NovelToon NovelToon
Vampire Freak

Vampire Freak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Vampir / Dunia Lain
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Demi bisa mendekati cinta sejatinya yang bereinkarnasi menjadi gadis SMA. Albert Stuart rela bertransmigrasi ke tubuh remaja SMA yang nakal juga playboy yang bernama Darrel Washington.

Namun usaha mendekati gadis itu terhalang masa lalu Darrel yang memiliki banyak pacar. Gadis itu bernama Nilam Renjana (Nilam), gadis berparas cantik dan beraroma melati juga rempah. Albert kerap mendapati Nilam diikuti dua sosok aneh yang menjadi penjaga juga penghalang baginya.

Siapakah Nilam yang sebenarnya, siapa yang menjaga Nilam dengan begitu ketat?

Apakah di kehidupannya yang sekarang Albert bisa bersatu dengan Cinta sejatinya. ikuti kisah Darrel dan Nilam Renjana terus ya...

Novel ini mengandung unsur mitos, komedi dan obrolan dewasa (Dimohon untuk bijak dalam membaca)

Cerita di novel ini hanya fiksi jika ada kesamaan nama dan tempat, murni dari kreativitas penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Meragu

Sihir Vampire

Rrrkkk... rrrkkk... Srruppptt

Tubuh seorang maid sudah tergeletak di lantai gudang bawah tanah milik keluarga Santanu. Albert mengusap sudut bibirnya dari darah segar yang baru saja ia hisap. Wajahnya kembali berwarna, setelah sekian lama ia tidak menikmati makan malam dari darah segar manusia.

"Da—darrel?!!" pekik Cleo tertahan melihat kejadian barusan. Tangannya menutup rapat mulutnya yang menganga.

Wajah Cleo memucat, ia berjalan mundur menjauhi pintu gudang dengan goyah, kakinya gemetar, tangannya berusaha menggapai dinding untuk sandaran. Susah payah ia berjalan ke arah pantry.

"Nyonya... Ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang maid dengan wajah khawatir

"Mi-minum... " ucap Cleo dengan suara tercekat.

Maid segera memberikan air mineral di dalam gelas. Tangan Cleo masih gemetaran saat mendorong gelas ke arah bibirnya.

"Darrel... Darrel ... Anakku hiikkss... Hiikss," lirih Cleo sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Sosok bayangan menatap Cleo dari kejauhan, matanya sendu dan berucap lirih, "Mam... Ini aku mam."

Darrel berusaha menggapai tubuh Cleo namun tangannya bagaikan angin yang berhembus hanya menyisakan dingin yang menusuk, menyentuh punggung Cleo. Kesedihan Cleo semakin dalam saat ia merasakan aroma tubuh putra semata wayangnya terendus di indera penciumannya.

Darrel ada di sisinya.

"Rel, kenapa kamu mengikuti jejak kakekmu, nak... " lirih Cleo.

Ucapan Cleo yang serupa bisikan terdengar menyedihkan, menggetarkan dinding dada Albert yang baru saja masuk ke rumah utama. Ia mengernyitkan kening, ketakutan yang datang tiba-tiba menghantam dadanya. Ia melangkah mencari keberadaan Cleo dengan langkah perlahan tanpa suara, menimbulkan ketegangan dan udara dingin di sekitarnya.

"Mam?" panggilnya pelan.

Cleo mengangkat wajahnya yang sejak tadi ia benamkan di atas lipatan tangannya. "Jangan mendekat... Pergi!! Kamu Vampir, Kamu bukan anakku!!" jerit Cleo dengan wajah ketakutan.

Albert mendengus perlahan, dadanya bergetar seakan merasakan kesedihan yang Cleo rasakan. Tapi belum saatnya ia terbuka pada Cleo siapa ia yang sebenarnya. Ia semakin mendekat dengan menghembuskan sihir tua dari kerajaan vampire. Asap berwarna merah berkumpul memenuhi ruangan pantry. Asap itu berputar seperti pusaran angin dan perlahan masuk ke pucuk kepala Cleo hingga Cleo pingsan dan terjatuh ke lantai.

