NovelToon NovelToon
Ruang Ajaib Antagonis Kesayangan

Ruang Ajaib Antagonis Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Masuk ke dalam novel / Ruang Ajaib / Agen Wanita
Popularitas:61.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita

Sinopsis:

Lilia, seorang agen wanita hebat yang mati dalam ledakan saat menjalankan misinya, namun secara tidak sengaja masuk ke dunia novel sebagai tokoh wanita antagonis yang dibenci oleh semua warga desa. Dalam dunia baru ini, Lilia mendapatkan misi dari sistem jika ingin kembali ke dunia asalnya. Untuk membantunya menjalankan misi, sistem memberinya ruang ajaib.

Dengan menggunakan ruang ajaib dan pengetahuan di dunia modern, Lilia berusaha memperbaiki keadaan desa yang buruk dan menghadapi tantangan dari warga desa yang tidak menyukainya. Perlahan-lahan, perubahan Lilia membuatnya disukai oleh warga desa, dan suaminya mulai tertarik padanya.

Apakah Lilia dapat menyelesaikan semua misi dan kembali ke dunianya?

Ataukah dia akan tetap di dunia novel dan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 : Berhasil

Setelah mengarungi lautan selama berjam-jam, kapal militer angkatan laut akhirnya tiba di pelabuhan kota Arunika. Semua korban yang selamat turun dari kapal, dengan wajah yang lega dan penuh harapan. Mereka disambut oleh tim medis dan petugas lainnya yang siap memberikan bantuan dan perawatan yang dibutuhkan.

Korban-korban yang selamat itu terlihat lelah dan trauma, namun mereka tampak lega karena telah tiba di tempat yang aman. Petugas kesehatan segera memberikan perawatan medis dan psikologis kepada mereka, sementara pihak keamanan mulai melakukan proses identifikasi dan dokumentasi. Dengan tibanya kapal di pelabuhan, proses evakuasi dan penyelamatan dapat dianggap berhasil.

Rombongan wakil presiden baru saja tiba. Wakil Presiden lega dan senang melihat putri tunggalnya selamat. Dia berjanji akan memberikan hadiah istimewa kepada semua orang yang berhasil menghentikan kejahatan ini.

Laksamana Arinto sudah menerima kabar dari anak buahnya, bahwa kapal ilegal yang berusaha menyelundupkan semua organ tubuh korban yang masih segar berhasil dihentikan. Awalnya, terjadi baku hantam dan baku tembak saat penangkapan kapal ilegal itu, dan untunglah pertarungan dimenangkan oleh para tentara angkatan laut. Beberapa penjahat ada yang meninggal, beberapa lagi masih hidup dan dibawa ke kapal militer untuk diinterogasi.

Kapal yang membawa para penjahat penyeludupan itu juga tiba, tidak lama setelah armada kapal Laksamana Arinto tiba. Namun, Laksamana Arinto segera menyadari bahwa para penjahat yang masih hidup ini tidak mau mengaku siapa dalang di balik kejadian ini. Mereka sangat setia pada bos mereka dan lebih memilih mati ketimbang membuka mulut. Lilia, yang memperhatikan situasi ini, langsung tahu bahwa mereka adalah kelompok mafia. Karena rata-rata semua anggota kelompok mafia besar adalah tipe yang setia pada majikan mereka, tidak peduli apa pun yang terjadi.

Lilia mengamati para penjahat yang masih hidup dengan seksama, mencoba membaca bahasa tubuh mereka. Ia yakin bahwa mereka tidak akan berbicara, tidak peduli apa pun yang dilakukan. Namun, Lilia juga tahu bahwa diamnya mereka tidak akan membuat kasus ini selesai. Ia perlu mencari cara lain untuk mengungkapkan kebenaran dan menangkap dalang di balik sindikat ini.

"Sayang, biarkan mereka saja yang bekerja. Apa yang terjadi selanjutnya bukan urusan kita," ucap Titan.

"Kak Titan, kamu juga sependapat kan? Mereka itu kelompok mafia," sahut Lilia, mencoba memastikan pendapat Titan.

"Aku tau, tidak ada untungnya bagi kita untuk ikut campur urusan ini. Lebih baik kita pulang ke desa. Toh tujuan kita untuk menyelamatkan Pak Johan sudah berhasil," jawab Titan dengan logika yang masuk akal. Ia tidak ingin memperumit situasi dengan terlibat dalam masalah yang tidak berkaitan langsung dengan misi mereka.

Lilia memahami alasan Titan. Mereka memang tidak perlu terlibat dalam masalah yang berpotensi merepotkan mereka di masa depan. Kedamaian dan keselamatan mereka adalah prioritas utama, terutama karena mereka memiliki misi untuk segera kembali ke dunia asal. Dengan demikian, mereka memutuskan untuk fokus pada penyelesaian misi dan meninggalkan urusan kelompok mafia kepada pihak berwenang.

.

.

.

Setelah menyelesaikan misi penyelamatan, Lilia dan Titan bergegas mencari kendaraan untuk kembali ke desa. Mereka memutuskan untuk menaiki bus besar menuju terminal desa mereka, memilih untuk tidak menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh rombongan wakil presiden. Lilia dan Titan lebih suka menjaga jarak dengan orang luar dan tidak ingin berurusan dengan mereka.

