CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12. kembali kerja setelah menikah
****
"Sayang kamu dimana" kata Dimas yang sudah duduk diruangan apartemen kekasihnya.
"Waaa kamu datang sayang." Sintia berlari dan memeluk kekasihnya dengan manja
"Saya kira kamu sudah melupakan kekasihmu ini"
"Mana mungkin sayang."
"Kamu sudah mau tidur ya"
"Tidak. Tadi saya baru selesai mandi."
"sayang, aku kangen" Sintia memeluk leher Dimas dan duduk dipangkuannya. Sintia mendekatkan bibirnya ke Dimas. Dimas tak diam, dia mencium Sintia dengan intens. Hingga suara erangan Sintia pun keluar.
"Sayang saya mau yang lebih" kata Sintia yang sudah tak tahan dengan birahinya.
"Maaf sayang, saya tidak bisa berbuat lebih jauh. Setelah kita menikah baru kita melakukannya ya." Kata Dimas sambil memegang pipi kekasihnya dan menarik kepalanya masuk dalam pelukannya.
Sintia hanya bisa pasrah dan sabar.
"Kamu akan tunduk selalu sama saya Dimas" batin Sintia sambil memejamkan matanya.
*****
Paginya mobil Sara sudah didepan yang dibawa oleh mamang.
"Non ini kunci mobilnya" kata mamang
"Waaa makasi ya mang. Akhirnya mobil saya bagus juga." Antusias Sara.
"Kalau begitu mamang pulang dulu ya non. Ibu katanya mau kepasar pagi ini"
"Oke. Sekali lagi makasih ya. Hati hati pulangnya."
"Iya non"
Mamang sudah keluar dipekarangan rumah dengan berjalan. Sedangkan Sara masuk kembali kedalam rumah untuk bersiap ke kantor.
"Waktunya mencari rezeki. Semangat" kata Sara dengan dirinya sendiri tentunya.
Selesai melakukan rutinitas berpakaian seadanya, Sara mulai ke dapur hanya membuat nasi goreng. Karena jam masih menunjukan pukul tujuh tandanya masih ada stengah jam untuk melakukan sesuatu.
"Sepiring nasi goreng kayaknya masih sempat." Katanya sambil menyiapkan bumbunya.
Dan tak membutuhkan waktu lama, nasi goreng sudah siap. Sara menyantapnya dengan cepat. Dan setelah selesai Sara keluar rumah dan masuk kemobil yang sudah lama dia tidak gunakan.
"Waa akhirnya saya bisa nyetir sendiri. Let's go kita cari uang buat masa depan" katanya menyemangati diri
Dan tak lama dia pun sampai di perusahaan.
"Hai ra lama tidak ketemu. Kemarin kamu kok tidak masuk si. Katanya kamu sakit ya" kata dina
"Iya din kemarin saya kurang enak badan. Tapi sekarang tenang, saya sudah sehat kok."
"Baguslah. Saya sendiri tau kalau kamu tidak masuk."
"Iya iya. Yuk kita masuk"
Mereka berdua pun masuk keperusahaan.
*****
"Han apa dia sudah sampai dikantor?"
"Iya tuan"
"Baguslah. Kamu lanjutkan pekerjaan kamu."
Asisten han keluar dan menuju keruangannya. Dan dimas melanjutkan pekerjaannya.
Ketika jam makan siang dibawah lobi ada seorang wanita yang datang ke perusahaan.
"Selamat siang bu, ada yg bisa kami bantu?" Tanya resepsionis
"Iya. Saya kekasih atasan kamu dimas. Saya mau keruangannya. Dibagian mana ruangan kekasihku?" Kata sintia
"Maaf bu, saya konfirmasi dulu keatas"?
"Kamu kira saya bohong"
"Maaf bu, saya cuma baru lihat ibu datang ke sini, saya telfon sekertaris pak dimas dulu"
"Sabar sintia, kamu memang baru kelihatan ditempat Dimas. Kalau mereka sudah tahu akan kupastikan mereka malu" batin sintia
"Baiklah telfon sekarang "
Tak lama resepsionis menelfon sekertaris pak dimas.
"Maaf ibu anda boleh keruangan pak dimas dilantai tiga dua.
