NovelToon NovelToon
The Book

The Book

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:24.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Ziudith Clementine, seorang pelajar di sekolah internasional Lavante Internasional High School yang baru berusia 17 tahun meregang nyawa secara mengenaskan.
Bukan dibunuh, melainkan bunuh diri. Dia ditemukan tak bernyawa di dalam kamar asramanya.
Namun kisah Ziudith tak selesai sampai di sini.

Sebuah buku usang yang tak sengaja ditemukan Megan Alexa, teman satu kamar Ziudith berubah menjadi teror yang mengerikan dan mengungkap kenapa Ziudith memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RIP Ziudith Clementine

Nama di batu nisan itu masih baru. Ziudith Clementine, seorang pelajar di sekolah internasional Lavante Internasional High School yang baru berusia 17 tahun meregang nyawa secara mengenaskan.

Bukan dibunuh, melainkan bunuh diri. Dia ditemukan tak bernyawa di dalam kamar asramanya. Sebuah aksi meninggalkan dunia yang membuat siapapun terkejut karena tindakannya terlampau berani atau mungkin sudah sangat putus asa dilakukan Ziudith karena tekanan yang selama ini dia alami.

Meski penyendiri, Ziudith adalah siswa yang rajin juga pandai. Dia punya impian, berhasil lulus dari Lavente dan bisa mendedikasikan ilmu yang dia timba di sana untuk kehidupan yang lebih baik. Ziudith seorang yatim piatu, dia masuk Lavente melalui jalur beasiswa. Mendapat beasiswa ketika masuk di sekolah internasional tersebut adalah berkah! Ah, mungkin lebih tepat disebut musibah. Karena sebelum lulus dari Lavente, Ziudith sudah tidur abadi di dalam tanah.

"Akhirnya gadis bodoh itu memilih mengakhiri hidupnya! Syukurlah jika dia sadar jika keberadaannya di sini memang tidak pantas!"

"Kau tau, aku selalu risih jika duduk satu bangku ketika di kantin. Oh ayolah, dia tidak pernah memakai parfum. Jangankan parfum, aku yakin dia tidak pernah mencuci bajunya dengan bersih! Bau badannya itu membuatku mual!"

"Yang paling menyebalkan, jika berada di dalam kelas. Dia selalu menarik atensi teacher untuk memanggilnya maju ke depan kelas dan mengerjakan soal rumit di papan tulis! Wajahnya yang sok polos benar-benar membuatku ingin muntah saja!"

Suara hujatan dan makian sangat jelas terdengar di koridor asrama setelah meninggalkan area pemakaman. Hanya orang tuli yang tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Tapi, tak seorangpun yang membela Ziudith. Mereka diam dan mendengarkan. Seolah Ziudith memang pantas menjemput kematiannya dengan cara menyedihkan seperti itu.

Megan Alexa, dia teman satu kamar Ziudith Clementine. Bukan tidak merasa kehilangan namun interaksinya dengan Ziudith juga sangat jarang. Padahal mereka teman satu kamar. Bayangkan betapa tertutupnya seorang Ziudith, hingga teman satu kamarnya saja tidak menyadari jika hari ini Ziudith akan mengakhiri hidup di tangannya sendiri.

Semua 'kekacauan' yang diakibatkan oleh Ziudith sudah dibereskan. Pecahan kaca, darah yang berceceran, serta banyaknya benda yang mungkin ada sangkut pautnya dengan meninggalnya Ziudith sudah dibersihkan oleh petugas kebersihan sekolah.

Jangan tanya apakah ada tim penyidik dari kepolisian yang datang untuk menyelidiki penyebab kematian Ziudith yang tiba-tiba itu. Jelas jawabannya adalah tidak ada!

Bahkan ketika jenazah Ziudith dibawa ke rumah sakit, pihak sekolah rela menggelontorkan banyak uang untuk menutup fakta jika sebelum meninggal Ziudith telah mengalami pelecehan seksual. Dia diperkosa!

Namun siapa peduli? Ini sekolah internasional. Banyak murid kaya, lebih bersinar, lebih bertalenta, lebih segala dari pada seorang Ziudith yang hanya hidup sebatang kara. Kehilangan seorang yatim piatu dari jalur beasiswa bukanlah hal yang patut dijadikan alasan Lavente untuk bersedih. Pihak sekolah juga sangat diuntungkan karena tak ada pihak manapun yang menuntut kematian gadis itu.

