NovelToon NovelToon
Giziania

Giziania

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Juhidin

Ada satu komunitas muda-mudi di mana mereka dapat bersosialisasi selama tidurnya, dapat berinteraksi di alam mimpi. Mereka bercerita tentang alam bawah sadarnya itu pada orangtua, saudara, pasangan, juga ada beberapa yang bercerita pada teman dekat atau orang kepercayaannya.

Namun, hal yang menakjubkan justeru ada pada benda yang mereka tunjukkan, lencana keanggotaan tersebut persis perbekalan milik penjelajah waktu, bukan material ataupun teknologi dari peradaban Bumi. Selain xmatter, ada butir-cahaya di mana objek satu ini begitu penting.

Mereka tidak mempertanyakan tentang mimpi yang didengar, melainkan kesulitan mempercayai dan memahami mekanisme di balik alam bawah sadar mereka semua, kebingungan dengan sistem yang melatari sel dan barang canggih yang ada.

Dan di sini pun, Giziania tak begitu tertarik dengan konflik yang sedang viral di Komunitaz selain menemani ratunya melatih defender.

note: konflik?
- chapter 20
- chapter 35

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juhidin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 33 Hen Hen si Fobian

Ruang tersembunyi di belakang lemari ternyata kamar Gizi, rumah Jihan sendiri. Uniknya portal yang menghubungkan membesar sendiri begitu Jihan dekati.

Lawang tersebut sama ungu dengan lubang segiempat di seberang yang kini di posisi close, nyontek teknik klasik karena sebenarnya itu hanya lampu led yang ditempelkan pada tembok.

Alasan irit hanya untuk menutupi indentitas mereka.

Jihan tak mendapati siapapun di kamarnya. Dia keluar kamar lewat pintu dan segera turun, menapaki tangga. Tiba di bawah, Jihan belok ke arah dapur meninggalkan ruang tengah, hapal karena memang rumahnya.

"Aaa! Kak Jihan..!"

Dengan centil yang sama, yang Jihan lakukan di bar, Ira beranjak dari duduknya saat Jihan datang. Gizi dan April abai, tetap makan dan tetap membaca, tak peduli dengan ketoprak yang Ira tinggalkan.

Chpph..! Cyhhpp..!!

Dua alay langsung berciuman, tapi Jihan menyembunyikan tangan kanannya.

Setelah saling lumat, mereka segera melepaskan ciuman dari bibir cumbuannya.

"Umm, sllrpp," jilat Jihan atas pedas yang Ira makan. "Nih buat lo, Cantik. Sssh.. Sllrpp."

"Waa.. Apa ini Kak?" tanya Ira, sebelum meraih kotak hitam terasong.

"Rose nitipin buat lo, Can. Gue gak tau. Biasanya apa coba yang orang tajir kasih ke orang asing buat ngebales budi?"

April dan Gizi memperhatikan dialog yang berlangsung, di mana Ira sudah meraih benda yang Jihan berikan.

"Apa ya? Haha.. Tapi ini gimana bukanya ya, Kak?"

Ira yang sudah memegang benda asing itu dan mencoba mencabut dengan kuku sambil menekan perut.

"Pril, diem lo ya. Jangan kasih tau."

"Aduhai, Tuan. Bagaimana jika engkau ijinkan hamba saja yang memberitahunya?"

"Eit. Giliranku," gerak Jihan atas jarinya.

"A-aaa.. Kok malah pada nge-prank aku sih?"

"Ya udah. Tunggu yach.. Gue mau tutup bar dulu, Can."

"Ha..? Emang ada sangkut pautnya ya Kak, sama kotak ini?"

"Ra, pujaan lo mau sekalian onmind. Ada misi minta ijin buat para Qobra."

"Oh. Emang masih sibuk ya Kak. Tapi gak usah bolos kerja juga sih. Khan ada aku," unjuk Ira. "Biar aja aku sekarang makannya di bar."

Ira kembali ke meja. Dia mencium pipi Gizi hingga yang dicium bingung dan langsung bersuara dengan rona pipinya, berseri.

"Aduhai, Tuan. Kau begitu terburu hari ini."

Ira mengambil piringnya dan pergi tanpa mempedulikan Gizi. Dia berjalan cepat meninggalkan dapur membawa serta hadiah yang seharusnya dia lemparkan saja ke kotak amal dari pada kena prank.

