Narendra cakrawala seorang pria badboy berusia 25 tahun, niat hati melarikan diri ke kampung halaman sang nenek untuk menghindari perjodohan, namun siapa sangka di sana justru Naren malah di paksa menikahi salah satu gadis di sana, akibat kecerobohan nya mengendarai motor...
Ayuna mandala seorang gadis yang selalu hidup mandiri sejak kecil karna keadaan ekonomi, kini dirinya baru berusia 19 tahun, niat hati ingin menghirup udara segar di sawah saat sore hari, namun dirinya malah di sangka mesum akibat kecerobohan dari si pengendara motor tersebut...
❤️❤️❤️❤️❤️
Bagaiman kisah mereka selanjutnya? penasaran, yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12 : kekhawatiran Oma ratih
Sepulang nya dari mengantar Ayuna, Naren memilih untuk mampir ke rumah Oma Ratih lebih dulu, sebab Naren bingung kalau harus di rumah mertua nya tanpa ada Ayuna, karna Naren masih merasa canggung, walaupun bersama Ayuna dirinya pun belum lama kenal namun terasa beda saja gitu, apa karna Ayuna itu adalah istrinya.
semalam Oma Ratih juga sudah mengabari diri nya dan berkata sudah kembali dari jakarta sejak sore kemarin, dan Oma Ratih meminta Naren untuk datang karna wanita tua itu membawa oleh-oleh untuk Naren dan juga untuk keluarga Ayuna.
" Assalamualaikum Oma !" Ujar Naren yang baru saja turun dari motor besar nya, terlihat Oma Ratih yang sedang menyirami tanaman di halaman depan, padahal hari masih sangat pagi, tetapi Oma Ratih sudah menyirami semua tanaman nya, sungguh rajin sekali Oma nya itu.
" Wa'allaikum salam, ga nyasar lagi kan bang, udah inget rumah Oma yang mana, awas aja sampe nyasar lagi dan berakhir di grebek lagi ?" Tanya Oma Ratih setelah menjawab salam dari cucunya, sekaligus menyindir Narendra.
" Nama nya juga udah lama banget ga ke sini Oma, lagian rumah Oma juga udah banyak berubah, jalanan desa juga udah ga kaya dulu lagi, jadi wajar kalo Naren ga inget !" sahut Narendra, rumah Oma Ratih memang sudah banyak perubahan sebab telah di renovasi besar-besaran oleh ayah Bagas 3 tahun lalu saat Narendra masih kuliah di luar negri.
" Udah sarapan belum kamu ?" Tanya Oma Ratih yang lebih memilih mengalihkan pembicaraan.
" Udah Oma sebelum anter Ayuna tadi ke pasar !" Jawab Naren sambil berjongkok untuk melihat beberapa tanaman bunga milik Oma Ratih, begitu hendak mencabut salah satu bunga yang menarik perhatian nya, tangan Naren langsung di pukul oleh Oma Ratih membuat lelaki itu sedikit mengaduh bukan karna sakit melainkan karna merasa terkejut.
" Jangan jail tangan nya, itu belum waktunya buat di petik !" omel Oma Ratih dan hanya di balas cengiran khas oleh Narendra.
" Ayo masuk, ada yang mau Oma obrolin sama kamu !" Sambung Oma Ratih setelah meletakan kembali selang air yang tadi ia pakai untuk menyiram tanaman ke tempat nya.
Naren pun langsung mengikuti langkah kaki sang Oma yang sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah.
" Duduk sini, ada banyak yang mau Oma obrolin sama kamu, terutama tentang pernikahan kamu dan neng Ayuna !" Ujar om Ratih sambil duduk di sebuah sofa di ruang keluarga.
" Mau ngobrol apa sih Oma? masih pagi banget ini, Naren masih ngantuk sebener nya ?" ujar Naren sambil menguap.
" Apa rencana kamu buat ke depan nya, sekarang kamu sudah menjadi seorang suami Naren , jadi otomatis tanggung jawab kamu bertambah, bukan hanya untuk diri kamu sendiri tapi untuk istri kamu juga ?" tanya om Ratih sambil menatap dalam ke arah cucunya itu.
Oma Ratih sangat tau perangai Narendra seperti apa, dirinya tau jika cucu nakalnya itu pasti akan bertanggung jawab dengan apa yang di perbuat, namun Oma Ratih juga takut jika kehidupan di luar negri membuat cucunya itu berubah drastis, terlebih Oma Ratih sudah lama tidak berkomunikasi dengan Narendra, melihat penampilan Narendra yang banyak berubah dari sebelum kuliah di luar negri membuat Oma Ratih yakin jika sikap Narendra juga pasti ada sedikit perubahan.
