Suamiku Ternyata Orang Kaya

Danu masih berfikir keras supaya dia dapat ide supaya diijinkan untuk mengurus anak cabang WJ CORP yang ada dikota terpencil.

Danu menyeringai, dia sudah menemukan cara supaya Mama nya setuju jika ia pergi.

Keesokan harinya seperti biasa, Danu sudah bersiap untuk pergi ke WJ CORP. Dia sudah berpenampilan sangat rapi dan juga tampan.

"Pagi Ma, Pa" sapa Danu mencium pipi Papa dan Mama nya bergantian.

"Pagi sayang" jawab sang Mama selalu tersenyum manis.

"Bukankah kamu akan mengambil cuti?" tanya Papanya.

"Aku tidak akan mengambil cuti Pa, jika nanti malah membuatku tidak dipercayai Mama bahwa aku bisa menangani masalah yang ada dikota itu" jawab Danu masih asik mengunyah sarapannya.

"Bukannya Mama tidak percaya pada kamu nak, Mama kan sudah bilang. Jika Mama tidak bisa jauh-jauh dari kamu" ucap Mama Renata membela diri.

"Terserah Mama saja. Apa yang bisa aku lakukan jika Mama sudah bilang seperti itu" jawab Danu.

"Sebenarnya Mama ingin kamu jangan menghidar dari masalah Dan, Mama mau kamu menghadapi nya. Kamu harus menyelesaikan masalah itu secepatnya, jika sudah selesai kamu boleh mengurus cabang WJ CORP sesuai dengan yang kamu inginkan" ucap Mama Renata menjelaskan tujuannya menahan Danu tidak buru-buru pergi.

"Thank you Mom" ucap Danu tersenyum bahagia, ternyata Mama nya tidak menahan nya untuk pergi.

"Your welcome honey" jawab Mama Renata membalas senyuman Danu.

Mama Renata memang selalu memprioritaskan keluarga nya, apa lagi putra semata wayang nya. Dia tidak mau jika nanti akan terjadi masalah kedepannya nanti. Apa lagi menghadapi seorang wanita ular.

"Mama, selalu mendukung mu honey. Mana ada seorang Ibu yang membiarkan anaknya mengambil keputusan yang salah? Mama akan jadi garda terdepan jika putra Mama tersakiti, jadi selesaikan dulu masalahnya" jelas Mama Renata.

"Apa yang diucapkan oleh Mama kamu benar, jika kamu pergi sekarang maka akan ada yang memanfaatkan keadaan ini Dan" sambung sang Papa.

"Iya Pa, Ma. Aku akan menyelesaikan itu secepatnya" jawab Danu dengan yakin.

"Good boy" puji Papa Wijaya pada putranya.

Danu hanya mengangguk kan kepalanya tanda mengiyakan ucapan kedua orang tua nya. Ternyata mereka berdua sudah memikirkan sejauh itu untuk masalah yang akan dia hadapi.

Danu sangat bersyukur memiliki kedua orang tua yang sangat baik dan selalu mendukungnya. Dan akan menegur saat dia salah, bahkan tidak segan-segan menghukumnya.

Acara sarapan bersama dengan obrolan ringan dipagi hari yang cerah itu selesai. Danu pamit menuju perusahaan lebih dulu dibanding dengan sang Papa.

"Sayang, aku sangat bangga pada mu. Kamu mau membiarkan Danu lebih mandiri lagi kedepannya, aku semakin sayang padamu" ucap Papa Wijaya sambil memeluk pinggang istrinya.

"Kamu ini Pa, sudah tua juga masih saja seperti ini?" jawab Mama Renata membalas pelukan suaminya.

"Walau sudah tua juga masih bisa membuatmu merasa puas bukan?" ucap Papa Wijaya masih menggoda istrinya yang masih saja cantik walau usianya sudah tidak muda lagi.

Mama Renata hanya tersipu saja, bahkan pipinya sudah merona. Walaupun sudah bertahun-tahun bersama dan selalu mendapatkan godaan dari suaminya tetap saja masih malu-malu.

.

Berbeda dengan pasangan bucin yang sudah sema-sama tua itu.

Danu sudah sampai didepan WJ CORP yang sangat megah dan juga paling besar dan tinggi dari bangunan-bangunan yang lain.

