kamu bisa dengan ikhlas bisa memberikannya untukku, maafkan aku istriku ". Batin Al.

Malam pertama yang dikata oleh kebanyakan orang adalah malam yang sangat indah, penuh kebahagiaan dan kehangatan, nyatanya tak semua orang bisa merasakannya. Dan itulah yang terjadi pada malam pertama Al dan juga Adinda.

Al masih tetap memeluk tubuh istrinya, hingga setelah cukup lama Adinda terlelap barulah Al ikut menyusul ke alam mimpinya.

Kini sepasang pengantin baru itu melewati malam pertama mereka dengan tanpa melakukan hubungan penyatuan raga.

Bersambung..........

Untuk bab ini, Author masih bingung, ya maklum lah, Author kan belum berpengalaman. Jangan lupa dukung karya Author dengan memberi like, komen, hadiah, dan juga Vote 🙏💕💕💕.

🌿🌿🌿🌿🌿

1
Sella Anggrainy
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Nafisa Aprilia
Biasa
Shuhairi Nafsir
Goblok banget Al. kenapa nga bikini medical check out. Sama sintia
Normila Aspul Anwar
ayo Al, mata2 ai kegiatan sintia
Normila Aspul Anwar
thor buat adinda jdi kuat,,jgn lemah begitu...
Normila Aspul Anwar
peran adinda terlalu lemah min,,,jdi kasian
Normila Aspul Anwar
cari tau lagi Al,,jgn jadi bodoh
Hariaini Har
Lumayan
Wardani Lestari
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lah masa dengan mengancam baru bisa mengalahkan David.😏 David aja hanya menyuruh AL ke rumah sakit karena Diandra langsung mau 😌


yg bener" CEO disini adalah David ..dya bisa bermain dengan mengalahkan siapun dengan caranya gak pake ancaman segala. lah yg dikatakan CEO hebat malah sebaliknya ..L E M B E K.

apalagi Al..mending ganti aja pemeran utamanya kalau perlu karakternya. gak cocok.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
gak bisa diganti lah, kalaupun iya rasanya gak akan sama karena yg kedua itu acara rasa bersalah.


setelah kejadian ketololannya gw gak ada rasa suka dan simpati lagi sama AL..bukan lagi idola gw.

apapun yg dya lakukan baginya dya adalah pria plin plan yg digambarkan. cinta tulus gak ada hanya ucapan saja dan itu terselip kesalahan masa lalunya. dan gw udah gak mood untuk bacanya jadi gw skip aja😪

yg cwnya juga lembek..gak ada tegas"nya . yg satu labil yg satu lembek.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
idiiiii anak udah mau tiga tahun baru berasa kenyataan?

trus mimpinya dan setelah tau adinda lah yg memperkosanya. bukan kenyataan?

masa hanya vidio dya baru bilang mengetahui kenyataanya. dan lagi apa hubungannya vidio dengan bisa mbuat Al sadar tdk menyakiti istrinya lagi..emng rasa bersalah dan segala maafnya yg mungkin ribuan itu tdk bisa membuatnya gak menyakiti istrinya lagi?

helelehhhh bisa tapi dipaksa gak bisa

kalau cinta ,maka dya akan sadar bahwa dya punya istri. kalau rasa bersalah maka dya sadar bahwa istrinya gak lebih penting dari wanita masa lalu yg dicintainya.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
elleeeeh gak guna...hanya Karan vidio malah mau pulang. emng gak ada cinta di hati Al buat adinda dari vido dan sadarnya dia adalah bukti kalau dya hanya merasa bersalah pada pada adinda dengan sebagai penebusnya dengan menikahinya.


masa gergara vidio baru mau tegas...astagaaa..
knp CEOnya disini yg katanya di gini ,tegas ,berpendirian sama sekali gak ada pd diri Al.😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
apapun alasannya..tetap gak dibenarkan. karena Lo lebih peduli wanita lain ketimbang istri Lo.

bener" dah salah karma. adinda yg gakelakukan apa" malah dikasih karma seperti balasan dari Sintia saat itu dimana Al meninggalkannya.

emng othornya ini gak ada logikanya...masa adinda yang harusembayar perbuatan Al
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
bisa GK Thor..cari alasan yg masuk akal dikit aja. jangan berbelit kalau ujung"nya gak nyambung.


Lo kan sendiri menciptakan karakter Al sebagai orang sangat penting. Lo sendiri yg ceritain gmn Al memanjakan istri dan anak"nya...dengan diajak jalan" keluar rumah. gak mungkin seorang Al kalau sdh diluar rumah gak lepas darinpasang mata bawa anak lagi. mereka punya.mata yg.melihat kecuali orang "buta".

ya kalliiii gak ada yg ngeh itu anaknya apa kagak, secara mereka mirip ..kan Lo sendiri yg nulis.
masa gergara pernikahan belum sah ..ultah anaknya gak dirayain...

ya kaliiiii undang keluarga aja dirumah buat pesta gak bisa....haduewwww🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
emng perlu lah pernikahan dirayakan setiap tahun namanya juga anniversary...bodoh
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kalau hati baik ,otak pintar bagus...lah ini hati baik tapi otak bodoh. pikirannya hanya tau maafkan tdk tau pake logika buat menjadi wanita kuat dan tegas.

kalau misalnya Al selingkuh..dimaafkan

Al hamilin wanita lain...dimaafkan


sekalian Al bunuh keluargamu...dimaafkan😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kek tdk ada saja pendonor..segtunya mikirin wanita lain drpd istri..astagaaa sdh bagus jalan ceritanya sebelumnya malah dibuat tolol pemainnya .hadeuwwww...gak ada yg bener" menikah dengan lancar. Sintia juga pernah gitukan malah terulang lagi pd adinda. berasa itu karma adinda dari Sintia

aduhhh yg salah siapa yg dikasih karena siapa🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
he? alasan macam apa tuh.😵

TDK MINTA IZIN KARENA TDK MAU KELUARGANYA PANIK? HAHHAHAHHAHAHA BODOH BIN TOLOL

JUSTRU KARENA GAK MINTA IZIN APALAGI DIHATI PENTINGNYA DODOLLLL..MALAH BIKIN PANIK ORANG..ASTAGAAA🤦


bisa gak cari alasan yg masuk akal🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!