NovelToon NovelToon
MANUSIA ABADI

MANUSIA ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Menjadi Pengusaha / Kultivasi Modern
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Taufik

Sebelum ada bintang, sebelum Bumi terbentuk, dia sudah ada.

Makhluk abadi tanpa nama, yang telah hidup melewati kelahiran galaksi dan kehancuran peradaban. Setelah miliaran tahun mengembara di jagat raya, ia memilih menetap di satu tempat kecil bernama Bumi — hanya untuk mengamati makhluk fana berkembang… lalu punah… lalu berkembang lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergerakan Alex Chu

Setelah kelas berakhir, Luo Yifan langsung keluar dari ruang kuliah. Ponselnya sudah berada di telinganya sebelum ia mencapai pintu.

“Cari data mahasiswa bernama Alex Chu. Fakultas mana pun, angkatan berapa pun. Aku ingin tahu semuanya. Sekarang juga.”

Orang di seberang langsung menjawab,

> “Baik, Tuan Muda Luo. Tunggu sebentar.”

Beberapa menit berlalu. Laporan mulai masuk.

Namun saat lembaran data elektronik dikirim padanya, alis Luo Yifan langsung mengernyit.

> Nama: Alex Chu

Fakultas: Tidak diketahui

NIM: Terdaftar

Foto: Tidak tersedia

Data pribadi: Tidak tersedia

Riwayat akademik: Kosong

Aktivitas kampus: Tidak terdaftar

> “Apa ini?”

Ia segera menelepon ulang. “Kau hanya kasih aku nama dan NIM kosong? Di mana foto, IPK, asal sekolah, data keluarga?”

“Maaf, Tuan Muda… ini bukan kelalaian kami. Sistem kampus memang hanya menampilkan data dasar. Kami juga mencoba akses sistem dari internal, tapi... semua file lainnya dienkripsi tingkat tinggi. Bahkan kami tak bisa membuka metadata-nya.”

Luo Yifan terdiam. Baru kali ini ia mendengar seseorang yang terdaftar secara resmi di universitas, namun tak memiliki rekam jejak apa pun.

Seolah… Alex Chu bukan bagian dari dunia ini.

> “Bahkan anak pejabat militer pun tak pernah dibuat seaman ini,” gumamnya, mata menatap layar kosong.

Dan yang paling membuatnya semakin tidak tenang adalah…

> Su Ziyan—Dewi Es kampus—tersenyum padanya.

Entah karena rasa penasaran yang makin membara atau ego yang tersulut, Luo Yifan tahu satu hal.

> “Aku harus bertemu dengannya secara langsung

.

Siang hari, kantin universitas padat seperti biasa. Suara tawa, obrolan, dan denting peralatan makan membaur jadi satu. Di sudut paling sepi, duduklah Alex Chu, seorang pria tinggi dengan wajah datar, mata biru dingin seperti es kutub. Ia duduk sendiri, menghadap jendela, tanpa sepatah kata pun.

Mahasiswa lain sesekali mencuri pandang, entah karena ketampanannya yang luar biasa atau karena misterinya yang tak tersentuh.

Tiba-tiba, langkah kaki berat dan penuh emosi terdengar. Seorang pemuda tinggi dan tegap muncul dari pintu masuk — Luo Yifan, ketua klub karate universitas, anak orang berkuasa, dan juga… pengejar Su Ziyan selama dua tahun terakhir.

Wajahnya gelap, matanya menyala oleh api amarah.

Ia berjalan mendekati Alex dengan langkah cepat, menghentikan semua percakapan di sekitarnya. Para mahasiswa mulai menoleh, menyadari ada sesuatu yang akan terjadi.

“Alex Chu!” teriak Luo Yifan tajam.

Alex tidak menoleh, bahkan tidak bereaksi sedikit pun. Matanya tetap menatap ke luar jendela, seolah Luo Yifan hanyalah angin lewat.

“Jangan pernah dekati Su Ziyan lagi. Dia bukan untuk orang sepertimu. Mengerti?” Suara Luo Yifan bergetar menahan emosi, mengepalkan tinjunya.

Namun Alex tetap… diam.

Kerumunan mulai berkumpul. Teman-teman sekelas yang duduk tidak jauh mulai saling berbisik.

“Eh, itu Alex Chu kan?”

“Dia enggak pernah bicara sama siapa-siapa…”

“Luo Yifan bakal mukul dia?”

Tidak tahan dengan sikap acuh tak acuh itu, Luo Yifan mengayunkan pukulan lurus ke wajah Alex — pukulan penuh tenaga dari seorang atlet tingkat nasional.

Namun…

Pukulan itu terhenti di udara.