Danu disambut oleh para kariawan yang lewat di loby WJ CORP. Sikap Danu yang sekarang berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya. Yang sebelumnya sangat ramah dan juga hangat.

Sekarang Danu bersikap selayaknya CEO CEO arrogant dan juga sangat dingin. Seluruh kariawan yang berpapasan dengan nya sampai bergidik ngeri melihatnya.

Bahkan yang sudah sangat mengenal Danu sampai heran dibuatnya, sikap Danu yang sangat hangat dan humble bersikap sangat-sangat baik bagi seluruh kariawan.

Berbeda dengan sekarang, entah apa yang terjadi sebelumnya hingga membuat seorang Danu bisa berubah drastis seperti itu.

.

Danu sudah memutuskan untuk berubah seratus delapan puluh derajat dari sikap sebelumnya. Danu akan bertindak tegas pada semua orang, dia tidak mau ada yang memempermainkan bahkan menipunya.

Dengan sikap yang baik dan ramah dia dikelabui selama bertahun-tahun oleh orang yang sangat dia sayangi dan percayai.

Jadi Danu tidak mau terulang kembali seperti yang sudah ia alami sekarang. Bagi Danu guru paling baik adalah pengalaman.

Danu menghabiskan kesedihan nya dengan kerja dan kerja, dia disibukkan dengan pekerjaan. Bahkan dia tidak sadar jika waktu sudah berlalu begitu cepat, Danu melihat jam yang ada dipergelangan tangannya menunjukan pukul 12 siang.

Sudah waktunya makan siang, Danu tidak beranjak dari duduknya. Danu menyuruh sekertaris nya untuk membelikan nya makan siang, Danu tidak mau meninggalkan ruangan kerja nya sama sekali.

Setelah Menunggu makan siang nya datang, Danu tetap melanjutkan pekerjaan nya dengan sangat baik. Danu mau membuktikan bahwa dia bisa melakukan segalanya dengan kemampuan nya yang selama ini dia jalani.

.

Danu sedang disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan nya. Berbeda dengan Yulika yang sedang uring-uringan didalam apartment nya.

Yulika mencoba menghubungi Danu sejak kemarin tapi tidak bisa. Tidak biasanya Danu bersikap cuek padanya, Danu yang sebelumnya sangat perhatian.

Jika tidak mendapatkan kabar satu jam saja darinya, Danu langsung datang menghampiri ke apartment nya. Tapi sekarang sudah dua hari, jangankan datang. Dihubungi saja tidak bisa.

Yulika sangat bingung saat ini, bagaimana caranya menjerat Danu supaya mau bertanggung jawab atas kehamilan nya. Dia tidak mau jika hamil tanpa suami, tapi dia juga tidak mau jika harus menggugurkan kandungan nya begitu saja.

Yulika sedang memikirkan cara agar Danu yang baik mau menjadi Ayah dari anak yang sedang kamu kandung. Karena Devon tidak mau bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat selama ini.

Yulika merasa benar-benar dicampakkan begitu saja oleh Devon, belum pernah dia merasakan dicampakkan seperti ini. Biasanya ia lah yang menampakkan seorang pria jika dia sudah bosan.

Tapi ini adalah awal yang sangat buruk bagi Yulika, dimana. Disaat dia benar-benar sedang membutuhkan seseorang, ia tidak punya siapa-siapa.

"Dan, kamu dimana sih? Kenapa kamu susah sekali dihubungi" gumam Yulika sambil memandangi layar ponselnya.

"Apa yang terjadi pada kamu. Aku sangat merindukanmu" ucapnya lagi.

"Apa aku datangi saja ya tempat kerjanya? Ya, aku lebih baik datang saja. Dari pada aku mati penasaran dibuatnya" gumamnya sambil beranjak keluar dari apartment nya.

Yulika mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, dia sangat tidak sabar ingin bertemu dengan Danu. Yulika juga mampir direstoran terkenal dan sangat mahal tentunya, dia sengaja ingin mengajaknya untuk maka siang bersama.

Apa lagi Yulika sudah menambahkan sesuatu pada makanan tersebut.

.

.

Apa yang ditaruh didalam makanan itu ya..

yuk, ramaikan setiap babnya dengan like, komen, vote, hadiah dan subscribe juga ya...

Terimakasih 🤗🤗🤗