Pagi menyapa, sinar matahari pagi menembus tirai tipis kamar Cleo. Matanya berkedip perlahan lalu ia memaksakan duduk dan bersandar di kepala ranjang. Ia menatap dingin sisi ranjangnya yang selama ini selalu kosong. Pikirannya berusaha mengingat kejadian semalam, dadanya bergemuruh. Namun, ingatannya tidak menemukan sesuatu yang membuat dadanya bergemuruh.

Cleo memejamkan matanya. Lama. Sebuah gambar bergerak dan berwarna samar melintas di pikirannya. Santanu menggendong dua orang anak laki-laki berusia tujuh tahun. Mereka bermain bersama, tertawa dan bercanda dengan gembira di pinggir danau. Di hamparan rumput hijau, seorang ibu muda ikut tertawa sambil menata makanan.

Setelahnya ia mengambil buku tebal lalu membaca helai demi helai halaman buku yang berada di pangkuannya. Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutnya yang berwarna dark brown. Rambut yang acak-acakan membuat Cleo semakin terlihat cantik dan menawan.

Santanu mendekat, ia mengecup pipi Cleo dengan lembut. "Kau selalu cantik dan mempesona," ucapnya dengan tatapan menggoda.

"Mama, apa makanannya sudah siap? perutku sudah berbunyi mama... " dua bocah lelaki itu duduk di samping Cleo muda.

"Albert sudah capek bermain?" tanya Cleo lembut.

"He'em, ambilkan aku spaghetti aglio e lio, mam."

"Arel mau pizza, mam."

Cleo dengan sigap dan cekatan menyiapkan makanan untuk kedua putranya, meski masih dalam pelukan hangat sang suami yang selalu memujanya.

Kristal bening di mata Cleo terjatuh perlahan. Ia menarik napas dengan berat. Dulu suasana rumah dan halaman belakang rumahnya selalu penuh kehangatan, keceriaan dan kebahagiaan. Kini rumah itu menjadi dingin, seperti dinginnya hati para penghuninya.

Santanu selalu menghindari kemesraan setelah kejadian kematian Albert di usia sepuluh tahun karena penyakit langka. Ia menjadi lelaki keras, workaholic, dan dingin, terutama pada Darrel. Cleo selalu disalahkan jika Darrel berbuat kesalahan. Kebencian Santanu pada Darrel semakin kuat saat Darrel meminta kastil milik kakeknya.

Semenjak itu, Santanu hampir tidak pernah pulang ke rumah, kecuali hanya untuk mengambil dokumen yang tertinggal.

Cleo kembali ditarik kenyataan saat pintu kamarnya terbuka. Kenangan yang baru saja ia putar dalam memorinya kini lenyap tergantikan oleh wajah tampan putra satu-satunya yang kini ia miliki.

"Mama... " panggil Albert yang ada di tubuh Darrel

"Rel... Sejak kapan kamu pulang? Mama kangen sama kamu," Cleo melebarkan kedua tangannya untuk memeluk Darrel.

Saat ia mengecup kedua pipi Darrel, ia mengernyitkan kening. Aroma tubuh putranya sangat berbeda dari biasanya. Tapi ia tetap memeluk putranya dengan erat.

"Rel... Mama kangen Albert," ucap Cleo lirih.

Albert menyeringai.

"Apakah kali ini ulang tahun kami akan mama rayakan di makam Albert?"

"Apa kamu keberatan?" tanya Cleo.

"Tentu tidak mam. Aku akan sangat senang, saudara kembarku ikut merayakan hari ulang tahun bersama."

Sihir yang Albert berikan pada Cleo menghapus ingatannya semalam juga merubah sejarah dan kenangan Cleo pada masa lalunya. Dalam ingatan Cleo saat ini, ia memiliki anak kembar.

Salahsatunya bernama Albert.

Tidak Tahan

Malam itu hujan turun perlahan, rintiknya halus hampa suara. Namun, cukup membuat dedaunan basah, seperti perasaan Albert yang basah akan kerinduan. Mencintai seseorang yang sulit di gapai adalah perjalanan sunyi yang dipenuhi dengan harapan kecil dan kenyataan pahit.

Albert berdiri di depan jendela besar ruang kerjanya. Genap dua bulan ia tidak datang ke sekolah. Membiarkan semua berjalan seperti yang seharusnya. Ia sudah membuat semua orang lupa akan keberadaan Darrel. Hingga pihak sekolah tidak melayangkan surat peringatan pada orangtua Darrel.

