Lyanna tak pernah menyangka kejadian malam itu meninggalkan benih di rahimnya.
happy reading guys💧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fransiska simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Mike tersenyum sinis, ekspresinya tampak sangat puas dengan kemarahan di wajah Lyanna.
"Aku memang bukan siapa-siapa dibanding denganmu." Lyanna melangkah mendekat. Dia mengepalkan tangannya erat, "tapi aku tidak akan diam ketika kau dan kelompokmu menghancurkan hidupku! Aku akan melawanmu Mike. Tidak peduli seberapa berpengaruh kau di dunia ini!"
Ruangan menjadi hening. Kai dan yang lain tampak terkejut dengan keberanian Lyanna. Namun Mike hanya tersenyum tipis.
Dari sisi sofa, Lorra mendengus pelan sambil mengambil gelas yang ada di meja. "Berisik sekali mulut mu!" Umpatnya, "selain orang yang tidak ada harga diri, kau juga pandai merusak suasana," Dia berdiri lalu berjalan mendekati Lyanna dengan langkah anggun.
"Aku rasa kau butuh sesuatu untuk mendinginkan kepala sombongmu ini." Ucap Lorra sambil mengangkat gelasnya dan mengarahkannya pada Lyanna.
Lyanna tidak bergerak, matanya menatap langsung ke wajah Lorra. Tapi sebelum Lorra sempat menuangkan isi gelasnya. Salva tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan meraih tangan Lorra dengan cepat.
"Sudah cukup, Lorra." Kata Salva.
Lorra menatap wajah Salva dengan kesal, "apa maksudmu? Jadi kau membiarkan dia berbicara seperti itu pada Mike? Pada kita?"
Salva menghela nafas dan melepaskan cengkramannya berlahan, "kita punya cara lain untuk menangani orang seperti dia." Salva menatap Lorra sedikit kesal, "jangan kotori kafe ku!"
Lorra mendengus, wajahnya masih dipenuhi rasa kesal. Namun dia menurunkan gelasnya dan kembali duduk dengan ekspresi masam.
Mike yang sejak tadi hanya memperhatikan kini bergerak satu langkah mendekati Lyanna.
"Jadi, sampai mana kita tadi?" Mike menyeringai.
Lyanna tidak bergeming, meskipun jantungnya berdebar kencang. "Kau bisa lakukan apa yang kau mau Mike! Aku tidak akan lari darimu. Aku akan melawanmu, tidak peduli siapa dirimu!."
Sebuah senyum penuh arti tergambar di wajah Mike. "Benarkah? Benarkah kau tidak akan lari dariku?"
Lyanna mengangkat dagunya untuk menyeimbangkan tingginya dengan Mike. Namun tetap, Lyanna tidak seimbang.
"Aku bahkan tidak pernah tidur dengan pria manapun sepanjang hidupku!" Lyanna menekan setiap kata-katanya. "Jadi bagaimana bisa kalian menyebarkan rumor menjijikkan seperti itu!!"
Tatapan semua orang kini tertuju pada Lyanna. Bahkan Kai sampai menganga lebar tidak percaya. Sedangkan Mike, seakan tidak berkedip mendengar pengakuan apa adanya itu.
Sebuah langkah terdengar mendekati mereka. Carlos muncul dengan wajah tenang.
"Lyanna, benarkah kau tidak pernah tidur dengan pria manapun?" Sapa Carlos pada Lyanna.
"Carlos?" Lyanna sedikit terkejut mendengar suara Carlos. Dia menoleh kebelakang.
Pria itu berdiri dengan mata melebar. Tentu saja dia mendengar pengakuan mengejutkan itu. Kini suasana yang tadi tegang sedikit mencair.
"Char, kau dengar dia, kan? Dia masih perawan!" Teriak Kai. Dia tertawa kencang sekali, lalu melakukan tos dengan Lio.
Lorra memutar bola matanya semakin kesal. "Dasar wanita kampungan!" Gerutunya.
Sementara itu, Mike melangkah maju. Mendekat hingga jaraknya tidak lebih dari beberapa langkah dari Lyanna.
"Kau melawan seperti ini.. Apa kau melakukannya karna berharap aku akan menidurimu?" Tanya Mike, lalu meringis sinis.
Pertanyaan itu menghantam emosi Lyanna hingga wajahnya memerah. Lorra tertawa sinis, Kai menyeringai sementara Lio dan Salva hanya menghela nafas. Dan Carlos duduk tidak berekspresi.
"Apa maksudmu!?" Suara Lyanna bergetar karena emosi. Dia merasa sangat malu dan dihina habis-habisan oleh Mike. Pria itu laki-laki namun mulutnya pedas seperti ibu-ibu mens.
Mike menyeringai. Tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. "Aku penasaran.. Orang-orang sepertimu biasanya selalu mencari alasan untuk bisa memanfaatkan pria sepertiku. Kau melawan karna apa Lyanna? Kau ingin diperhatikan? Atau kau ingin sesuatu yang lebih?"
Wajah Lyanna semakin memerah. Bukan karna malu namun emosinya yang tidak bisa lagi di tahan.
"Kau.. Sangat menjijikkan!!" Ucap Lyanna dengan penuh kebencian.
Mike terkekeh kecil. "Di dunia ini, orang-orang seperti aku yang memegang kendali. Kau harus terima itu! Bisa saja aku melemparmu ke hutan Amazon sekarang juga."
"Kau salah!!" Sambar Lyanna. "Orang sepertimu memegang kendali karna ada yang mau dikendalikan! Tapi tidak denganku! Tidak akan!!"
Ruangan kembali sunyi. Mike tetertegun, tidak menduga jawaban itu. Selama ini tidak ada yang berani melawannya seperti Lyanna.
Lyanna tidak menunggu jawaban. Dia berbalik keluar dari ruangan itu, meninggalkan Mike dan anggota lainnya.
Semua masih diam, begitu juga dengan Mike yang masih berdiri. Dia benar-benar tercengang dengan perlawanan Lyanna.
Carlos menatap Mike tanpa ekspresi, "kau benar-benar keterlaluan kali ini, Mike." Gumamnya.
Sedangkan Lorra sangat geram dengan tingkah Lynna. Perhatian semua orang yang harusnya tertuju pada kecantikannya, bukan pada Lynna cewek kampungan itu.
Rahang Mike mengeras, tapi di balik ekspresi dingin itu pikirannya penuh gejolak. Lyanna berhasil mengganggu keseimbangannya, dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
"Tapi menarik juga. Sangat menarik!" Ujar Kai. Dia berhasil memecah keheningan. "Ternyata si mungil dan si manis itu belum pernah ditiduri siapapun. Apa aku perlu menjadi yang pertama?"
Salva sontak meninju lengan Kai, "kau.. Diam!!" Bisiknya. Dia memberi isyarat pada Kai untuk diam. Kemudian dia melirik ke arah Mike yang masih mematung. Bohong kalau mereka tidak takut dengan kemarahan Mike, melihat Lyanna yang begitu berani, itu adalah pemecah rekor sepanjang sejarah novel.