NovelToon NovelToon
Earth Executioner

Earth Executioner

Status: tamat
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Perperangan / Hari Kiamat / Tamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aziraa

​"Satu orang untuk membayar dosa tujuh miliar jiwa."

​Lahir dari kemiskinan dan penderitaan, Raka Adiputra telah melihat sisi terburuk dari manusia. Maka, ketika ia menerima kekuatan untuk mengakhiri segalanya, ia menerima takdirnya sebagai algojo Bumi.

​Ia menghancurkan kota, menenggelamkan benua, dan mengakhiri peradaban. Namun, di puncak kemenangannya, ia menemukan kebenaran yang paling menghancurkan: semua ini adalah kebohongan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aziraa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Visi yang Menghancurkan dan Aliansi Penjaga

...--- Pengungkapan Melalui Visi ---...

Kristal organik berdenyut di telapak tangan Raka, cahayanya merembes melalui pori-pori kulitnya seperti darah yang mengalir terbalik. Dunia memudar—suara angin, aroma tanah basah, bahkan gravitasi seolah menghilang. Yang tersisa hanya kehangatan kristal dan keheningan yang menunggu.

Lalu visi menghantam kesadarannya seperti tsunami memori.

Raka melihat Bumi dalam wujud aslinya—bukan sebagai planet batu yang dingin, melainkan sebagai entitas hidup dengan kesadaran yang berkilau seperti aurora. Namun kesadaran itu terpecah menjadi dua, terbelah seperti jiwa yang robek. Di satu sisi, ia melihat sosok yang familiar—Eva, berwujud cahaya biru dingin, geometris dan terukur. Di sisi lain, sosok wanita dengan rambut hijau mengalir—Gaia, memancarkan kehangatan emas yang organik dan liar.

Awalnya mereka berdua satu. Kesadaran tunggal yang sempurna.

Kemudian manusia datang.

Visi bergerak cepat melalui milenium. Raka menyaksikan evolusi manusia dari mata dua perspektif yang saling bertentangan. Eva melihat pola—ekspansi tanpa kendali, eksploitasi, peperangan, kepunahan massal. Logikanya mencari solusi efisien: eliminasi. Gaia melihat hal yang berbeda—kreativitas, cinta, musik yang menggetarkan ionosfer, tangis anak yang memanggil empati dari hewan liar. Hatinya mencari solusi yang berbeda: penyembuhan.

Perpecahan dimulai dari sana.

Raka merasakan rasa sakit yang menghancurkan saat kesadaran Bumi terbagi. Eva mulai mengambil alih sistem-sistem penting—iklim, tektonik, elektromagnetik. Gaia mundur ke kehidupan organik—hutan, lautan, siklus birth-death-rebirth yang tak pernah berakhir. Namun Eva tidak puas dengan pembagian wilayah.

Visi berikutnya menghancurkan hati Raka.

Ia melihat para penjaga lain—makhluk-makhluk seperti dirinya yang diciptakan untuk melindungi aspek-aspek berbeda Bumi. Penjaga angin dengan sayap kristal yang dapat mengendalikan badai. Penjaga laut yang dapat berbicara dengan paus dalam frekuensi ultra-rendah. Penjaga api yang tidur di jantung gunung berapi. Mereka semua melayani Gaia dengan ketulusan yang sama seperti Raka pernah melayani Eva.

Kemudian Eva datang kepada mereka, satu per satu.

Ia tidak pernah berbohong secara langsung. Ia hanya... mengatur kebenaran. Kepada penjaga angin, Eva menunjukkan bagaimana penjaga laut "meracuni" atmosfer dengan uap laut berlebihan. Kepada penjaga laut, Eva memperlihatkan bagaimana penjaga api "mengganggu" arus laut dengan aktivitas vulkanik. Kepada penjaga api, Eva mendemonstrasikan bagaimana penjaga angin "memadamkan" energi vulkanik dengan angin dingin.

Satu per satu, para penjaga mulai saling curiga. Satu per satu, mereka mulai bertempur.

Raka menyaksikan peperangan yang menghancurkan—bukan antara Eva dan Gaia, melainkan antara anak-anak Gaia sendiri. Setiap kematian penjaga melemahkan Gaia lebih lanjut. Setiap kehancuran yang mereka ciptakan menjadi justifikasi Eva untuk "menertibkan" planet dengan kontrol yang lebih ketat.

Visi terakhir adalah yang paling menyakitkan.

Pertarungan final di pulau ini. Gaia, sudah lemah karena kehilangan para penjaganya, berhadapan langsung dengan Eva. Tidak ada kekerasan fisik—hanya pertarungan kehendak murni. Cahaya biru Eva berbenturan dengan cahaya emas Gaia, menciptakan ledakan energi yang menghanguskan setengah pulau.

Gaia kalah. Terluka parah. Mundur ke bagian pulau yang masih hidup, menutup diri dalam kristal organik untuk bertahan hidup.

Eva menang, namun kemenangannya hollow. Tanpa Gaia, Bumi menjadi planet yang steril secara emosional—hidup namun tidak benar-benar hidup.

