Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 22
Rasa penasaran seketika menyelimuti ke dua pekerja keluarga Alfadharan itu, setelah mendengar apa yang Senja katakan. Namun kedua nya tetap menuruti nya.
Bersama dengan pak Wawan kini Senja telah tiba di depan Club yg berlantai dua.
Senja menurunkan ke dua kaki nya dengan ragu, ia tak langsung mengayunkan langkah kaki nya ke dalam, karena ini pertama kali bagi nya datang ke tempat seperti itu.
"Bagaimana kalau saya-temani, Non?" tanya Wawan saat mendapati Senja hanya diam membisu di tempat ia berdiri sekarang, dan segera di anggukan oleh wanita itu.
Senja dan Pak Wawan segera membawa langkah kaki nya ke dalam, mengedarkan pandangan nya dan dari jauh, Pak Wawan mendapati sosok yang dia yakini itu adalah Galaxy Alfadharan.
"Non--, itu Tuan Galaxy nya," ujar Pak Wawan dengan mengarahkan jari telunjuk nya di mana Galaxy sekarang berada. Di sana ada seorang Security yang tengah bersama ke tiga pria itu.
"Malam--, apakah anda yang tadi menghubungi saya?" tanya Senja memastikan.
"Apa kah anda, saudara dari pria ini?" ucap orang itu.
“Iya,” sahut Senja ragu, “Dan saya ingin menjemput nya,” lanjut nya kemudian.
Senja memalingkan pandangan nya melihat pada Pak Wawan, dan bersuara pada pria itu, "Ayo, Pak!" ajak nya dan segera menghampiri Galaxy yang kini tengah meracau tidak jelas.
Bukan hanya Galaxy saja yang mabuk berat. Namun Dayat dan juga Farhan juga mabuk. Ke dua pria itu terus saja berbicara tidak jelas, dan Senja yang melihat nya hanya bisa menggeleng-geleng kan kepala nya.
Farhan bergumam tidak jelas. Dalam ketidak sadaran nya, pria itu melihat seseorang wanita berkaca mata, yang wajah nya sangat tidak asing, tengah mem opong sahabat nya, Galaxy ke luar dari dalam Club.
"Culun---, apa kah itu si Culun?" gumam nya, dan dan bersuara pada Dayat yang tengah bernasip sama dengan nya, "Dayat ---, tadi aku melihat si Culun itu, datang ke mari," ujar nya kemudian.
"Culun---?" Dan seketika Dayat pun tertawa lepas, karena menurut nya itu sangat tidak mungkin. "Mana-mungkin, ha---ha----ha---," lanjut nya kemudian, dan kemudian tertidur di atas sofa.
***
Beberapa menit menempuh perjalanan, kini Senja telah kembali berada di rumah mertua nya.
Dengan kesusahan Senja membopong tubuh Galaxy menuju kamar mereka yang berada di lantai 3. Setelah sampai di dalam kamar, Senja segera menghempas kan tubuh suami nya ke atas ranjang. Namun karena kehilangan keseimbangan akhir nya Senja pun ikut terjatuh. Dan diri nya terjatuh tepat di atas tubuh suami nya.
Dalam posisi yang begitu intim dengan Galaxy, membuat Senja seketika di landa kegugupan. Segera mengangkat pandangan nya, dan dia dapat melihat dengan jelas wajah tampan suami nya.
Detak jantung nya memompa dengan cepat, sebab tidak menyangka akan berada dalam posisi yang begitu intim, dengan seorang pria yang mendapat kan julukan pangeran kampus di tempat nya berkuliah.
Menelan susah payah ludah nya, saat pandangan itu tertuju pada bibir Galaxy yang begitu menggoda dan seksi. Hingga sedetik kemudian, Senja mendengar racauan Galaxy yang membuat nya seketika kesal.
"Aku sangat mencintai mu, aku, sangat mencintai, mu, Elena," gumam nya dan Senja yang merasa kecewa, segera bangun dari atas tubuh suami nya.
"Dasar merepot kan!" gerutu nya Senja dengan tatapan kesal nya pada Galaxy.
****
Kampus
Mentari telah kembali bersinar. Memeluk bumi dengan sinar hangat nya, menyambut pagi yang begitu cerah di hari ini.
Duduk seorang diri di bangku taman, orang itu adalah Farhan yg asyik dengan dunia nya sendiri, tanpa memperdulikan orang-orang yang ber lalu-lalang di depan nya.
"Ngelamun aja lo!" ujar Dayat menimpuk pelan pundak Farhan, dan Dayat pun segera mendarat kan tubuh nya di samping sang sahabat.
Bukan nya marah atau pun, apa lah itu, Farhan hanya sekilas menatap Dayat dan ia kembali tenggelam dalam apa yang sedang ia pikirkan.
"Lo kenapa? Apa masih mikirin kejadian semalam. Di mana lo sama wanita seksi berjoget di lantai dansa?" tanya Dayat dengan memberi kan senyuman men-cemooh nya.
