Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.
Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.
Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?
Simak kisahnya yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 : Akhiri saja...
Setelah mengurus pekerjaannya, Elvano meminta asistennya untuk mengurus sisanya. Malam ini dia akan menyusul Maura yang sedang makan malam dirumah orang tuanya. Namun, langkah Elvano tertahan begitu dia keluar melewati pintu utama. Seorang wanita tengah berdiri dengan jarak sekitar tiga meter darinya dan sedang tersenyum padanya.
"Karina..." lirihnya dengan pandangan tertuju pada wanita yang pernah mengisi hatinya.
Karina, wanita itu melangkahkan kakinya mendekat secara perlahan dengan tatapan mengunci wajah Elvano. Sore tadi dia baru kembali dan langsung datang mengunjungi Elvano karena sangat merindukannya.
"Aku sudah kembali, El. Aku kembali untuk kamu," ucap Karina dengan mata berkaca-kaca.
Keheningan kembali menyelimuti, waktu seakan berhenti detik itu juga bagi Karina. Selama tiga tahun dia hanya bisa memandang wajah itu difoto dan di layar, namun kali ini dia bisa menatapnya langsung.
Karina mengikis jarak, melingkarkan kedua tangannya di pinggang Elvano dan menempelkan kepalanya di dadanya.
"Maaf..." ucapnya pelan, "Sekarang aku tidak akan pergi lagi, El. Aku tidak mau jauh-jauh dari kamu lagi."
Elvano menghela napas, kedua tangannya terangkat untuk menyentuh bahu Karina, mendorongnya pelan hingga pelukannya terlepas.
"Kapan kamu kembali, Karina?" tanya Elvano.
Karena tersenyum, "Aku baru saja kembali tadi sore. Aku merindukanmu, El, jadi aku langsung datang kesini untuk menemui kamu. Kamu merindukanku juga kan?"
Beeppp...
Beeppp...
Beeppp...
Pandangan mereka terputus, Elvano mengeluarkan ponselnya dari saku celananya saat mendengar ada panggilan masuk. Matanya menyipit saat melihat ternyata mamanya Maura yang menelpon. Dia berjalan sedikit menjauh dari Karina dan mengangkat telepon dari mama mertuanya.
"Halo, El." suara Sandra terdengar panik. "Maura ada sama kamu kan? Dari tadi Mama telepon nggak diangkat-angkat soalnya."
"Maura bukannya pulang kerumah ya, Ma?" tanya Elvano. "Katanya Mama ngundang makan malam, kebetulan ini aku juga udah mau nyusul kesana."
"Maura pergi sebelum acara makan malamnya dimulai, dia marah karena kakaknya mengumumkan akan menikahi Rina, sahabat Maura yang sudah berselingkuh dengan Alex." beritahu Sandra.
Elvano terkejut, pandangannya langsung menyapu sekeliling, mungkin saja Maura datang kesana untuk menemuinya. Sayangnya dia tidak menemukan ada tanda-tanda mobil Maura memasuki halaman kantornya.
"El, tolong cari Maura, Mama khawatir," pinta Sandra.
"Mama tenang saja, aku pasti akan mencari Maura sampai ketemu."
Begitu sambungan telefon terputus, Elvano langsung menghubungi orang rumah untuk menanyakan keberadaan Maura. Namun, Rosa memberitahukan jika Maura belum kembali. Karina yang sedari tadi memperhatikan berjalan mendekat karena penasaran.
"Ada apa, El? Siapa yang menelfon? Kenapa kamu langsung panik begini?" tanya Karina beruntun.
Elvano tidak menjawab, dia sedang berusaha menghubungi Maura, namun istri palsunya itu tak kunjung mengangkat telefon darinya, membuatnya semakin khawatir.
Karina menahan lengan Elvano saat melihat pria itu hendak melangkah pergi, "El, kamu mau kemana? Aku baru kembali,"
"Maaf Karina, aku harus pergi. Nanti aku akan menemuimu lagi." Elvano menurunkan tangan Karina dari lengannya.
Karina menatap punggung Elvano hingga tubuh pria itu masuk ke dalam mobil. Untuk pertama kalinya dia melihat Elvano mengabaikannya seperti ini. Biasanya Elvano akan langsung memeluk dan menyambut jika melihatnya datang. Tapi malam ini... Elvano terlihat sangat berbeda.
...--------...
Maura melajukan mobilnya dengan pikiran yang kacau. Setelah dikejutkan dengan keputusan sang kakak, kali ini Maura kembali dikejutkan oleh kehadiran seorang wanita yang tiba-tiba ada didepan kantor dan memeluk suaminya.
Sekarang Maura merasa sendiri, tidak ada tempat untuknya berbagi cerita. Karina sudah kembali dan keberadaannya pasti sudah tidak diinginkan lagi. Cepat atau lambat Elvano pasti akan segera mengakhiri pernikahan palsu mereka.