Di perjalanan, Pak Johan tidak henti-hentinya berterima kasih kepada Lilia dan Titan karena telah menyelamatkan mereka dari situasi yang membahayakan. Namun, Lilia dan Titan meminta Pak Johan untuk berhenti berterima kasih, mengatakan bahwa sudah tugas mereka sebagai kepala desa untuk melindungi warga desa. Mereka melakukan ini bukan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan, tetapi karena itu adalah tanggung jawab mereka.

Dengan suasana yang santai dan penuh keakraban, perjalanan kembali ke desa terasa lebih nyaman. Perjalanan menuju desa juga ditempuh selama berjam-jam, namun obrolan ringan dan canda tawa membuat waktu terasa lebih cepat berlalu.

Akhirnya, setelah sekian lama, bus yang mereka tumpangi pun tiba di terminal desa. Lilia, Titan, dan Pak Johan turun dari bus, meregangkan kaki dan menikmati udara segar desa yang mereka cintai. Terminal desa yang sederhana dan tenang menyambut mereka dengan hangat, menandakan bahwa mereka telah tiba di tempat yang aman dan nyaman.

Dari terminal ke rumah, mereka memutuskan berjalan kaki karena jarak terminal tidak terlalu jauh dari rumah. Lilia dan Titan mengantar Pak Johan lebih dulu ke rumahnya, dan kedatangan mereka disambut suka cita oleh Bu Ira dan para tetangga. Mereka senang luar biasa atas selamatnya Pak Johan, dan wajah-wajah ceria mereka menyambut Pak Johan dengan hangat.

Pak Johan kemudian menceritakan semuanya pada Bu Ira, tentang sindikat penjualan organ tubuh yang mengerikan dan bagaimana Lilia dan Titan datang menolong mereka di pulau Monyet. Mendengar cerita itu, Bu Ira tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Lilia dan Titan. Dia merasa sudah berhutang budi besar pada mereka berdua, dan rasa syukur yang mendalam terpancar dari wajahnya.

Dengan penuh rasa hormat dan terima kasih, Bu Ira memandang Lilia dan Titan sebagai pahlawan desa yang telah menyelamatkan suaminya dari bahaya. Setelah memastikan Pak Johan dalam keadaan baik, Lilia dan Titan pamit untuk kembali ke rumah mereka.

Di jalan, Titan memegang erat tangan Lilia sepanjang jalan, merasakan kehangatan dan kenyamanan dari sentuhan tangan mereka. Suasana sekarang sedang romantis, apalagi senja berwarna oren di sore hari tengah menyelimuti, menambah kehangatan diantara mereka.

Mereka berjalan beriringan, menikmati pemandangan alam yang indah dan suasana yang tenang. Keakraban dan cinta mereka semakin terasa dalam keheningan senja, membuat mereka merasa lebih dekat satu sama lain. Titan dan Lilia saling menatap, dan senyum manis mereka berbicara lebih dari kata-kata.

Dalam momen yang penuh kehangatan dan cinta, Titan dan Lilia merasa bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada waktu yang mereka habiskan bersama. Mereka menikmati setiap detik keakraban mereka, dan cinta mereka semakin menguat dalam keheningan senja yang romantis.

Titan menghentikan langkahnya. Senyum diwajahnya masih terlihat jelas, suasana hatinya hendak meledak. Terlebih setelah melalui waktu yang panjang dalam misi penyelamatan Pak Johan yang berakhir dengan keberhasilan.

Cup

Cium Titan tanpa permisi. Lilia berusaha menjauhkan wajahnya dari wajah Titan, namun Titan menahannya.

"Ini ditengah jalan, kalau ada yang lihat bagaimana?" ucap Lilia, sambil berusaha melepas ciuman mereka.

"Biarkan saja!" Hanya dua kata itu yang keluar dari mulut Titan, dia tidak mau melepas ciuman mereka. Akhirnya Lilia pasrah, dia pun berhenti melawan dan memutuskan menikmati ciuman Titan yang semakin dalam.

1
Cindy
lanjut
Wega Luna
awas jebakan Titan , istrimu tak boleh tahu berarti ada udang di balik rempeyek,,,, berfikir logis aja
░▒▓█►─═HeSideMySelf ═─◄█▓▒░
pasangan yg teledor, senjata api hilang pun tidak sadar/Facepalm/
SENJA
wwwih langsung ada efeknya ya
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Cindy
lanjut kak
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
hadir kak
Cindy
lanjut kak
SENJA
weeeh enak ada bubuk ajaib 🤭
SENJA
menculik agen luar biasa??! mimpimu ae pak 🥱😂
SENJA
pak presiden jahat sih ... tunggu apesnya aja pak
Cindy
lanjut kak
Cha Sumuk
jgn smpe mereka di culik Thor
Wega Luna
puskesmas di mana mana meresahkan yh 🤣🤣🤣🤣🤣di dimensi berbeda pun pegawainya masih ada yg songong ,,,🤭🤭🤭🤭🙏,
alya musik: benar 👍
total 1 replies
gendhis jawi
titan masuk..
Sribundanya Gifran
lanjut
Aretha Shanum
eleh ga dunia halu ga dunia nyata sama aja yg dipikir hanya perut sendiri
pinka
hadir
Lala Kusumah
hadeuuuuuuuhhhh ada antagonis kejam ya, hati-hati Lila n Titan 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!