"Gue memang masih memikir kan hal semalam. Namun bukan itu," sahut Farhan dengan raut wajah yang tak biasa nya.
""Terus?" sahut Dayat.
"Gue, yakin, kalau gue gak salah lihat." ucap Farhan.
Raut wajah Dayat seketika berubah, dengan tatapan penasaran nya yang kini dia berikan pada Farhan, "Gue, nggak ngerti, apa yang lo maksud kan?" heran Dayat.
"Semalam kalau yang gue lihat itu, si Culun!"ujar Farhan yang masih nampak hanyut dalam apa yang dia pikir kan.
Raut wajah Dayat seketika berubah dengan semakin memperdalam tatapan nya pada Farhan, setelah mendengarkan apa yang pria itu katakan, "Gue, ngga ngerti, apa yang lo maksud kan. Maksud nya yang semalam itu lu lihat si Culun. Si culun siapa maksud lo?" tanya Dayat yg masih tak paham apa yang di maksud Farhan.
"Semalam gini---," sahut Farhan dengan mengatakan apa yang dia lihat.
Merasa sangat tidak mungkin, membuat Dayat seketika melepaskan tawa nya, "Ha Ha Ha, Farhan--Farhan. Itu pasti hanya imajinasi nya lo aja nyet. Galaxy itu begitu sangat membenci si Culun itu, jadi mana mungkin dia memiliki hubungan dengan nya. Kebanyakan minum mungkin lo, jadi pikiran lo sangat kacau," ujar Dayat dengan terus saja tertawa.
Tak menyambut apa yang Dayat ujar kan Farhan hanya terdiam. Dan di dalam diri nya pun membenarkan apa yang sahabat nya itu katakan. Mungkin saja diri nya kebanyakan minum, jadi ia memikirkan sesuatu yang sangat mustahil.
***
Usai mata kuliah yang di berikan sang Dosen selesai, Galaxy memutuskan untuk menghabiskan waktu nya di taman, di temani minuman kesukaan nya. Tenggelam dalam apa yang dia pikir kan, hingga sedetik kemudian kedatangan Dayat mengejutkan diri nya.
"Pikirin apa-lo bro?" tanya Dayat yg kini telah mendaratkan tubuh nya pada sisi samping Galaxy. Galaxy hanya menyambut nya dengan senyuman, dan menegakkan tubuh.
"Nggak. Gue nggak mikirin apa-apa," sahut Galaxy namun masih dengan memasang wajah murung nya.
Ke dua pria itu kemudian melanjutkan obrolan nya. Hingga, didepan mereka lewat seorang yaitu seorang gadis yang bernama Senja Zehren.
"Ada si Culun, tuh!" ujar Dayat tiba-tiba yg ingin bangun dari duduk nya, namun-langsung di cekal oleh Galaxy.
"Biar kan saja!" ujar Galaxy dan apa yang pria itu katakan, seketika membuat raut wajah Dayat berubah.
"Apa gue nggak salah dengar?" tanya Dayat dengan memberikan tatapan heran nya.
"Yaa. Lo lagi nggak salah dengar," sahut Galaxy masih dengan memberikan pandangan nya pada Senja yang kini tengah menatap pada nya juga.
Dengan berat hati, Dayat pun mendaratkan tubuh nya, kembali di samping Galaxy.
Masih memberikan tatapan nya pada Senja, hingga akhir nya pandangan ke dua nya bertemu. Senja mengukir senyum tipis nya pada pria itu, namun, Galaxy hanya memasang wajah datar nya. Dan itu membuat raut wajah Senja berubah seketika menjadi pias.
"Gal--," panggil Dayat tiba-tiba, setelah sekian lama keheningan melanda ke dua nya.
"Ada-apa?" tanya Galaxy.
"Lo tahu nggak. Si Farhan ngomong, apa?" tanya Dayat balik.
"Mana gue tahu, kalau lo, nggak kasih tahu." ujar Galaxy.
"Dia bilang, dia melihat si culun, dan---." Dayat mengatakan semua nya dan apa yang pria itu katakan, seketika membuat Galaxy tersedak oleh minuman nya.
"Dia bilang seperti itu?" tanya Galaxy memastikan nya lagi.
"Iya." jawab Dayat.
"Dan lo, percaya?" tanya Galaxy dengan raut wajah nya yang kini tampak telah berubah pucat. Dan di dalam diri nya, telah timbul ketakutan, kenyataan tentang hubungan nya dengan Senja.
"Ya, jelas nggak-lah! Mana mungkin lo yang begitu membenci si culun itu, memiliki hubungan sama dia." jawab Dayat.
Galaxy berusaha mengembangkan senyuman di wajah nya. Walau pun saat ini, suasana hati nya tengah tak menentu. Mungkin sekarang diri nya bisa mendapatkan hasil dari perkataan sahabat-sahabat nya. Namun tidak lah nanti.
\*
Bersambung.............
