NovelToon NovelToon
Triplets Chen

Triplets Chen

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:87.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Reeves

Lanjutan Miss Gesrek dan Mr Elsa

- Sora, sulung dari kembar tiga Chen, tidak bisa bekerjasama dengan arsiteknya, Kim Yoon a yang super kaku dan keras kepala. Keduanya menjadi dekat ketika ada kompetitor dari Chen Ltd berusaha mencuri blueprint desain Yoon a. Sora baru tahu, arsitek nya ini menyimpan banyak rahasia.

- Amura, tengah dari kembar tiga Chen, sudah naksir Yudho sahabat sepupunya sejak SMP. Amura belajar giat demi bisa diterima di UI karena Yudho kuliah disana. Amura yang plek ketiplek sang ibu sifatnya, harus jatuh bangun membuat Yudho mau dengannya.

- Yura, bungsu dari kembar tiga Chen, tidak suka cowok sebaya atau brondong. Dia suka pria yang matang dan jatuh cinta dengan rekan bisnis ayahnya yang lebih tua sepuluh tahun dari usia Yura. Daniel Hensley, pria blasteran Amerika dan Korea itu, menganggap Yura sebagai putri rekan bisnisnya tapi jangan remehkan Yura soal niat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amura - Proses di Kopassus

Sel Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya Jakarta

"Jadi mas Kusno sudah ditangkap?" tanya Prita sambil memakan sarapan yang dibawakan oleh Amura.

"Iya. Tapi ... kena bogem sama bang Steven dan dibanting anggota kopassus juga yang disuruh menahan dia." Amura menatap Prita serius. "Apa mbak Prita sudah mengambil keputusan?"

"Sudah. Tadi malam aku bermimpi mbak Amura. Ada wanita yang katanya sudah meninggal dengan kondisi babak belur bilang agar aku segera meninggalkan mas Kusno," jawab Prita.

"Apa wanita dalam mimpi itu bilang siapa namanya?" tanya AKP Atikah.

"Katanya namanya Lilis."

Amura dan AKP Atikah saling berpandangan. Siapa yang nyuruh mbak Lilis masuk dalam mimpi?

"Apakah benar ada korban KDRT namanya Lilis?" tanya Prita.

"Ada saudari Prita. Dia dibunuh oleh suaminya sendiri dan kami yang mengusut kasusnya. Dia punya anak satu dan sekarang tinggal bersama dengan neneknya di Sidoarjo," jawab AKP Atikah. "Dia benar-benar mengenaskan saat ditemukan meninggal. Suaminya memang b@jing@n, sama dengan suamimu!"

Prita menatap AKP Atikah dan Amura bergantian.

"Bagaimana jika saya mau berpisah tapi tidak ada uang untuk membayar pengacara?" tanya Prita. Jujur dirinya tidak mau dilibatkan dalam kasus pembunuhan Suci karena dia memang tidak tahu apa-apa!

"Tenang saja. Kamu akan mendapatkan pengacara dan dia akan melakukannya secara pro bono alias gratis," senyum Amura.

"Yang benar?"

***

Markas Polisi Militer Cijantung

Kusno hanya diam saja saat melihat Kapten Hamdan masuk bersama dengan AKP Victor dan Iptu Steven sementara Letnan Dua Raditya dan Letnan Dua Guntur tetap duduk di kursi guna menginterogasi Kusno.

"Letnan Dua Kusno ... Jawab pertanyaan saya. Apakah anda melakukan tindakan kekerasan pada saudari Suci pada tanggal X bulan X pukul 17.00 - 19.00?" tanya Kapten Hamdan sambil berjalan ke belakang Kusno sementara dua anggota Polda Metro Jaya hanya berdiri di sudut.

"Tidak Kap! Sumpah!" ucap Kusno.

"Jangan semudah itu kamu bersumpah! Karena kamu sudah bersumpah untuk loyal pada TNI, pada kopassus. Kamu sudah bersumpah saat ijab qobul untuk membahagiakan istri kamu! Apakah semuanya sudah kamu laksanakan?" Kapten Hamdan bersandar tembok di sisi kanan sambil bersedekap.