"Kamu sudah percaya kan kalau saya ini kekasihnya. Lain kali lihat dulu orangnya dan penampilannya. Resepsionis kok sombong"
Selesai menghina resepsionis itu, sintia mulai menaiki lift dan naik kelantai tiga puluh dua.
"Dasar ani ani. Penampilan seksi begitu dikiranya sudah bagus. Ii pak dinas kok mau saja sama orang modelan begitu" kata resepsionis yang geram dengan kelakuan sintia
"Kamu sekertaris dimas?" Tanya sintia yang sudah sampai dilantai tiga puluh dua.
"Iya bu"
"Dimana ruangan dimas"
"Di situ bu". Tunjuk klara
"Kamu jangan terlalu seksi. Tidak usah saingan sama saya. Dimas tidak akan suka sama modelan dan tampang kaya kamu" hina sintia
"Perempuan sinting. Siapa juga yang mau sama dimas. Suami saya lebih baik" batin klara
"Baik bu"
Sintia masuk keruangan dimas
"Sayang" sintia berjalan dan langsung memeluk dimas
"Kamu kok kesini?"
"Kenapa apa saya tidak boleh mendatangi kantor kekasiku."
"Boleh kok sayang."
"Sayang kita keluar makan siang yuk. Saya sengaja kesini mau ajak kamu"
"Ya sudah tunggu sebentar. Saya selesaikan pekerjaan saya dulu. Kamu duduklah dulu disana"
"Oke sayang"
"Memang pantas saya menjadi nyonya dimas" batin sintia yang melihat lihat ruangan dimas .
"Sayang ayo kita keluar makan" kata dimas yang sudah menutup leptopnya
"Oke ayo" kata sintia dengan manjanya dan memeluk lengan sang kekasih biar semua tahu dia milik dimas pikirnya.
"Sintia buat apa dia disini" batin asisten han
"Han kamu ayo kita makan diluar" kata dimas
"Baik tuan"
Asisten han mengikuti dimas dan sintia. Dan mereka menuju lift untuk turun ke lantai bawah.
Saat lantai bawah mereka bertemu dengan bintang dan kawannya.
"Waa itu kekasihnya. Wii ngeri juga dadanya itu. Serasa mau copot dari dalam hahaha," batin Sara
"Ra lihat pacar pak dimas, seksi dan cantik memang cuma terlalu seksi." Kata dina
"Diamlah. Biarkan saja mereka." Kata Sara menanggapi
"Benar itu urusan mereka." Kata doni
Dimas pun melihat Sara sekilas dan dia melihat ada doni disampingnya.
Tapi tak menanggapi. Dimas hanya melewati mereka saja.
"Sayang bukannya itu istri kamu". Ya ampun culun sekali dia dari pada do foto. Benar benar gadis kuno haha" kata sintia yang juga melihat Sara ketika melewatinya tapi tak menyapanya.
"Pantas saja kamu menolak ya."
"Biar dia cantik kanu tetap yang ada dihati saya sayang"
"Terima kasih. Kamu memang terbaik"
Asisten han hanya mendengarkan tanpa mau berkomentar.
Mereka pun sudah ada didalam mobil dan menuju ke kafe yang tidak tahu dari kantor.
Sara, dina dan doni juga memilih kafe yang dekat dengan kantor.
Ketika masuk mata dimas dan Sara saling melihat satu sama lain.
"Iii ngapain juga mereka di kafe ini. Jadi malas makan" batin Sara
"Ra ayo duduk disini". Kata doni
"Iya"
Sara dan doni serta dina saling asik bercengkrama. Sara tak mau mempedulikan sekitarnya. Doni yang selalu asik saat ditemani memang selalu memiliki cerita apa saja yang membuat mereka berbicara sehingga Sara lupa akan sekitarnya.
"Oww jadi dia dekat juga dengan laki laki ya"
batin dimas dan mata dimas masih menatap ke arah Sara yang tentunya Sara tak memperdulikan mereka.
"Ada apa sayang" kata sintia yang melihat dimas tidak memakan makanannya.
"Kamu lihat apa sih"katanya lagi
Sintia melihat kearah mata dimas yang ditatap didepannya.
"Ow kamu lihatin istri kamu lagi akrab sama laki laki lain ya. Apa kamu cemburu" kata sintia.
"Tidak, tidak usah bicara sembarangan."
"Lihat tu istri kamu, jauh dari kata cantik ya.