NovelToon NovelToon
DI BALIK LAYAR

DI BALIK LAYAR

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: EmeLBy

Mengisahkan tentang perjuangan hidup seorang gadis bernama Anindyta Kailila .
Dalam menggapai cita-citanya dengan
keadaan hidup yang sederhana.

Bekerja sebagai asisten seorang model papan atas, merupakan batu loncatan baginya untuk mengais rupiah dengan tetap harus pintar membagi waktu mengurus ayahnya yang sakit.

Jangan tanyakan tentang kisah cintanya.
Sebab semenit saja, otak dan hatinya tak pernah kosong, karena perintah dari sang model yang selalu datang bertubi-tubi.


Namun, apalah dayanya jika ternyata kegigihannya bekerja justru mempertemukannya dengan seorang CEO yang ternyata kekasih sang model.
Bahkan perasaan mereka tidak dapat di bendung untuk saling jatuh cinta.

Mungkinkah seorang asisten mendapatkan cinta seorang presdir bahkan kekasih bosnya sendiri...?

Ikuti ceritaku " Di Balik Layar"
Semoga di sukai pembaca.
Salam santun
salam sehat untuk semua
🙏🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EmeLBy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33 : DI PUNCAK

Anin sebenarnya berat harus meninggalkan ayahnya. Walaupun bersama dengan Bu Ratih, saudara jauh tetangganya yang memang sedang memerlukan pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Dan ini kali pertama bagi Anin dan ayahnya berpisah dalam jarak jauh dan waktu yang lama.

Tetapi, karena ayah menegaskan bahwa ia akan baik baik saja tanpa Anin dalam beberapa hari ini. Demikian Bu Ratih, nampaknya bisa di percaya. Anin sudah membeli semua stok makanan dan kebutuhan lainnya di rumah. Anin juga sudah menuliskan menu juga resep untuk memasak makanan untuk ayahnya.

Semua daftar yang harus di kerjakan Bu Ratih pun sudah di tulis Anin secara detail. Anin juga berjanji akan sering melakukan Video Call pada ayahnya, untuk memastikan keadaan dan mengingatkan jadwal ayahnya mengkonsumsi obatnya.

Sesampai di puncak seolah hanya raga Anin yang berada di sana, tidak dengan jiwanya. Otaknya tidak bisa berhenti memikirkan ayah yang di tinggalkannya di rumah. Sesekali Anin tampak tidak fokus untuk bekerja, ditambah lagi entah mengapa, kadang Anin merasa kesal sendiri melihat kedekatan Felysia dan Darel. Juga mendengar percakapan mereka berdua, saat Anin tidak sengaja lewat dan ia bersembunyi di balik dinding teras samping.

"Honey... sini ku pasangkan gelang yang ku janjikan kemarin padamu." Ujar Darel Dan dari balik gorden Anin mengintip, ia melihat Felysia menjulurkan tangan kirinya. Segera Darel memasang gelang bermata safir blue di tambah taburan berlian di beberapa sisinya memberi kesan indah dan elegan.

"Thanks Darling." Ucap Felysia yang langsung mengecup pipi Darel tanpa malu dan permisi dengan sang empunya.

Anin memukul sendiri dahinya kemudian berlalu setelah melihat pemandangan itu. Tanpa ingin tau kelanjutan adegan berikutnya, sambil bergumam sendiri. "Bodoh...bodoh...bodoh... kenapa aku kesel banget liat mereka. Bukannya aku sendiri yang menyatukan mereka. Asisten ga tau diri" Ujar Anin sambil mencebikkan bibirnya sendiri. Lalu buru buru masuk ke kamar dan mandi.

Di sana ia guyurkan kepala dan badannya dengan air dingin. Untuk sejenak mengurangi panas hati dan otaknya. "Hari pertama aja udah buat kesal, mikirin ayah, liat mereka bahagia kok hatiku gini amat ya...🙄 Ya Allah ampunilah sifat hamba Mu ya Allah." Segala untaian doa Anin lontarkan pada sujud sembahnya, saat ia melaksanakan sholat magribnya. Lalu ia melakukan VC dengan ayahnya. Baru lah hatinya merasa tenang.