"Kau baik-baik saja? Jika aku menjadi kau, aku tak akan sudi tinggal di kamar itu lagi." Rebecca, teman satu kelas Ziudith dan Megan sedang berbicara dengan Megan.

"Aku tak masalah." Jawab Megan langsung menuju kamarnya.

Kamar yang sama di mana mayat Ziudith ditemukan. Kamar yang sama di mana setiap hari mereka bertemu hanya untuk berbaring di tempat tidur tanpa melakukan obrolan yang bearti.

Pintu kamar dibuka, Megan tak percaya adanya hantu. Dia bukan seorang penakut, dia tak peduli jika orang lain menatap dirinya aneh karena masih mau menempati kamar yang sama di mana ditemukan mayat di dalam sana.

"Semoga kamu bisa beristirahat dengan tenang di manapun dirimu berada. Maaf jika selama ini kita tidak bisa menjadi teman yang baik. Tapi, aku berjanji akan sering mendoakan mu, Ziu."

Tepat ketika ucapan Megan berakhir, matanya menangkap adanya buku usang di atas meja belajar milik Ziudith. Padahal pagi tadi, bertepatan dengan dibersihkannya kamar ini.. Semua barang milik almarhumah sudah diambil oleh pihak sekolah. Entah dibuang kemana, Megan tak ingin tahu. Tapi.. Apa itu?

"The book?" Dua kata yang Megan ucapkan.

Megan lalu memejamkan mata. Lelah sekali rasanya hari ini. Dari mulai kematian Ziudith, acara pemakaman gadis itu, dan principal yang terus menerus menegaskan pada setiap siswa siswinya agar tidak membahas kematian Ziudith di luar lingkungan sekolah. Kalau bisa jangan lagi membicarakan tentang gadis menyedihkan itu.

Memang harus dilupakan, karena jika pihak luar mengetahui bobroknya sistem operasional yang Lavente terapkan di sekolah elite itu tak memberikan perlindungan pada korban perundungan, maka bisa dipastikan sekolah berbasis internasional tersebut akan segera kehilangan eksistensinya. Tak lagi dianggap sebagai sekolah favorit, dan yang lebih menakutkan bagi pihak sekolah adalah nama besar Lavente akan dilebur tanpa sisa bersama dicabutnya izin operasional sekolah tersebut.

Meski sudah dicoba untuk terpejam, nyatanya mata Megan tak bisa diajak untuk beristirahat. Tangannya mengambil buku yang tadi dia taruh di samping bantalnya.

'The book. Ziudith Clementine.'

"Apa ini buku harian Ziudith? Aah.. Mungkin principal lupa membawa buku ini untuk ikut disimpan bersama barang-barang Ziudith yang lain."

Sampul dibuka menampilkan nama Ziudith di sana. Megan membacanya, tak terasa air matanya menetes begitu saja. Dengan tulisan tangan.. Ziudith menceritakan bagaimana dirinya dirundung selama ini.

Kepala gadis itu dibenturkan ke tembok, jari tangannya diinjak ketika akan mengambil bolpoin yang jatuh, buku catatannya di buang ke kolam renang, pakaian olahraga nya sengaja digunting dan dirusak, dituduh menggunakan tubuhnya sebagai alat barter pada setiap guru agar selalu bisa mendapatkan nilai bagus, semua itu Ziudith tulis rapi seperti bukan dirinya yang mengalami kemalangan tersebut.

Tapi anehnya, Megan tak menemukan nama siapa saja yang sudah melakukan perundungan itu pada Ziudith. Ziudith tak menuliskan nama atau ciri-ciri orang-orang jahat yang melukainya pada di buku tersebut.

"Maafkan aku Ziudith... Maafkan aku.. Jika saja aku tak terlalu abai pada dirimu, pada sekitar... kamu pasti punya teman untuk berbagi semua penderitaan ini. Setidaknya satu saja, kamu pasti ingin memiliki teman berbagi cerita meski hanya satu... Maafkan aku.."

Tiba-tiba saja Megan merasakan tengkuknya merinding. Seperti ada yang meniupkan udara di sekitar sana. Tapi, ketika Megan melihat ke belakang.. Tak ada siapapun di sana. Megan kembali fokus pada buku yang tadi dia baca.

'Kematian pertama.'

Buku itu terbuka pada halaman berikutnya. Ada judul 'kematian pertama' di sana.

"Kematian pertama? Maksudnya apa? Sebentar... Owh astaga.."

