Kisah ini lanjutan dari kisah ku yang berjudul TRANSMIGRASI WANITA LICIK KE TUBUH MENANTU TAK DIINGINKAN versi kisah cinta Leon.
Dimana ada seorang gadis cantik sangat menyukai pria yang penuh tantangan. Dan akhirnya ia bertemu dengan Leon. Membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Penasaran?!
Ayo langsung mampir saja dan baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCTL~26
...🔥🔥🔥...
...(2 jam kemudian)...
...Pergulatan panas yang menguras energi pun akhirnya selesai. Leticia terbaring lemas di atas kasur diselimuti keringat. Tubuh polosnya penuh bekas gigitan dan cupang yang dilakukan oleh Leon. Ia meringkuk tak berdaya sambil mengatur memburunya....
...Akan tetapi tidak dengan Leon. Ia nampak santai turun dari ranjang berjalan santai menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Beberapa menit kemudian, Leon kembali keluar dari dalam kamar mandi hanya memakai juba mandi berjalan ke arah Leticia yang masih terbaring lemas....
"Cepat bersihkan dirimu. Ada sesuatu yang harus kita bicarakan," perintah Leon dingin menatap Leticia.
"Leon... aku capek... biarkan aku beristirahat sejenak..." lirih Leticia.
"Aku tidak peduli, cepat bersihkan dirimu, sekarang. Aku tidak punya banyak waktu," tekan Leon tidak mau tau, berbalik berjalan pergi menuju walk-in-closet.
"Hah..." Leticia menghela nafas berat, perlahan bangun dan turun dari ranjang.
...Dengan sisa tenaga. Leticia menyeret kakinya yang gemetar berjalan menuju kamar mandi. Di sana, Leticia berdiri terdiam menatap pantulan dirinya sambil tersenyum hangat melihat begitu banyak bekas percintaan panas yang ditinggalkan oleh Leon....
"Dasar suami keras kepala," gumam Leticia.
...Beberapa menit kemudian, setelah selesai membersihkan diri, Leticia kembali keluar dari kamar mandi hanya mengunakan handuk milik Leon yang tersedia di dalam kamar mandi. Akan tetapi, langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat keberadaan Leon yang sudah rapi duduk santai di sofa. Di hadapan Leon terdapat sebuah kertas yang nampak mencurigakan bagi Leticia....
"Cepat, tanda tangan surat ini," perintah Leon dingin, melempar pena miliknya di atas meja.
"Apa maksudnya? Dan surat apa itu?" tanya Leticia berjalan ke arah Leon, meraih surat itu, dan membacanya.
...Sedetik kemudian tangan dan tubuh Leticia gemetar hebat. Kedua matanya berkaca-kaca perlahan melirik ke arah Leon yang tengah menatapnya....
"Kau bercanda kan, Leon?" tanya Leticia, suaranya hampir saja tak bisa terucap akibat terkejut dan tak percaya dengan apa isi surat tersebut.
"Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?" tanya Leon, kedua matanya memancarkan kebencian yang amat dalam terhadap Leticia.
"Tapi... kontrak pernikahan? Aku tidak mau menanda tanganinya Leon!" bentak Leticia, akhirnya meneteskan air mata yang sejak tadi ia tahan.
Brak!
...Leon mengebrak meja dengan marah, bangkit berdiri tegap di hadapan Leticia dengan nafas memburu marah....
"Ingat Leticia. Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini, tapi kamu yang memaksaku. Jadi cepat tanda tangan surat ini, sebelum aku membuat hidup bagaikan neraka," tekan Leon.
"Aku tidak peduli dengan apa yang akan kamu lakukan kepadaku nantinya. Intinya, saat aku mengambil sumpah, maka aku akan menjalaninya. Dan kamu tidak akan bisa menghentikan ku Leon. Jadi..." Tangan Leticia yang gemetar mengangkat tinggi-tinggi surat itu, lalu...
Srek.
...Surat itu terbelah menjadi dua bagian tepat di hadapan Leon. Kedua mata Leon membulat sempurna melihat surat kontrak itu terbelah menjadi dua bagian tepat di hadapannya, membuat amarah dan kebenciannya semakin menjadi-jadi terhadap Leticia....
"Baik. Mari kita lihat bagaimana kamu akan bertahan dan menjalani sumpah mu itu, Leticia," ucap Leon berjalan pergi begitu saja menuju pintu kamar.
Brak!
