NovelToon NovelToon
Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Harem
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Rayna Sasa Revalia, gadis dengan karakter blak-blakan, humoris, ceria dan sangat aktif. Dia harus meninggalkan orang tua serta kehidupan sederhananya di kampung karena sebuah kesialan sendiri yang men-stransmigrasikan jiwa gadis itu ke dalam sebuah karakter novel.

Sedih? Tentu. Namun ... selaku pecinta cogan, bagaimana mungkin Rayna tidak menyukai kehidupan barunya? Masalahnya, yang dia masuki adalah novel Harem!

Tapi ... Kenapa jiwa Rayna harus merasuki tubuh Amira Rayna Medensen yang berkepribadian kebalikan dengannya?! Hal terpenting adalah ... Amira selalu di abaikan oleh keluarga sendiri hanya karena semua perhatian mereka selalu tertuju pada adik perempuannya. Karena keirian hati, Amira berakhir tragis di tangan semua pria pelindung Emira—adiknya.

Bagaimana Rayna menghadapi liku-liku kehidupan baru serta alur novel yang melenceng jauh?

~•~

- Author 'Rayna Transmigrasi' di wp dan di sini sama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Motor Baru

Saat Rayna sampai di rumah, matahari sudah tenggelam. Langit meredup karena akan menjelang malam. Setelah menyimpan motornya di garasi, Rayna menemukan motor asing di halaman rumahnya. Sebelum ia membuka pintu, pintu langsung terbuka dari dalam menampilkan penampilan kakak keduanya yang sepertinya bersiap keluar.

Keduanya sama-sama terkejut.

Rayna yang pertama pulih, bertanya, “Mau ke mana, Bang? Udah mau magrib. Ngapain keluar? Mau di culik wewe gombel lo?”

Alveno menoyor keningnya, “Sembarangan! Gue mau nyari lo tadinya. Takutnya di culik kuntilanak. Tapi kayaknya gak usah, deh.”

Rayna mengusap keningnya yang ditoyor. Ia mendelik kesal, “Mana berani Mbak Kunti nyulik gue? Yang ada, gue kejar dia duluan buat minta kenalan.”

Alveno mencibir, “Berani lo?”

“Gak berani lah.” Rayna menjawab seraya mendorongnya untuk memasuki rumahnya.

Setelah berhasil menyingkirkan Alveno yang menghadang jalannya, Rayna langsung berteriak lantang “Assalamu’alaikum!” 

“Wa’alaikumussalam!” Semua orang di dalam rumah menjawab.

“Rayna! Kenapa kamu pulangnya keso—“

“Wah! Ada Saganteng!” Rayna langsung menyela ucapan Alisa saat melihat seseorang di sofa.

Saga hanya tersenyum hingga matanya menyipit. Di sofa seberangnya ada Emira dengan ekspresi seakan pasrah setelah mendengar teriakan tidak tau malu kakaknya.

Rayna langsung duduk begitu saja di samping Saga seraya bertanya, “Saganteng kok ada di sini? Mau ngelamar gue, ya?”

Alisa yang berdiri tidak jauh, Alveno yang belum ke kamarnya, dan Evando yang baru saja keluar kamar, apalagi Emira yang berada di depan keduanya, mereka melotot menatap Rayna tercengang.

Sedangkan Saga sendiri malah terkekeh, “Enggak, kok. Gak sekarang.”

Mata Rayna langsung berbinar, “Kapan, dong? Jangan lama-lama, yah!”

Saga mengusap rambutnya, “Oke.”

Rayna memalingkan wajah dengan malu-malu.

Mereka yang tengah menonton semakin menganga.

Emira memijit pelipisnya. Lalu ia menatap kakaknya seraya tersenyum manis, “Kak, ingat. Dia adik kelas kakak loh.”

Rayna menoleh ke arah Emira, lalu beralih kembali pada Saga yang tengah menatapnya, Rayna mengangkat bahu acuh tak acuh, “Gak pa-pa, kok. Yang penting ganteng.”

“Dasar, ganjen lo,” celetuk Alveno.

Rayna menoleh kebelakang. Menatap kakaknya dengan sinis, “Sirik lo jomlo.”

Alveno menggeram kesal. Dia membuka sandalnya dan melemparkannya ke arah Rayna. Tapi sandal itu di tangkis oleh Saga terlebih dahulu dengan mencondongkan tubuhnya seakan memeluk Rayna.