Dengan satu tangan, Alex menangkapnya.

Tanpa menoleh. Tanpa usaha. Tanpa ekspresi.

Semuanya mendadak sunyi.

Mata semua mahasiswa membelalak.

“D–Dia menghentikannya dengan satu tangan…”

“Padahal Luo Yifan ketua karate, dan itu pukulan penuh tenaga…”

“Siapa sebenarnya Alex Chu!?”

Luo Yifan gemetar. Tangannya tak bisa bergerak. Seolah dicengkeram oleh baja.

Akhirnya Alex perlahan menoleh. Dengan suara rendah, datar, dan dingin:

> “Bising.”

Seketika itu juga, tangan Luo Yifan ditepis ringan, seolah lalat pengganggu. Tapi bagi Luo Yifan, itu seperti dihantam palu godam.

Tubuhnya terangkat dari tanah, terlempar beberapa meter ke belakang, menghantam dua meja kantin dan jatuh berguling. Meja-meja pecah, nampan makanan beterbangan, dan orang-orang menjerit kaget.

Luo Yifan memuntahkan darah dan langsung pingsan.

Hening.

Satu kantin jatuh dalam keheningan mencekam.

Para mahasiswa terpaku. Beberapa yang dulu sering mengolok atau mengabaikan Alex Chu mulai saling pandang ketakutan.

> “Ternyata… dia segila itu.”

“Untung kita enggak pernah cari gara-gara.”

“Pemuda dingin itu… ternyata punya sisi mematikan…”

Sementara itu, Alex perlahan berdiri.

Wajahnya tetap datar, tubuh tegapnya berdiri tenang, dan langkahnya ringan namun mengintimidasi.

Ia berjalan keluar dari kantin tanpa sepatah kata pun, meninggalkan semua mahasiswa yang masih terpaku diam.

Sang Dingin itu telah bergerak untuk pertama kalinya.

Dan seluruh kampus… tak akan pernah melupakannya.

Ketika suara benturan meja tadi terdengar memecah keheningan kantin, di luar pintu utama, Su Ziyan baru saja melangkah mendekat.

Langkah kaki anggunnya terhenti.

Pandangan matanya yang biasanya tenang mulai berubah. Dari kejauhan, dia bisa melihat sosok Alex Chu berjalan keluar dari pintu kantin… pelan, tenang, tanpa sedikit pun perubahan ekspresi. Di belakangnya, kerumunan mahasiswa membisu, dan Luo Yifan — pria yang selama ini mengganggunya — tergeletak tak berdaya di lantai, dengan darah di sudut bibir dan meja-meja hancur di sekitarnya.

Mata indah Su Ziyan mengerjap.

Sejenak, ia terdiam. Lalu perlahan… ia tersenyum tipis.

Senyuman yang tak pernah ditunjukkan kepada siapapun di kampus ini.

“Dia… akhirnya bergerak,” gumamnya pelan. “Jadi, kau tidak selemah yang mereka kira…”

Beberapa mahasiswa di sekitar kantin yang menyadari kehadiran Su Ziyan segera berbisik heboh.

> “Itu Su Ziyan!”

“Dewi kampus kita juga melihatnya…”

“Dia… tersenyum?!”

“Senyum untuk siapa?! Jangan-jangan…”

Pandangan mereka berpindah cepat ke arah Alex yang perlahan menjauh, langkahnya tegap, tidak sedikit pun menoleh ke belakang.

Saat itu pula, forum kampus meledak.

> [Post Trending] "Si tampan misterius yang dingin menghancurkan ketua klub karate di kantin!!"

"Su Ziyan terlihat menatap pria itu sambil tersenyum!"

"IDENTITAS ALEX CHU TERUNGKAP! …Eh, tunggu, siapa dia sebenarnya?!"

---

Sementara itu, di ruang klub mahasiswa, para ketua organisasi kampus mulai membicarakan Alex Chu.

> “Dia bukan anak pejabat.”

“Bukan dari kalangan konglomerat… tapi cara dia menangani Luo Yifan barusan—itu bukan jurus biasa.”

Tak satu pun dari mereka bisa menemukan informasi lebih lanjut. Nama Alex Chu tetap kosong, tanpa riwayat, tanpa prestasi, tanpa latar belakang.

---

Di tempat lain, Su Ziyan berjalan ke arah tempat Alex menghilang. Ada bayangan aneh di matanya… bukan keterkejutan, melainkan ketertarikan.

Dia mengenal banyak pria kuat.

Tapi hanya satu yang bisa menghentikan waktu di sekitarnya dengan hanya… berjalan lewat.

1
Dah Leha
bagus dan menarik
Mít ướt
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Rizitos Bonitos
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Azure
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!