Kecuali, Nilam.

Dia tidak pernah lupa keberadaan Darrel atau Albert. Tatapan matanya jauh mencari keberadaan Albert setiap kali melewati kelasnya.

Tapi jurang pemisah di antara mereka semakin jauh terbentang. Selain karena restu ibunda Nilam. Keinginan Nilam yang meminta Albert berubah jadi manusia selamanya, belum bisa Albert penuhi. Dia satu-satunya penerus dan pewaris di kerajaan Vampire. Ia tidak mungkin meninggalkan kerajaan yang sudah menjadi jati dirinya.

Di tempat lain, Nilam berdiri dengan menangkupkan kedua tangannya yang ia angkat hingga ke atas kepala. Bibirnya komat Kamit membaca mantra. Tidak berapa lama sebuah portal ghaib terbuka dengan lebar. Ia melangkah masuk tanpa keraguan. Langkahnya seringan bulu yang beterbangan.

Setiap penjaga yang melihat kedatangan Nilam segera menunduk memberi hormat pada putri sang ratu ular yang berkuasa di kerajaannya. Mereka sangat menghormati Nyimas Maheswari. Namun, derajat kemuliaannya lebih tinggi Nilam karena ia adalah seorang manusia yang berhati baik.

Setelah melewati lima pos penjagaan. Kakinya terhenti saat melewati sebuah taman yang beraroma bunga kenanga dan bunga kantil. Nyimas Maheswari dan neneknya Nyimas Sundari Ranggawarsita. Kedua perempuan beda usia itu tersenyum lembut pada Nilam.

Nilam menyambut senyuman mereka lalu berjalan mendekatinya dengan jarak dan langkah yang terukur. Karena ia sangat tahu sifat ibundanya. Ia akan melakukan apapun jika perasaannya tersinggung. Tidak perduli meski Nilam adalah darah dagingnya.

"Apa gerangan yang membuatmu nekat datang ke sini, nduk... Musuh-musuh ibumu bisa mengetahui keberadaan mu," ucap nyimas Sundari

"Apa mengenai lelaki pemakan darah itu?" tanya Nyimas Maheswari sambil mengelilingi tubuh Nilam.

"Aku mencintainya Nyimas," ucap Nilam pasrah dengan apa yang akan di lakukan kedua orang yang dipanggil Nyimas.

Ekor ular Nyimas Maheswari sudah melingkari kaki Nilam. Perlahan namun pasti merayap hingga ke pinggang Nilam.

"Maheswari! Dia putrimu!" pekik Sundari

"Aku tidak perduli! Jangan bodoh kamu, Nilam. Dia bisa hidup tanpamu, mengapa kamu tidak bisa hidup tanpa lelaki itu!" ucap Maheswari dengan suara mendesis.

"Nilam, suatu hari nanti kamu akan menemukan jiwamu ada di mata seseorang yang telah menghabiskan seluruh waktunya untuk mencari kamu," Ucap Nyimas Sundari.

"Tapi dia mencintaiku, Ratu," ucap Nilam seraya merasakan tulang belulangnya semakin terhimpit.

"Maheswari, jangan gegabah. Dia memiliki sifatmu yang keras kepala tentang cinta. Lepaskan putrimu. Itu hanya akan menyakitinya!" bentak Sundari.

"Aku hanya tidak ingin dia menjadi bodoh seperti aku Bu!" jawab Maheswari dengan nada tinggi.

"Anakmu masih lebih baik, dia memintanya dengan baik-baik, tidak sepertimu kabur tanpa restu dariku!"

Belitan tubuh ular di tubuh Nilam akhirnya mengendur dan perlahan terlepas. Nilam mengambil napas banyak-banyak dengan dada terasa sakit. Kegagalan Maheswari dengan cinta di masa lalunya membuat ia begitu keras mendidik kedua putrinya.

"Suatu saat kau akan menyesalinya, Nilam!" ucap Maheswari.

Ia menggerakkan tangannya seakan sedang membuka sebuah dimensi. Di depannya terpampang layar besar seperti layar proyektor yang menampilkan adegan Albert sedang menghisap darah para gadis belia.

