NovelToon NovelToon
I Don'T Like Bule

I Don'T Like Bule

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Identitas Tersembunyi
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Anatari Gayatri yang sedang magang di hotel. Ia adalah cewek yang sama sekali tak suka dengan cowok bule.
Erland yang saat itu sebenarnya sedang patah hati dan ingin menyendiri, jadi kesal dengan teriakan Anatari yang tak suka cowok bule. Ia pun bertekad hendak membuat gadis itu jatuh cinta lalu meninggalkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan siang keluarga

Sepanjang malam Erland memeluk Anatari. Bahkan ketika gadis itu tidur telentang pun, ia sama sekali tak melepaskan gadis itu.

Akhirnya, Anatari yang awalnya begitu gelisah karena pelukan itu, bisa tertidur juga karena ia sangat lelah.

Saat pagi hari ia bangun, Erland ternyata sudah tak ada di samping. Seperti biasa Anatari merapikan tempat tidur lalu segera mandi dan berpakaian.

Namun saat ia keluar dari kamar, ia melihat Erland yang sudah ada di ruang makan. Di atas meja sudah tersedia makanan.

"Makanlah, Nata. Kalau kerja di restoran jam makannya nanti sudah selesai jam makan para tamu."

Anatari memegang perutnya. "Aku belum lapar."

"Kamu harus memulihkan tenagamu, Nata. Aku baca di salah satu aplikasi kesehatan kalau orang yang keguguran itu harus benar-benar menjaga kesehatannya, asupan gizi nya agar tidak mudah sakit."

Anatari pun duduk di depan meja makan. Ada roti gandum, telur rebus, dan segelas susu coklat.

"Erland, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Anatari walaupun sebenarnya ia terlihat agak ragu untuk bertanya.

"Boleh. Silahkan!"

"Apakah, jika aku tidak keguguran, kamu akan menyayangi anak yang ku kandung?"

Erland mengangguk. "Tentu saja. Apapun keadaan diantara kita, tetap dia adalah darah dagingku."

"Apakah kamu akan mengurusnya?"

"Ya. Aku akan membawanya ke London ketika kontrak kita selesai."

"Kamu akan memisahkan dia dengan aku?"

"Kamu kan nggak suka dengan cowok bule. Bagaimana jika anak itu laki-laki dan dia memang mirip sekali dengan ku? Aku yakin kamu pasti tak akan menyayanginya. Jadi biarkan saja aku membawanya ke London. Masalah selesaikan?"

Anatari terdiam. Sakit mendengar saat dirinya tak dianggap. Ia pun mengangguk. "Aku mungkin akan membencinya. Seperti aku membenci kamu." Anatari pun menghabiskan sepotong roti gandum itu. Ia juga meminum susu coklatnya. "Aku pergi kerja. Telurnya nanti ku makan di sana." lalu ia mengambil sebutir telur dan memasukannya ke dalam tasnya.

"Tak udah diantar. Aku sudah pesan taxi online." ujarnya lalu segera keluar rumah. Erland hanya menatapnya sambil menahan senyum. Anatari sudah tak bicara judes padanya. Dan Erland sangat yakin kalau ia akan menaklukan gadis itu.

**************

"Ana, ada yang mencari kamu." kata satpam penjaga pintu masuk. Anatari yang baru selesai menulis laporan para tamu yang makan pun melepaskan apron yang dipakainya.

"Siapa, pak?"

"Seorang ibu. Namanya ibu Narni."

Anatari terkejut mendengar nama itu. Ia pun segera meminta ijin pada Chef Pao sebelum menemui ibu Narni yang sudah menunggunya di lobby hotel.

"Bibi, ada apa?" tanya Anatari pada ibu Alea. Perempuan yang sedang duduk itu berdiri lalu tangannya dengan cepat menampar Anatari.

"Bibi?" Anatari terkejut sambil memegang pipinya yang terasa panas.

"Aku pikir kalau kamu adalah teman baik anakku. Tak tahunya kamu seorang penjahat yang dengan sengaja memfitnah anakku sehingga dia akhirnya di penjara. Kamu itu punya hati nggak sih? Kamu bahkan merebut Weda yang adalah pacarnya."