Butiran bening kembali lolos dari bola matanya kala mengingat semua itu, ada perasaan tidak rela jika pernikahan palsu ini harus berakhir. Maura menghentikan mobilnya dan membenamkan wajahnya di setir mobil, membiarkan tangisnya kembali pecah.
-
-
-
"Dimana Maura, Ma?"
Begitu mendapat telepon dari mamanya jika Maura sudah pulang, Elvano langsung memutar balik mobilnya dan bergegas pulang untuk melihat kondisi istrinya.
"Tadi Mama nanya Maura tidak menjawab dan langsung masuk ke dalam kamar. Sepertinya Maura habis menangis, coba kamu lihat kekamar sekarang, El." jawab Rosa dengan wajah yang terlihat cemas.
Elvano langsung masuk ke dalam lift untuk sampai ke kamarnya. Begitu membuka pintu kamar dia melihat Maura yang sedang berbaring di atas ranjang, gadis itu berbaring dengan memunggunginya.
"Maura..." panggilnya pelan dengan langkah mendekat ke arah ranjang.
Hening. Tidak ada sahutan, hanya suara detik jarum jam yang terdengar.
Langkahnya kian dekat, Elvano berdiri di depan Maura dan melihat mata gadis itu sudah terpejam, Maura bahkan sudah berganti pakaian dengan piyama pendek.
Elvano menurunkan tubuhnya, berjongkok dengan satu kakinya dihadapan gadis itu, wajah yang sembab dan mata yang terlihat membengkak membuatnya menyadari jika gadis itu menangis dalam waktu yang lama. Satu tangannya terulur untuk menyentuh wajah Maura dan membelainya dengan lembut.
"Maura, apa yang terjadi? Bagaimana kamu bisa menangis sampai seperti ini?"
Tangannya terus membelai dengan lembut, hatinya ikut sakit melihat kondisi Maura yang seperti sekarang. Meskipun dalam keadaan tidur, wajah gadis itu terlihat sangat gelisah.
"Apa hanya karena alasan itu kamu menangis, atau ada alasan lain?" Kembali dia berbicara, seolah Maura bisa mendengarnya. "Apa yang bisa aku lakukan untuk bisa membuat kamu tersenyum lagi, Maura? Aku tidak bisa melihat kamu seperti ini."
Cukup lama Elvano memandangi wajah Maura dengan posisi seperti itu. Hembusan napas tenang seolah membenarkan jika Maura benar-benar sudah tidur dengan nyenyak. Elvano mendekatkan wajahnya dan mencium kening Maura sebentar sebelum dia kembali berdiri dan berbalik untuk masuk ke dalam kamar mandi.
"Ayo kita akhiri saja pernikahan palsu ini!"
Kalimat itu seperti ombak yang menghantam keheningan kamar, menghentikan langkah Elvano yang tertahan tepat di depan pintu kamar mandi. Rupanya sejak tadi Maura tidak benar-benar tidur, dia hanya merasa tidak siap berbicara dengan Elvano setelah melihat apa yang terjadi sebelumnya. Namun, sikap yang Elvano tunjukkan barusan, bagaimana pria itu berbicara dan memperlakukannya dengan lembut, membuat Maura menyadari jika dia memang sudah jatuh cinta pada Elvano.
"Akhiri saja... aku lelah."
Tangannya mengepal kuat selimut yang menutupi tubuhnya sampai ke perut, matanya terpejam kuat saat merasakan air matanya kembali menetes. Sebelum perasaannya semakin dalam, Maura ingin mengakhiri semuanya.
...
...
...
Bersambung...
sedehana,, ringan,, dan mudah dipahami..
biarpun singkat, tapi berasa di hati tiap scane nya
.karyamu luar biasa Thor..
semangat berkarya/Determined//Determined//Determined/
tapi terimakasih atas cerita nya yg segar kak
yah begitulah takdir kadang" datang ke kita dengan menyerupai kebetulan.
jodoh baik ga ditolak ya ketika semesta sudah mendukung.
ya..para jombloers. mudah mudahan besok kita ketemu jodoh spek El
aaammmniiiiin yg kenceng oiii
kan reka ulang y Van
biar dia sadar itu bukan perbuatan yang baik.
eh...mang ga baik yaa🤣🤣🤣
yg mudah berpaling pada siapa saja
ini bukan obsesi dan obsesif
tapi hanya egosentris,yg tak mau kepunyaan nya disentuh sama orang lain tapi dirinya bebas bermain dengan yg lainnya
tau kan....bedanya
tail kucing
kyk gitu bisa jadi pembenaran
wah palanya mesti kita getok rame rame ini🤣🤣