Megan menutup mulutnya tak percaya. Di buku itu.. Di buku itu, jelas sekali tertulis tanggal 'kematian pertama' akan terjadi pada esok hari!

"Bukankah ini buku harian Ziudith?? Lalu kenapa tanggal ini dia tulis setelah dia meninggal dunia. Bukankah dia meninggal hari ini, lalu bagaimana mungkin dia bisa menceritakan hari berikutnya di mana dirinya saja sudah tidak ada di dunia??"

Megan menutup kasar buku tersebut. Dia tak percaya apapun yang tertulis di sana. Mustahil! Ini pasti hanya lelucon konyol orang-orang yang ingin menakuti dirinya saja karena masih betah di kamar bekas orang melakukan bunuh diri! Iya, pasti seperti itu.

1
🟢🌻ֆɦǟզʊɛɛռǟ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🌻
biarkan sja mereka mati megann siapa suruh gak percaya🙄🙄
🟢🌻ֆɦǟզʊɛɛռǟ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🌻
dihhh jaga tuh mulut mu iti kl kamu tuh udah jadi target dr the book gak bakal.selamt lagi aliass koitt🤣🤣🤣
🍊 NUuyz Leonal
please lah Thor aku ko ya yg cape gini berasa aku yng di kejar kejar sama hantu nya
🍊 NUuyz Leonal
asli padahal aku takut tapi masih nekat aja baca😫😫😫
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
ish kalo Megan mati, selese donk ceritanya..
Kan Megan pemeran utamanya
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
itu si ziu kok minta di bunuh sekali lagi yaa😤😤iblis mana sih menyerupai ziu sampai segitunya sama megan🤦‍♀️🤦‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
Huewir Ruek 𝐙⃝🦜
ihhhh ksian Ziudith
tadinya kami menyanjung dan mengasihaninya Krn nasib tragis yg menimpanya
tapi sekarang kami membencinya karena dendam yg membabi-buta
dikira jadi saksi kejahatan itu mudah apa?
dipikir kalo kita mengadukan ke pihak berwajib juga akan bisa 'menolong' sang korban sebagaimana mestinya?
disangka kalo kita jadi saksi gak akan kena beban moral dari sonosini?
huhhhh dasar iblissss, emang udh tabiatnya berbuat sesaddddd lagi menyesadkannn😤😤😤
𝐙⃝🦜尺o
apa ziu perlu mati lagi biar lenyap?
𝐌𝐎𝐃𝐄 𝐁𝐀𝐈𝐊 😇
thorrr oeiiii.. kok habis.. ga bisa skrol lagi ini😤😤😤😤
𝐌𝐎𝐃𝐄 𝐁𝐀𝐈𝐊 😇
untung ga ketemu ladhu... bisa berabe negonya🤣
Rita Ariani
kasian megan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
itu mah bukan ziu tapi iblis yang menyerupai ziu😒😒yuk megan kamu bisa melawan rasa takut dalam dirimu 🙈🙈🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
𝐇𝐁𝐃 𝐄𝐑𝐋🎉🎊
sepertinya sia² Meg..
karna kmn pun kamu pergi, dia selalu mengikutimu
𝐇𝐁𝐃 𝐄𝐑𝐋🎉🎊
lagu siapa nih?
bae² kena royalti ntar🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️
𝑨𝒌𝒖 𝑴𝒂𝒚𝒂🎐ᵇᵃˢᵉ
Megan akan menjadi sasaran terakhir ziudith kah??
Megan tidak pernah jahat kepada ziudith,tapi kenapa Megan selalu di buru oleh Ziudith???!
𝐙⃝🦜尺o
deritamu dan nasib burukmu gak harus menyeret orang lain yang gak berhubungan denganmu ziu, meski Megan cuek tapi dia gak jahat sama kamu
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
Ya ampun,Ziudith ini ngeselin amat sih. Situ yg dibully koq minta balas dendam kesemua orang. Aneh lho..
Apakah Megan bakal kecelakaan,smoga enggak ah.. Jangan sampe
maya ummu ihsan
aku harap kalian tidak kalah dari iblis yg menyerupai ziudith
𝐇𝐁𝐃 𝐄𝐑𝐋🎉🎊
benar² bisa gila klo setiap hari selalu dihantui kek gitu🤦🏻‍♀️
𝐇𝐁𝐃 𝐄𝐑𝐋🎉🎊
knp seperti buah simalakama?
mau diem, diteror terus.. mau nolong, ehh malah lebih horor lagi juga🤦🏻‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!