"Jangan sembarangan menuduh Anatari melakukan kecurangan!" Faith entah dari mana datang dan segera memegang tangan Narni. Ia memanggil beberapa karyawan.

"Tolong jelaskan pada ibu ini, bagaimana jahatnya anak ibu terhadap Anatari. Kalau bukti yang diserahkan oleh kami tidak kuat, tak mungkin polisi akan menahannya. Alea sudah melukai Anatari. Gadis ini tak menuntutnya. Kami pihak hotel yang menuntutnya karena itu terjadi di hotel kami."

Mayang tiba-tiba muncul. Ia segera mendekati mereka. "Bibi, Weda itu sejak awal mencintai Ana. Hanya saja Alea membuat cerita bohong dengan mengatakan bahwa Ana tak menyukai Weda. Aku saksinya."

Narni terdiam mendengarnya.

"Sebaiknya kamu mendidik anakmu itu. Sudah di penjara, masih saja berulah. Ayo sayang.....!" Faith segera menggandeng tangan Anatari menuju ke ruangan kantor.

Erland dan Joel ada di sana.

"What happen?" tanya Erland.

"Mamanya Alea menampar Ana."

"Damn!" Erland nampak mengepalkan tangannya. Ia langsung mendekati Anatari dan memegang pipi gadis itu. "Are you ok?"

Anatari mengangguk. Erland menatap mamanya dan Joel. Mereka pun meninggalkan ruangan itu.

Erland segera menarik tangan Anatari dan mengajaknya duduk di sofa. Lalu Erland kembali berdiri dan berjalan ke arah kulkas. Ia mengeluarkan beberapa potong es batu dan membungkusnya dengan sebuah sapu tangan.

"Sini aku kompres. Kuat sekali sekali tamparan itu sampai wajahmu merah begini." Erland pun mengompres wajah Anatari.

"Aku baik-baik saja." Anatari mengambil sapu tangan yang terbungkus es batu itu. "Biar aku saja yang mengompresnya."

"Kenapa kalau aku?" Erland mengambil kembali es batu itu.

"Tapi....."

"Jangan membantah!" ujar Erland pelan namun suaranya sangat tegas.

Anatari pun diam. Dia lupa kalau semua perkataan Erland adalah perintah. Walaupun kali ini cowok itu tak berkata kasar, namun tetap saja Anatari kesal.

"Akan ku buat Alea menderita di penjara." kata Erland setelah mengolesi wajah Anatari dengan salep.

"Erland, please. Jangan biarkan Alea lebih lama di penjara." mohon Anatari.

"Dia itu orang yang tak tahu diri, Nata. Sudah masuk penjara, masih saja bohong kepada ibunya. Dia harus tahu kalau berurusan dengan keluarga Thomson tidak boleh main-main. Apalagi dengan istri Erland Thomson."

"Tapi aku hanya istri kontrak."

"Selama kamu masih menjadi istriku maka perlindungan, perhatian dan kehormatanmu adalah tanggung jawabku. Sekarang kita makan siang di restoran. Mama sudah menyiapkan makan siang dan mengundang mamamu juga."

"Tapi....."

"Ikut. Kalau tidak, maka mamamu akan tahu tentang pernikahan kita. Aku juga tak peduli jika pihak kampus mu tahu."

"Erland....!"

"Makanya taat padaku. Oh ya, cium aku dulu."

"Apa?"

"Cium aku dulu."

"Erland .....!" Anatari jadi kesal.

"Mencium suami kan tak ada salahnya."

Anatari mendekat dan hendak mencium pipi Erland namun lelaki itu justru menengok ke arah Anatari sehingga bibirnya tepat menyentuh bibir Anatari. Gadis itu membulatkan bola matanya namun Erland justru memegang tengkuknya dan memperdalam ciuman mereka.

"Itu namanya ciuman. Kalau cium pipi hanya untuk anak kecil. Sekarang ayo kita keluar!"

Anatari pun mengikuti langkah Erland. Ternyata Faith dan Joel masih menunggu mereka di lorong menuju ke restoran. Anatari bernapas lega karena ia tak harus berjalan bersama dengan Erland.

Ayu menatap Anatari dan ibunya yang makan siang dengan keluarga Thomson.