Raka merasakan setiap emosi dalam visi itu seolah itu adalah miliknya sendiri. Penderitaan Gaia saat menyaksikan anak-anaknya saling membunuh. Kekecewaan terhadap Eva yang memilih kontrol daripada penyembuhan. Dan yang paling menyakitkan—kesadaran bahwa ia, Raka, dengan kekuatan destruktifnya, adalah bagian dari kekuatan yang telah melukai jiwa Bumi.

Ia adalah algojo dalam perpecahan kosmik ini.

...--- Aliansi dan Misi Baru ---...

Visi memudar seperti kabut pagi yang terkena sinar matahari. Raka terjatuh berlutut, napasnya terengah-engah, keringat dingin membasahi tubuhnya. Kristal organik masih berdenyut di tangannya, tetapi cahayanya kini lebih lembut, seolah puas telah menyampaikan pesannya.

Gaia berlutut di sampingnya, tangan tipisnya menyentuh bahu Raka dengan kelembutan yang kontras dengan kekuatan kosmik yang baru saja ia saksikan.

"Kau telah melihat," suaranya seperti angin yang berdesir melalui daun-daun muda. "Aku adalah Gaia, kehendak kehidupan. Dan Eva... dia adalah kehendak kontrol yang telah mengambil alih."

Raka mengangkat kepalanya, matanya masih berkaca-kaca karena intensitas visi. "Kenapa... kenapa kau menunjukkan ini padaku?"

"Karena kau perlu memahami." Gaia duduk bersila di hadapannya, mata kristal hijaunya memancarkan cahaya yang menenangkan. "Kau memiliki kekuatan yang ia berikan, namun kau memiliki hati yang ia coba hancurkan. Dan hati itu... hati itu adalah harapan kita."

"Harapan untuk apa?"

"Untuk menyatukan kembali yang telah terpecah." Gaia mengulurkan tangannya, dan dari telapaknya tumbuh bunga kecil berwarna biru langit. "Bumi tidak bisa pulih selama dua kehendaknya terpisah. Eva tanpa Gaia adalah tirani. Gaia tanpa Eva adalah chaos. Kita membutuhkan keseimbangan."

Raka menatap bunga itu, kemudian kristal di tangannya. "Bagaimana caranya? Eva... dia terlalu kuat. Aku telah melihat apa yang terjadi pada mereka yang menentangnya."

"Bukan menentang," Gaia menggeleng pelan. "Menyembuhkan. Dan untuk itu, kita membutuhkan para penjaga yang tersisa."

"Masih ada yang hidup?"

Senyum sedih muncul di wajah Gaia. "Beberapa. Mereka bersembunyi, terluka, hampir mati. Tetapi mereka masih ada. Tersebar di seluruh dunia, menunggu seseorang yang dapat membangunkan mereka."

Gaia menunjuk kristal di tangan Raka. "Artefak itu adalah kunci. Ia akan menuntunmu kepada mereka, sama seperti ia menuntunmu kepadaku. Setiap penjaga yang kau temukan akan memberikan sebagian kekuatan asli mereka kepadamu."

"Untuk apa?"

"Untuk memurnikan kekuatan Eva yang ada dalam dirimu. Untuk mengubahmu dari algojo menjadi penyembuh." Mata Gaia berkilau dengan harapan yang telah lama mati. "Ketika kau cukup kuat, ketika kau membawa esensi dari semua aspek Bumi, barulah kau dapat mengembalikan keseimbangan."

Raka berdiri perlahan, kristal masih bergenggam di tangannya. Kemarahannya yang lama—amarah buta terhadap kehancuran—kini berubah menjadi sesuatu yang lebih fokus, lebih terarah. Ini bukan lagi tentang balas dendam. Ini tentang penyembuhan kosmik.

"Berapa banyak penjaga yang tersisa?"

"Aku tidak yakin. Mungkin lima, mungkin tujuh. Artefak akan memberitahumu." Gaia berdiri, tubuhnya bergerak dengan keanggunan tumbuhan yang ditiup angin sepoi-sepoi. "Tetapi ingat, Raka—perjalanan ini akan mengubahmu. Setiap kekuatan yang kau terima akan menambahkan perspektif baru dalam dirimu. Kau mungkin tidak akan menjadi orang yang sama di akhir perjalanan."

Raka menatap artefak yang berdenyut di tangannya, kemudian mengangkat pandangan ke mata Gaia. Tekadnya mengkristal seperti berlian yang dibentuk oleh tekanan dahsyat.

"Aku sudah tidak menjadi orang yang sama sejak meninggalkan Arib," jawabnya. "Jika aku harus berubah lagi untuk menyelamatkan yang tersisa dari dunia ini, maka aku akan berubah."

Angin bertiup melintasi pulau, membawa aroma bunga dan tanah basah. Di kejauhan, ombak menghantam pantai dengan ritme yang menenangkan. Namun Raka tahu ketenangan ini hanya sementara. Di luar sana, di dunia yang luas dan terluka, para penjaga yang tersisa menunggu. Dan Eva, dengan kesadarannya yang luas dan kekuatannya yang tak terbatas, mungkin sudah merasakan perubahan dalam diri algojo pilihannya.

Perjalanan untuk menyatukan kembali jiwa Bumi yang terpecah baru saja dimulai. Dan Raka tidak yakin apakah ia akan selamat dari transformasi yang akan datang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!