Sebagai pengasuh, April bangkit menutup buku dan pamit mengikuti Ira. "Gue harusnya gak ngomelin si Rose, Giz. Parah."

"Terimakasih telah menjaganya."

Gizi lalu bicara pada Jihan, dirinya yang dari peradaban Bumi.

"Hamba tak sabar bertemu Nature. Dan mungkin mempertemukannya dengan Tuan Putri jika only-trust telah selesai."

"Oh pintu khusus turis itu ya Giz?"

"Demikian, Tuan. Sebaiknya aku membereskan meja ini kemudian mengangkat jemuran. Dan.. menunggu Mamah membawakan donat untukku."

"Hm, oke. Aku onmind duyu."

Chupp..! Kecup Jihan di pipi Gizi saat mahhal baru saja berdiri membereskan gelas dan piring.

Jihan sudah tergolek di kasur mess. Tak hanya dirinya yang dibuat sibuk oleh Hen Hen, Mawar pun mungkin akan kebagian yang mana dia selalu sibuk tiap hari hingga tak sempat mengurus Rose dari trauma mereka.

Di depan bar..

"Makan yang banyak ya, Can."

"Hu um."

Chyypp..!

Ira menulari kembali pedas makanannya ke mulut Jihan.

Chyaapp..!

Jihan lalu mengambil sendok yang Ira pegang. Padahal dia baru saja menyuruh Ira makan.

Jihan menyuapkan kupat yang dicurinya ke mulut. Hap. Knyak-kyakh.. kyakh..!

"Lo bagusnya buka live mukbang deh Han. Malah nyolong sarapan," protes April yang gagal khusyuk membaca bukunya.

Jihan hanya menaruh sendok dan melayang pergi sambil mendesis panjang. "Sssshh.. Hih! Mantap."

^^^gadis yang diasuh^^^

Jihan menembus langit-langit kafe. Sore ini di tanah Pnin pemandangannya sangat berbeda dengan suasana petang di luar balkon rumah, tidak ada bangunan lainnya di sekitar.

Langit di sini gelap. Tak ada bintang dan galaksi. Tampak halaman belakang Kafe Rizr adalah jurang tanah yang mungkin itu "pagar" panjang atau "garis" perbatasan.

Hendak terbang ke mana Muka Ketoprak ini, kenapa tidak langsung berpendar saja lewat path perutnya?

Di season pertama, Jihan pernah meninggalkan tubuhnya seperti ini. Dan saat itu dia ada keperluan yang mana alamat tersebut hanya berada di Snail.

Supaya tidak ditulis dua kali, onmind Jihan sekarang bukan untuk mengawal akte planet, dia harus bertemu Mawar, si donatur Proyek Korupsi.

Sesampainya di ketinggian tower SUTET, Jihan berhenti mengapung dan sedikit turun untuk memijak suatu lapisan yang baru ditembus.

Setelah mendarat di lantai invisible ini, Jihan menutup dua kupingnya.

"Spear..!"

THAAANG..!!!

Kedua bahu Jihan sontak terangkat atas logam yang tiba-tiba turun dan menancap.

Kontaknya Spear dengan lapisan yang Jihan pijak membuat sebuah kilauan merata jadi permukaan lantai maha luas.

"Gue udah usul. Tapi belum juga diaktifin jampi Spitank gue itu."

Jihan segera pegangi tongkat nikel yang dipanggil. Jika ada Ira, munkin ulahnya akan diprotes atas monolog yang ada, karena Jihan bicara pada benda mati.

Spear mengantarkan Jihan ke Escort, tempat Sorrow bekerja, ke sebuah gerbong canggih, padahal seharusnya kereta kendaraan darat.

Di perjalanannya ke Escort, Jihan melihat daratan dan langit tergulung jadi pusaran yang mengelilinginya. Dan di tahap ini tangan Jihan sudah merekat dengan Spear, sudah tak bisa dilepaskan.

Gelembung yang dikebut rotasi puzzle dan mengurung Jihan kemudian gelap. Tak lama ada 6 lempeng yang datang dari jauh.

Atap, lantai, serta 4 dinding gerbong tersebut kemudian mengurung Jihan. Penerangan pun menyala. Claph!