Dan pada pukul 8 malam Anin baru terlihat berkumpul dengan para kru dan semua orang di sana untuk membicarakan hal yang harus mereka kerjakan besok sekaligus makan malam bersama. Dengan cermat dan teliti Anin melihat jadwal itu. Kamis tiba, Jumat syuting, Sabtu syuting lagi, Minggu baru pulang. "Wah... bakalan lama niih di sini." Batin Anin.

"Mbak, tanya...?" Ujar Anin pada kru yang duduk disebelahnya.

"Iya..ada apa Mbak?"

"Aku tadi terlambat, Jumat syuting. Trus sabtu syuting lagi?"

"Oh.. itu cuma rencana mbak. Kalo pemotretan selesai di hari jumat semua, sabtu kita semua boleh pulang kok." Jawabnya membuat Anin sedikit merasa lega.

"Tadi asisten Bos bilang, mungkin sabtu hanya di gunakan untuk jalan jalan, kebersamaan gitu. Liburan lah" Jawabnya lagi.

"Aku siih... maunya sabtu udah pulang mbak." Jawab Mbak itu.

"Samaaa... kalo bisa bahkan jumat itu dah balik, hihi...hihi..hihi..." Jawab Anin.

"Ha...ha...ha... kita kabur aja kalo gitu setelah syuting mbak. Aku ninggalin anak di rumah. Ngangenin banget, mbak." Jawab mbak itu lagi.

Anin tidak melanjutkan pembicaraan itu.

Sebab lagi - lagi, mata Anin tertuju pada Darel dan Felysia yang selalu nempel dan tampak bahagia.

Lagi...

Anin memilih berjalan sendiri meninggalkan tempat itu. Dimana orang orang tengah menikmati makan malam bersama dengan celoteh dan riuh kesenangan masing masing. Anin bejalan jalan di sekitar tempat mereka menginap. Menikmati pijaran kilau rembulan di kelilingi bintang yang bertaburan. Anin sangat menyukai pemandangan langit malam itu, sehingga memunculkan ide di benaknya. Jika gaun pengantin yang akan di buatnya nanti, ia hiasi dengan payet yang bertebaran agar berkilau seperti bintang di langit malam.

"Tidak... Gege bukannya tidak mau menjumpai papa. Tapi, Gege sedang ada kerjaan di puncak Mah." Suara laki laki berbicara di telepon.

"Iya, pasti. Gege pulang. Asal jangan paksa Gege menikah dengan siapapun pilihan kalian."

Sekilas Anin menoleh dan ia akhirnya tau lelaki yang berbicara di telepon itu adalah Gerald. Dan dia sedikit terkejut, melihat sosok Anin yang ternyata berada tidak jauh darinya.

Anin segera membuang mukanya, seolah tidak mendengar pembicaraan tadi. Dan bergegas meninggalkan tempat itu. Tapi, tidak bisa. Karena tangan Anin sudah di cekal oleh Gerald. Yang sudah mengakhiri panggilan telpon tadi.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Mau masuk bang." Jawab Anin santai.

Gerald tampak bingung dengan panggilan itu.

"Udah di sini aja temani aku. Aku lagi kesel sama orang tuaku."

Mendengar itu, Anin pun mengurungkan niatnya untuk meninggalkan tempat itu.

"Abang akan lebih kesel lagi, jika telah tidak memiliki mereka." Jawab Anin yang membuat Gerald terperanggah.

"Maksud kamu?"

"Apa susahnya sih nurut?"

"Anin... mereka itu maksa aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal." Ujar Gerald dengan nada tinggu seolah gemes.

"Trus... kalo abang udah kenal sama orang, trus nikah. Apa bisa jamin abang bahagia?"

Gerald hanya diam

"Semua orang yang udah pacaran lama, juga sebelumnya ga saling kenal. Makanya kenalan dulu lah, di cermati, baru bilang tidak. Jika selama waktu bersama itu isinya ga cocok melulu." Ujar Anin panjang lebar.

"Iya juga siih."

"Sekarang ku tanya? Namanya siapa?

"Ga tau!"

"Udah pernah ketemu?"

