NovelToon NovelToon
Legenda Petarung (2)

Legenda Petarung (2)

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Contest / Kultivasi / Dan budidaya abadi / Keluarga / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib
Popularitas:13.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sayap perak

Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.

Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.

Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?

Cover by Google

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 32 : Penyergapan

Di hutan kabut, belasan kereta kuda melaju dengan kecepatan rendah. Namun di tengah perjalanan, mereka tiba tiba berhenti karena ada beberapa penghadang yang menyekat jalan.

"Bandit kurang ajar, apakah kalian tidak tahu siapa kami?!" Salah satu kusir kuda berdiri sambil mengeluarkan pedang.

Akan tetapi tidak ada yang menanggapi ucapan kusir berpakaian hitam tersebut.

Bajingan!

Sambil kusir melesat sambil mengayunkan pedang, tapi baru saja mendekat tubuhnya sudah terpental kembali ke tempatnya.

Dentuman ketika tubuh kusir menghantam tanah membuat penghuni kereta keluar.

"Siapa kalian, kami adalah Klan Ci. Kali --" Ketika mata pria tua itu melihat lambang pakaian yang dikenakan orang orang yang menghadang jalan, mata tuanya berkedut.

"Pangeran ketiga, tak ku sangka itu kau."

Shao Mingrui turun dari kudanya, berjalan beberapa langkah ke depan. "Patriark Ci, lama tidak berjumpa."

"Apa yang ingin pangeran ketiga lakukan, apakah anda tahu bahwa memblokir jalan itu perbuatan yang dilarang?" Patriark Ci berkata dengan wajah sinis.

"Menurutmu?"

Shao Mingrui yang terlihat santai dengan hanya tiga puluhan orangnya membuat Patriark Ci sedikit mencibir.

"Apa kau tahu jumlah orang ku lebih banyak darimu? Bahkan tiga kali lipat." Bersamaan dengan itu banyak orang keluar dari dalam kereta.

"Aku mengingat jika tiga tetua Klan Ci datang ke kediaman pangeran ketiga, tapi mereka tidak kembali, apakah pangeran dapat memberikan penjelasan?" Patriark Ci ini merupakan orang yang licik, itu terlihat dari cara bicara yang selalu berputar.

Namun Shao Mingrui tidak mau beromong kosong, dengan lantang dia berkata. "Ketiga tetua mu itu, sudah mati di tanganku. Apakah kau keberatan?"

Patriark Ci menggeram kesal, dia mengeratkan kepalan dan bersiap meraih pedang di pinggang.

"Baik, karena begitu. Pangeran ketiga harus mempertanggung jawabkan semuanya." Patriark Ci serta orang orangnya telah memegang senjata masing masing.

Keluar!

Wajah tua Patriark Ci berkedut, dia mengedarkan pandangan mencari siapa yang berteriak. Melihat dua pasukan telah mengepung dari setiap sisi samping jalan, rahangnya mengeras.

"Bajingan! Ini pengepungan." Patriark Ci untuk sesaat bersikap panik, tapi melihat jumlah kedua pihak tidak jauh berbeda bahkan lebih unggul mereka, pria tua itu menghela nafas lega.

"Meski kau telah merencanakannya, orang ku tetap lebih banyak."

"Banyak omong!" Zhou Fan langsung melompat dan menyerang kawanan orang bermarga Ci, dia dan juga pasukannya menerjang tanpa menunggu dua pasukan lainnya.

Shao Mingrui tentu tidak hanya diam, dia bergerak mengincar satu persatu orang Klan Ci.

Patriark Ci yang melihat Shao Mingrui bergerak hendak bertarung melawannya, tapi seorang pria tua berpakaian putih menghadang.

"Patriark Ci, aku adalah lawanmu." Penatua Song berdiri tanpa menggunakan senjata, sementara Patriark Ci sudah menggenggam pedang di tangannya.

Di tempat Zhou Fan, pemuda itu tengah melawan seorang tetua Klan Ci. Kuktivasi lawan tidak jauh berbeda, sama sama berada pada tingkat petarung kaisar bintang lima, tapi dalam kemampuan bertarung, tetua itu masih jauh di bawah Zhou Fan.

Dengan pedang darah malam dia menebas lawan tanpa kenal ampun, setiap tebasan mampu membuat lawan merasakan kesakitan.

Jelas kekuatan di antara kedua pihak sangat berbeda, karena pasukan pangeran ketiga merupakan orang orang pilihan yang telah menjalani pelatihan keras di bawah arahan seorang ahli.

Prang...

Ketika Zhou Fan hendak menebas seorang tetua Klan Ci, seorang tetua lain datang menyelamatkan. "Anak muda, kau sangat kejam. Dengan orang tua pun kau tidak tanggung tanggung."

Hum...

Menarik pedang darah malam dan dengan cepat mendaratkan tebasan. Tetapi serangan itu kembali dapat dipatahkan.

"Kau sangat angkuh, biar senior ini yang memberimu pelajaran." Pria tua itu mengayunkan pedangnya, tapi dapat di hindari oleh Zhou Fan.

Sementara sambil menghindar, Zhou Fan mendorong pedang menusuk mengincar dada. Namun dapat di tahan setelah tetua Klan Ci itu membentangkan pedang di depannya.

Pria tua yang menahan pedang darah malam memang terlihat lebih kuat, tapi Zhou Fan yakin dia tidak lebih kuat dibandingkan dengan Bong Heteng.

