Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33: Bertemu Playboy
Ron mengaktifkan fitur Pencarian Pertolongan, mencari suara yang menarik perhatiannya.
Dalam beberapa detik, Ron langsung menemukan target pertolongannya kali ini. "Itu dia yang aku cari!"
Sudah lama Ron menanti target pertolongan ini, dia sangat butuh sesuatu dari targetnya, yaitu kekayaan.
'Siapa pun tolong selamatkan aku dari Gua ini, aku ingin makan burger keju kesukaanku!'
Bibir Ron terangkat ketika mendengar seluruh permintaan tolong dari seseorang ini.
"Dia benar-benar menyukai burger keju dari Burger King. Di kondisinya yang sedang sulit masih terpikirkan tentang makanan favoritnya." Ron menggelengkan kepalanya tanpa daya.
Karakter yang akan ditolong oleh Ron pada kesempatan sekarang adalah Tony Stark dari Iron Man 1.
[Ding! Terdeteksi Misi Bantuan telah dirilis!]
[Misi: Bantu Tony keluar dari Gua bersama Yinsen dengan selamat.]
[Silakan pilih bayaran yang diinginkan!]
[Bayaran: Saham 30% Stark Industries, Kecerdasan Buatan, Baju Mark 1 dan 2]
Melihat ini, Ron terdiam sejenak untuk memilih bayaran yang bagus. "Aku sebenarnya butuh uang, tapi Kecerdasan Buatan tak bisa dianggap buruk, bahkan lebih baik dari pada saham."
Memikirkan dua bayaran yang jadi pertimbangannya, Ron berpikir untuk memilih Kecerdasan Buatan.
Kecerdasan Buatan punya potensi yang jauh lebih besar dibanding saham perusahaan. Kalau Stark Industries bangkrut, tidak ada lagi keuntungan bagi Ron.
Berbeda sekali dengan Kecerdasan Buatan, seperti Jarvis yang dimiliki Tony Stark, dia sangat berguna, mungkin bisa membantunya mencari uang yang banyak.
"Aku memilih Kecerdasan Buatan untuk bayarannya, semoga Tony tidak keberatan." Rom tersenyum kecil.
[Kesepakatan dua belah pihak telah disetujui!]
"Yo, Tony Stark menerimanya? Aneh sekali, bukannya Jarvis sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri?"
Dalam filmnya, dijelaskan bahwa Tony sudah menganggap Jarvis sebagai keluarganya. Tony bahkan nangis setelah Ultron mengalahkan Jarvis dan membuatnya tidak muncul lagi, alias Jarvis dihilangkan.
Dari situ sudah jelas bahwa Jarvis sangat dibutuhkan oleh Tony. Tak mungkin dia memberikan Jarvis begitu saja kepada Ron.
Entah apa alasannya Tony mau menukarkan kecerdasan buatannya kepada Ron.
"Tak peduli itu, aku akan membantu Tony keluar dari gua dan mengalahkan para teroris yang menculiknya." Ron mengepalkan tinjunya dengan amarah.
Setelah kesepakatan dibuat, portal muncul di hadapan Ron, kemudian dia masuk ke dalam.
Swosshh!
Portal menghilang di kehampaan, membawa Ron ke dimensi lain yang bukan bagian dari alam semesta ini.
"Bukankah dia Tony?"
Pada saat Ron membuka matanya, dia langsung melihat sebuah punggung pria dewasa yang tengah melakukan sesuatu.
Suara dentang hantaman besi dengan besi terdengar, diiringi dengan percikan api dan suara listrik.
Di sebelahnya, terdapat seseorang yang kurus dan botak, sedang melakukan sesuatu pada suatu alat yang Ron tidak ketahui.
Mereka berdua seharusnya Tony Stark dan Yinsen yang tengah sibuk membuat baju besi Mark generasi pertama.
"Sebentar lagi adegan mereka kabur akan terjadi, aku muncul di waktu yang bagus." Ron mengangguk sambil menatap mereka berdua dengan tenang.
Dokter Yinsen sangat berjasa bagi jalan hidup Tony Stark, tanpa dia mungkin seorang playboy ini tidak berada di jalan yang benar.
Takkan pernah ada sosok yang akan menyelematkan setengah populasi alam semesta, tak ada yang menjentikkan Infinty Gauntlet dengan enam batu akik yang sangat kuat.
Tidak akan ada Tony Stark yang dikagumi banyak penggemar setianya.
Kedatangan Ron masih belum diketahui mereka berdua, saking sibuknya mereka membuat baju besi untuk rencana melarikan diri dari gua yang pengap ini.
Dentang!
Suara besi yang dipukul terus terdengar, Tony sangat fokus membuat beberapa bagian armor dari baju besinya.
Sementara itu, Yinsen sedang menempelkan beberapa bagian armor hingga menjadi satu bagian.