Di Escort, Jihan sudah bisa melepaskan tangannya, bahkan dia pergi tanpa peduli tiang itu meliuk-liuk untuk parkir di sudut gerbong.

Sorrow membiarkan Jihan, tetap berselonjor kaki pada tepi meja. Jihan pun mengabaikannya, menempatkan diri di titik tengah ruangan, pada sebuah lingkaran hitam.

"Ke Elsi. Gue salah alamat."

"Bacot.." tatap Sorrow yang langsung mengumpat begitu saja.

Kedua gadis bermusuhan sejak Nia dan Hoax berhasil ditangkap. Karena diakhir pertarungan Jihan, serta perburuan Gizi, tubuh Sorrow ditumbalkan oleh kedua kembar-nya itu. Hari itu tidak ada xmatter yang tersisa sehingga Jihan harus bangun, tepat setelah Gizi menindih Jihan, Sorrow - yang seharusnya dapat menetapi tubuh Jihan hingga ke lamsad, sudah tak sadarkan diri lantai arena.

Chaaank!! Lingkaran hitam yang Jihan pijak menembakkan cahaya oren ke atas, lift kilat.

Jihan diantarkan lift cahaya ke entrance pos, muncul di ruang kabin, di salah satu pinggiran ruang segienam.

Jihan segera meninggalkan ruang lift, berjalan menapaki lorong yang terbaca FOS DOPPELGANGER, gang Elci.

Di perjalanannya menapaki gang Elsi, Jihan sampai di ujung jalan dan dinding yang didatanginya, seperti biasa, titiknya terbuka tanpa bunyi.

Dari sini Jihan belok kiri, berjalan lagi menapaki lorong yang sama sibuknya dengan gang yang tadi, pemuda-pemudi bersetelan hitam lalu-lalang keluar masuk dinding.

Drrrt-drrrt! Cincin Jihan bergetar.

Jihan langsung menyentuh 'notifikasi', saat itu juga hologram menembus jempol Jihan yang masih menghalangi pancaran. Jihan melihat wajah April, dan karyawati bar ini berhenti melangkah, bukan untuk menjawab panggilan tapi lupa ruangan Mawar di mana.

"Njir apes, gue. Udah banyak aja nih ruang opis."

"Nape lo?" tanya April. "Nyari kantor apa nyari makanan?"

"Tau dah. Nih si Hen Hen apa Elsi yang bingungin gue, Pril. Mampus deh dia akhirnya kena demo sama orang sekampung."

"Ira nanyain, lo naro Citruz di mana?"

"Ooh. Untung dia nanyain."

Sambil kacak pinggang dan masa bodo dengan para pejalan lorong, Jihan segera memberitahukan tempat Citruz lengkap petunjuk peracikannya pada April.

Seseorang orang menepuk Jihan dan Mawar sedang yang terburu-buru ini pun langsung menunjuk ke ujung gang, minta Jihan menungu di sana.

"Sono dulu, sono. Jangan dulu pergi. Gue mau nyetak sertifikat halal. Ada yang lulus. Tunggu di sana.. Han. Kita bahas si Helena. Lo tunggu di sana."

Mawar berjalan lagi dengan langkah cepat membawa selempeng kaca. Si donatur pun bicara lagi, mengulang kata iya berkali-kali. Entah sedang bicara pada siapa.

".. ??"

Di ruang yang terdesain, yang sudah dipoles sebagai kantor berjendela, dalam gedung lantai sekian, Jihan dapati ruangan Mawar lumayan triliuner. Sebelah kanan pintu Jihan mendapati meja O untuk meeting panitia. Tapi..

Jihan meninggalkan tempat, berjalan menuju ke meja tengah di mana ada dua pemuda dengan punggung rompi ALUMNUS.

Kedua laki-laki di situ sibuk mengamati benerapa foto yang ada di meja sembari membahasnya.

"Helen lebay dah gue pikir, Sus. Kenapa dia ga ngirim foto gue aja ke majikannya. Tampang gue lebih primus ketimbang si Gizi."

"Lo emang udah serem tapi yang cocok fobia tuh si Dadang, Pul."

... TBC

1
sjulerjn29
semangat thor 😊
ak mampir ya 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!