NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ratu Mandul

Transmigrasi Ratu Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Mengubah sejarah / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rica Ricu

Apa jadinya jika mika seorang remaja 17 tahun masuk ke dalam tubuh ratu di masalalu , ratu yang di musuhi oleh seluruh penghuni istana karena tak bisa memberikan keturunan pada sang raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rica Ricu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ungkapan perasaan

Anya memperhatikan wajah Alaric dari jarak yang sangat dekat, telapak tangannya masih setia menempati wajah tampan sang suami.

"Sialan kenapa aku baru sadar dia setampan ini" Gerutunya dalam hati.

Anya mengacungkan jari telunjuknya menyusuri garis rahang Alaric, pria ini memiliki visual yang sangat menawan, wajahnya yang terkesan garang dan juga tegas membuat Alaric terlihat lebih maskulin.

"Kau tampan juga ya?" Pujinya lirih.

Alaric tampak tertawa kecil mendengarnya, mendengar Anya memujinya, ini adalah kali pertama wanita ini melakukannya, Anya yang dulu tak akan sanggup menatapnya begitu lama, wanita itu akan berpaling sendiri karena rasa malu, tapi kali ini Anya memperhatikan dirinya begitu intens dan bahkan melemparkan pujian, itu mengesankan bagi Alaric.

"Kau tidak pernah memujiku Anya, lagipula aku tidak pernah mendengar seseorang memuji raja karena penampilan fisiknya, jika disini itu pasti di anggap tidak sopan" Balas alaric.

"Astaga susah sekali tinggal disini" Gerutu Anya.

"Bukan begitu" Alaric berbicara sembari mengusap pipi Anya dengan ibu jarinya.

"Lalu bagaimana?"

"Seburuk apapun keturunan raja dia akan tetap menjadi raja, penampilan itu tidak penting, yang terpenting adalah ia harus memiliki darah bangsawan dari raja sebelumnya, dia adalah Calon raja, jadi jika kau melihatku sangat tampan itu hanya kebetulan saja, banyak sekali raja di Kerajaan lain yang memiliki perut buncit" Canda alaric.

Anya tertawa mendengarnya, bisa dibilang Mereka tak pernah berbicara setenang dan semenyenangkan ini sebelumnya.

"Semua keturunan ayahmu tampan" Ujar Anya.

Alaric melunturkan senyumnya, alisnya bertaut dengan wajah tak suka, apakah yang Anya maksudkan adalah Eric, dengan gerakan pelan Alaric mulai berdiri dari ranjang Anya namun wanita itu meraih tangannya cepat, Anya juga mulai bangkit dan duduk di tepian tempat tidur.

"Apa kau marah?" Tanyanya.

"Apa maksudmu adalah Eric?" Tanyanya dengan nada tak suka.

Anya mengigit bibirnya gugup, apa yang sebenarnya ia katakan barusan, tentu saja ini akan menyinggung Alaric.

"Bukan, duduklah kau mau kemana?" Ucapnya lembut.

Alaric tampak membuang napasnya kasar dan menuruti Anya untuk duduk di samping ratu.

"Aku sudah bilang Anya Mencintaimu kan?" Tanya Anya.

"Hmm" Jawabnya malas.

"Lalu apa yang membuatmu takut yang mulia? Lagipula kita sudah menikah, aku akan terus jadi milikmu kan?" Anya tersenyum lebar ketika mengatakannya.

Alaric tak ingat sejak kapan wanita ini berbicara manis padanya, padahal tadi pagi Anya masih bersikap menyebalkan.

"Apa kau mengantuk?" Tanya Alaric.

"Tidak, kenapa?"

"Aku merasa kau berbeda"

Benar kata Alaric , lagipula apa yang terjadi dengannya hingga ia bersikap demikian.

"Aku hanya lelah terus bertengkar , itu saja" Katanya.

"Sukurlah, begitu lebih baik" Balas Alaric.

Anya meraih lengan Alaric dari arah samping, menyandarkan kepalanya di bahu Alaric dan mendekap lengannya rapat rapat.

"Kau terlihat lelah Alaric"

"Hmmm, menjadi raja sangat sulit" Balasnya.

"Bukankah menyenangkan bisa di takuti semua orang?"

"Tapi aku jadi kehilangan banyak waktuku karena pekerjaan, sementara akhir akhir ini dirimu selalu terlihat menarikku semakin mendekat, apa yang kau lakukan Anya? Kenapa aku merasa penasaran pada istriku sendiri?" Katanya.

Anya mencoba menahan senyumnya mendengar ujaran Alaric, apa itu artinya ia berhasil memperbaiki hubungan ini?

"Aku adalah istri yang berbeda sekarang, lihat saja nanti!" Kata Anya.

"Apa yang ingin kau perlihatkan?"

