NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Mafia

Terjerat Cinta Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Nikah Kontrak
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: zhar

Ketika Maya, pelukis muda yang karyanya mulai dilirik kolektor seni, terpaksa menandatangani kontrak pernikahan pura-pura demi melunasi hutang keluarganya, ia tak pernah menyangka “suami kontrak” itu adalah Rayza, bos mafia internasional yang dingin, karismatik, dan penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Aku melirik kesal ke arahnya. Seumur hidupku, belum pernah aku ketemu orang sekurang ajar ini.

"Kasih aku tangan kirimu…" pinta Rayza tanpa membuka matanya.

Aku menarik napas dalam-dalam, baru sadar sesuatu. Dia secara khusus minta tangan kiriku tangan yang dulu dia bilang miliknya. Aku sempat ragu dan Rayza mulai terdengar tak sabar.

"Maya… tangan kirimu," ulangnya, nadanya sekarang lebih serius.

"Ini…" bisikku, sambil perlahan meletakkan tangan kiriku ke tangannya.

Aku melihat senyum kecil muncul di bibir Rayza dalam ruangan yang remang saat dia merasakan tanganku di genggamannya. Dengan kepala masih di pangkuanku, Rayza membawa tanganku ke bibirnya dan mencium telapak tanganku. Ciumannya lembut dan manis. Dia mengecup pelan seluruh telapak tanganku, lalu perlahan bergeser ke jari-jariku, menciumnya satu per satu dari pangkal sampai ujung.

"Jangan gerak-gerak…" gumam Rayza datar, sebelum lanjut mengecup jari-jariku.

Ciumannya yang ringan dan napasnya yang hangat membuat kulit tanganku geli. Aku susah menahan diri, mulai sedikit menggeliat di tempat dudukku sampai membuat Rayza mengeluh pelan. Aku tersentak kecil saat dia mulai menggigit ujung jariku dengan lidahnya.

"Rayza…" bisikku, meski tak tahu apa yang sebenarnya ingin kukatakan.

"Sekarang kenapa lagi?" tanya Rayza, nada suaranya menggoda.

Aku menggigit bibir bawahku saat merasakan kehangatan yang basah menyelimuti jari tengahku. Rayza memasukkan jariku ke dalam mulutnya, mengisapnya pelan sambil menggerakkan lidahnya yang hangat naik turun di sepanjang jariku. Seketika, tubuhku terasa panas, dan semua indraku menjadi lebih peka, lebih waspada.

Aku menatap wajahnya yang tampan saat ia mengisap jariku dengan cara yang menggoda, lalu menarik jariku keluar dari mulutnya. Jariku basah, dilumuri air liurnya dan entah kenapa, pemandangan itu begitu menggoda. Kupikir tanganku sudah sangat sensitif saat dia pertama kali menyentuhnya, tapi kali ini terasa berbeda... jauh lebih nikmat.

Rayza menatapku sambil memasukkan jari lainnya ke dalam mulutnya, menggigitnya ringan, lalu mengisap lebih keras. Aku buru-buru memalingkan wajah, berusaha menyembunyikan pipiku yang memanas. Dia hanya terkekeh pelan melihat reaksiku dan mengisap jari-jariku lebih dalam, lebih kuat.

“Jari-jarimu basah dan siap...” gumam Rayza setelah melepaskan jariku dari mulutnya yang panas.

Siap untuk apa?

Tiba-tiba, Rayza duduk tegak dan meraih pinggangku, menarikku mendekat.

“Rayza!” seruku panik saat dia tiba-tiba bergerak maju.

Lengannya yang kuat dan kekar memelukku erat, menarik tubuhku ke pangkuannya. Aku bisa merasakan panas tubuhnya di punggungku, sementara kain tipis yang kupakai nyaris tak mampu menjadi penghalang di antara kami. Rayza menahanku di sana, memaksaku bersandar di dadanya yang hangat dan kokoh.

"Jangan goyang-goyangin pantatmu sebelum aku salah paham..." bisik Rayza di telingaku, nadanya serius dan mengintimidasi.

Tubuhku langsung kaku mendengar kata-katanya. Aku baru sadar, sejak tadi aku berusaha menyesuaikan posisi duduk di pangkuannya, dan tanpa sengaja, pantatku bergesekan dengannya. Aku duduk di pangkuan Rayza, bersandar di tubuhnya yang keras dan berotot. Aku benar-benar bingung harus bagaimana, atau apa yang sebenarnya dia inginkan dariku.

"Aku…" aku mencoba protes, tapi dia langsung memotong sebelum aku sempat melanjutkan.

"Kamu yakin nggak pakai baju kayak gini buat godain aku?" tanya Rayza sambil menelusuri tubuhku dengan tatapannya.

"...Apa? Buat apa aku ngelakuin itu?" balasku kesal.

"Kenapa ya... aku jadi penasaran..." godanya sebelum menunduk dan menciumku tiba-tiba panas dan penuh tuntutan.