Ron tidak mendekati mereka, dia diam sambil menyaksikan adegan yang sangat mengesankan ini. Kapan lagi Ron bisa melihat adegan di mana Iron Man pertama kali debut.
Dia harus menyaksikannya dengan tenang. "Mereka sangat hebat, kepintaran mereka di atas rata-rata manusia. Kalau saja mereka ada di dunia nyata, bukan hal yang mustahil Iron Man terbang di langit Indonesia."
Tangan Ron mengambil makanan di kantong ciki, mengunyahnya sambil menonton langsung pembuatan Mark 1 yang cukup keren.
Simbiot Venom menyimpan beberapa makanan untuk Ron makan kalau sedang berada di perjalanan.
Seperti yang kita tahu, Ron tak butuh makan dan minum, tapi kenikmatan kedua hal tersebut yang masih Ron butuhkan.
Tepat ketika Ron sedang asyik memakan makanan ringan, Tony tiba-tiba berbalik dan menatap Ron penuh perasaan bingung.
"Hei, sejak kapan kamu ada di sini?!" panggil Tony kepada Ron.
Mendengar panggilan Tony, tangan Ron terhenti ketika mengambil keripik kentang, dan dia menatap Tony dengan senyum khas.
"Satu jam yang lalu," balas Ron dengan jujur.
Mata Tony membulat, kemudian dia mendekati Ron sambil membawa palu di tangannya. Terlihat Tony sangat waspada dengannya.
Ron hanya menatap Tony yang menghampiri, berdiri sambil memakan snack yang belum habis.
"Siapa kamu? Kenapa kamu ada di sini? Dari mana kamu masuk? Dan untuk apa kamu di sini?!"
Pertanyaan-pertanyaan dilontarkan dari mulut Tony, dia berhenti di depan Ron sambil memegang palu dengan kencang.
Kelihatannya Tony memberikan peringatan melalui gerakan tubuhnya, agar Ron tidak macam-macam.
Yinsen berjalan mendekati mereka berdua, memandang Ron dengan kewaspadaan yang tinggi.
Melihat dirinya dianggap sebagai penjahat, Ron tetap tenang sambil sesekali mengunyah makanan. "Aku di sini untuk menolong kalian berdua. Oh iya, aku Ron, penyelamat semua orang, termasuk kalian, aku datang ke sini melalui portal."
Ketika mendengar jawaban Ron yang seperti asal menjawab, Tony sedikit merasa curiga dan tak percaya, tapi dia ragu dengan tebakannya.
Yinsen terkejut dengan jawaban Ron, kemudian dia berkata dengan dalam, "Tolong selamatkan kami berdua, aku dan Tony sudah lama ada di sini."
"Pasti, kalian tenang saja, aku akan membawa kalian berdua keluar setelah kalian menyelesaikan Mark 1." Ron mengangguk dan tersenyum kepada Yinsen.
Kali ini Tony kembali tercengang dengan ucapan Ron. Bagaimana bisa dia tahu tentang baju besi mereka? Tidak ada seorang pun tahu tentang rencana mereka berdua.
Melihat perubahan ekspresi wajah mereka berdua, Ron menambahkan, "Aku tahu segalanya tentang kalian, kalau memang aku berniat jahat, aku sudah membunuh kalian dari awal, sangat mudah dilakukan."
Perkataan Ron kali ini membuat keduanya bungkam tak bersuara.
Alasannya, mereka sekarang melihat Ron yang melayang sambil memainkan Chakra Kurama di telapak tangannya.
Sesuatu hal yang tak bisa orang normal lakukan. Sekejap Tony teringat dengan jawaban bagaimana Ron bisa berada di sini, itu karena portal.
Siapa yang bisa membuat portal di zaman sekarang? Bahkan Tony pun masih belum mampu untuk menciptakan benda tersebut.
Swosshh!
Tangan Ron melambai, melempar bola-bola Chakra Kurama menuju ke tubuh mereka tanpa aba-aba.
"Hei, apa yang kamu lakukan?! Apa ini?!" Tony terkejut dan langsung berusaha untuk melepaskan sesuatu yang dilemparkan oleh Ron.
Yinsen juga melakukan hal yang sama, dia bahkan lebih panik dari Tony.
"Jangan bunuh aku! Tolong jangan bunuh aku!"
Beberapa detik kemudian, mereka berdua berhenti panik karena merasakan sesuatu yang berbeda pada tubuhnya.
Tony meraba dadanya dan merasakan racun di tubuhnya mulai berkurang, rasa sakitnya benar-benar menghilang secara drastis.
Hal yang sama juga terjadi pada Yinsen, semua rasa sakit dan pegal yang sudah dia rasakan sejak lama, kini menghilang begitu saja.
"Bagaimana? Kalian merasa baikan?" Ron memiringkan kepalanya.
Tony dan Yinsen memandang Ron dengan tatapan yang berbeda, seperti sedang memandang hantu yang mengerikan.
"Kamu seorang mutan?!"