"Aku akan membuatmu sangat jatuh cinta dan melupakan wanita ular itu!" Katanya.

"Bisakah kau tidak menyebut Viviene wanita ular? itu mengerikan Anya"

"Dia memang ular, kau saja tidak tahu!"

"Baiklah terserah kau saja"

Keduanya berada dalam keheningan malam yang dingin ini, menyelami pikiran masing masing sebelum alaric kembali bersuara,

"Aku ... ingin banyak menghabiskan waktuku bersamamu, itu adalah satu satunya yang aku sayangkan karena aku menjadi seorang raja dan tak bisa selalu bersamamu" Katanya lirih.

"Kenapa selalu ingin bersamaku?"

"Entahlah, aku hanya merasa ada sesuatu yang perlu di jelaskan diantara hubungan kita, dan perubahan sikapmu belakangan ini membuatku semakin penasaran apa yang sebenarnya salah di antara kita Anya?"

Anya tersenyum singkat, mungkin kah Alaric merasa kehilangan Anya yang dulu hingga laki laki ini merasa ada yang kurang di hidupnya.

"Dulu kau selalu memperhatikanku dan mencoba menarik perhatianku, tapi sekarang tidak lagi, aku merasa ada yang salah di sini, dan aku tak suka itu"

"Sudah kubilang kan? Anya mencintaimu karena itulah kau merasa kehilangan dia, cobalah lebih mengerti wanita ini dan coba semakin mengenalnya, mungkin kau bisa membalas cintanya suatu saat nanti" Kata Anya.

"Kau selalu berbicara seolah olah kau orang lain Anya, aku tidak mengerti"

"Tidak perlu mengerti, Anya mencintaimu dan kau harus mencintainya juga , kau pikir kenapa aku sangat marah saat kau menuduh dan menyakitinya, karena Anya pasti sangat sakit hati, itu pasti menyedihkan"

Alaric menghadapkan dirinya penuh pada Anya, menangkup wajah cantik sang ratu dengan tangan besarnya.

"Aku tidak tahu apa yang salah disini, tapi aku ingin sekali menciummu" Katanya.

Tak menolak Anya mengerucutkan bibirnya lucu dan membuat Alaric tertawa ringan, laki laki itu memajukan wajahnya dan mencium Anya tepat di bibir.

"Aku tidak bisa menolak alaric , bagaimanapun pemilik tubuh ini mencintainya"

Alaric memejamkan matanya menikmati sentuhan bibirnya dengan Anya, mengecap dan mengulum dengan penuh perasaan yang ada , tubuh keduanya juga semakin merapat dengan tangan Alaric yang merambat mengusap bagian belakang Anya.

Ciuman semakin menuntut dalam , perasaan hangat menyertai keduanya, ciuman ini seolah di lakukan untuk mengungkapkan perasaan tanpa kata kata.

Tautan itu terlepas saat keduanya sama sama kehabisan napas, Alaric masih menangkup wajah Anya dari jarak dekat serta mencoba meraup oksigen yang sempat menipis.

"Aku semakin menyukaimu Anya" Ungkapnya.

Anya tak membalas dengan perkataan, wanita itu memeluk Alaric dengan erat.

"Anya? Kau dengar? Aku sangat menyukaimu"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Sedang melihat apa pangeran?" Tanya Josh pada Eric.

"Alaric mengunjungi Anya lagi, mereka semakin dekat Josh, aku sangat cemburu" Nada Eric terdengar putus asa.

Josh tahu, ini adalah rutinitas Eric setiap malamnya, memperhatikan kamar Anya dari jarak yang lumayan jauh untuk memastikan apakah saudara tirinya itu datang pada Anya atau tidak.

"Anda harus bersabar" Ucap josh, lagi dan lagi.

Josh tak tahu apa yang harus ia lakukan selain meminta Eric untuk bersabar , karena dalam keadaan apapun Anya tetap akan menjadi milik Alaric, itu adalah mutlaknya.

"Jika aku adalah raja, aku pasti akan memiliki Anya, haruskah aku menyesal karena terlahir dari rahim seorang selir?"

"Pangeran? Apa kau menyesal menjadi putra ibu amber?"

"B-bukan, aku hanya merutuki nasib ibuku, ibuku cantik kenapa ayahku dulu tak menjadikannya sebagai ratu utama?" Tanyanya sendu.

"Pangeran, ini adalah takdir"

Eric tampak menghela napas kasar, Josh benar, ini adalah takdir, dan takdirnya sangatlah buruk.

"Setidaknya, Anya masih berada dalam kendaliku"

1
youmeeand
Plot twist
Forta Wahyuni
diberi kesempatan kedua koq makin bodoh n alur cerita sep apa ini. hidup lg hnya makin bodoh dan tolol..
iqbal nasution
oke
youmeeand: Terimakasih atas kunjungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!