"Belum!!"

"Alasan menolak?"

"Ga suka aja, mama papa tu main jodoh jodoh gitu. Udah ga jaman!!"

"Terus kutanya lagi... Abang pernah ajak cewek kerumah ga?"

"Ga"

"Kenapa?"

"Ku ga pernah punya hubungan serius sama cewek, Nin. Semua cewekku, adanya di club, alias wanita malam." Bisik Gerald tepat di telinga Anin. Dengan posisi tubuh hampir tidak berjarak.

"Nah, itu dia masalahnya. Orang tua mana yang ga khawatir. Anaknya belum dapat cewek yang serius. Mereka kira abang ga bisa nyari sendiri." Jawab Anin.

Gerald lagi lagi cuma diam.

"Sini, Anin bilangin." Ujar Anin menarik lengan Gerald dan mendekatkan tangannya ke telinga Gerald. Ia hanya mengikuti gerakan dan tarikan Anin.

"Orang tua abang mengira, jangan jangan abang ga suka cewek alias homo. Soalnya umur segini ga pernah bawa cewek kerumah" Bisik Anin yang kemudian berubah jadi suara tawa terbahak dari mulut Anin. Dan hardikan Gerald.

"Emang gue cowok apaan?" ujarnya sambil tertawa. Anin dan Gerald pun akhirnya sama sama terbahak.

Anin yang semula murung dan Gerald yang kesal nampak saling melupakan masalah mereka sebelumnya. Mereka tampak saling mengerti satu sama lain, hingga semakin asyik dan larut dalam perbincangan yang lebih akrab lagi.

Sampai mereka tidak menyadari, ada sepasang mata yang sedari tadi melihat kebersamaan itu dengan tatapan tidak senang.

Bersambung

...Sepasang mata siapakah...

...yang menatap tidak senang itu...

...reader?...

...Mohon dukungannya 🙏...

...Komen kalian...

...sangat autor harapkan lho...

...Kasih 👍💌✍️🌹...

...seikhlasnya yaa...

...Biar makin semangat...

...Terima kasih...

1
yuiwnye
waaah om pol blm bisa move on
yuiwnye
pak haji ketiduran lupa ngawasin 😎
ولدي انعم
Luar biasa
yuiwnye
naaah masalah B3 nin, hempaskan bisa jd racun 😆😆
yuiwnye
Bimo koq Ndak tanggapi utk kenalin anin ke ortu nya,,,,hmmm mencurigakan 😎🤔
yuiwnye
waaah kacau nih mulih Bimo atau Dar der Ling , nin 🤔😆
yuiwnye
ada yang panas tp bukan kompor 😆😆
🌼EmeLBy🌼
iya salam kemal juga
selamat membaca yaaak
Emi Asmiati
kasian felysia
Emi Asmiati
salam kenal thor...
Eka Burjo
duuuh habis baca Rahmad GiMan senyum senyum, ngakak malah, lalu baca part ini ko gedeg aq🙄
Eka Burjo: siap, mau lanjut lagi baca biar ga pinisirin 😁
🌼EmeLBy🌼: itu karya perrana Nyak.
belum pro😀🤭
total 2 replies
Eka Burjo
Luar biasa
Relka Putriana
Biasa
Erlinda
si darel nya aja yg super goblok dan lemah iman .sebagai seorang CEO dan suami dari ann di seharus nya bersikap tegas atas tindakan si jalang Santy ..tapi seperti yg aq bilang si Daren nya yg lemah iman.begitu melihat gundukan dan paha mulus .
Abdul Wahab Sjahrani
mantul alur ceritax thor
Ni'matul Ulfah
setuju curhat dg Anin. FE bisa mengambil pelajaran dari kehidupan Anin. walau bagaimanapun ortu Anin telah berjasa shg FE ada.
Indah Setyorini
menarik dan selalu bikin pinisirin....
Sovia Eva Yunita
bagus buat pembaca dg pemahaman dan ananat dari disampaikan penulis
layla
Luar biasa
Imas Karmasih
salam kenal mampir thor setelah baca ciuman terahir
🌼EmeLBy🌼: Siaap
selamat membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!