Rayna membulatkan mulutnya kaget. Lalu ia tersipu dengan berteriak lebay, “Huaaa.. Saganteng ngelindungi gue dari serangan si jameett..”

Alveno melirik Saga jengkel sebelum pergi ke kamarnya.

Rayna menatap kepergian Alveno dengan penuh kemenangan. Tiba-tiba bertemu dengan tatapan Evando, Rayna mengangkat dagunya, “Apa lo liat-liat.”

“Kepo.” Evando berbalik pergi tidak jadi turun.

Rayna mengangkat bahu. Lalu ia menatap Saga, “Pak Ketos tumben ke sini.”

“Tadi Emira pulangnya kesorean. Jadi gue anterin pulang. Gue di tawarin buat mampir dulu sama Emira, Yaudah gue nerima tawarannya,” balas Saga dengan senyuman yang masih tercetak di bibirnya.

Sedangkan Emira hanya mengangguk.

Alisa yang tidak ingin mengganggu obrolan anak muda, pergi ke dapur untuk membuatkan cemilan.

“Oh, gue kira lo mampir karena ingin ketemu sama gue.” Rayna berkata narsis dan percaya diri.

Emira menatap kakaknya datar. 

Sedangkan Saga hanya tertawa kecil. Dalam hatinya ia berkata, tepat sekali.

***

Pada pagi hari, Rayna bersiap-siap sekolah lebih antusias dan senang. Karena apa? Tentu saja karena hari ini dia akan membawa motor baru ke sekolah. Saat sarapan, senyum Rayna terus mengembang membuat siapapun yang melihatnya mengira dia orang gila.

“Lo sakit ya?” Alveno bertanya dengan kering mengerut.

Rayna memasukan roti ke dalam mulutnya, ia menggeleng tanpa menatapnya. Tengah makan pun, Rayna bersenandung dengan kepala ke kanan dan ke kiri.

Semua orang yang melihatnya saling pandang. 

“Kakak happy banget. Pasti ada sesuatu..” Emira menggodanya.

Rayna mengangguk semangat. Setelah menelan rotinya, Rayna menoleh ke arah Emira, “Sekarang kita gak bareng lagi ke sekolahnya.”

Emira mengerutkan kening, “Kenapa, Kak?”

Gerakan semua orang pun berhenti.

Rayna menyengir lebar, “Kan gue mau bawa motor baru.”

“APA?!” Semua orang bereaksi kaget. Termasuk Galih dan Alisa.

Memang tidak ada yang tahu Rayna bisa mengendarai motor. Saat kemarin sore pun, mereka mengira Rayna pergi bersama supir. 

Walaupun Alisa tahu Rayna tengah belajar mengendarai motor, dia juga merasa kaget karena sangat cepat belajar.

“Sejak kapan kamu..” Galih bertanya dengan ekspresi masih tidak percaya.

Rayna mengibaskan rambutnya, “Sejak lama.”

Rayna berdiri, “Rayna udah selesai. Mau buru-buru berangkat!”

Di bawah tatapan semua orang yang masih belum pulih, Rayna bergegas mengambil tangan Galih dan Alisa menciumnya. Lalu mencium pipi mereka. 

Karena suasana hatinya, Rayna tidak lupa mencium pipi kedua abangnya membuat mereka terkejut. Lalu terakhir mengusap kepala Emira.

“Babay! Rayna pamit dulu. Assalamu’alaikum!”

Mereka yang masih termangu, menatap kepergian Rayna dengan linglung.

1
Mamta Okta Okta
crazy up thor.... semangat
Viona Syafazea
lagi thor
Viona Syafazea
baca 30 episode cuma sehari masih berada kurang juga saking serunya... please crazy up dong thor.. 😊
Rita Sofiyani
arsa gue juga sama loo/Drool/
Rita Sofiyani
suka ceritanya kaa
Fitri Apriyani
bagus banget deh kk cuma kalo ap jangan satu bab dong kadang juga ngak ap aku nunguin nya lama kk mana dah ngak sabar lagi nunggu ap nya aku harap jangan gantung ya pokok nya harus tamat kalo ngak aku komentar terus biar kk ap/Smile//Smile//Angry//Determined//Kiss//Plusone//Heart/
Kharisma
yang banyak up ya Thor
biar flashback
Kharisma
loh ini yang di wp ya kk
kok pindah NT?😅
𝓕𝓮𝓫𝓫𝓯𝓫𝓻𝔂𝓷𝓽: haha iya nih, di wp gaada apresiasi meskipun pembaca banyak><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!