"Ana itu tidak sombong. Sejak awal sudah mengenal pemilik hotel ini namun dia berlagak tak kenal. Alea saja yang iri hati padanya. Menurutmu, karena tuan Erland tak jadi menikah dengan tunangannya, apakah mungkin mereka akan dijodohkan?" tanya Ayu.

Satria menggeleng. "Ana kan selalu bilang, dia tak suka cowok bule. Aku pernah melihat lelaki yang mengejar Ana. Namanya Weda. Lelaki itu tampan dengan kulit sawo matang. Sangat cocok dengan Ana." ujar Satria.

"Iya. Mana mungkin tuan Erland yang adalah sutradara terkenal itu menyukai gadis seperti Ana. Walaupun sebenarnya Ana itu sangat cantik."

Satria mengangguk. "Level tuan Erland itu pastinya model terkenal. Atau bintang film ternama. Seperti tunangannya dulu yang bernama Amezza Gomez."

Tak ada satu pun karyawan yang tahu kalau sutradara terkenal itu sudah menikahi Anatari. Sementara gadis itu berusaha menjaga pernikahan mereka agar jangan sampai terbongkar di muka umum. Anatari merasa kalau ia tak mencintai Erland. Begitu pula sebaliknya.

Sangat berbeda dengan Faith Thomson. Saat ia duduk di samping mamanya Ana, dia membayangkan kalau mereka benar-benar akan menjadi besan. Wanita cantik itu menatap putranya dan Anatari secara bergantian. "Ya Tuhan, jodohkanlah mereka berdua. " batin Faith.

Erland sendiri sedang membayangkan skenarionya yang semakin asyik untuk ditulis. Sementara Anatari justru memikirkan Weda.

*********

Doa siapakah yang akan terkabul?

1
Syavira Vira
🥰🥰👍🏻♥️♥️💪💪💪👍🏻👍🏻
Makaristi
sdh mulai cinta tapi masih mengingkari sprti nya dua2 nya ..
weda sll dtng tiba2 😂😆🤭🫢
jadi bgmn Anatari weda apa Erland nih..
mksh up nya thor 🥰😘
Gia Gigin
Maunya s bule tengil tapi mengingat triknya Dad Eze ke Mom Faith yg ada Anatari yg klepek "🤭
Hary Nengsih
siapa ya
Eka ELissa
sama 2 mnurut ku Mak.....😄
Eka ELissa
nasip mie ne...piyee...lan ..mlhn mbok aj main kuda kepang lgi..🤣🤣🤣
Eka ELissa
kan udh tau kmu lok ada yg jagain kmu dri jauh...ana...
Syavira Vira
🥰🥰🙏🙏💪💪💪
Syavira Vira
lanjut 💪🙏♥️💪
Makaristi
hayooo siapa ?
Anatari sprtinya sdh mulai bisa menerima suami bule nya 😂😍😘🥰🫢
Dan apakah Erland jg sdh bisa menerima Anatari sijutek & judes hehehehe
Meylan Basiru
dua-duanya saling jatuh cinta dan tdk berani untuk mengungkapkannya.. 😘😘😘
Eka ELissa
aduh ksian mama nya ana Mak..
Erland kn lok udh dkt kmu minta jatah Mulu lah ann kn kmu udh ksih ijin kan ...dgn senang hati lah dia minta jatah nya lgi...dan lagi...lah....😄😄🤭
Gia Gigin
Ternyata mamanya Anatari merahasiakan penyakitnya 🥺bule tengil paling juga lama " nggak bisa lepas dari Ana, sebab sdh terbiasa dgn keberadaan Ana di dekat mu😏
Syavira Vira
💪👍🏻🙏🙏♥️♥️♥️♥️
Syavira Vira
lanjut
Gia Gigin
Akhirnya Anatari takluk di tangan bule tengil🤭
Eka ELissa
nah loh Erland nikmat mana yang kamu dustakan Erland 😄😄🤭gspol Dia ann kucing ksih kan asin 😄😄
Hary Nengsih
lanjut
Liina Anjani Malick
bule sok jual mahal pdhl mh obralan 🤣
Syavira Vira
🥰🥰🥰🥰♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!