"Tebasan Ganda!" Zhou Fan melakukan tebasan dia kali secara serentak, ketika pedang menghempas dia buah siluet tebasan melesat ke tempat tetua Klan Ci.

"Pedang kebajikan!"

Pria tua mendorong pedangnya, seketika sebuah serangan laksana busur bersiap menerjang tebasan ganda.

Zhou Fan menarik sedikit sudut bibirnya. Jurus tebasan ganda jika dikategorikan dalam tingkatan senjata masih merupakan tingkat legend, tidak mudah menemukan jurus yang dapat mengimbanginya.

Namun Zhou Fan tidak mau berpasrah diri dengan melihat hasil yang dia dapatkan. Pemuda itu melesat tepat di belakang siluet tebasan.

Ketika jurus tebasan ganda berhasil menghancurkan serangan tetua Klan Ci, Zhou Fan mengayunkan pedang dan bersiap menyerang.

Namun dia tidak melihat ada seseorang di sana, hanya ada bekas ledakan dua siluet tebasan.

"Di mana dia?" Zhou Fan memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat, tak melihat keberadaan tetua Klan Ci tersebut, pemuda itu mendengus dingin.

Baru saja dia melangkahkan kakinya, tiba tiba dia merasakan perasan tak tenang. Kepala langsung mendongak ke atas, ketika melihat pedang hendak membelah tubuhnya, pemuda itu spontan menaruh pedang darah malam di atasnya.

Ck...

Zhou Fan mendorong pedang itu, membuat si empunya melompat menjauh.

Pertarungan kembali terjadi, semakin lama pertukaran semakin sering dilakukan. Zhou Fan tidak hanya mengerahkan serangan pedang darah malam, tapi juga ayunan tangan dan juga kaki.

Sementara Penatua Song yang menghadapi Patriark Ci bertarung bahkan tidak dengan senjata, dia masih menggunakan tangan kosong untuk mengatasi pergerakan lawannya.

Patriark Ci benar benar merasa terhina tapi dia tidak bisa berkata apa apa, karena kekuatan diantara mereka sangat jauh berbeda.

Shao Mingrui bukan tanpa kesulitan, dia harus berhadapan dengan tetua Klan yang sama sama memiliki kultivasi tingkat petarung kaisar bintang lima.

Total sudah puluhan kali mereka bertukar serangan, tapi tidak kunjung dapat mengalahkan lawan.

Untuk pasukan kedua pihak, jelas Klan Ci todak bisa menandingi kekuatan setiap pasukan kediaman pangeran ketiga. Perbedaan kekuatan diantara mereka mungkin hanya satu tingkat di atas kekuatan pasukan Klan Ci.

Pertarungan di hutan kabut terus berlangsung, tak terasa sudah hampir sore. Kabut meski tidak tebal sudah mulai menutup pandangan.

Zhou Fan melihat hal ini dengan cekatan meningkatkan kecepatan serangan, begitu halnya dengan Shao Mingrui serta pasukan mereka.

Tetua Klan Ci yang berhadapan dengan Zhou Fan dapat merasakan perbedaan yang jelas, pedang pemuda itu nampak mengeluarkan sinar samar berwarna kemerahan. Dia juga dapat merasakan sebuah tekanan yang perlahan merasuki tubuhnya.

Apa yang terjadi?

Mungkin itu yang ada dalam kepalanya, tapi Zhou Fan tidak ingin peduli, dia bergerak mengeluarkan gerakan dari teknik dewa pedang.

Bermacam gerakan dia lakukan laksana orang menari, berputar dengan pedang di tangga kanannya.

"Berhenti berhenti!" Pria tua itu berteriak sambil berusaha menghindari serangan Zhou Fan. Namun pemuda itu tetap tidak berhenti.

Pyar!

Ketika dua pedang beradu, benar seperti yang dia rasakan. Pedangnya hancur berkeping keping.

Belum sempat pria tua itu menghilangkan keterkejutan sebuah tapak mendarat tepat di perutnya.

Tubuh pria tua itu melesat menghantam kereta di belakangnya. Tak sampai di sana, Zhou Fan meraih pedang dari tangan orang Klan Ci dan melemparkannya ke arah tetua Klan Ci.

Crebs...

Tubuh tetua Klan Ci terpaku di dinding kereta. Tubuhnya penuh luka, selain itu pada bagian dada menancap sebuah pedang.

Zhou Fan berbalik, dia memanggul pedang darah malam dan berjalan dengan darah menetes dari ujung pedangnya.

"Terlalu berisik!"

1
Yaswirno Mr
👍💪🤠
Yaswirno Mr
👍 hebat
Zuchri Jalil
Luar biasa
Yaswirno Mr
👍💪
Yaswirno Mr
Luar biasa
will
aassssiiiik novel baru....mpe tamat ya thor.. 👍👍👍😁
Novan Agung S
Luar biasa
Mawardi Faiz
Biasa
Mawardi Faiz
Buruk
main saja
Luar biasa
Andbie
welcome back thor
echa purin
👍🏻👍🏻👍🏻
BANG JUPECK
gampar aja tuh mulut gacor
Capricorn 🦄
ok
BANG JUPECK
HANCURKANNNN
BANG JUPECK
hancurkannnn
BANG JUPECK
hapussskan
Nurul Huda
Luar biasa
BANG JUPECK
hancurkannnn
BANG JUPECK
HANCURKANNNN
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!