Kisah pilu yang dijalani oleh gadis yatim piatu dihari pernikahananya sendiri.
Suami yang tega menyewakan dirinya pada lelaki diluaran sana yang belum tentu ia kenal.
Tapi siapa sangka, ia justru dipertemukan oleh salah satu CEO terbesar di Asia yang telah menyewa dirinya.
bagaimanakah kisah kehidupan gadis cantik tersebut?
Instagraam: @iraurah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Lagi
Empat hari kemudian Albert dan Dara sudah berada di rumah, bahkan Albert juga sudah kembali bekerja seperti biasa.
"Sayang tolong pakaikan aku dasi" teriak Albert yang baru saja selesai memakai baju.
Sedangkan Dara yang sudah selesai menyiapkan sarapan di lantai bawah seketika naik ke lantai atas saat mendengar teriakan Albert untuk menyuruhnya memakaikan dasi.
Ketika sudah berada di dalam kamar Dara pun langsung berjalan ke arah almari dan memilih dasi untuk ia pakaikan pada Albert.
Saat sudah memilih dasi yang cocok Dara pun mulai memakaikan dasi tersebut pada Albert.
"Stop sayang!" Ujar Albert yang langsung menghentikan Dara saat itu juga.
"Ada apa Al?" Tanya Dara yang berhenti karna perintah Albert.
"Apa tidak ada dasi lagi?" Tanyanya pada Dara.
"Memangnya kenapa? Apa mau aku pilihkan dasi yang lain?"
Bukannya menjawab pertanyaan Dara Albert justru berjalan ke arah lemari dan melihat koleksi dasi mahal miliknya.
"Sepertinya aku sudah memakai semua dasi ini" Ucap Albert yang mendengus sebal lalu menutup lemarinya dan menghampiri Dara kembali.
"Ayo sayang pasangkan lagi"
Dara pun memasangkan kembali dasi yang masih dipegangnya itu.
"Sayang bagaimana jika kau membelikan aku dasi dan beberapa kemeja di mall? Kali ini aku izinkan kau untuk keluar rumah sebentar"
Dara terdiam sesaat, ia tidak pernah belanja di toko toko besar seperti di mall. Ia hanya pernah sekali diajak oleh mamah Ismi sang mertua sebelum ia menikah.
"Bagaimana? Apa kau mau?"
"Emm... Apa berbelanja di mall sama seperti berbelanja di toko toko biasa?" Tanya Dara dengan mimik muka polosnya.
Albert mengeluarkan dompet dari saku celananya dan mengambil sebuah kartu berwarna emas lalu menyodorkan nya pada Dara.
"Kau pilih saja dasi dan kemeja yang menurutmu bagus dan cocok untukku, lalu bayar menggunakan kartu ini, pinnya XXXXXX. kau mengerti?"
Dara menganggukkan kepalanya lalu mengambil kartu berwarna emas tersebut.
"Kau juga boleh membeli barang yang kau sukai disana"
"Tidak usah Al, aku akan membeli dasi dan kemejamu saja" tolak Dara dengan lembut.
"Yasudah terserah kau saja, nanti akan aku suruh supir untuk mengantarmu pergi" Ujar Albert.
Tapi dengan cepat Dara menggeleng tidak setuju.
"Tidak usah Al, aku naik taksi saja. Lagipula aku sudah tau mall terdekat dari sini" Ucap Dara yang meyakinkan lelaki dihadapannya itu.
"Apa kau yakin?" Karna Albert merasa sedikit tidak yakin jika Dara harus pergi sendiri ke mall menggunakan taksi.
"Iya Al aku yakin seratus persen" Sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V.
Albert merasa gemas melihat Dara seperti ini, rasanya Albert ingin menerkam habis habisan wanita itu seperti tadi malam.
"Baiklah, kali ini aku izinkan"
***
Kini Dara sudah rapi dengan balutan dress ungu yang membuat penampilannya semakin modis dan elegan. Rambutnya pun dibiarkan digerai seperti biasa.
Tit.....
Suara klakson mobil berbunyi cukup kencang, Dara yakin itu pasti taksi online yang ia pesan.