Lidahnya langsung membuka mulutku dan masuk begitu saja. Aku mengerang pelan saat dia terus mengecupku dalam-dalam, lidahnya menari penuh gairah sampai-sampai aku kehabisan napas. Rayza... dia benar-benar jago mencium. Ciumannya bikin pikiranku blank dan semua logika menguap. Rasanya... nikmat sekali.

Film masih diputar di latar belakang, tapi jelas Rayza tidak peduli. Sepertinya memang dari awal dia tidak niat nonton. Apa dari awal dia memang berniat nyerang aku kayak gini? Kenapa...?

"Lepasin aku, Rayza…" bisikku pelan.

"Sekarang kamu ngasih aku perintah?" balasnya dengan nada tajam.

"Kenapa kamu kayak gini...?" tanyaku lemah.

"Baru sekarang kamu nanya? Aku jadi mikir, kira-kira bagian tubuh mana yang bakal aku ambil dari kamu malam ini?" katanya dengan tawa kecil yang menyebalkan.

"Jangan godain aku terus..." pintaku dengan malu.

"Emangnya kamu nggak suka digoda?" tanya Rayza sambil menggigit bibir bawahnya. Kenapa dia harus keliatan segitu seksinya?

"Nggak... aku nggak suka..." bisikku balik.

"Kalau gitu, gimana kalau aku tanya langsung ke tubuhmu... kita lihat jawaban yang jujur dari sana," Rayza menatapku nakal, dan aku bisa lihat jelas maksudnya dari sorot matanya.

Aku tersentak ketika salah satu lengannya tiba-tiba melepaskan pinggangku dan meluncur di bawah kain tipis dan renda yang menutupi dadaku. Tangan Rayza yang besar dan hangat menggenggam payud_ra kiriku dan mulai memijatnya dengan lembut.

Panas yang ditransfer dari telapak tangannya ke kulit sensitif payud_ra ku hampir tak tertahankan. Aku mendapati diriku mengeluarkan erangan cabul sebagai reaksi terhadap belaiannya yang merangsang di payud_ra ku.

"Payu_ara mu terasa lembut sekali di tanganku…" bisik Rayza menggoda di telingaku sebelum dia meniupnya.

Tubuhku menggigil dan gemetar karena sensasi itu. Aku tak dapat menahan tubuhku untuk tidak menggeliat ketika tangannya mulai memompa dan meremas S_su ku lebih cepat dan lebih kencang dari sebelumnya. Put_ngku mengeras dan bergesekan dengan telapak tangannya yang hangat.

Melihat aku tak lagi melawan cengkeramannya, Rayza melepaskan lengannya yang lain sehingga ia bisa meraba payud_raku dengan kedua tangannya. Ia menghentikan penjelajahannya untuk menggeser tali tipis kamisolku ke bawah dan dari lenganku yang menyebabkan kain tipis yang menutupi dad_ku meluncur turun ke pinggangku.

Aku merasakan udara dingin ruangan di d_da dan dad_ku yang tel_njang. Aku menunduk dan melihat tangan besar Rayza mencengkeram payd_raku dengan telapak tangannya. Jari-jarinya yang panjang dan indah membentang di atas kulitku saat mereka bergerak untuk mer_ngsang dan memu_skanku.

"Lihat tanganku bermain dengan payd_ramu…" bisik Rayza di telingaku.

Aku melihat jari-jarinya membelai pay_raku, meremas dan meremasnya. Aku mengerang semakin keras saat kenikmatan itu semakin kuat. Dad_ku terasa seperti terbakar, dan aku merasakan sakit yang tak asing di perut bagian bawahku. Sudah lama sejak aku merasakan hal seperti ini sebelum tinggal bersama Rayza, tetapi aku tahu betul apa itu...nafsu.

"Rayza…" Aku merintih memanggil namanya dengan lemah.

Ujung jarinya yang lincah mulai meremas put_ngku sebelum memutarnya. Kenikmatannya sungguh luar biasa, Rayza memainkan kedua put_ngku sekaligus. Aku menjerit tak berdaya saat ia mulai mencubitnya, awalnya pelan lalu makin keras. Teriakanku makin keras saat belaiannya makin kuat.

"Put_ngmu keras...lihat betapa merah jambu dan bengkaknya..." Rayza membujuk di telingaku suaranya penuh nafsu.

Aku merasakan tatapan matanya yang tajam ke dalam daging kewanit_an di payd_aku sementara tangannya terus meremasnya seirama. Aku terengah-engah sekarang, dan pinggulku mulai bergerak dan menggeliat dengan sendirinya.

"Tidak... kumohon... tidak..." rintihku di sela eranganku.

Seluruh tubuhku terasa lemah, seolah-olah aku telah meleleh sepenuhnya dalam pelukannya. Aku menyandarkan kepalaku ke belakang dan meletakkannya di bahunya sambil berusaha keras untuk bernapas, dad_ku naik turun.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!