...Leon membanting pintu kamar dengan kasar membuat Leticia terkejut. Tangisan Leticia pun akhirnya pecah. Tubuhnya lemas terduduk di atas sofa. Ia melirik ke arah kasur yang beberapa waktu lalu menjadi saksi bisu kehangatan pergulatan panas mereka dengan hati yang hancur. Tapi ia tak mampu berbuat banyak selain menangis, karena semuanya terjadi atas kemauannya sendiri....
*
*
...Seharian penuh Leticia tak keluar dari dalam kamar, ia menangis hingga tertidur pulas akibat kecapean menghadapi Leon. Hingga tak terasa hari sudah larut malam tepat pukul 11:00 malam. Namun ia tiba-tiba terbangun saat mendengar suara kegaduhan di luar kamar....
"Apa yang terjadi?" gumam Leticia turun dari atas ranjang berlari ke arah pintu kamar tanpa memakai sendal.
...Saat pintu terbuka, ia langsung di sambut dengan suara pot bunga yang hancur akibat di banting. Panik, Leticia pun bergerak berlari menuruni anak tangga sambil melihat ke arah bawa....
...Kedua matanya membulat sempurna melihat keberadaan Leon yang nampak berantakan. Ia bahkan tak mampu menahan bobot tubuhnya akibat mabuk berat. Di dekatnya terdapat kedua pelayan wanita dan Roger, akan tetapi mereka tak ada yang berani menghentikan Leon....
"Leon, apa yang terjadi?" tanya Leticia berlari ke arah Leon.
...Melihat keberadaan Leticia, Leon pun berdiri terdiam di tempat menatapnya dengan dingin....
"Siapa kamu?!" teriak Leon.
Langkah Leticia terhenti, menatap Leon."Aku istriku, Leon," jawab Leticia mencoba tersenyum.
"Istri?" Leon melirik ke arah Roger dan kedua pelayan itu sambil tersenyum sinis."Apa kalian dengar itu?" tanya Leon.
...Mereka pun menatap satu sama lain dengan tatapan takut, lalu mengangguk pelan menundukkan kepala mereka....
"Sejak kapan kita menikah?" ucap Leon berjalan sempoyongan ke arah Leticia."Oh, aku ingat. Kamu adalah wanita licik yang menjebakku waktu itu, lalu memaksaku menikah bukan?" cibir Leon menatap Leticia.
"Leon, kamu mabuk. Ayo, kita ke kamar," ajak Leticia mendekati Leon, hendak meraih tangannya, akan tetapi...
Swos.
Bruk!
...Tubuh Leticia mendarat sempurna di atas lantai yang terdapat begitu banyak pecahan kaca, menyebabkan kedua tangan dan lututnya terluka dan mengeluarkan cairan kental berwarna merah....
...Roger begitu dan kedua pelayan itu begitu terkejut melihat kejadian itu, tapi mereka pun tidak mampu berbuat apa-apa....
"Jangan sekali-kali menyentuhku, wanita licik!" bentak Leon melangkah pergi begitu saja, tidak menghiraukan Leticia yang terluka akibat ulahnya menuju anak tangga.
...Kedua pelayan wanita itu pun memilih pergi dari sana. Kini hanya tinggal Roger dan Leticia yang berada di ruang tengah....
"Nyonya muda, saya akan mengambil obat," ucap Roger berlari pergi menuju dapur. Tak lama kemudian ia kembali sambil membawa kotak obat, lalu duduk di samping Leticia.
"Iss... tidak apa-apa, lukanya tidak terlalu dalam," kata Leticia menahan sakit.
"Mari saya obati," ucap Roger hendak meraih tangan Leticia.
...Akan tetapi Leticia mengibas tangannya dan menjauh darinya. Barulah ia sadar kalau Leticia bukan saja wanita yang sudah bersuami, akan tetapi dia juga adalah istri atasannya sendiri....
"Maaf atas kelancangan saya Nyonya," ujar Roger bangkit dari duduknya dan menjauh.
"Tidak apa-apa," kata Leticia menunduk sedih.
"Ka-kalau begitu saya akan panggilkan-"
"Tidak perlu. Kamu boleh pergi, biarkan aku saja yang mengobati lukaku," potong Leticia cepat.
"Baik Nyonya Maaf. Kalau begitu, aaya permisi," pamit Roger di balas dengan anggukan kecil dari Leticia.
...Ia pun berbalik berjalan pergi meninggalkan Leticia. Setelah Roger benar-benar menghilang di balik pintu mansion, barulah Leticia perlahan mengobatinya lukanya seorang diri di ruang tamu itu....
(Bersambung)