" Naren juga belum tau Oma, Naren cuma mau ikutin alur aja, pusing kalo terlalu di pikirin juga !" Tuh kan apa Oma Ratih bilang tadi, pasti cucu nakal nya ini akan berkata seperti itu, Oma Ratih sudah bisa menebak sebab selama ini bunda Farah banyak mengeluhkan sikap Narendra sejak pulang dari luar negri terhadap dirinya melalui sambungan telepon.
" Harus di pikirin dong, karna ini menyangkut masa depan kalian, kalau memang kamu belum bisa bertanggung jawab bilang dari sekarang, mumpung pernikahan kalian juga belum sah secara negara, Oma ga mau jika nanti nya kamu menyakiti neng Ayuna lebih dalam lagi, lebih baik sakit sekarang dari pada nanti semakin dalam !" Ujar Oma Ratih, yang memang sudah membicarakan semua ini dengan bunda Farah dan ayah Bagas lebih dulu, hanya saja dirinya belum sempat mengobrol banyak dengan orangtua Ayuna, om Ratih juga sangat tau bagaimana kehidupan ayuna selama ini, sehingga dirinya tidak ingin jika sang cucu menambahkan kesakitan di hidup Ayuna.
" Iya Oma !" Jawab Naren membuat Oma Ratih ingin sekali memukul kepala cucunya itu dengan cangkul.
" Oma cuma mau minta tolong sama kamu buat jangan sakiti neng Ayuna, sudah cukup selama ini dia menderita karna kehidupan nya yang kurang beruntung, bahagiakan dia, dan kalau kamu ga sanggup lepasin biar dia bisa bahagia sama lelaki yang menginginkan dia nantinya !" Ujar Oma Ratih lagi namun hanya di tanggapi anggukan kepala oleh Naren.
Oma Ratih hanya bisa menghela nafas akan respon sang cucu dan langsung menyuruh Naren untuk kembali beristirahat di kamar yang sudah ia siapkan lebih dulu.
***
Tepat setelah selesai solat Dzuhur dan makan siang, Narendra langsung pamit kepada Oma Ratih Untuk kembali ke rumah mertua nya, karna nanti jam 2 dirinya harus menjemput Ayuna.
Tidak lupa Oma Ratih juga membawakan oleh-oleh yang di belinya dari jakarta dan menitip kan salam untuk kedua orangtua Ayuna.
Oleh-oleh yang di bawakan oleh Oma Ratih ternyata cukup banyak, sehingga Naren agak sedikit kesulitan untuk membawanya, beruntung jarak dari rumah oma Ratih menuju rumah mertuanya tidak begitu jauh.
Beberapa menit kemudian Narendra sudah tiba di kediaman orang tua ayuna, terlihat ibu indah yang sedang duduk di teras seraya memetiki kangkung yang tadi di belinya dari pasar.
" assalamualaikum !" Ucap Naren setelah turun dari motor dan meletakan barang bawaan nya di lantai.
" Wa'allaikum salam !" Jawab ibu indah yang langsung terdiam begitu Narendra menyalami punggung tangan nya.
" Maaf Bu saya baru pulang, tadi ke rumah Oma dulu soalnya, oh iya ini ada titipan dari Oma buat ibu sama yang lain, oleh-oleh dari jakarta katanya !" Ujar Naren sambil menunjuk beberapa plastik besar yang teronggok di lantai begitu saja.
" Ah iya gapapa, tapi ini kenapa banyak banget oleh-olehnya, apa ga ngerepotin Oma kamu ?" Tanya ibu indah dan langsung di balas gelengan kepala oleh Naren.
" kalau gitu tolong sampai kan terima kasih ibu untuk om Ratih ya, masyaallah baik sekali beliau !" Sambung ibu indah membuat Naren langsung tersenyum lebar.
" Heheh iya Bu nanti saya sampaikan, saya izin masuk dulu ya Bu !" Ujar Narendra dan di balas anggukan kepala oleh ibu Ratih.
" Silakan nak, ibu juga mau lanjut petikin kangkung lagi !" Sahut ibu Ratih dan akhirnya Narendra pun masuk ke dalam kamar Ayuna, dan tak dak keluar lagi hingga pukul 2 siang, sekarang lelaki itu sedang bersiap untuk menjemput sang istri.
***
jangan lupa like, komen and vote ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
thank you 😘 😘 😘 😘 😘
tapi ngiming ngiming mana lanjutanya nih toor
aihhhh miris kali hidup kau una
pasti Naren jg banyak masa lalunya ihhh ga cocok merek