"Kap, saya tidak melakukan apapun!" ucap Kusno dengan nada tinggi. "Dua polisi itu saja yang cari gara-gara! Tidak menemukan pelakunya, langsung main tuduh saja! Bukankah wereng coklat sukanya begitu!"

Iptu Steven dan AKP Victor hanya memasang wajah dingin, tidak terpancing dengan nada dan ucapan sèngak Kusno.

Sèngak dalam arti disini adalah ucapan yang menusuk hati dan panas telinga di bahasa Jawa.

"Oh begitu. Jadi menurut anda, kedua polisi ini bohong?" ucap Letnan Dua Raditya.

"Iya! Buktinya aku sampai di rumah pukul 17.45! Tanya istriku! Atau cek CCTV!"

Kapten Hamdan mengangguk. "Sayangnya, CCTV jalan di area rumah kamu rusak. Bagaimana kamu sebagai pak RW di lingkungan sana tidak aware? Padahal disana banyak maling!"

"Belum ada laporan dari masyarakat," jawab Kusno.

"Bull! Warga sudah berbicara dengan dua polisi disana bahwa mereka sudah komplain ke kamu tapi tidak ada tanggapan!" jawab Kapten Hamdan.

"Anda percaya pada dua orang itu Kap?" Kusno menatap tajam ke arah Kapten Hamdan.

"Ohya. Aku percaya pada mereka karena mereka berasal dari divisi paling bersih di Polda Metro Jaya."

"Kap, anda dibohongi!" eyel Kusno.

"Ok, anggap aku dibohongi oleh dua orang Polda itu. Bagaimana kamu bisa menjelaskan kenapa ada DNA kamu dalam tubuh Suci? Dokter forensik Polda menemukan DNA dari sp3rma yang ditemukan dalam tubuh Suci dan sudah dibandingkan dengan DNA kamu ... Seratus persen match!" Kapten Hamdan mengedikkan dagunya dan Letnan Dua Raditya memperlihatkan hasil test DNA di layar iPad.

Kusno melongo. "Kap! Itu bukan DNA saya! Bagaimana bisa ada disana? Dibandingkan dengan apa!"

"Dari rambut, sikat gigi dan puntung rokok yang ada di rumah kamu!" jawab AKP Victor dingin.

Kusno menatap tajam ke arah AKP Victor. "Kamu mengambil barang-barang aku tanpa ijin!"

"Oh, kami mendapatkan ijin. Dari saudari Prita, istri kamu!"

Kusno menggebrak meja. "TIDAK BISA BEGITU! KAMU PASTI MEMAKSA PRITA! SEKARANG DIMANA ISTRIKU?"

"Sel tahanan Polda Metro Jaya. Dia hendak dituntut sebagai kaki tangan pembunuhan yang dilakukan olehmu!" jawab AKP Victor.

"Apa? Prita ditahan?" Kusno menatap bingung ke AKP Victor dan Iptu Steven.

"Iya. Dia memberikan alibi palsu karena tekanan kamu!"

Kapten Hamdan mengangkat tangannya meminta agar AKP Victor diam.

"Polisi bisa mendapatkan semua data forensik digital kamu. Pertama, kamu tertangkap kamera CCTV dari rumah gang X yang berhubungan langsung dengan jalan raya. Itu bukan rute kamu karena selama seminggu kamu tidak lewat sana!" ucap Kapten Hamdan.

"Bisa saja saya bosan kan Kap!"

Kapten Hamdan tersenyum smirk. "Salah satu warga menyerahkan rekaman CCTV rumahnya yang memperlihatkan kamu mampir ke rumah Suci pukul sepuluh malam tiga hari sebelum pembunuhan. Kalian bertengkar dan Suci mengusir anda! Oh, CCTV sekarang canggih, karena suara bisa terekam."

"Dan kami bisa mendengar percakapan anda berdua. Kamu merayu Suci kan dan gadis itu menolak!" sambung Letnan Dua Raditya.

"Puncaknya, kamu mengikuti Suci yang biasa turun dari angkot yang memang lewat di gang X. Kamu sudah persiapan chloroform yang kamu minta dari suster di RS Tentara karena rayuan kamu. Oh, tenang Kusno, kami sudah mengerjakan pekerjaan rumah kami." Kapten Hamdan lalu maju ke meja interogasi yang terbuat dari kayu. "Dan kamu tidak mau mengakui perbuatan kamu?"