Dara pun turun dan keluar dari rumah menuju taksi yang tengah menunggu dirinya tersebut.
"Kita akan kemana mbak?" tanya Pak supir taksi pada Dara yang sudah berada di kursi penumpang.
"Ke Mall Citra di jalan X ya pak" ucap Dara yang menyebutkan tujuannya itu.
"Baik mbak" supir itu pun melajukan mobilnya ke arah yang akan dituju.
***
Sesampainya di mall Dara langsung memberikan ongkos yang harus ia bayar pada Pak supir kemudian turun dari taksi.
Saat sudah turun Dara sedikit tidak percaya diri untuk memasuki mall, bagaimana pun Dara hanyalah orang kecil yang tidak berani untuk memasuki kawasan orang-orang kaya, tetapi kali ini ia harus membelikan barang yang Albert minta.
Dengan penuh keyakinan Dara akhirnya memasuki mall tersebut dan mencari cari toko yang menyediakan pakaian khusus pria.
Pertama-tama Dara memasuki toko yang sedikit menarik perhatiannya.
Saat Dara masuk seorang pegawai menyapa dirinya di ambang pintu.
"Selamat siang mbak" ucap pegawai wanita itu dengan mengatupkan kedua lengannya.
Dara terseyum manis padanya lalu berjalan kembali ke arah baju baju pria didalam sana.
Ketika disana Dara terlihat bingung dengan koleksi pakaian yang begitu banyak.
Ia memikirkan model seperti apa yang cocok untuk Albert kenakan.
"Ada yang bisa kami bantu mbak?" tanya pegawai wanita yang lain.
"Emm... Sayang ingin membeli dasi serta kemeja kantor untuk pria" jawab Dara pada pegawai itu.
"Mari mbak saya bantu pilihkan, kebetulan kami baru saja mengeluarkan model terbaru di toko ini"
Akhirnya Dara pun mengikuti kemana pegawai itu berjalan.
Pegawai itu menujukkan model keluaran terbaru yang ia maksud tadi, ada tiga model kemeja dengan warna biru, putih, serta, merah maroon.
"Bagaimana mbak? Siapa tau ada yang cocok dari tiga model ini"
Dara melihat lihat pakaian tersebut, bahannya bagus dan warnanya pun saat cocok untuk dipakai Albert. Tetapi saat melihat harga baju yang tercantum seketika Dara tersedak ludah sendiri.
Harga tiga juta untuk satu baju seperti ini?! Pantas saja dara langsung menyukai model modelnya, harganya saja sudah seperti membeli sepeda yang ia inginkan dulu.
Dara pun menimang nimang sebentar, sampai akhirnya ia hanya memilih satu kemeja berwarna biru dari toko itu dan membayar nya dengan kartu yang Albert berikan.
Sesudah keluar dari toko kesatu, Dara pun berkeliling lagi untuk mencari toko kedua yang akan dia kunjungi.
Kini Dara tengah berada di depan toko kedua, Dara langsung masuk dan keluar kembali dengan beberapa baju yang sudah ia pegang.
Sekarang ia tinggal membeli dasinya saja karna kemejanya sudah ia beli di toko pertama dan kedua.
Saat naik ke lantai tiga dirinya melihat toko yang menjual semua pakaian khusus pria.
Tak menunggu lama Dara pun akhirnya masuk kedalam toko tersebut.
Toko ketiga ini cukup sepi dibanding toko yang Dara masuki sebelumnya, mungkin karna toko ini hanya menyediakan pakaian pria saja jadi orang yang berkunjung pun hanya sedikit.
Penglihatan Dara langsung tertuju pada beberapa dasi yang menggantung di sudut toko itu.
Ada banyak sekali dasi disana dengan model yang berbeda-beda.
Dara mulai mencocokkan dasi yang senada dengan kemeja-kemeja yang ia beli tadi.
Saat sedang fokus memilih dasi tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil namanya.
"Dara"
Dara pun menghentikan aktivitas saat itu, ia langsung berbalik dan menatap seseorang yang baru saja memanggil namanya.
Ketika sudah berbalik Dara terkejut saat mengetahui siapa pemilik suara itu.
"Tuan?"