"Kamu tahu artinya?" tanya Maheswari.

"Dia butuh darah untuk makanannya," jawab Nilam polos.

Suara tawa kedua perempuan siluman itu menggema. Menertawakan kebodohan Nilam.

"Kau pikir dia hanya lapar? Dia bisa menghisap darah musuh-musuhnya dari sebangsa siluman, atau dia bisa menghisap darah kijang di hutan. Makanan itu sangat banyak tersedia di sini. Tapi dia memilih menikmati darah gadis belia!" cibir Maheswari

"Menikmati darah gadis belia sama halnya dia sedang bercin ta, cucuku. Dia butuh pelampiasan yang tidak bisa ia dapatkan darimu. Dia tidak pernah berubah!" desis Sundari dengan matanya yang menggelap.

Kaca-kaca berkilauan di mata indah Nilam. Melihat setiap adegan yang Albert berikan pada para gadis belia itu sebelum menghisap darah mereka. Dan terakhir, kejadian itu semalam. Dimana malam itu, Nilam sangat merindukan albert. Namun ternyata orang yang ia rindukan sedang menikmati darah seorang maid. Albert membawa gadis itu keliling ke langit. Sama persis adegan yang pernah hadir pada mimpinya.

"Ternyata itu bukan mimpi? Itu adalah kejadian nyata yang aku saksikan saat aku tertidur?!" gumam Nilam, tangannya mengepal erat, rahangnya mengeras.

Keraguan pada Albert merapat di dadanya.

1
Miu Nih.
pertemuan yg menyenangkan kan /Chuckle/
Miu Nih.
lagi MPS yak e Albert /Shy/
Miu Nih.
Jadi Abu Yub 😌
Miu Nih.
lha pie meneh buk, megan emang pertama suka sama Nilam 🤭🤭 ,, mau nikah sama Rere karna wajahny mirip sama Nilam kok, hihii~
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Nillam
R 💤
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
R 💤
wkwkwk siluman pun ada yang kena korban cinta ya thor
Cerpen: Semangat KK 🙏
Aksara_Dee: semua yg fana hanya ada di dunia, ya kaan ka
total 2 replies
R 💤
Jadi dilema ya Al...huffft
Aksara_Dee: Albert juga nggak memperjuangkan bgt sih
total 1 replies
R 💤
Albert versi Albert, atau lain lagi , Albert kembaran Darrel Thor..
R 💤: owhh gituuu... paham Thor skrg
Aksara_Dee: Cleo kena sihir Ari Albert ka, seolah-olah Cleo memiliki dua orang anak. Al erat dan Darrel
total 2 replies
R 💤
yahh,, ketahuan deh...
Tini Timmy
buah jatuh tidak jauh dari pohonnya Nyimas🤣
Tini Timmy: nahh kan tapi kn ini beda anaknya
Aksara_Dee: Nyimas ngga mau anaknya mengulangi kesalahan yg sama ka
total 2 replies
Tini Timmy
fakta nya ini toh feeling sih ini pasti ada kaitannya cuma beda nasib aja si Albert sma si darel
Aksara_Dee: cuma sihir ka..jadi Albert membuat seolah-olah Cleo punya anak kembar.
total 1 replies
Tini Timmy
ternyata oh ternyata
Aksara_Dee: kakeknya vampir asia
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
karena cinta beda alam memang sulit
Aksara_Dee: betul ka
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: nah ini bener
total 3 replies
Tini Timmy
mimpi itu,🤣
Tini Timmy
si Albert kmna dah
Teteh Lia
mimpi donkkk.... ternyata.
Aksara_Dee: biasanya kalau mimpiin Albert suka kejadian ☺️
total 1 replies
Teteh Lia
ini serius mau dikorbankan dan nda ada yang nolongin?
Aksara_Dee: cumi ka
total 1 replies
Teteh Lia
bentar. aku koq malah bayangin kastil yang di Drakor na Kim soo hyun ya.. 🤔
Aksara_Dee: gak ada yg lebih serem lagi ka?
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
serem banget. emang mereka tidak bisa di ''manusiakan'' seperti megan & Rere?
Aksara_Dee: banyak versinya ya ka 😅
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: iya. makanya kisah mitos itu menarik ya.
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!