"I ... Itu saya ... Prita yang melakukannya! Dia yang membunuh Suci karena cemburu!"

"Istri kamu waria dan punya titit?" celetuk Iptu Steven membuat Kapten Hamdan menoleh.

Sama saja sama kakak iparnya yang ngomong seenaknya! - batin Kapten Hamdan.

AKP Victor dan Letnan Dua Raditya serta Guntur hanya memegang pelipisnya.

"Masih tidak mau ngaku?" ucap Kapten Hamdan sambil menatap tajam ke Kusno. "Bahkan kamu tega mengorbankan istrimu? Dengan bukti demikian banyaknya?"

"Saya tidak melakukannya Kap!"

Tanpa diduga, Kapten Hamdan menghantamkan wajah Kusno ke atas meja kayu itu. Darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya.

"PRAJURIT MACAM APA KAMU ITU, HAH! BIKIN MALU!"

AKP Victor menoleh ke arah Iptu Steven. "Jadi ingat bang Dean ya?" bisiknya.

***

Sel Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya

"Aku ingin tahu, apakah si Kusno kena mental di Cijantung nggak ya?" gumam AKP Nana yang datang bersama Yudho untuk membantu proses perceraian dan pembelaan Prita.

"Aku tidak mau tahu Tante. Tahu sendiri Kopassus itu pasukan khusus dan hukumannya seram," jawab Yudho.

Tante Nana menghela nafas panjang. "Prita, kalau kamu mendapatkan kesempatan kedua, harus berhati-hati dalam memilih pasangan. Hidup sendiri itu bukan aib kok. Daripada kamu kakot ati!"

"Iya Bu Nana," jawab Prita.

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu

1
Tri Yoga Pratiwi
banyak pahala seiya istigfar terus
Noey Aprilia
Ya wjar anknya gila ky gt....
Laahhhh.....emak bpknya trnyta lbih edyannnn....😱😱😱
awesome moment
ikutan...astaghfirullah99x...bejat dipiara
amilia amel
hanya bisa berucap astaghfirullah.... astaghfirullah.... astaghfirullah....
gimana anaknya nggak niru
lha bonyoknya aja kelakuannya seperti itu
🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Yuli Budi
ya Allah Gustii ... nyuwun ngapura kok Ono keluarga ngono ye ye 🙈
Murti Puji Lestari
cuma bisa istighfar sama elus dada
sefi dwi handriyantin
ya Allah,, astaghfirullah,, bisa ya satu keluarga kelakuannya macam gitu..
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Anak yg di didik dengan baik dan dikasih makan dari uang baik² saja, bisa salah jalan karena pergaulan. apa lagi ini, astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah..
Sayem Sayem
yassalam kelakuan 1 keluarga ko bobrok banget wes wes WC berjamaah ini mh ...
Elsa Fanie
kita sama Mura tidak bisa ngomong apa apa LG,,, astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah
Septi Lahat
serem bangett kelakuan keluarga nya.. pdhal dri luar keliatan keluarga terhormat ya🥲
D_wiwied
wah wah waahhh sekeluarga kelakuannya bejat semua
Lusy Aristiani
Biarpun amburadul, tp kan uang yg masuk ke mulut keluarganya in syaa Allah halal, saint seiya
Kl mereka kan enggak, beda lah 😍😍😍😍
rahma muzza
bner Seiya... ya Alloh Gusti .....
Marsiyah Minardi
Makan dari uang haram ya bejad begitu kelakuannya
Amit amit amit amitttt /Puke//Puke/
Srie Handayantie
bener hrus perbanyak istigfar dgn kelakuan kluarga satu inii , diawali oleh ayah dan ibu nya dan Krn gak tau hrus apa2 jadi dia ikutan jejak mereka. naudzubillah 😔
Meeta Baggio
Astagfirullah.....Bener2 keluarga Bejad yaa, jd apa yg kamu tabur itu yg kamu tuai
Jenong Nong
astagfirullah....... bejad... ❤❤🙏🙏
R@tna
wkwk usil ta ada obat
Jenong Nong
bhuahahaaaaa.... jahanammmm.. 🤣🤣❤❤🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!